PediaSure
- Main Image
-
- Title
- PediaSure Vanila
- Detail Page Path
Sejak memiliki anak, Ibu mungkin jadi banyak bertanya dan memantau tumbuh kembang Si Kecil. Pertanyaan seperti, “Normalkah tumbuh kembang anak saya?” sering menghampiri pikiran Ibu.
Hal ini disebabkan oleh faktor Si Kecil yang terus bertumbuh dan berkembang dengan signifikan. Indikator pertumbuhan si Kecil adalah bertambahnya ukuran fisik. Sedangkan, indikator perkembangan adalah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh.
Tentunya Ibu ingin Si Kecil dapat tumbuh dan berkembang sesuai usianya. Jika tahap pertumbuhan dapat dinilai dengan ukuran fisik, tahapan perkembangan anak adalah sesuatu yang lebih kompleks karena melibatkan berbagai kemampuan Si Kecil.
Sebagai contoh perkembangan anak 0-12 bulan adalah bertambahnya kemampuan dari berguling menjadi merangkak, duduk, berdiri, dan berjalan.
Skrining pertumbuhan anak dilakukan dengan menimbang berat badan, mengukur panjang/tinggi badan dan lingkar kepala. Selanjutnya, hasil pengukuran tersebut diplotkan ke dalam kurva pertumbuhan sesuai umur dan jenis kelamin.
Sementara itu, skrining perkembangan dilakukan dengan pengamatan langsung pada bayi atau anak, termasuk menggunakan kuesioner.
Pemantauan atau skrining tumbuh kembang bayi dianjurkan dilakukan setiap bulan. Untuk anak berusia 12-24 bulan dianjurkan setiap 3 bulan, dan anak berusia 24-72 bulan disarankan setiap 6 bulan.
Nah, untuk membahas lebih lanjut mengenai berbagai tahap perkembangan anak, yuk simak informasi berikut!
Tahap perkembangan si Kecil erat hubungannya dengan pertumbuhan dan perkembangan otak. Perkembangan otak anak memiliki relasi kuat terhadap aspek-aspek perkembangan lainnya seperti kognitif, bahasa, sosial emosional, dan kemampuan motorik.
Otak berkembang pesat saat anak berusia 0-5 tahun, terutama usia 0-12 bulan. Pada tahun pertama kehidupannya, otak bayi berkembang hingga separuh ukuran otak dewasa.
Selanjutnya, hingga usia 2 tahun, perkembangan otak Si Kecil sudah mencapai 80% otak dewasa. Masa ini disebut dengan periode kritis perkembangan.
Perkembangan pesat pada otak selama 2 tahun pertama kehidupan anak juga menjadi waktu yang tepat untuk melakukan pemulihan jika ada gangguan perkembangan.
Tapi, untuk mengetahui apakah seorang anak memiliki gangguan perkembangan, Ibu harus mengetahui apa saja tahapan perkembangan anak sesuai usia.
Bagaimana Si Kecil bermain, bertindak, berbicara, bertindak, dan bergerak dapat memberi petunjuk penting sejauh apa perkembangannya. Setelah mengamati Si Kecil berperilaku, Ibu bisa membandingkan dengan grafik tahap perkembangan berdasarkan usia.
Berikut beberapa tahap perkembangan anak berdasarkan usia:
Perkembangan anak usia 0-12 bulan terbilang cukup pesat. Pada 6 bulan pertama kehidupannya, fungsi pendengaran dan penglihatan bayi mulai berkembang. Si Kecil akan dapat melihat dan mengikuti gerak benda atau orang di sekitarnya.
Hal ini juga berpengaruh pada kemampuan sosial dan emosionalnya degan mulai mengenali orang-orang terdekatnya, tersenyum, tertawa, dan dapat menunjukkan kekecewaannya jika Ibu tidak ada di sampingnya.
Sejalan dengan kemampuan tersebut, biasanya Si Kecil juga akan mulai dapat merespons dan mengeluarkan suara ketika sedang bersama dengan orang-orang terdekat.
Di usia ini, Si Kecil juga sudah bisa mengangkat kepala, berguling, hingga duduk dengan bantuan.
Kemampuan motorik anak pada usia ini berkembang dengan pesat seiring dengan perkembangan fisik bayi 0-12 bulan. Si Kecil akan mulai bisa merangkak, duduk mandiri, berdiri, dan berjalan.
Perkembangan motorik bayi 0-12 bulan, terutama gerak halus meliputi kemampuan mata bayi mengikuti gerak benda, memegang, menggenggam, menjimpit, dan mencoret.
Pada usia ini, bayi juga sudah mulai belajar berbicara dimulai dari menirukan suara, hingga kata pertamanya akan muncul. Perkembangan sosial bayi 0-12 bulan ditandai dengan melakukan berbagai macam ekspresi seperti menangis ketika digendong orang tidak dikenal.
Pada usia ini, anak akan berperilaku dengan caranya yang unik dan sesuai kondisinya sendiri.
Untuk memahami anak sepenuhnya, Ibu perlu memperhitungkan tingkat temperamennya, faktor situasional, tugas perkembangan terkait usia, tingkat kedewasaan, dan berada dalam periode keseimbangan atau disekuilibrium tidak.
Anak akan mampu mengenali wajahnya sendiri di cermin, dapat menunjuk bagian tubuh saat ditanya, memahami penggunaan benda-benda tertentu, serta suka menjelajahi laci atau kotak untuk mengetahui isinya.
Anak berusia 18 bulan juga sudah mulai melihat dengan fokus, termasuk mampu berinteraksi dengan orang dan benda.
Keterampilan motorik dan koordinasi mata tangan terus berkembang menjadi lebih kuat. Artinya, anak mulai mampu melihat mainan di seberang ruangan dan menjelajahi fungsi mata.
Sedangkan perkembangan sensorik anak dilihat dari kemampuannya mulai berkeliaran dengan merangkak atau berjalan untuk menjelajahi sekitarnya.
Anak berusia 2 tahun mulai memahami kepemilikan, mengetahui usia dan namanya sendiri, menghitung tiga objek, dan mulai mampu memecahkan masalah.
Pada usia 2 tahun, anak seperti tidak pernah kehabisan energi. Ia akan senang berlari, melompat, bahkan memanjat.
Perkembangan bicara anak berusia dua tahun biasanya mampu mengatakan sekitar 200-300 kata, mulai menggabungkan tiga kata, hingga menyebutkan beberapa bagian tubuh.
Saat berusia 3 tahun, anak menyukai permainan pura-pura dengan memainkan imajinasinya.
Anak juga mampu berlari dan melompat dengan mudah, naik sepeda roda tiga, menumpuk blok, menggambar garis lurus, makan sendiri, hingga berkonsentrasi pada tugas selama delapan atau sembilan menit.
Anak juga mampu memahami perbedaan ukuran, kalimat panjang, menggunakan kata ganti dengan benar, mengingat peristiwa tertentu, dan upaya untuk memecahkan masalah.
Pada usia ini, keterampilan motorik kasar dan halus anak masih terus berkembang. Anak sudah mampu bernyanyi, menangkap-melempar bola, berpakaian sendiri, hingga melompat dengan satu kaki.
Perkembangan anak usia dini usia 4-5 tahun adalah memiliki antara 1.000-2.000 kata, sehingga omongan anak sudah sepenuhnya bisa dimengerti.
Di usia 6-8 tahun, anak sudah mampu memahami konsep bilangan, membedakan siang dan malam hari, memberitahu waktu, memahami perintah, serta membaca teks dalam buku. Kemampuan emosionalnya juga terasah seperti mulai mengerti konsep persahabatan dan berbagai jenis emosi.
Anak 8-9 tahun mampu mengetahui tanggal, memahami pecahan, menghitung mundur, memahami konsep ruang, serta senang mengoleksi benda.
Saat berusia 10-12 tahun, anak mampu menulis cerita atau menikmati obrolan di telepon. Pada usia ini, anak mulai memiliki sensitivitas mengenai penampilan dan pertumbuhannya. Karenanya, orang tua dapat membantu anak mendampingi dan memahami setiap perkembangannya.
Pemenuhan nutrisi harian juga berperan penting dalam mendukung anak tumbuh dan berkembang dengan optimal. Ibu bisa memberikan Si Kecil PediaSure sejak usia 1 tahun untuk mendukung tumbuh kembangnya.
PediaSure mengandung 14 vitamin, 9 mineral, 3 sumber protein, dan kalsium. Kandungan Omega 3 dan Omega 6, serta AA dan DHA membantu kemampuan berpikir anak agar berkembang dengan baik.
PediaSure mengandung tiga sumber protein yaitu Kasein, Soya, dan Whey atau dikenal sebagai Triple Protein. Ditambah kandungan arginine, natural vitamin K2, dan kalsium tinggi mendukung pertumbuhan nyata anak secara optimal.
Maka dari itu, yuk berikan nutrisi seimbang sesuai usia tahapan perkembangan anak sekarang juga dan lengkapi dengan pemberian PediaSure 2 kali sehari.
SUMBER:
1.000 Hari Pertama Kehidupan Dalam Tumbuh Kembang Anak - FK UGM. Retrieved on June 29, 2022 from https://kanalpengetahuan.fk.ugm.ac.id/1-000-hari-pertama-kehidupan-dalam-tumbuh-kembang-anak/
Assessing Growth - CDC. Retrieved on June 29, 2022 from https://www.cdc.gov/nccdphp/dnpao/growthcharts/who/using/assessing_growth.htm
Developmental Monitoring and Screening - CDC. Retrieved on June 29, 2022 from https://www.cdc.gov/ncbddd/childdevelopment/screening.html
Pentingnya Pemantauan Tumbuh Kembang 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak - IDAI. Retrieved on June 29, 2022 from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/pentingnya-pemantauan-tumbuh-kembang-1000-hari-pertama-kehidupan-anak
Perkembangan otak anak usia dini - Universitas Negeri Gorontalo. Retrieved on June 29, 2022 from https://repository.ung.ac.id/get/karyailmiah/6699/perkembangan-otak-anak-usia-dini.pdf
The First Five Years - First things first. Retrieved on June 29, 2022 from https://files.firstthingsfirst.org/why-early-childhood-matters/the-first-five-years
Pemilihan Mainan Anak sesuai Fase Perkembangan - IDAI. Retrieved on June 29, 2022 from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/cerdas-memilih-mainan-anak
Your child's developmental milestones from 0 to 6 months - HSE.ie. Retrieved on June 29, 2022 from https://www2.hse.ie/wellbeing/babies-and-children/checks-milestones/developmental-milestones/0-6-months/
Important Milestones: Your Baby By Six Months - CDC. Retrieved on June 29, 2022 from https://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/milestones/milestones-6mo.html
Kemampuan Motor Bayi Terkait dengan Keterampilan Kemampuan Makan - IDAI. Retrieved on June 29, 2022 from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/kemampuan-motor-bayi-terkait-dengan-keterampilan-kemampuan-makan
Baby milestones: seven to 12 months - BabyCentre UK. Retrieved on June 29, 2022 from https://www.babycentre.co.uk/a6477/baby-milestones-seven-to-12-months
Your baby's developmental milestones at 6 months - UNICEF Parenting. Retrieved on June 29, 2022 from https://www.unicef.org/parenting/child-development/your-babys-developmental-milestones-6-months
Your 6-Month-Old Baby's Development and Milestones - Verywell Family. Retrieved on June 29, 2022 from https://www.verywellfamily.com/your-6-month-old-baby-development-and-milestones-4172585
Child Development by Age - Center for Parenting Education. Retrieved on June 29, 2022 from https://centerforparentingeducation.org/library-of-articles/child-development/child-development-by-age/
Tingkat pemakaian gadget saat ini semakin hari semakin meningkat. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak usia dini juga termasuk pengguna gadget yang cukup aktif lho, Bu.
Orangtua sangat berperan dalam cara mendidik anak agar disiplin sejak dini. Mendidik anak sejak balita adalah tugas orangtua yang paling sulit. Pasalnya, usia balita merupakan masa di mana si Kecil masih ingin bebas melakukan hal sesukanya.
Layaknya orang dewasa, anak-anak juga butuh bersosialisasi dengan lingkungan sekitar termasuk rekan-rekan sebayanya. Pemenuhan kebutuhan sosial itu sendiri bermanfaat untuk menjaga kesehatan secara fisik, mental, dan juga emosional.
Anda akan keluar ke situs web Abbott khusus negara atau wilayah lainnya. Perlu diketahui bahwa situs yang Anda kunjungi ditujukan untuk penduduk negara atau wilayah tertentu, seperti yang tercantum di situs tersebut. Situs ini mungkin berisi informasi tentang obat-obatan, perangkat medis, dan produk lain atau penggunaan produk tersebut yang tidak disetujui di negara atau wilayah lain.
Situs web yang Anda kunjungi juga mungkin tidak dioptimalkan untuk ukuran layar perangkat tertentu. Apakah Anda ingin melanjutkan dan keluar situs web ini?
Stay Connected