PediaSure
- Main Image
-
- Title
- PediaSure Vanila
- Detail Page Path
Sebagai orangtua, Ibu perlu memperhatikan tahap perkembangan pada si Kecil, baik perkembangan motorik maupun kognitif. Pastikan bahwa tahapan perkembangan anak sesuai dengan umurnya, tidak ada yang terlewat, dan berlangsung dengan optimal. Tahapan perkembangan anak baik motorik maupun kognitif akan dijelaskan di bawah ini.
Sebelum mengetahui tahapan perkembangan kognitif dan motorik, Ibu perlu mengetahui apa definisi keduanya.
Salah satu ahli dalam teori perkembangan kognitif adalah Jean Piaget. Piaget adalah seorang psikolog perkembangan dari Swiss yang mempelajari anak-anak di awal abad ke-20. Teorinya tentang perkembangan intelektual atau kognitif, yang diterbitkan pada 1936, masih digunakan hingga kini.
Teori Piaget berfokus pada anak-anak, mulai dari lahir hingga remaja, dan menjelaskan berbagai tahap perkembangan, termasuk bahasa, moral, memori, dan pemikiran.
Ada 4 tahapan perkembangan anak menurut Piaget yakni sensorimotor, pra-operasional, operasional konkret, dan operasional formal.
Teori perkembangan kognitif Jean Piaget atau teori Piaget menunjukkan bahwa kecerdasan berubah seiring dengan pertumbuhan anak. Perkembangan kognitif seorang anak bukan hanya tentang memperoleh pengetahuan, anak juga harus mengembangkan atau membangun mentalnya.
Menurut Piaget, pengetahuan yang dimiliki anak-anak berdasarkan pengalaman mereka. Lalu, anak-anak belajar sendiri tanpa pengaruh dari orangtua atau anak yang lebih tua. Anak-anak termotivasi belajar dengan sendirinya. Mereka tidak butuh hadiah sebagai motivasi.
Dengan kata lain, cara meningkatkan kemampuan kognitif anak dilakukan dengan memberinya banyak pengalaman melalui stimulasi.
Baca Juga: Ibu, Pahami Pentingnya Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Berikut Ini!
Sementara itu, perkembangan motorik adalah perkembangan kesadaran dan kemampuan anak mengelola tubuh dalam berbagai situasi dan menggunakan bagian tubuh tertentu.
Keterampilan motorik adalah pengendalian fisik gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinasi antara susunan syaraf, otak, otot,dan sumsum tulang belakang(spinal cord).
Motorik dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu motorik kasar (gross motor skill) dan motorik halus (fine motor skill).
Perkembangan motorik kasar mengacu pada keterampilan fisik yang diperlukan untuk melakukan pergerakan seperti otot kepala, leher, lengan, dan kaki melalui gerakan yang terkoordinasi dan terkontrol.
Motorik halus dapat dikatakan sebagai keterampilan fisik yang diperlukan untuk membuat gerakan kecil yaitu otot-otot kecil, khususnya tangan dan jari-jari mereka.
Keterampilan motorik halus mulai berkembang dimulai pada saat anak lahir, ketika anak menggenggam secara refleks, selanjutnya beberapa bulan kemudian saat anak memasukkan jari ke dalam mulut, dan pada usia sekitar 6 bulan, saat anak mulai menggenggam benda.
Perkembangan kognitif adalah berkembangnya proses berpikir, seperti mengingat, memecahkan masalah, dan pengambilan keputusan. Masa perkembangan ini berlangsung mulai dari masa kanak-kanak hingga masa remaja dan dewasa.
Area perkembangan kognitif meliputi pemrosesan informasi, kecerdasan, penalaran, perkembangan bahasa, dan daya ingat. Tahapan perkembangan anak secara kognitif dapat melalui fase-fase berikut:
Tahap ini dilalui ketika anak masih bayi. Pada masa ini, pengetahuan anak akan dunia terbatas dan tetap berkembang, karena pengetahuan tersebut didapatkan melalui pengalaman-pengalamannya. Pengalaman ini berupa interaksi dengan orang di sekitarnya seperti keluarga dan pengalaman fisik.
Tahap perkembangan anak yang satu ini dilalui saat anak menginjak usia balita atau masa kanak-kanak awal. Biasanya pengetahuan pada anak di usia balita masih menggunakan simbol dengan pembentukan memori dan imajinasi yang dikembangkan. Di masa ini, egosentris pada anak juga mendominasi.
Hal ini dilalui ketika anak memasuki usia remaja hingga dewasa awal. Anak sudah mampu menyelesaikan permasalahan matematika serta mulai berpikir secara logis dan sistematis.
Terakhir, fase operasional formal akan dialami ketika anak sudah dewasa. Pemikiran yang dimiliki pada orang usia tersebut yaitu tetap logis namun berkaitan dengan konsep yang abstrak.
Tahap penting yang sedang dilalui si Kecil adalah tahap sensorimotor atau pra-operasional. Di bawah ini akan dijelaskan perkembangan kognitif anak mulai dari usia 1 hingga 5 tahun, sehingga Ibu bisa mengetahui apakah perkembangan anak sudah sesuai atau belum.
1 tahun: Si Kecil mulai memahami beberapa pertanyaan dan mulai meminta afeksi secara fisik (cium)
2 tahun: Mengenal nama benda yang familiar, mampu mewarnai, berpartisipasi untuk main
3 tahun: Mulai bertanya dan berhitung hingga 10
4 tahun: Mulai mengenal lebih banyak kata, terutama namanya sendiri. Suka berpura-pura membaca atau menulis
5 tahun: Mencari tahu makna kata dan sudah bisa bercerita dengan cerita yang panjang
Perkembangan fisik dan penguatan tulang, otot, kemampuan gerak merupakan bagian dari perkembangan motorik anak. Motorik pada anak terbagi menjadi dua, yaitu motorik halus dan motorik kasar. Motorik halus mencakup pergerakan kecil di tangan, kaki, bibir, dan lidah. Sedangkan motorik kasar berkaitan dengan cara anak merangkak, duduk, berjalan, hingga berlari.
Tahapan perkembangan anak secara motorik harus dipastikan bahwa berlangsung secara berurutan dan tidak ada yang terlewat. Perkembangan motorik anak ini mempengaruhi keseimbangannya. Selain keseimbangan, motorik ini juga mempengaruhi perkembangan fisik anak mulai dari pertumbuhan tinggi dan berat badannya.
Baca Juga: Apa Itu Faktor Genetik dan Bagaimana Pengaruhnya pada Perkembangan Anak?
Ibu, keterampilan motorik anak, baik halus maupun kasar, bisa distimulasi sejak dini. Beberapa cara stimulasi motorik anak di bawah ini bisa dicoba:
Mengoptimalkan perkembangan kognitif pada si Kecil, dapat dilakukan dengan pemberian stimulasi dan pola asuh yang baik dari orang tua. Stimulasi dapat diberikan dengan menambah kosa kata baru pada si Kecil dan berikan pengetahuan-pengetahuan yang konkret, sehingga daya pikir anak akan terstimulasi sehingga dapat berkembang dengan baik. Untuk perkembangan motorik, si Kecil juga dapat diberikan stimulus berupa bermain puzzle, menggunting origami, menyusun balok, dan lain-lain.
Selain stimulus yang diberikan untuk mencapai perkembangan motorik dan kognitif yang optimal, nutrisi si Kecil harus juga dipenuhi. Pemenuhan nutrisi pada si Kecil dapat dilakukan dengan konsumsi PediaSure.Pediasure mengandung 3 sumber protein, Omega 3 dan 6, AA-DHA, 14 Vitamin dan 9 Mineral, Probiotik MCT 15% dan tinggi Kalsium. Dukung optimalisasi perkembangan kognitif dan motorik. Pediasure memiliki berbagai varian antara lain Pediasure Madu, Pediasure Vanilla, Pediasure Cokelat.
Tak berhenti di sana, PediaSure bekerja sama dengan Real Madrid F. C juga mendukung anak-anak berisiko di 80 negara. Harapannya, anak-anak di seluruh dunia mendapat asupan nutrisi baik untuk tumbuh kembang optimalnya.
Dengan begitu, saat si Kecil minum PediaSure secara rutin, maka ia berpotensi jadi anak yang lebih tinggi, aktif, kuat, dan mengalami tumbuh kembang optimal.
Tak hanya itu, Ibu dan si Kecil juga akan menjadi bagian dalam kampanye mendukung anak berisiko kekurangan nutrisi di 80 negara dalam kolaborasi PediaSure dengan Real Madrid F.C.
Pasalnya, masa depan yang cerah dan berkelanjutan dimulai dengan kesehatan yang baik. Dan kesehatan yang baik dimulai dengan nutrisi yang baik.
SUMBER:
Piaget Stages of Development: What Are They and How Are They Used? - Healthline. Retrieved on July 30 2022 from https://www.healthline.com/health/piaget-stages-of-development
Mengenal Keterampilan Motorik pada anak Usia Dini - PAUD Pedia. Retrieved on July 30 2022 from https://paudpedia.kemdikbud.go.id/berita/mengenal-keterampilan-motorik-pada-anak-usia-dini?id=898&ix=47
Fine motor skills: birth to 2 years - Children's Hospital of Richmond at VCU. Retrieved on July 30 2022 from https://www.chrichmond.org/services/therapy-services/developmental-milestones/fine-motor-skills-birth-to-2-years
Menjaga daya tahan tubuh saat pandemi adalah hal yang bisa Ibu lakukan bagi si Kecil agar terhindar dari penyakit, termasuk dampak COVID 19 Simak caranya!
Anak masih mengompol? Ketahui bagaimana cara untuk mengatasi agar anak tidak terbiasa untuk ngompol seiring bertambahnya usia
Kemampuan intelektual membuat manusia dapat berpikir jernih dan memahami pengetahuan. Ini definisi, contoh, manfaat, dan cara mengoptimalkannya
Anda akan keluar ke situs web Abbott khusus negara atau wilayah lainnya. Perlu diketahui bahwa situs yang Anda kunjungi ditujukan untuk penduduk negara atau wilayah tertentu, seperti yang tercantum di situs tersebut. Situs ini mungkin berisi informasi tentang obat-obatan, perangkat medis, dan produk lain atau penggunaan produk tersebut yang tidak disetujui di negara atau wilayah lain.
Situs web yang Anda kunjungi juga mungkin tidak dioptimalkan untuk ukuran layar perangkat tertentu. Apakah Anda ingin melanjutkan dan keluar situs web ini?
Stay Connected