Daya Tahan Tubuh Anak Menurun? Begini 7 Cara Mengatasinya!

Daya Tahan Tubuh Anak Menurun? Begini 7 Cara Mengatasinya!

daya tahan tubuh anak menurun
daya tahan tubuh anak menurun
daya tahan tubuh anak menurun
Tags:

Siapa orang tua yang tidak khawatir saat si Kecil mengalami daya tahan tubuh menurun? Jika kondisi ini terjadi, Ibu tidak perlu khawatir. Perlu dipahami bahwa sistem daya tahan tubuh merupakan perlindungan pertama melawan berbagai patogen seperti bakteri, virus, dan parasit.

Daya tahan tubuh sendiri memainkan peranan penting dalam melindungi kesehatan anak-anak. Namun, imunitas dan daya tahan tubuh dapat melemah terutama di tengah cuaca yang tidak menentu seperti sekarang. Dengan memahami pentingnya hal ini, maka Ibu dapat menjaga sistem imunitas, sehingga daya tahan tubuh anak tetap terjaga.

Maka dari itu, yuk simak penjelasan berikut ini!

Bagaimana Sistem Daya Tahan Tubuh Bekerja?

Sistem daya tahan tubuh merupakan sistem yang menjaga daya tahan tubuh serta mekanisme pertahanan tubuh melawan infeksi. Dia memainkan peranan penting dalam menjaga tubuh tetap sehat. Dalam sistem daya tahan tubuh, terdapat beragam sel dan organ, termasuk sel darah putih, yang penting terhadap sistem daya tahan tubuh.

Di dalam sel darah putih atau leukosit terdapat fagosit yang memakan organisme yang masuk dan menyerang tubuh serta limfosit yang membantu mengenali “penyerang” ini di masa depan. Di dalam sel limfosit sendiri terdapat sel limfosit B yang bekerja mengenali target dan sel limfosit T yang bertugas melawan para “penyerang” itu tadi.

Sistem daya tahan tubuh bekerja dengan cara mengenali senyawa atau antigen asing, memicu sel limfosit B untuk menciptakan antibodi yang fokus melawan antigen tersebut. Sel limfosit T yang nantinya menyerang dan menghancurkan antigen-antigen yang telah ditandai oleh antibodi atau sel yang terinfeksi. Selain itu, antibodi dapat menetralisir toksin dan mengaktifkan protein pelengkap yang membantu melawan bakteri, virus, atau sel yang terinfeksi.

Di dalam tubuh manusia, terdapat tiga jenis daya tahan tubuh, yakni bawaan, adaptif, dan pasif. Kekebalan bawaan adalah perlindungan yang kita miliki sejak lahir, sementara kekebalan adaptif terus berkembang sepanjang hidup saat kita terpapar penyakit atau diimunisasi terhadapnya. Kekebalan pasif, sebaliknya, merupakan daya tahan tubuh yang "dipinjam" dari sumber lain.

Kekebalan sistem daya tahan tubuh, terutama pada anak-anak, sangat penting untuk menangkal infeksi dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.

 

Baca juga:  Apa, sih, Kriteria Multivitamin yang baik untuk Dukung Imunitas Anak?

 

5 Ciri-Ciri Daya Tahan Tubuh Menurun

Sistem daya tahan tubuh, benteng tubuh dari penyerang yang berbahaya sewaktu-waktu dapat gagal bekerja secara optimal. Sistem daya tahan tubuh yang lemah atau terganggu bisa membuat daya tahan tubuh lemah.

Hal ini bisa terjadi akibat faktor bawaan atau diwariskan maupun didapat secara eksternal, akibat faktor-faktor seperti penyakit atau kebiasaan buruk. Menurunnya daya tahan tubuh membuka gerbang untuk masuknya beragam infeksi serta penyakit yang biasanya dapat dilawan ketika daya tahan tubuh kuat oleh sistem daya tahan tubuh yang baik.

Mengetahui sistem daya tahan tubuh menurun tidak mudah karena ciri-cirinya biasanya sulit dikenali dan seringkali tertukar dengan masalah kesehatan sehari-hari. Berikut adalah lima ciri-ciri daya tahan tubuh menurun:

1. Sering infeksi dan terjadi berulang-ulang

Salah satu indikator paling utama dari terjadinya daya tahan tubuh yang menurun adalah tubuh yang rentan sakit atau terkena infeksi. Kondisi yang terjadi bisa jadi beragam, mulai dari infeksi saluran pernapasan seperti bronkitis atau radang paru-paru, hingga infeksi lainya seperti infeksi kulit atau sinusitis.

2. Proses sembuh yang lama

Ketika daya tahan tubuh kuat dan sistem imunitas sehat, perannya dalam menyembuhkan luka sangat besar. Sistem imunitas sehat dapat melawan infeksi dan mempercepat perbaikan jaringan. Maka dari itu, jika terjadi luka atau goresan yang sembuhnya lebih lama dari biasanya, itu bisa jadi tanda lemahnya daya tahan tubuh.

3. Kelelahan

Kelelahan kronis, rasa capek yang tidak bisa dijelaskan, dan selalu merasa tidak enak badan bisa jadi tanda respons daya tahan tubuh yang buruk. Meski kelelahan bisa jadi gejala dari banyak kondisi lainnya, namun kelelahan kronis secara terus menerus meski setelah istirahat panjang dapat menjadi tanda melemahnya daya tahan tubuh.

4. Masalah pencernaan yang berulang

Masalah pencernaan seperti diare atau sembelit yang berulang dapat menjadi tanda terjadinya masalah terkait daya tahan tubuh. Hal itu dikarenakan sebagian besar sistem daya tahan tubuh terdapat di dalam perut dan jika masalah pencernaan berulang, itu dapat menjadi indikator terjadinya ketidakseimbangan dalam bakteri perut dan bisa jadi berkaitan dengan sistem daya tahan tubuh.

5. Perubahan berat badan drastis

Menurunnya berat badan secara drastis dapat menjadi tanda daya tahan tubuh menurun atau bahkan gangguan imun yang tidak diketahui.

Mengenali gejala-gejala ini sejak dini dapat sangat penting untuk mengantisipasi kondisi daya tahan tubuh menurun tepat waktu dengan obat dan penanganan yang tepat. Dengan demikian, kesehatan optimal dapat terjaga dan komplikasi dapat dicegah.

Penyebab Daya Tahan Tubuh Anak Menurun

Daya tahan tubuh anak yang menurun dapat disebabkan oleh beragam faktor baik internal maupun eksternal. Ancaman lingkungan seperti polusi, paparan jamur berbahaya, virus, parasit, dan infeksi bakteri semua dapat mengganggu sistem daya tahan tubuh anak. Polutan serta mikroba berbahaya dapat merusak sel imun secara langsung atau mengganggu fungsi normalnya, sehingga memicu terganggunya sistem daya tahan tubuh.

Faktor internal seperti Penyakit Imunodefisiensi Primer seperti SCID atau Bubble Boy Disease yang merupakan penyakit turunan. Dalam kondisi ini, anak-anak rentan terkena infeksi akibat bakteri, virus, dan jamur.

Gangguan sistem daya tahan tubuh sementara juga bisa menjadi faktor lain yang membuat daya tahan tubuh anak lemah. Gangguan ini dapat terjadi akibat mengonsumsi jenis obat tertentu yang dapat melemahkan sistem daya tahan tubuh. Infeksi seperti influenza dan mononukleosis juga dapat mengganggu sistem daya tahan tubuh sementara.

Selain itu, faktor pola hidup dan kondisi dapat berperan dalam melemahkan sistem daya tahan tubuh. Kebiasaan makan yang buruk seperti asupan nutrisi yang rendah dapat melemahkan daya tahan tubuh anak.

Sebagai contoh, nutrisi penting dibutuhkan untuk tumbuh kembang serta fungsi sel daya tahan tubuh dan kekurangan nutrisi penting dapat mengganggu hal tersebut. Tidak hanya itu, kondisi seperti HIV/AIDS yang menghancurkan sel darah putih yang penting dapat memicu memperlemah daya tahan tubuh dan membuat tubuh rentan sakit karena infeksi.

Pada anak-anak, sistem daya tahan tubuh juga tidak jarang lebih aktif dari normal, sehingga membuat mereka terpicu senyawa yang tidak berbahaya dalam lingkungan seperti alergi.

Aktivitas imunitas berlebihan ini, terlihat pada kondisi seperti alergi, asma, dan eksim, dalam beberapa kasus dapat menyebabkan semacam kelelahan kekebalan seiring waktu, melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi lain. Oleh sebab itu, bila Ibu bertanya daya tahan tubuh lemah karena apa, banyak faktor yang terlibat sebagai penyebabnya.

 

Baca juga:  Dukung Pertumbuhan Optimal dengan Nutrisi Lengkap & Seimbang

 

7 Cara Mengatasi Daya Tahan Tubuh Menurun

Sebagai perlindungan pertama dari kuman, bakteri, dan penyakit, pentingnya sistem daya tahan tubuh tidak diragukan lagi. Lalu, bagaimana agar daya tahan tubuh kuat?

Meski tubuh manusia memiliki kapasitas untuk melawan ancaman dari luar, beberapa kebiasaan sehari-hari dapat Ibu lakukan dan terapkan pada anak untuk meningkatkan dan mengatasi daya tahan tubuh menurun:

1. Pola makan sehat

Salah satu cara mengatasi sistem daya tahan tubuh yang lemah paling efektif adalah dengan menerapkan pola makan yang sehat. Cara ini tentu memerlukan banyak buah dan sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan sumber kalsium dan lemak sehat. Dianjurkan untuk membatasi asupan makanan olahan dan yang tinggi gula tambahan dan lemak tidak sehat. Sebagai bagian dari pola makan seimbang, suplemen multivitamin mungkin bermanfaat, terutama untuk anak-anak dengan variasi makanan yang terbatas.

2. Membiasakan Tidur Cukup

Tidur nyenyak sangat penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk sistem daya tahan tubuh. Kebutuhan tidur bervariasi tergantung pada usia anak dan kebutuhan masing-masing individu.

3. Aktivitas Fisik Rutin

Olahraga teratur dapat berkontribusi secara signifikan terhadap kesehatan dan fungsi kekebalan anak. Tidak harus melakukan olahraga serius atau pergi ke gym; sekadar bermain di taman atau jalan-jalan saja bisa bermanfaat.

4. Kelola Stres

Stres parah dapat berdampak pada kesehatan dan melemahkan sistem daya tahan tubuh. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa anak-anak memiliki waktu senggang untuk bersantai dan melakukan aktivitas yang menyenangkan.

5. Pastikan mendapatkan vaksinasi terkini

Vaksin adalah bagian penting untuk menjaga sistem kekebalan yang kuat dengan melatihnya untuk melawan berbagai penyakit.

6. Jaga kebersihan

Kebiasaan menjaga kebersihan seperti mencuci tangan secara teratur, menutupi mulut saat batuk dan bersin, dan menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit dapat sangat membantu dalam mencegah penyebaran kuman.

7. Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin

Pemeriksaan rutin dapat memastikan bahwa sistem kekebalan anak Ibu berfungsi sebagaimana mestinya, dan mencegah terjadinya masalah kesehatan yang dialami atau di masa depan.

Singkatnya, kombinasi dari diet seimbang, tidur yang cukup, olahraga teratur, manajemen stres, vaksinasi terkini, kebiasaan menjaga kebersihan, dan pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu memperkuat sistem kekebalan anak secara signifikan.

Ingat, tidak ada satu cara yang pasti untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Pendekatan menyeluruh yang mencakup gaya hidup sehat adalah cara paling efektif untuk meningkatkan kekebalan anak Ibu. Jika Ibu memiliki khawatir akan menurunnya sistem daya tahan tubuh anak Ibu, sebaiknya diskusikan hal ini dengan dokter.

 

Baca juga:  Panduan Lengkap Memilih Susu Formula Terbaik untuk si Kecil

 

Asupan Nutrisi Tambahan Seimbang untuk Anak

Selain itu, Ibu juga dapat memberikan Pediasure bagi anak secara rutin. Pediasure merupakan nutrisi tambahan yang dikembangkan khusus untuk kebutuhan tumbuh kembang anak. Dirancang dengan komposisi nutrisi penting yang seimbang, Pediasure membantu berkontribusi untuk menjaga daya tahan tubuh anak tetap baik.

Pediasure diperkaya dengan Arginine dan Vitamin K2 yang baik untuk kepadatan tulang serta bantu pertumbuhan optimal. Selain itu, Pediasure juga diperkaya dengan protein kompleks dan Trigliserida Rantai Menengah (MCT) 15% yang membantu penyerapan nutrisi dan produksi energi yang efisien.

Pediasure juga mengandung DHA dan AA, Omega 3, dan Omega 6. Pediasure mengandung FOS (serat pangan) dan L.acidophilus dengan 14 vitamin dan 9 mineral yang bantu dukung daya tahan tubuh Si Kecil.

SUMBER: 

Immune System (for Parents) - Nemours KidsHealth. Retrieved on June 27, 2023, from https://kidshealth.org/en/parents/immune.html.  

Disorders of the Immune System | NIH: National Institute of Allergy and Infectious Diseases. Retrieved on June 27, 2023, from https://www.niaid.nih.gov/research/immune-system-disorders. 

Disorders of the Immune System | Johns Hopkins Medicine. Retrieved on June 27, 2023, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/disorders-of-the-immune-system

Boosting your child's immune system - Harvard Health. Retrieved on June 27, 2023, from https://www.health.harvard.edu/blog/boosting-your-childs-immune-system-202110122614.  

How To Build Up Your Child’s Immune System – Cleveland Clinic. Retrieved on June 27, 2023, from https://health.clevelandclinic.org/how-to-boost-your-kids-immunity/

Rangkaian Produk PediaSure

Baca Selengkapnya Tentang Tumbuh Kembang si Kecil