PediaSure
- Main Image
-
- Title
- PediaSure Vanila
- Detail Page Path
Apakah anak Ibu tergolong aktif, senang berlari, melompat, susah duduk diam, bahkan saat belajar?
Mungkin Ibu terkadang kesal karena si Kecil tidak bisa berhenti bergerak saat diajak berkunjung ke rumah kerabat?
Tapi, jangan kesal dulu atau menganggap si Kecil nakal ya, Bu! Keaktifan Si Kecil kemungkinan karena kecerdasan kinestetik yang ia miliki lebih dominan.
Ibu mungkin bertanya jenis kecerdasan apa itu? Bagaimana cara mengembangkannya? Untuk menjawab semua itu, yuk simak informasi berikut ini!
Kecerdasan kinestetik adalah salah satu dari 8 jenis kecerdasan yang dicetuskan oleh psikolog dari Universitas Harvard Amerika Serikat (AS), Howard Gardner melalui teori multiple intelligences.
Teori multiple intelligences yang ia sodorkan menawarkan pandangan baru dibandingkan teori Intellectual Quotient (IQ) yang sekian lama digunakan untuk mengukur kecerdasan seseorang.
Gardner berpendapat bahwa IQ sebagai pengukur kecerdasan secara umum sangat terbatas dalam kehidupan nyata. Dia mengusulkan 8 jenis kecerdasan berbeda yang berlaku di berbagai bidang fungsi kehidupan manusia.
Kedelapan jenis kecerdasan tersebut, antara lain linguistik, matematika, visual spasial, musik, interpersonal, intrapersonal, kinestetik, dan naturalis.
Menurut Gardner, pengertian kecerdasan kinestetik adalah saat kita mampu menggunakan gerakan-gerakan tubuh dengan baik, seperti berlari, menari, membangun sesuatu seperti seni atau kerajinan tangan.
Sementara, menurut Thomas Armstrong, pakar pendidikan dari Amerika Serikat, kecerdasan kinestetik adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan seluruh tubuh atau fisiknya untuk mengekspresikan ide dan perasaan, serta keterampilan menggunakan tangan untuk mengubah atau menciptakan sesuatu.
Orang yang dominan kecerdasan kinestetiknya berarti berpikir dengan menggunakan tubuhnya yang ditunjukkan dengan ketangkasan tubuh untuk memahami perintah dari otak.
Armstrong juga menyatakan, orang dengan jenis kecerdasan ini memiliki kemampuan fisik yang spesifik seperti keseimbangan, kelenturan, koordinasi, kekuatan, keterampilan, serta kecepatan dalam hal kemampuan menerima rangsang serta yang berhubungan dengan sentuhan.
Selain itu, kemampuan motorik halus, yakni keterampilan tangan dan koordinasi mata serta tangan, seperti kepekaan dalam sentuhan, daya tahan, serta daya reflek juga termasuk di dalamnya.
Anak dengan kecerdasan kinestetik memiliki kontrol gerakan yang sangat baik dan kemampuan untuk menggunakan gerak tubuh untuk menghasilkan energi dan konsentrasi.
Sayangnya, dalam budaya kita, banyak yang berpikir kecerdasan ini tidak ada. Itu sebabnya banyak yang menganggap anak-anak yang lincah dan aktif adalah pengganggu.
Gardner percaya, kecerdasan ini berasal dari tubuh itu sendiri. Beberapa contoh kecerdasan kinestetik, misalnya:
Beberapa contoh paling umum anak yang memiliki kecerdasan kinestetik adalah ia suka melakukan berbagai kegiatan fisik seperti bersepeda, berenang, dan bermain bola dan kurang suka diam dan membaca.
Baca Juga: Inilah Rupanya Manfaat Mengajarkan 2 Bahasa bagi Kecerdasan Anak
Jenis kecerdasan yang membutuhkan ketangkasan tubuh ini termasuk kecerdasan yang paling mudah dikenali jika dibandingkan dengan yang lain. Ini karena berhubungan dengan koordinasi gerakan tubuh.
Ciri-ciri kecerdasan kinestetik di antaranya:
Ibu, ada banyak cara mengembangkan kecerdasan dengan ketangkasan tubuh anak. Pada anak dengan jenis kecerdasan ini, interaksi fisik, stimulus fisik, dan aktivitas tubuh yang kuat bisa membantunya belajar.
Tampaknya, pikiran mereka bekerja lebih efektif ketika mereka terlibat dalam aktivitas fisik.
Beberapa hal di bawah ini bisa Ibu lakukan untuk membantu si kecil mengembangkan potensinya:
Jangan lupa, jika si kecil sudah waktunya masuk sekolah, Ibu harus mencari sekolah yang mendukung aktivitas fisik anak.
Pasalnya, beberapa sekolah mengharuskan siswanya duduk diam sepanjang waktu saat menerima pelajaran.
Namun, beberapa sekolah yang lain membiarkan siswanya mengeksplorasi cara belajarnya sendiri.
Ibu juga bisa mengkomunikasikan kepada guru di sekolah dan bersama-sama mencari cara agar anak menikmati proses belajarnya di rumah dan di sekolah.
Baca Juga: 5 Nutrisi dan Susu Untuk Kecerdasan Otak Anak
Selain mendampingi Si Kecil yang memiliki kecerdasan yang lebih dominan pada ketangkasan tubuh, orangtua juga perlu memastikan nutrisinya terpenuhi. Apalagi Si Kecil dengan jenis kecerdasan ini perlu memiliki tubuh sehat, bugar, dan memiliki daya tahan tubuh yang kuat.
Hal ini berguna agar aktivitas fisik Si Kecil tidak terganggu akibat sakit.
Salah satu asupan nutrisi tambahan yang bisa Ibu berikan adalah PediaSure. Konsumsi PediaSure yang mengandung Omega 3 dan 6 serta AA dan DHA bisa jadi pilihan untuk membantu kemampuan berpikir anak agar berkembang dengan baik.
Untuk menjaga daya tahan tubuh anak, PediaSure dilengkapi 14 vitamin dan 9 mineral serta campuran sinbiotik yang unik (Prebiotik FOS dan Probiotik L. acidophilus).
Sedangkan untuk mendukung perkembangan otot tubuh, Pediasure juga diformulasikan dengan 3 sumber protein (kasein, soya, dan whey) atau dikenal sebagai triple protein. Ditambah dengan kandungan Argine, Natural Vitamin K2, dan Kalsium tinggi mendukung tumbuh kembang anak yang optimal.
Itu semua mendukung pertumbuhan fisik Si Kecil tetap optimal. Artinya, proses belajar Si Kecil dengan kecerdasan yang dominan ketangkasan tubuh tidak akan terganggu.
Dengan terpenuhinya kebutuhan nutrisi harian anak, kecerdasan kinestetik anak bisa berkembang dengan baik. Jangan lupa beri asupan nutrisi tambahan agar anak tetap sehat, cerdas dan kuat ya, Bu!
SUMBER:
MULTIPLE INTELLIGENCES - UNY . Retrieved 26 June 2022, from http://staffnew.uny.ac.id/upload/132104302/pengabdian/MULTIPLE+INTELLIGENCES.pdf
The Illusory Theory of Multiple Intelligences - Psychology Today . Retrieved 26 June 2022, from https://www.psychologytoday.com/us/blog/unique-everybody-else/201311/the-illusory-theory-multiple-intelligences
Gardner's Theory of Multiple Intelligences - verywell family . Retrieved 26 June 2022, from https://www.verywellmind.com/gardners-theory-of-multiple-intelligences-2795161
Howard Gardner's Theory of Multiple Intelligences | Center for Innovative Teaching and Learning - Northern Illinois University . Retrieved 26 June 2022, from https://www.niu.edu/citl/resources/guides/instructional-guide/gardners-theory-of-multiple-intelligences.shtml
Multiple Intelligence Theory | TLC - UTHSC . Retrieved 26 June 2022, from https://www.uthsc.edu/tlc/intelligence-theory.php
Kinesthetic Learning Style - Houghton College . Retrieved 26 June 2022, from https://www.houghton.edu/current-students/center-for-student-success/academic-support-and-accessibility-services/study-advisement/general-study-information/kinesthetic-learning-style/
Pentingnya Mengembangkan Kecerdasan Kinestetik pada Anak Usia Dini - UIN SUKA. Retrieved 26 June 2022, from http://piaudmagister.uin-suka.ac.id/id/berita/detail/2661/pentingnya-mengembangkan-kecerdasan-kinestetik-pada-anak-usia-dini
Kecerdasan bukan hanya hadiah genetik, tetapi harus dilatih dari lingkungan. Banyak caranya, mulai bermain hingga susu untuk kecerdasan otak anak
Ketahui apa itu kecerdasan intelektual dan faktor yang memengaruhinya. Temukan tips untuk meningkatkan kecerdasan intelektual anak di sini
Untuk perkembangan yang lancar, ketahui tonggak pencapaian, contoh, serta cara melatih kecerdasan kinestetik anak sejak usia dini berikut ini!
Anda akan keluar ke situs web Abbott khusus negara atau wilayah lainnya. Perlu diketahui bahwa situs yang Anda kunjungi ditujukan untuk penduduk negara atau wilayah tertentu, seperti yang tercantum di situs tersebut. Situs ini mungkin berisi informasi tentang obat-obatan, perangkat medis, dan produk lain atau penggunaan produk tersebut yang tidak disetujui di negara atau wilayah lain.
Situs web yang Anda kunjungi juga mungkin tidak dioptimalkan untuk ukuran layar perangkat tertentu. Apakah Anda ingin melanjutkan dan keluar situs web ini?
Stay Connected