PediaSure
- Main Image
-
- Title
- PediaSure Vanila
- Detail Page Path
Status gizi adalah salah satu hal penting untuk diketahui untuk memantau tumbuh kembang anak. Dengan mengetahui status gizi pada anak, Ibu dapat mendeteksi apakah Si Kecil mengalami stunting, wasting, kekurangan atau kelebihan berat badan. Nah, apa saja yang perlu Ibu ketahui tentang gizi pada anak? Yuk, pahami penjelasannya di bawah ini!
Status gizi anak adalah sebuah indikator yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan Si Kecil. Status gizi dinilai dengan membandingkan hasil pengukuran berat badan dan panjang/tinggi badan dengan standar antropometri anak.
Adapun status gizi pada anak menurut WHO, merupakan sebuah indikator untuk mengetahui apakah seorang anak mengalami stunting, wasting, kelebihan berat badan, atau kekurangan berat badan.
Stunting merupakan kondisi anak dengan tinggi badan kurang sehingga mencerminkan efek kumulatif dari kekurangan gizi dan infeksi berkepanjangan, bisa sejak lahir atau bahkan sebelum lahir. Sementara itu, wasting adalah kondisi anak yang memiliki berat badan rendah atau kurang menurut usianya. Wasting menunjukkan terjadinya penurunan berat badan akut, stunting, atau bahkan keduanya.
Di sisi lain, anak kelebihan berat badan berdasarkan status gizinya, juga mengindikasikan kondisi yang tidak baik.
Kelebihan berat badan atau obesitas pada masa kanak-kanak akan berdampak pada kesehatan ketika tumbuh dewasa kelak. Anak yang obesitas lebih berisiko terserang beberapa penyakit seperti diabetes atau masalah kardiovaskular.
Oleh karena itu, mengetahui status gizi anak sangatlah penting untuk memastikan Si Kecil tercukupi nutrisinya dan tumbuh sesuai usia.
Perlu Ibu diketahui, indikator pengukuran status gizi anak berbeda dengan orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh proses pertumbuhan pada masa anak-anak berbeda dengan orang dewasa.
Status gizi paling sering dinilai dengan menggunakan metode antropometri. Pada anak-anak, pengukuran antropometri dilakukan berdasarkan pertumbuhan mereka. Sementara itu, pengukuran antropometri gizi orang dewasa didasarkan pada perubahan berat badan.
Status gizi anak dapat menjadi indikator pertumbuhan dan kesehatannya. Adapun pada orang dewasa, status gizi memiliki implikasi penting bagi status kesehatan dirinya maupun anak-anak yang mungkin dilahirkan oleh perempuan dewasa.
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak dijelaskan bahwa indikator penilaian status gizi anak menggunakan:
Indeks berat badan menurut umur anak 0-60 bulan digunakan untuk menentukan kategori berat badan sangat kurang (severely underweight), berat badan kurang (underweight), berat badan normal, dan risiko berat badan lebih.
Indeks panjang badan atau tinggi badan menurut umur 0-60 bulan digunakan untuk menentukan kategori anak sangat pendek (severely stunted), pendek (stunted), normal, dan tinggi.
Indeks berat badan menurut panjang badan atau tinggi badan anak usia 0-60 bulan digunakan untuk menentukan anak kategori gizi buruk (severely wasted), gizi kurang (wasted), gizi baik (normal), berisiko gizi lebih (possible risk of overweight), dan obesitas.
Indeks massa tubuh menurut umur usia 0-60 bulan digunakan untuk menentukan anak kategori gizi buruk, gizi kurang, gizi baik, berisiko gizi lebih, gizi lebih, atau obesitas.
Untuk mengetahui status gizi anak 1 hingga 5 tahun, kita bisa menggunakan indikator yang telah dirancang oleh Kementerian Kesehatan maupun WHO, yaitu membandingkan berat badan dan panjang atau tinggi badan Si Kecil dengan standar antropometri anak. Adapun rumus menghitung status gizi anak, yaitu:
Setelah menggunakan cara menghitung status gizi anak BB/TB, Ibu dapat melihat status gizi Si Kecil berdasarkan indikator yang ditetapkan WHO berikut ini:
Ibu juga dapat menilik tabel status gizi pada anak menurut WHO berikut ini:
Indikator | Prevalensi cut-off nilai signifikansi kesehatan masyarakat |
Stunting | <2.5%: sangat rendah 2.5 to <10%: rendah 10 to <20%: medium 20 to <30%: tinggi ≥30%: sangat tinggi |
Wasting | <2.5%: sangat rendah 2.5 to <5%: rendah 5 to <10%: medium 10 to <15%: tinggi ≥15%: sangat tinggu |
Overweight | <2.5%: sangat rendah 2.5 to <5%: rendah 5 to <10%: medium 10 to <15%: tinggi ≥15%: sangat tinggi |
Tahukah Ibu, pemberian makan dalam dua tahun pertama kehidupan sangat penting bagi kesehatan, perkembangan, kelangsungan hidup, serta menentukan status gizi anak. Setelah berusia 6 bulan, kebutuhan gizi anak jauh lebih besar dari yang dia dapatkan dari ASI saja.
Oleh karena itu, memberikan makanan padat, semi padat, atau lunak sejak anak berusia 6 bulan menjadi kunci untuk mencegah defisiensi yang bisa berakibat pada kekurangan gizi pada anak. Makanya, Ibu perlu memastikan anak mendapatkan asupan nutrisi dari makanan dan minuman bergizi seimbang dan beragam agar ia memiliki status gizi baik.
Untuk memastikan anak tumbuh dengan status gizi baik, Ibu perlu memberikan asupan nutrisi seimbang. Bila perlu, Ibu bisa memberikan si Kecil PediaSure sebagai asupan nutrisi tambahan.
Dengan dilengkapi 14 vitamin dan 9 mineral serta campuran sinbiotik yang unik (Prebiotik FOS dan Probiotik L. acidophilus), PediaSure hadir sebagai nutrisi tambahan yang baik untuk anak. Kandungan nutrisi tersebut dapat bantu dukung daya tahan tubuh dan fungsi cerna si Kecil.
PediaSure juga mengandung Omega 3 dan 6 serta AA dan DHA. Nutrisi ini telah terbukti dalam membantu perkembangan kemampuan berpikir anak. Selain itu, PediaSure juga diformulasikan dengan tiga sumber protein (kasein, soya, dan whey) atau dikenal sebagai triple protein, Arginine, Natural Vitamin K2, dan kalsium tinggi. Kombinasi ini siap mendukung perkembangan tulang anak.
Bantu lengkapi nutrisi harian dan gizi pada anak dengan memberikan PediaSure 2-3 kali sehari untuk Si Kecil.
SUMBER:
Standar Antropometri Anak - Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan. Retrieved February 10, 2023 from http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__2_Th_2020_ttg_Standar_Antropometri_Anak.pdf
Malnutrition in Children - World Health Organization. Retrieved February 10, 2023 from https://www.who.int/data/nutrition/nlis/info/malnutrition-in-children
Infant and Young Child Feeding - Food and Agriculture Organization. Retrieved February 10, 2023 from https://www.fao.org/3/y4249e/y4249e0b.htm
Infant and Young Child Feeding - UNICEF Data. Retrieved February 10, 2023 from https://data.unicef.org/topic/nutrition/infant-and-young-child-feeding/
Kandungan susu seperti protein, kalsium, dan vitamin D menjadi asupan penting untuk sang buah hati. Pentingnya peran susu pada si kecil untuk menjaga kesehatan dan pertumbuhan membuat Ibu harus pandai memilih susu anak terbaik.
Apa penyebabnya hingga si Kecil sering tidak mau makan terlalu banyak? Beberapa pertanyaan berikut kerap kali menjadi tantangan bagi Bunda dalam memberikan si Kecil makan. Pahami penyebab dan cara mengatasi anak susah makan mulai dari usia 1 tahun
Pertumbuhan yang melambat atau faltering growth dapat digambarkan dengan lambatnya kenaikan berat badan pada anak. Tahapan perkembangan anak menurut umur umumnya berjalan lebih lambat, jadi pertumbuhan yang berjalan tidak sesuai dengan usianya.
Anda akan keluar ke situs web Abbott khusus negara atau wilayah lainnya. Perlu diketahui bahwa situs yang Anda kunjungi ditujukan untuk penduduk negara atau wilayah tertentu, seperti yang tercantum di situs tersebut. Situs ini mungkin berisi informasi tentang obat-obatan, perangkat medis, dan produk lain atau penggunaan produk tersebut yang tidak disetujui di negara atau wilayah lain.
Situs web yang Anda kunjungi juga mungkin tidak dioptimalkan untuk ukuran layar perangkat tertentu. Apakah Anda ingin melanjutkan dan keluar situs web ini?
Stay Connected