Kemampuan kognitif merupakan keterampilan berbasis otak yang diperlukan untuk melakukan tugas apapun dari yang sederhana hingga yang paling kompleks.Pembahasan kemampuan ini termasuk rumit karena meliputi sistem saraf (terutama jalur saraf atau neural pathways) manusia. Namun begitu, hal ini tidak menandakan bahwa kemampuan tersebut tumbuh dan berkembang begitu saja tanpa adanya kendali dari manusia.

Faktanya, Ibu dapat mengetahui tahapan kemampuan kognitif serta memastikan si Kecil melaluinya secara lancar. Simak informasi berikut ini, yuk, Bu!

Apa Itu Kemampuan Kognitif?

Secara umum, kemampuan kognitif adalah proses manusia menerima informasi atau pengetahuan. Adapun informasi yang dimaksud, mencakup perasaan dan kesadaran terhadap diri sendiri, pengalaman pribadi, atau lingkungan sekitar.

Pada pertumbuhan anak, kemampuan yang satu ini menjadi faktor penting yang harus diperhatikan. Pasalnya, bagaimana si Kecil berpikir jelas berbeda dengan orang dewasa. Maka, orang tua harus senantiasa memberikan stimulasi atau dukungan dengan berbagai cara agar kemampuan tersebut dapat berkembang dengan semestinya.

Baca Juga: Tahap Perkembangan Motorik dan Kognitif Anak

Tahapan Kemampuan Kognitif

Aspek kognitif sering menjadi pertanyaan, terutama seputar tahapannya. Menurut Psikolog asal Perancis, Jean Piaget pada tahun 1952, terdapat 4 tahapan perkembangan kognitif yang dialami oleh si Kecil.

Indikasi dari perkembangan ini meliputi bagaimana si Kecil merespons lingkungan yang ada di sekitarnya. Dari situ, Piaget berhasil membagi perkembangan kognitif menjadi tahapan-tahapan, sebagai berikut!

- Sensorimotor Stage (Sejak Lahir hingga Usia 2 Tahun)

Tahapan ini terbilang dini, sehingga hal-hal yang si Kecil pelajari meliputi kondisi sekitarnya menggunakan berbagai indra yang dia miliki. Lalu, si Kecil pun mulai mempelajari adanya pergerakan benda atau perubahan benda; tidak semua hal bersifat konstan!

- Preoperational Stage (Sejak Usia 2 hingga 7 Tahun)

Apakah pada usia ini si Kecil gemar berimajinasi? Menurut Jean Piaget, si Kecil sedang mengembangkan kemampuan imajinasi dan memori di tahapan ini. Kini, si Kecil sudah mulai memahami konsep waktu, di mana adanya masa lalu dan juga masa depan.

- Concrete Operational Stage (Sejak Usia 7 hingga 11 Tahun)

Kejadian eksternal sudah mulai berada di radar si Kecil. Kemampuan kognitif ini menandakan bahwa si Kecil sudah mulai mampu menyadari perasaan dan pikiran orang lain. Si Kecil jadi sadar terhadap adanya perbedaan di antara manusia.

- Formal Operational Stage (Mulai dari Usia 11 Tahun)

Kini, logika menjadi sesuatu yang digunakan ketika si Kecil melihat dunia atau lingkungan sekitar, memandang masa depan dan merencanakannya, serta ketika memecahkan masalah. Si Kecil kini sudah bisa jadi anak yang dapat diandalkan!

Melakukan Tes Kemampuan Kognitif

Setelah memahami apa itu kemampuan kognitif dan berbagai tahapannya, Ibu mungkin berpikir akan kemampuan yang dimiliki si Kecil. Sebetulnya, Bu, ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk melihat kemampuan kognitif anak, salah satunya adalah dengan melihat apakah anak melakukan hal-hal seperti yang dijelaskan oleh Jean Piaget dalam teori seputar kemampuan kognitifnya.

Tapi, jika Ibu masih ingin tahu lebih lanjut, selalu ada pilihan untuk mengunjungi para ahli dan mengetahui kondisi si Kecil. Beberapa hal yang mungkin menjadi pertimbangan, antara lain: kemampuan verbal, penerimaan informasi lewat indra penglihatan, kecepatan menerima informasi, dan kemampuan anak dalam mengolah memori.

Setelah melakukan tes yang menantang aspek-aspek tersebut, barulah si Kecil akan menerima hasil yang berupa nilai intellectual functioning, atau yang lebih populer dikenal sebagai IQ. Umumnya, IQ rata-rata berada di angka 90 dan 109 dan menjadi patokan dalam penentuan kemampuan kognitif buah hati.

Baca juga: Temukan PediaSure di Sini!

Ibu Tidak Perlu Khawatir

Apabila dirasa ada hambatan dalam perkembangan kognitif anak-anak, jangan merasa sedih, berkecil hati, atau kecewa. Pasalnya, tes kognitif tadi bukanlah sebuah hukuman, melainkan sesuatu yang bisa Ibu jadikan panduan dalam membesarkan si Kecil.

Melalui tes tersebut, Ibu dapat mengetahui kekuatan, minat, serta bakatnya dan juga hambatan yang mungkin dia alami, seperti hambatan saat belajar, attention deficit hyperactivity disorder, atau apakah si Kecil berada di spektrum gangguan autisme. Sekali lagi, bila memang terdapat gangguan atau hambatan, Ibu nantinya akan lebih dapat melakukan tindakan untuk mendukung perkembangan kemampuan kognitif anak dan juga pembelajarannya secara menyeluruh.

Namun, sebelum mulai mencari cara-cara yang ada di luar sana, jangan lupa untuk mendukung asupan seimbang si Kecil lewat makanan sehari-hari. Bila perlu, Ibu juga dapat memberikannya PediaSure, produk nutrisi untuk dukung pertumbuhan dan perkembangan yang nyata. Bukan hanya ada 14 Vitamin, 9 Mineral, Formula Protein Kompleks Triple Protein, dan kandungan baik lainnya, PediaSure juga diperkaya dengan AA serta DHA, Omega 3 dan Omega 6 yang semuanya baik untuk perkembangan otak.

PediaSure tersedia dalam varian Rasa Vanila, Rasa Madu, dan Rasa Cokelat. Tapi, sebelum membelinya di toko, supermarket, atau minimarket terdekat, jangan lupa untuk membaca label pada kemasan sebelum membeli serta kunjungi situs PediaSure untuk informasi lebih lengkap. Semoga bermanfaat!

SUMBER:

Cherry, Kendra. (2012). Important Milestones of Cognitive Development in Children. Verywell Mind. https://www.verywellmind.com/cognitive-developmental-milestones-2795109 (Retrieved on October 18th, 2021)

Morin, A. (2019, August 5). How kids develop thinking and learning skills. Understood.org; Understood. https://www.understood.org/articles/en/how-kids-develop-thinking-and-learning-skills (Retrieved on October 18th, 2021)

LearningRx, I. (2021). Piaget’s 4 Stages of Cognitive Development | Child Brain Development | LearningRx. LearningRx. https://www.learningrx.com/4-cognitive-stages-for-child-development/ (Retrieved on October 18th, 2021)