Kemandirian adalah salah satu karakter yang harus dimiliki semua individu, dan anggapan ini muncul bukan tanpa alasan. Upaya untuk menjadi seseorang berkarakter mandiri ini tidak lahir begitu saja, tapi perlu dipupuk sejak dini dan akan sangat bermanfaat ketika dewasa. Manfaat kemandirian bukan secara spesifik dirasakan ketika dewasa saja, tapi juga sangat signifikan dalam membentuk kepribadian si Kecil.

Berikut berbagai manfaat mendidik anak mandiri, antara lain:

1. Lebih percaya diri untuk hidup dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar
2. Lebih bisa bergantung pada diri sendiri dan tidak mengandalkan orang lain
3. Memberi si Kecil sense of belonging yang bermanfaat untuk membangun hubungan sosial dan berkontribusi bagi sekitarnya baik dalam skala kecil maupun besar di kemudian hari
4. Menumbuhkan kesadaran akan diri sendiri dan sensitif terhadap lingkungannya
5. Mengajarkan motivasi diri
6. Mengajarkan dia untuk menjadi pengambil keputusan yang baik
7. Menumbuhkan kesabaran, konsentrasi, self-help, kerjasama, disiplin, dan kepercayaan baik bagi diri sendiri maupun sekitar
8. Memberinya kebebasan untuk merasakan hidup sepenuhnya dan menyerap pelajaran-pelajaran penting
9. Menjadi anak yang mandiri membuat si Kecil bahagia dan sehat secara mental

Tips Mendidik Anak Mandiri

Hingga usia tertentu, ilmu mengenai kemandirian lahir dari lingkungan terkecilnya, yakni di rumah. Baik itu dengan ibu atau orang tua, atau dari pengasuhnya. Untuk mendidik anak mandiri, terdapat beberapa tips, antara lain:

1. Beri dia tanggung jawab yang bisa dia lakukan

Tips mendidik anak mandiri yang pertama adalah dengan memberikan mereka tanggung jawab mudah seperti memilih baju, memilih makanan, atau packing sendiri sebelum bepergian menjadi pintu awal mengajarkan si Kecil untuk mandiri. Memberi kesadaran bahwa dia memiliki kuasa atas dirinya sendiri.

2. Perkenalkan dia pada pilihan meski terbatas dan biarkan dia memilih

Tips mendidik anak mandiri yang berikutnya adalah dengan memberikan mereka pilihan. Contohnya, pilihlah beberapa makanan dari menu dan biarkan dia memilih yang dia ingin dari sedikit pilihan yang ibu tawarkan. Selain itu, si Kecil juga bisa diberi tiga atau empat judul kartun atau film yang bisa dia tonton dan biarkan dia memilih judulnya sendiri.

3. Beri dia kesempatan untuk membuat keputusan sendiri

Dengan memberinya kesempatan untuk membuat keputusan sendiri, dia akan perlahan menyadari bahwa si Kecil memiliki kuasa atas apa yang bisa dia lakukan. Tentunya beri dia tanggung jawab agar dia memahami bahwa pilihan bukan hanya untuk kesenangan saja tapi di balik kebebasan juga terdapat tanggung jawab.

Baca Juga: Solusi Anak Susah Makan Dengan Asupan Nutrisi Tepat!

4. Berempati

Dalam tahap awal mempelajari kemandirian, si Kecil akan merasa kewalahan. Jangan biarkan mentalnya jatuh karena dia ‘gagal’ memenuhi tanggung jawabnya. Sebisa mungkin beri dia petunjuk dan cara yang memudahkan dan membangkitkan semangatnya.

5. Ajarkan dia memecahkan masalah

Sebaiknya ajarkan dia memecahkan masalah yang mungin dia hadapi. Sebisa mungkin pengasuh jangan mengambil alih untuk menyelesaikannya, alih-alih beri dia kesempatan untuk memecahkannya sendiri.

6. Jalani rutinitas yang tepat

Rutinitas yang tepat mengajarkan si Kecil untuk berpikir secara sekuensial atau berturut-turut. Dengan adanya rutin yang baik dan benar, dia akan mengikuti dengan sendirinya.

7. Ajari bernegosiasi

Beritahu si Kecil bahwa dunia itu tidak hitam putih, tidak selalu benar salah, kalah menang. Perkenalkan dia mengenai kompromi dan negosiasi. Sehingga dia memahami bahwa dalam setiap situasi, dia harus mengambil keputusan yang tepat, bukan selalu benar, atau melahirkan kemenangan.

8. Dorong, tapi jangan paksa si Kecil untuk mandiri

Lingkungan rumah yang mendorong dan membangun semangatnya dapat membuatnya lebih percaya diri untuk mandiri. Maka dari itu, salah satu cara mendidik anak mandiri yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan pujian ketika mereka melakukan sesuatu yang benar, tapi jangan paksa dia untuk melakukannya sendiri jika dia salah atau tidak sanggup.

Baca Juga: Cara Mendidik Anak Agar Disiplin dan Peran Orangtua!

9. Jangan permasalahkan kegagalan

Ajarkan dia bahwa kegagalan adalah hal lumrah. Jangan bebani si Kecil dengan menyalahkannya karena telah gagal. Alih-alih, dorong si Kecil untuk belajar dari kegagalan dan bagaimana cara agar berhasil sehingga terhindar dari mengulangi kegagalan itu.

10. Jangan selalu memegang si Kecil untuk mengarahkan

Memegangnya membuat dia merasa selalu dikontrol oleh orang lain, dan berujung pada dirinya tidak percaya diri untuk melakukan hal sendiri. Di usia tertentu, instruksikan dia dengan arahan tangan atau secara verbal, dan biarkan intuisi si Kecil yang berperan.

Anak yang independen dan mandiri menjadi karakteristik yang menunjukkan satu sisi kecerdasan dari si Kecil. Karakteristik tersebut didapat dari interaksi dan kebiasaan sehari-hari dan berperan penting untuk tumbuh kembangnya. Di samping interaksi dan rutinitas sehari-hari, kecerdasan juga lahir dari gizi dan nutrisi yang seimbang. Komponen gizi dan nutrisi bisa didapat dari berbagai sumber seperti makanan, minuman, atau suplemen.

PediaSure hadir dengan nutrisi untuk mendukung pertumbuhan nyata dan membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian si Kecil. Dengan rasa yang lezat, setiap gelas PediaSure mengandung formulasi yang mendukung pertumbuhan si Kecil serta protein, vitamin, serta mineral yang dapat menopang kebutuhan gizi harian si Kecil. PediaSure tersedia dalam rasa vanila, madu, cokelat, dan classic milky berukuran 200 hingga 1800 gram tergantung rasa.

SUMBER: 

Reasons Why It Is so Important to Encourage Independence In Children - Schoolhouse. Retrieved December 16 2021 from https://schoolhouse-daycare.co.uk/blog/why-you-should-encourage-independence/ 

10 Useful Tips on How to Make Your Child Independent - First Cry (2020). Retrieved December 16 2021 from https://parenting.firstcry.com/articles/10-effective-tips-to-make-your-child-independent/