PediaSure
- Main Image
-
- Title
- PediaSure Vanila
- Detail Page Path
Setiap orangtua pasti mendambakan proses tumbuh kembang buah hatinya berjalan optimal. Tak terkecuali perkembangan sosial emosional anak sejak dini. Proses perkembangan sosial emosional anak yang prima ini bisa jadi bekal untuk menapaki kehidupan buah hati kelak.
Perlu Ibu ketahui, beberapa penelitian membuktikan, anak dengan bekal sosial emosional yang mumpuni lebih sukses dalam bidang akademik. Selain itu, anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang berkualitas di masa depan.
Mengingat pentingnya salah satu tonggak tumbuh kembang buah hati ini, ada baiknya Ibu mengenali apa itu perkembangan sosial emosional anak usia dini sampai cara mengembangkannya lewat artikel berikut ini.
Perkembangan sosial emosional anak adalah tahapan tumbuh kembang di mana anak mulai memahami siapa dirinya, apa yang dirasakan, serta apa yang diharapkan dan dilakukan saat berinteraksi dengan orang sekitarnya.
Proses perkembangan ini terjadi sejak awal kehidupan. Tapi, paling pesat terjadi di usia dini atau pada lima tahun pertama kehidupan si Kecil. Sejak lahir, anak belajar mengenali dirinya sendiri sampai ketika berhubungan dengan orang lain. Dalam perjalanan proses belajar ini, anak belajar membentuk dan mempertahankan hubungan yang baik, mengalami, mengelola, dan mengekspresikan emosi.
Seperti disinggung di atas, perkembangan sosial emosional anak pada usia dini sangat penting. Pasalnya, proses perkembangan ini mempengaruhi kepercayaan diri, empati, kemampuan anak untuk mengembangkan pertemanan atau persahabatan, serta nilai bagi orang sekitarnya.
Hal yang perlu Ibu ketahui juga adalah proses tumbuh kembang ini juga mempengaruhi bidang perkembangan lain seperti motorik, komunikasi dan bahasa, serta kognitif.
Baca juga: Ibu, Ternyata Ini Perbedaan IQ, EQ, dan SQ yang Wajib Dipahami!
Tahap perkembangan sosial emosional anak memiliki patokan tonggaknya sesuai usia si Kecil. Sebagai gambaran, berikut indikator perkembangan sosial emosional anak usia 5-6 tahun dan contohnya yang perlu Ibu ketahui:
Contoh perkembangan sosial emosional anak usia dini ini, antara lain:
● Mau bermain dengan sebayanya
● Bisa memuji orang lain
● Mengajak teman bermain atau belajar bersama
● Aktif berbincang-bincang dengan orang dewasa ketika melakukan sesuatu (jalan bersama, membuat kue, memasak, atau bermain)
● Berkomunikasi dengan temannya saat sakit, sedih, dll
Contoh perkembangan sosial emosional anak usia dini ini, antara lain:
● Berani bertanya dan menjawab
● Mau menyampaikan pendapat
● Bisa mengambil keputusan sederhana
● Bisa bermain pura-pura tentang suatu profesi atau pekerjaan
Contoh perkembangan sosial emosional anak usia dini ini, antara lain:
● Memasang kancing atau ritsleting sendiri
● Memasang dan membuka tali sepatu sendiri
● Makan dan minum sendiri
● Berani berangkat dan pulang sekolah sendiri, jika jarak sekolah dekat
● Bisa mandi, pipis, atau buang air besar sendiri
● Dapat mengerjakan tugas sederhana sendiri
● Bermain sesuai jenis permainan yang diminati
Baca juga : Mendidik Anak Mandiri: Rangkaian Manfaat & Tips Melakukannya
Contoh perkembangan sosial emosional anak usia dini ini, antara lain:
● Mau ditinggal ibu atau ayahnya beraktivitas saat di sekolah atau di rumah
● Tidak menangis saat dikritik atau diberi saran
● Mau minta dan memberi maaf
● Membantu memecahkan perselisihan
● Bisa mengekspresikan rasa marah, sedih, gembira, kaget, dll.
Contoh perkembangan sosial emosional anak usia dini ini, antara lain:
● Membuang sampah pada tempatnya
● Merapikan mainan setelah digunakan
● Mentaati peraturan yang sudah disampaikan
● Mengerjakan tugas yang diberikan
● Bisa menjaga barang milik sendiri dan menghormati barang milik orang lain
● Dapat melaksanakan kegiatan sendiri sampai selesai tanpa menangis
● Bisa mulai bekerja sama menyelesaikan tugas dengan teman.
Baca juga: Pentingnya Ajarkan Tanggung Jawab Lewat Kegiatan Anak di Rumah
Ibu perlu waspada jika anak usia dini mengalami keterlambatan tumbuh kembang sesuai indikator di atas. Beberapa tanda-tandanya antara lain anak jarang senyum atau menunjukkan ekspresi lainnya, kurang bersuara, tidak segera menyahut saat dipanggil, atau tidak bisa bicara dan berinteraksi dengan orang lain.
Jika Ibu mendapati tanda bahaya keterlambatan perkembangan sosial emosional pada anak sedari dini, segera periksakan ke dokter agar bisa segera diintervensi.
Perlu Ibu ketahui, orangtua dan orang terdekat yang sehari-hari mendampingi si Kecil memainkan peran penting agar tonggak perkembangan sosial emosional anak ini bisa tercapai. Proses merangsang salah satu fase tumbuh kembang anak ini bisa dilakukan sejak si Kecil bayi baru lahir.
Salah satunya bisa dilakukan dengan membangun ikatan yang kuat (bonding) antara ibu dan anak ketika proses menyusui. Ayah juga turut membentuk fondasi ini. Caranya dengan kontak mata sampai sampai sering-sering mengajak bicara bayi.
Ketika si Kecil tumbuh besar dan kemampuan berpikirnya meningkat, orang tua bisa membantu mengembangkan kemampuan sosial emosional anak usia dini. Berikut ini beberapa cara yang bisa diupayakan para orang tua untuk membantu anak mengembangkan kemampuan sosial emosionalnya:
Anak adalah peniru ulung. Anak belajar segala sesuatunya dari melihat keseharian orang terdekatnya. Jadi, penting bagi Ibu dan pasangannya untuk memberikan model atau contoh yang baik. Misalnya dengan kebiasaan berbagi, tak sungkan minta maaf, sering mengucapkan terima kasih, atau kebiasaan ramah saat berinteraksi dengan orang lain di luar rumah.
Membangun iklim positif di rumah juga penting untuk membuat anak merasa nyaman dengan dirinya sendiri dan mendukung kemampuan emosional si Kecil. Ibu jangan pelit untuk menunjukkan kasih sayang dan berikan pujian saat anak berperilaku baik. Dengan kebiasaan seperti ini, anak secara alami tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, gembira, dan murah hati.
Anak juga bisa diajarkan empati, lo. Biasakan keluarga di rumah untuk saling memikirkan perasaan orang lain. Selain itu, validasi atau akui juga perasaan anak. Ibu bisa menanyakan bagaimana kegiatan anak saat di luar rumah, senang atau sedih, atau perbincangan remeh-temeh dari hati ke hati lainnya. Proses tanya jawab ini membuat anak berpikir, setiap tindakan bisa mempengaruhi emosi orang sekitarnya.
Baca juga: Seru! Inilah 5 Aktivitas Anak untuk Bantu Tumbuhkan Perilaku Empati
Kerja sama adalah keterampilan yang penting dan perlu diasah sejak dini. Ibu bisa mengajarkannya dengan permainan. Contoh permainan sosial emosional anak usia dini yang bisa melatih kerja sama di antaranya main boneka bersama, main bola, masak-masakan, atau bermain peran bersama.
Kemampuan menyelesaikan konflik juga penting dimiliki anak usia dini. Orangtua juga bisa membantu melatihnya lewat permainan atau aktivitas sehari-hari. Saat bermain, anak tak hanya belajar bekerja sama tapi juga jadi kenal aturan main dan terkadang ada riak kecil pertengkaran dengan teman atau saudaranya.
Nah, proses ini membuat anak belajar bernegosiasi, berkompromi, sampai mampu menyelesaikan konfliknya sendiri. Selain memberikan stimulasi perkembangan sosial emosional anak sejak dini, anak membutuhkan nutrisi yang lengkap untuk mendukung pertumbuhannya.
Baca juga: Ketahui Potensi Optimal Pertumbuhan si Kecil di Sini!
Ibu yang sedang mencari nutrisi tambahan untuk membantu tumbuh kembang anak agar tetap optimal bisa memberikan PediaSure Rasa Cokelat untuk buah hatinya sebanyak 2-3 kali sehari.
Nutrisi harian yang diformulasikan khusus untuk anak usia 1-10 tahun ini bisa mendukung manfaat kognitif buah hati Anda. Karena PediaSure diperkaya dengan omega 3, omega 6, AA, dan DHA yang penting untuk meningkatkan kemampuan berpikir anak.
Nutrisi harian untuk si Kecil ini juga diperkaya campuran sinbiotik, prebiotik FOS, probiotik L.acidophilus, 14 macam vitamin, dan 9 mineral yang dapat membantu menjaga daya tahan tubuh agar si Kecil tak gampang sakit.
Tak kalah penting, PediaSure juga mengandung 3 sumber protein, arginine, vitamin K2, dan tinggi kalsium yang berguna untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Dengan memberikan asupan nutrisi sehat, artinya Ibu mendukung perkembangan sosial emosional anak sejak usia dini.
SUMBER:
Early childhood social and emotional development: Advancing the field of measurement - ScienceDirect. Retrieved 19 November 2022, from https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0193397316300053
What Is Social and Emotional Development - Help Me Grow MN. Retrieved 19 November 2022, from https://helpmegrowmn.org/HMG/HelpfulRes/Articles/WhatSocialDev/index.html
Learning Social and Emotional Skills in Pre-School - UNICEF North Macedonia. Retrieved 19 November 2022, from https://www.unicef.org/northmacedonia/learning-social-and-emotional-skills-pre-school
Mengenal Keterlambatan Perkembangan Umum pada Anak - IDAI. Retrieved 19 November 2022, from https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/mengenal-keterlambatan-perkembangan-umum-pada-anak
Checklist Indikator Perkembangan Anak Usia 5-6 Tahun - Rumah Inspirasi. Retrieved 19 November 2022, from https://rumahinspirasi.com/wp-content/uploads/social2download/Checklist-5-6.pdf
Merangsang Perkembangan Personal Sosial Bayi - IDAI. Retrieved 19 November 2022, from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/merangsang-perkembangan-personal-sosial-bayi
Social and Emotional Development in Early Childhood - Very Well Mind. Retrieved 19 November 2022, from https://www.verywellmind.com/social-and-emotional-development-in-early-childhood-2795106
Kebutuhan Dasar Anak untuk Tumbuh Kembang Yang Optimal - Kemkes RI. Retrieved 19 November 2022, from https://kesmas.kemkes.go.id/konten/133/0/021113-kebutuhan-dasar-anak-untuk-tumbuh-kembang-yang-optimal
Apa saja aspek perkembangan anak usia dini? Berikut 6 di antaranya dan cara memaksimalkannya dengan permainan edukasi anak
Pahami konsep EQ bagi tumbuh kembang anak apa ciri-ciri dan cara mengembangkannya agar anak tumbuh kembang dengan sehat secara emosional & berprestasi
IQ, EQ, dan SQ adalah aspek kecerdasan yang penting untuk dipahami. Ketiganya dapat dilatih sejak dini agar manfaatnya dapat terasa oleh anak. Ini caranya!
Anda akan keluar ke situs web Abbott khusus negara atau wilayah lainnya. Perlu diketahui bahwa situs yang Anda kunjungi ditujukan untuk penduduk negara atau wilayah tertentu, seperti yang tercantum di situs tersebut. Situs ini mungkin berisi informasi tentang obat-obatan, perangkat medis, dan produk lain atau penggunaan produk tersebut yang tidak disetujui di negara atau wilayah lain.
Situs web yang Anda kunjungi juga mungkin tidak dioptimalkan untuk ukuran layar perangkat tertentu. Apakah Anda ingin melanjutkan dan keluar situs web ini?
Stay Connected