Ensure Gold Vanila
- Main Image
- Title
- Ensure Gold Vanila
- Detail Page Path
Osteoporosis merupakan salah satu penyakit yang kerap diidentikkan dengan orang berusia lanjut atau lansia. Kondisi ini juga kerap disebut sebagai pengeroposan tulang.
Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan osteoporosis?
Dikutip dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, osteoporosis adalah penyakit tulang yang ditandai dengan menurunnya massa tulang (kepadatan tulang) secara keseluruhan akibat ketidakmampuan tubuh dalam mengatur kandungan mineral dalam tulang dan disertai dengan rusaknya arsitektur tulang yang akan mengakibatkan penurunan kekuatan tulang.
Kondisi pengeroposan pada tulang terjadi karena jarak antar jaringan tulang menjadi makin lebar yang kemudian membuatnya kehilangan kekuatan dan kepadatan.
Osteoporosis sendiri dibagi menjadi osteoporosis primer dan sekunder.
1. Osteoporosis primer, terjadi karena usia menyebabkan perubahan pada hormon hingga mempengaruhi sel tulang. Salah satu jenisnya adalah osteoporosis pasca-menopause, yang terjadi pada perempuan setelah berhenti mengalami menstruasi. Saat menopause, perempuan mengalami penurunan kadar hormon esterogen yang berperan merangsang aktivitas sel pembentuk tulang.
2. Osteoporosis sekunder, merupakan komplikasi akibat penyakit lain atau konsumsi obat-obatan. Misalnya saja orang yang mengonsumsi obat kortkosteroid, anti kejang, atau antasida jangka panjang. Obat-obatan ini diberikan pada pasien artritis rheumatoid, penyakit autoimun, atau gangguan tiroid.
Secara umum, osteoporosis disebabkan oleh menurunnya kemampuan tubuh meregenerasi sel tulang dan berimbas pada kepadatan tulang yang ikut berkurang. Saat berusia muda, kemampuan regenerasi sel tulang sangat tinggi, sehingga kepadatan tulang mencapai puncaknya ketika seseorang berusia akhir 20 tahunan.
Kecepatan regenerasi sel tulang ini kemudian melambat seiring bertambahnya usia. Saat itulah, secara perlahan massa tulang berkurang dan sel tulang rusak lebih cepat.
Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko osteoporosis, di antaranya:
Baca Juga: Yuk, Cari Tahu Cara Mencegah Osteoporosis di Sini!
Osteoporosis sering kali tidak menampakkan gejala. Karena itu, kondisi ini disebut sebagai “silent killer” sampai suatu hari penderitanya mengalami patah tulang.
Meski jarang disadari, ketika tulang melemah akibat osteoporosis, beberapa gejala ini akan muncul:
Ada banyak faktor risiko osteoporosis yang tidak dapat dikontrol. Meskipun, ada juga beberapa faktor yang bisa dikendalikan. Nah, tugas Anda adalah mengendalikan faktor ini. Lalu, bagaimana cara menghindari osteoporosis?
Kalsium merupakan mineral krusial bagi kesehatan tulang. Orang berusia 19 tahun ke atas harus mengonsumsi 1.000 miligram (mg) kalsium sehari. Sedangkan, perempuan berusia di atas 51 tahun dan laki-laki usia 71 tahun ke atas harus memiliki asupan harian 1.200 mg.
Anda juga perlu mengonsumsi vitamin D untuk menjaga kesehatan tulang dan membantu penyerapan kalsium. Salah satu sumber vitamin D adalah paparan sinar matahari di pagi hari.
Anda juga bisa mengonsumsi suplemen kalsium dan vitamin D tambahan seperti Ensure. Abbott Ensure akan membantu Anda menekan risiko pengeroposan tulang.
Ensure juga dilengkapi dengan berbagai nutrisi lain yang bermanfaat untuk tubuh. Ensure mengandung Triple Protein (whey, kasein, dan soya) yang mampu menjaga massa otot, serta 14 vitamin dan 9 mineral yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh.
Untuk manfaat maksimal, Anda cukup mengonsumsi Abbott Ensure 2 kali sehari. Sebagai pertimbangan rasa, Ensure memiliki varian rasa coklat dan vanila. Ensure dapat disajikan hangat maupun dingin.
Cukup tambahkan 5 sendok takar Ensure ke dalam 200 ml air matang lalu aduk secara merata. Lalu Anda bisa meminumnya dan mencegah pengeroposan tulang.
Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat juga dapat Anda lakukan, seperti rutin berolahraga. Aktivitas fisik rutin seperti olahraga merupakan kunci penting menghindari osteoporosis. Anda bisa memilih olahraga yang meningkatkan keseimbangan seperti yoga.
Demikianlah informasi seputar osteoporosis; mulai dari apa yang dimaksud dengan osteoporosis, penyebab osteoporosis, hingga cara menghindari risiko osteoporosis. Semoga informasi ini berguna!
SUMBER:
Data & Kondisi Penyakit Osteoporosis di Indonesia - Kementerian Kesehatan. Retrieved 31 May 2022, from https://pusdatin.kemkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/infodatin-osteoporosis.pdf
Osteoporosis - RSUD dr. Zainoel Abidin Aceh. Retrieved 31 May 2022, from https://rsudza.acehprov.go.id/tabloid/2017/11/20/osteoporosis/
Tulang Keropos atau Osteoporosis - Perhimpunan Reumatologi Indonesia. Retrieved 31 May 2022, from https://reumatologi.or.id/tulang-keropos-atau-osteoporosis/
Osteoporosis - Mayo Clinic. Retrieved 31 May 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/osteoporosis/symptoms-causes/syc-20351968
What Are the Symptoms of Osteoporosis? - Healthline. Retrieved 31 May 2022, from https://www.healthline.com/health/osteoporosis-symptoms
What to know about osteoporosis - Medical News Today. Retrieved 31 May 2022, from https://www.medicalnewstoday.com/articles/155646#prevention
Siapa bilang lansia tidak bisa melakukan aktivitas untuk memulihkan stamina? Ini dia caranya!
BMI bukanlah patokan untuk Anda melihat komposisi lemak vs otot di tubuh, namun tetap ada manfaatnya untuk kondisi kesehatan. Simak selengkapnya di artikel ini!
Diabetes kerap dikaitken dengan usia senja. Benarkah demikian? Lalu apa saja ciri diabetes lansia? Simak penjelasannya di sini!
Anda akan keluar ke situs web Abbott khusus negara atau wilayah lainnya. Perlu diketahui bahwa situs yang Anda kunjungi ditujukan untuk penduduk negara atau wilayah tertentu, seperti yang tercantum di situs tersebut. Situs ini mungkin berisi informasi tentang obat-obatan, perangkat medis, dan produk lain atau penggunaan produk tersebut yang tidak disetujui di negara atau wilayah lain.
Situs web yang Anda kunjungi juga mungkin tidak dioptimalkan untuk ukuran layar perangkat tertentu. Apakah Anda ingin melanjutkan dan keluar situs web ini?
Tetap Terhubung