Dampak Negatif Makanan Cepat Saji bagi Kesehatan si Kecil

Dampak Negatif Makanan Cepat Saji bagi Kesehatan si Kecil

dampak makanan cepat saji
dampak makanan cepat saji
dampak makanan cepat saji

Sebagai orang tua, sebagian dari kita mungkin memiliki kesibukan lain sambil mengurus si  Kecil. Seringkali hal ini berdampak ke variasi asupan makanan si kecil sehari – harinya, dimana makanan cepat saji jadi solusi instantnya. Makanan siap saji, selain mudah diolah dan sangat cepat, memiliki rasa yang enak. Namun, makanan cepat saji  mengandung sedikit nutrisi. Selain itu, makanan cepat saji juga mungkin dapat membawa dampak kesehatan untuk si Kecil.

Selain bahan-bahannya yang tidak baik bagi kesehatan si Kecil, makanan jenis ini juga tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi karena kandungannya yang tidak terfokuskan. Maka dari itu, penting orang tua untuk memerhatikan asupan nutrisi pada Kecil dan memberikan makanan yang tinggi nutrisinya (Nutrion-dense-food).

Apa Itu Nutrition-dense-food?

Pada masa pertumbuhan, si kecil membutuhkan asupan nutrisi yang tepat dan seimbang dari makanan sesuai tahapan usianya. Hal ini bisa disebut sebagai nutrition-dense-food. Lalu, apa saja sih makanan yang memiliki nutrisi tinggi yang baik untuk dikonsumsi si kecil?

  • Makanan tinggi protein. Hal ini bisa didapatkan dari makanan laut, daging-dagingan dan telur.
  • Buah-buahan. Seperti yang kita tahu, buah memiliki banyak kandungan vitamin dan bahkan memiliki kalori yang dibutuhkan oleh tubuh. Jadi,  biasakan anak-anak untuk mengonsumsi buah.
  • Sayuran. Seperti halnya buah-buahan, sayur-mayur memiliki kadar nutrisi yang tidak kalah tinggi dan dibutuhkan bagi si kecil di masa pertumbuhan. Mulai dari mineral, kalsium, magnesium, hingga ragam vitamin. Akan tetapi asupan sayuran harus dibatasi, karena sayuran mengandung anti-nutrien.
  • Biji-bijian. Bahan yang satu ini merupakan sumber nutrisi yang penting, sebab kaya akan serat, vitamin B (thiamin, riboflavin, niacin dan folat) juga mineral yang bisa menurunkan risiko datangnya penyakit. Kita dapat menemukannya pada roti gandum, oatmeal, atau bahkan popcorn dan nasi/nasi merah.
  • Susu. Selain memiliki kandungan karbohidrat, protein, dan lemak, susu juga memiliki banyak vitamin dan mineral sampai kalsium juga vitamin D untuk mendukung pertumbuhan. Maka dari itu, susu termasuk sebagai salah satu nutrition-dense food yang baik disajikan saat anak sedang dalam masa pertumbuhan.

 

Baca juga:  Bagaimana sih Cara Menerapkan Pola Makan Sehat untuk si Kecil?

 

Nah, jika si Kecil sering mengonsumsi makanan cepat saji, nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan anak dalam mendorong tumbuh kembangnya mungkin saja tidak terpenuhi. Sebab, kandungan dalam makanan tersebut seringnya tidak terkonsentrasi, bahkan lebih buruknya dapat menyebabkan beragam risiko terhadap kesehatan anak. Mulai dari yang jangka panjang sampai jangka pendek, seperti beberapa risiko yang akan dijelaskan di bawah ini.

Obesitas

Dampak negatif makanan cepat saji yang pertama adalah naiknya berat badan atau obesitas. Kandungan kalori dan lemak pada makanan cepat saji terhitung sangat tinggi. Apabila makanan cepat saji dikonsumsi secara berlebihan atau terus menerus, kenaikan berat badan pun akan bertambah seiring seringnya konsumsi terhadap makanan jenis ini. Maka dari itu, makanan cepat saji jika dikonsumsi secara berlebihan akan memiliki kemungkinan yang menyebabkan si Kecil mengalami obesitas.

Kandungan lemak yang tinggi pada makanan cepat saji mampu membahayakan jantung. Kadar lemak yang tinggi dapat memicu penyakit jantung.

Kelebihan berat badan dapat memicu:

  • ketidakseimbangan hormon,
  • gangguan pertumbuhan tulang,
  • penyakit pada sendi,
  • berisiko penyakit pada paru-paru,
  • berisiko penyakit jantung,
  • gangguan tidur, dan
  • sindrom metabolik.

Hipertensi

Dampak negatif makanan cepat saji yang kedua adalah hipertensi. Biasanya, kandungan garam yang berada dalam seporsi makanan cepat saji relatif tinggi. Hal ini menyebabkan kebutuhan natrium dan sodium dalam sehari, terlebihi dalam sebuah hidangan cepat saji. Kelebihan natrium dan sodium yang dapat dikonsumsi dalam sehari menyebabkan tekanan darah yang cukup tinggi pada anak bila terlalu sering mengonsumsi makanan cepat saji.

Perlu dipahami bagi para orang tua bahwa hipertensi bisa pula dialami oleh anak-anak. Meskipun tidak berdampak secara instan, tekanan darah yang meninggi dapat menjadi penyakit jangka panjang karena menimbulkan risiko terkena penyakit jantung dan stroke di masa yang akan datang. Maka dari itu, konsumsi makanan cepat saji yang berlebihan dapat membahayakan si  Kecil.

Memicu Anak menjadi Hiperaktif

Dampak negatif makanan saji yang lainnya adalah hiperaktif. Makanan cepat saji dikenal dengan kandungan zat aditif yang bermacam-macam, mulai dari bahan pengawet hingga pewarna buatan.

Menurut Benjamin Feingold (1970), zat pewarna dan pengawet pada makanan dapat mempengaruhi perilaku si  Kecil. Penelitian terhadap zat pewarna dan pengawet makanan memiliki koneksi dengan masalah hiperaktivitas pada anak serta terganggunya perilaku pada anak, salah satunya mengalami ADHD (Attention-Deficit Hyperactivity Disorder).

Mengakibatkan Kerusakan gigi

Dampak lainnya adalah kerusakan gigi. Makanan cepat saji mengandung karbohidrat yang tinggi serta gula. Ketika dikonsumsi, bakteri yang berada pada mulut setelah mengonsumsi makanan cepat saji mampu menghasilkan asam. Asam tersebut memiliki kemungkinan menghancurkan lapisan pelindung gigi sehingga menyebabkan gigi berlubang.

Memonitor progress pertumbuhan si Kecil secara berkala, dapat juga membantu memastikan pertumbuhan si Kecil optimal. Ibu dapat berkonsultasi ke tenaga medis atau dokter anak, jika si kecil mengalami gangguan pertumbuhan.

Mungkin Ibu akan diresepkan nutrisi tambahan bagi si Kecil, seperti Pediasure Complete atau yang sekarang berganti nama menjadi PediaComplete. PediaComplete merupakan salah satu nutrisi tambahan padat kalori untuk membantu kejar tumbuh. Mengandung 14 Vitamin dan 9 Mineral, tinggi kalsium, dan dilengkapi omega 3&6 , AA, DHA.

Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi ke tenaga medis atau dokter anak untuk penggunaan PediaComplete.

SUMBER:

Mayoclinic. Nutrition for kids: Guidelines for a healthy diet. (February, 2021) Retrieved 07 August 2021, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/childrens-health/in-depth/nutrition-for-kids/art-20049335

Healthyeating.org. Grains: What are the benefits of grains in a healthy eating pattern?. Retrieved 07 August 2021, from ​​https://www.healthyeating.org/nutrition-topics/general/food-groups/grains

Cleveland Clinic. Why Dairy Is an Important Part of Your Child’s Healthy Diet. Retrieved 07 August 2021, from https://health.clevelandclinic.org/dont-forget-dairy-part-childs-healthy-diet/

Hello Sehat. 4 Bahaya yang Muncul Jika Anak Keseringan Makan Mie Instan. Retrieved 07 August 2021, from https://hellosehat.com/parenting/anak-6-sampai-9-tahun/gizi-anak/anak-sering-makan-mie-instan/

Alo Dokter. Ini Bahaya Makanan Siap Saji yang Bisa Mengintai Anda. (September, 2019) Retrived 07 August 2021, from https://www.alodokter.com/ini-bahaya-makanan-siap-saji-yang-bisa-mengintai-anda

Rangkaian Produk PediaSure

Baca Selengkapnya Tentang Tumbuh Kembang si Kecil