PediaSure
- Main Image
-
- Title
- PediaSure Vanila
- Detail Page Path
Mungkin ibu sering mendengar istilah Kecerdasan Intelektual atau Intelligence Quotient (IQ). Kecerdasan intelektual merupakan istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat dan pikiran seseorang yang mencakup sejumlah kemampuan.
Menurut Asosiasi Psikologi Amerika, kecerdasan intelektual adalah ukuran standar tingkat kecerdasan berdasarkan tes psikologis. Di masa awal penggunaan tes kecerdasan intelektual, IQ dihitung dengan membagi usia mental dengan usia asli seseorang dan kemudian dikalikan dengan 100 untuk menghasilkan rasio IQ. Metode penghitungan ini sekarang sebagian besar digantikan oleh IQ deviasi, yang dihitung sebagai fungsi dari perbedaan skor individu dari skor rata-rata.
Nilai kecerdasan intelektual rata-rata berada di angka 100, dan sekitar dua pertiga dari semua skor berada dalam rentang plus atau minus 15 poin dari skor rata-rata. Nilai IQ yang lebih spesifik bisa dihasilkan dari tes-tes spesifik, seperti tes IQ verbal yang mengukur kecerdasan verbal, dan IQ performance yang mengukur kecerdasan non-verbal. Selisih nilai antara kedua tes tersebut digunakan secara diagnostik untuk mendeteksi gangguan belajar atau kekurangan kognitif tertentu.
Tes IQ sendiri digunakan untuk mengukur kemampuan logika dan memecahkan masalah. Selain itu, melalui tes IQ, kemampuan visual, matematika, bahasa, memori, serta kemampuan memproses informasi pun turut diukur di dalam tes IQ.
Kini, IQ menjadi ukuran standar untuk mengukur kecerdasan seseorang, beberapa menyebutkan bahwa tes IQ tidak sempurna. Menurut beberapa ahli, tes IQ menjadi semacam pengukuran keterampilan dan pengetahuan yang telah dipelajari sebelumnya daripada kemampuan mendasar seseorang, dan terkadang peserta tes tidak terbiasa untuk duduk diam dan mengikuti perintah.
Kendati demikian, tes kecerdasan intelektual ini masih digunakan dalam penelitian psikologis dan pendidikan untuk mengukur kecerdasan intelektual seseorang secara umum. Sehingga masih sangat relevan untuk ibu ketahui dalam proses tumbuh kembang anak.
Baca juga: 4 Kegiatan Kreatif Anak TK untuk Dukung Perkembangannya
Menurut para ahli psikologi, nilai IQ hanya salah satu aspek untuk menilai seseorang karena tes IQ tidak mengukur intelektual praktis, kreativitas, rasa ingin tahu, atau kesiapan emosional. Nilai IQ juga bisa berubah seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya usia seseorang.
Beberapa faktor yang dapat memicu perubahan nilai IQ antara lain adalah kemiskinan, asupan nutrisi, tingkat stres, serta seberapa familiar seseorang dengan tes yang terstandarisasi, dan faktor lingkungan. Para peneliti menyaksikan bagaimana nilai IQ terus meningkat dari generasi ke generasi terhitung sejak awal 90-an ketika tes IQ pertama kali terstandarisasi. Hal yang disebut dengan Flynn Effect, yang artinya seseorang telah meningkatkan kemampuan untuk berpikir secara logis, memecahkan masalah, dan/atau menggunakan kemampuan dalam situasi hipotetikal.
Yang perlu diingat, memiliki IQ tinggi bukan jaminan kesuksesan. Begitu pula memiliki nilai IQ rendah juga tidak berarti kegagalan. Banyak faktor lainnya yang menjadi bekal seseorang untuk sukses seperti kebiasaan baik, kegigihan, dan determinasi serta etos kerja yang kuat sama pentingnya dengan kecerdasan seseorang.
Menurut standar pengukuran Wechsler, klasifikasi kecerdasan seseorang terbagi ke dalam kategori berikut:
Di dalam tes IQ, ada beberapa poin yang digunakan sebagai penilaian, yakni antara lain:
Kecerdasan linguistik adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan bahasa dengan baik seperti kemampuan menulis, membaca, dan berbicara.
Kecerdasan matematika berhubungan dengan kemampuan seseorang memecahkan masalah dengan menggunakan logika dan matematika. Contohnya adalah kemampuan seseorang dalam berhitung atau mengidentifikasi pola.
Kecerdasan visual-spasial adalah kemampuan individu dalam memahami dan memanipulasi objek visual. Contohnya adalah kemampuan membaca peta, menggambar, dan memvisualisasikan objek dalam pikiran.
Memori berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk mengingat dan mengulang kembali informasi yang telah dipelajari sebelumnya lalu menggunakannya dalam situasi baru. Contohnya adalah kemampuan seseorang untuk mengingat serangkaian nomor baru atau kata-kata yang diberikan dan mengulanginya secara terbalik.
Kemampuan memproses informasi berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam menerima informasi lalu memproses informasi dengan cepat dan efisien. Contohnya adalah memasangkan gambar dengan nama atau menghitung jumlah benda yang muncul dalam waktu singkat.
Kecerdasan nalar berkaitan dengan kemampuan seseorang memecahkan masalah dan mengambil keputusan yang logis. Contohnya adalah kemampuan menjawab pertanyaan logika atau mengidentifikasi pola dalam serangkaian gambar untuk menguji kemampuan individu untuk berpikir secara kritis dan memecahkan masalah dengan menggunakan pengetahuan dan penalaran yang dimilikinya.
Baca juga: Latih Perkembangan Otak Anak Lewat 5 Kegiatan Seru di Rumah!
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kecerdasan intelektual adalah sebagai berikut:
Faktor lingkungan merupakan faktor yang berasal dari luar individu, termasuk pengalaman belajar, nutrisi, kondisi sosial, dan pola pengasuhan. Penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berada di lingkup lingkungan dapat berkontribusi positif terhadap kecerdasan intelektual seseorang.
Contohnya, anak-anak yang lebih lama menerima ASI cenderung memiliki IQ yang lebih tinggi. Selain itu, adanya interaksi sosial yang memungkinkan anak untuk belajar dan berdiskusi dengan teman-teman, serta akses ke sumber daya pendidikan seperti buku dan teknologi, dapat memengaruhi tingkat kecerdasan seseorang.
Faktor genetik berkaitan dengan keturunan dan warisan genetik dari orang tua. Meski demikian, faktor genetik yang berperan dalam memengaruhi kecerdasan seorang anak tidak hadir dari satu gen tunggal, melainkan hasil interaksi kompleks dari beberapa gen.
Selain itu, faktor lingkungan juga dapat memengaruhi ekspresi genetik. Sebagai contoh, seorang anak dapat lahir dengan genetik yang memengaruhi kecerdasan, tetapi jika anak dibesarkan dalam lingkungan yang tidak suportif dan kekurangan nutrisi, maka kecerdasannya bisa jadi tidak maksimal.
Baik faktor genetik maupun lingkungan saling berinteraksi sehingga keduanya bisa saling mengangkat maupun menjatuhkan. Oleh sebab itu, pengaruh faktor lingkungan dan genetik harus dipertimbangkan bersamaan dalam menentukan kecerdasan intelektual seseorang.
Sebagai orang tua, ibu dapat membantu meningkatkan kecerdasan intelektual anak dengan cara berikut:
Salah satu faktor penting yang memengaruhi kecerdasan intelektual seorang anak adalah faktor lingkungan di mana di dalamnya terdapat faktor nutrisi. Untuk itu, selain memberikan anak lingkungan yang suportif serta kebiasaan belajar yang baik, anak juga sedianya mendapatkan nutrisi yang cukup dan seimbang sehari-hari baik melalui makanan bergizi dan juga nutrisi tambahan dari segelas susu setiap harinya.
Baca juga: Dapatkan Growth-Kit di Sini!
PediaSure menawarkan nutrisi tambahan yang bermanfaat untuk membantu pertumbuhan nyata anak. Tersedia dalam berbagai varian rasa, seperti classic milky, vanilla, madu, dan coklat. PediaSure mengandung berbagai nutrisi penting seperti arginin, vitamin K2, triple protein, serta DHA, AA, dan Omega-3 yang membantu perkembangan kecerdasan anak.
Tidak hanya itu, segelas PediaSure juga mengandung campuran prebiotik FOS dan probiotik L. acidophilus, 14 vitamin, dan 9 mineral. Meskipun mengandung sukrosa yang lebih rendah hingga 42%, PediaSure tetap memiliki rasa yang enak dan tersedia dalam berbagai ukuran kemasan.
Dengan demikian, kebutuhan gizi anak tetap terpenuhi lewat PediaSure sebagai nutrisi tambahan yang berkualitas dan disukai anak setiap hari.
SUMBER:
https://dictionary.apa.org/iq
https://edition.cnn.com/2014/02/19/health/iq-score-meaning/index.html
https://www.verywellmind.com/how-are-scores-on-iq-tests-calculated-2795584
https://www.verywellmind.com/what-factors-determine-intelligence-2795285
Anak yang kurang fokus mungkin membuat gusar orangtua. Sebab, kekurangan fokus tidak hanya mempengaruhi kesuksesan anak dalam belajar di sekolah, tetapi juga kehidupan sehari-harinya.
Latih kemampuan literasi si Kecil lewat kegiatan baca dongeng Simak tata cara serta manfaat membaca dongeng berikut ini!
Kegiatan bermain bersama anak sebaiknya dapat memicu berbagai aspek dalam pertumbuhan si Kecil, seperti lewat floortime. Simak penjelasan berikut!
Anda akan keluar ke situs web Abbott khusus negara atau wilayah lainnya. Perlu diketahui bahwa situs yang Anda kunjungi ditujukan untuk penduduk negara atau wilayah tertentu, seperti yang tercantum di situs tersebut. Situs ini mungkin berisi informasi tentang obat-obatan, perangkat medis, dan produk lain atau penggunaan produk tersebut yang tidak disetujui di negara atau wilayah lain.
Situs web yang Anda kunjungi juga mungkin tidak dioptimalkan untuk ukuran layar perangkat tertentu. Apakah Anda ingin melanjutkan dan keluar situs web ini?
Stay Connected