PediaSure
- Main Image
-
- Title
- PediaSure Vanila
- Detail Page Path
Gigi susu adalah jenis gigi atau tahapan tumbuh gigi yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak secara dini. Gigi susu mulai tumbuh pada fase embrionik dan umumnya mulai muncul di usia enam bulan setelah lahir.
Meski gigi susu hanya tumbuh sementara, namun kehadirannya cukup vital untuk meraih beberapa pencapaian tumbuh kembang anak. Dengan memahami siklus tumbuh dan cara merawat gigi susu, ibu bisa membantu menancapkan pondasi kuat untuk gigi anak yang sehat dalam seumur hidup.
Kemunculan gigi susu atau gigi desidui pada usia enam bulan biasanya termasuk gigi seri, gigi taring, gigi geraham bungsu, dan gigi geraham. Masing-masing gigi tersebut memiliki fungsi khusus saat makan. Secara total, ada 20 gigi susu, dan yang pertama muncul biasanya adalah gigi seri tengah pada rahang bawah, dan yang terakhir biasanya adalah gigi geraham kedua yang muncul pada saat anak berusia 2,5 tahun.
Meskipun waktu kemunculan gigi yang tepat mungkin bervariasi, namun urutan perkembangan gigi pada anak biasanya konsisten. Urutan pertumbuhan gigi ini, dikombinasikan dengan proses pergantian gigi bayi nantinya, menciptakan siklus hidup yang khas dan signifikan dalam perkembangan kesehatan gigi anak.
Siklus hidup gigi bayi ditandai dengan urutan tumbuh dan lepas gigi yang presisi. Bayi umumnya mulai mengalami tumbuh gigi pertamanya di usia 6-12 bulan, dimulai dengan gigi seri tengah. Di usia 3 tahun, umumnya anak sudah memiliki keseluruhan 20 gigi susu, termasuk gigi seri, taring, dan graham, di mana masing-masing memiliki waktu yang spesifik, baik untuk tumbuh maupun lepas.
Lalu, gigi susu lepas umur berapa? Gigi seri atas biasanya muncul di usia 8 hingga 12 bulan dan lepas saat anak berusia 6 dan 7 tahun. Proses ini berlanjut hingga anak mengalami lepas gigi susu terakhirnya, umumnya gigi taring dan geraham, dan terjadi di sekitar sekitar 12 tahun. Proses runut ini sendiri merupakan pondasi untuk kemunculan gigi dewasa yang permanen.
Proses kemunculan gigi susu tidak hanya ditandai oleh waktu tertentu tapi juga tanda dan gejala tertentu. Memahami indikator berikut dapat membantu ibu maupun tenaga kesehatan untuk memahami dan memastikan anak diperhatikan dengan tepat terutama pada fase tumbuh kembang yang penting ini.
Proses tumbuh gigi atau odontiasus merupakan pencapaian besar pada hidup anak. Proses ini dimulai ketika gigi bayi mulai terlihat tumbuh dari gusi. Proses ini cukup intens dan gejala yang dialami anak saat tumbuh gigi sangat beragam tergantung masing-masing anak, namun ada beberapa gejala umum yang biasanya terjadi.
Bayi umumnya mengalami tumbuh gigi di usia 4 hingga 7 tahun. Meski demikian, angka ini dapat berbeda-beda untuk setiap anak.
Beberapa gejala yang biasanya terjadi pada anak termasuk bengkak, gusi empuk, rewel, suhu tubuh anak sedikit naik, keluar air liur, batuk, merasa nyeri, dan perubahan pola makan dan tidur.
Diare, mual dan muntah, ruam pada tubuh, suhu tubuh panas, dan hidung tersumbat biasanya membutuhkan konsultasi dengan dokter untuk penanganan medis lebih jauh.
Biasanya gigi seri bagian bawah tengah muncul pertama, diikuti dengan gigi bagian atas, lalu gigi geraham, dan diakhiri dengan tumbuhnya 20 gigi susu.
Banyak bayi yang tidak merasa sakit saat tumbuh gigi, dan sebagian lain biasanya merasa nyeri dan mengalami gusi yang kemerahan, dan gejala-gejala lainnya.
Memahami gejala tumbuh gigi sangat penting, namun dengan memahami gejala yang mungkin muncul, maka ibu juga dapat memahami pentingnya fase ini sekaligus dapat memberi perhatian khusus pada bayi di fase ini. Perawatan gigi susu yang tepat dapat berdampak positif dalam jangka panjang terhadap kesehatan bayi secara keseluruhan di masa depan, sehingga semakin menekankan pentingnya kebersihan gigi dan mulut sejak dini.
Kesehatan gigi susu penting bagi tumbuh kembang anak dan dengan merawatnya dengan baik, ibu bisa membantu agar gigi anak tumbuh dengan baik terutama ketika gigi permanennya sudah muncul.
Artinya, manfaatnya mungkin tidak dirasakan secara langsung namun di masa depan. Untuk itu, berikut adalah 5 manfaat pentingnya merawat gigi susu:
Gigi susu memungkinkan anak untuk mengunyah dengan nyaman dan berbicara dengan jelas, sehingga penting untuk nutrisi dan cara anak berkomunikasi.
Perawatan yang tepat membantu mencegah kerusakan dan kerapuhan gigi, masalah kesehatan kronis paling umum pada anak-anak yang mempengaruhi 23% anak-anak sebelum usia 5 tahun.
Tanggal atau rusaknya gigi susu dapat memicu rasa sakit, penanganan medis yang mengeluarkan biaya, dan dapat memengaruhi susunan gigi permanen, sehingga berpotensi memerlukan kawat gigi di kemudian hari.
Gigi yang sehat sangat penting untuk digunakan kala mengunyah makanan secara menyeluruh, membantu proses pencernaan, dan membuat anak percaya diri ketika senyum karena giginya sehat.
Baca Juga: Kenali Ciri-Ciri Anak Percaya Diri dan Cara Melatihnya di Sini!
Perawatan tepat pada gigi susu sejak dini memberikan ruang bagi gigi permanen dan membantu menghindari pembusukan dan infeksi yang dapat merusak pertumbuhan gigi permanen setelahnya.
Mengingat pentingnya manfaat dari perawatan gigi susu dengan tepat, maka penting pula bagi orang tua, maupun orang yang merawat anak untuk menerapkan cara yang praktis dan efektif untuk menjaga dan merawat gigi susu anak. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain:
Sebelum gigi tumbuh, bersihkan gusi dengan kain basah. Saat gigi sudah muncul, sikat gigi anak dua kali sehari dengan sikat gigi lembut dan air. Lalu secara bertahap, gunakan pasta gigi tanpa fluoride.
Menerapkan rutinitas seperti membersihkan mulut setelah makan, meminum air biasa dengan fluoride, menghindari minuman manis, dan membatasi camilan manis dan lengket merupakan di antara pola konsumsi makan dan minuman yang sehat.\
Beberapa rutinitas sebelum tidur yang bisa dilakukan termasuk menyikat gigi setelah asupan makanan dan minuman terakhirnya, membaca buku, dan menetapkan waktu tidur yang rutin.
Pemberian ASI di tahun pertama anak dapat mengurangi risiko kerusakan gigi hingga setengahnya. Setelah usia satu tahun, anak mulai bisa diperkenalkan dengan gelas untuk membantu mencegah kerusakan gigi.
Hindari penggunaan gelas atau botol dengan susu formula untuk menenangkan anak karena cara ini dapat memaparkan gigi anak pada gula. Gunakan pacifier tanpa pemanis.
Beberapa jenis camilan seperti keju dan buah serta sayuran berserat merupakan opsi camilan ramah untuk gigi anak. Camilan-camilan tersebut secara alami membersihkan gigi dan merangsang produksi air liur yang mampu mencegah kerusakan gigi seperti gigi berlubang.
Mulailah melakukan kunjungan ke dokter gigi sejak gigi pertama bayi mulai tumbuh. Seiring dengan berjalannya waktu, dokter gigi dapat membantu membentuk rutinitas keluarga yang sehat dan memberikan panduan serta pedoman penting.
Gigi dan mulut berperan penting dalam memproses asupan nutrisi, dan nutrisi yang terkandung dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi berperan besar dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Makanan kaya serat, susu, teh, dan asupan yang mengandung fluoride secara aktif berperan untuk menjaga kesehatan gigi anak.
Sementara di sisi lain, beberapa jenis makanan dan minuman manis, bertepung, minuman ringan, dan lainnya dapat mengganggu kesehatan mulut. Untuk itu, memperbanyak asupan bermanfaat dan sebisa mungkin menghindari makanan yang tidak baik untuk kesehatan mulut dan gigi dapat membantu menjaga kesehatan gigi pada anak terutama pada fase tumbuh kembang.
Pola makan serta asupan nutrisi tidak hanya berdampak positif pada kesehatan gigi tapi juga kesehatan tubuh anak secara keseluruhan.
PediaSure bantu melengkapi kebutuhan nutrisi harian anak 1 - 10 Tahun. Pasalnya, PediaSure mengandung Arginine serta Vitamin K2 serta kalsium, tiga jenis protein kompleks, MCT15%, dan juga 14 vitamin dan 9 mineral. PediaSure tersedia dalam rasa vanilla, madu, classic milky, dan cokelat.
SUMBER:
Deciduous Teeth - Also Known as Primary or Baby Teeth. Retrieved on August 21, 2023, from https://www.healthline.com/health/deciduous-teeth.
Teeth development in children - Better Health Channel Retrieved on August 21, 2023, from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/teeth-development-in-children
Baby’s First Tooth: 7 Facts Parents Should Know - HealthyChildren.org. Retrieved on August 21, 2023, from https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/teething-tooth-care/Pages/Babys-First-Tooth-Facts-Parents-Should-Know.aspx.
Baby teething symptoms - NHS. Retrieved on August 21, 2023, from https://www.nhs.uk/conditions/baby/babys-development/teething/baby-teething-symptoms/.
Teething in Babies: Symptoms and Remedies. Retrieved on August 21, 2023, from https://www.webmd.com/parenting/baby/teething-symptoms-remedies.
Why It’s Important to Take Care of Baby Teeth - HealthyChildren.org. Retrieved on August 21, 2023, from https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/teething-tooth-care/Pages/How-to-Prevent-Tooth-Decay-in-Your-Baby.aspx.
The Best Foods For A Healthy Smile and Whole Body | College of Dentistry | University of Illinois Chicago. Retrieved on August 21, 2023, from https://dentistry.uic.edu/news-stories/the-best-foods-for-a-healthy-smile-and-whole-body/.
Dental Health and Your Child's Teeth. Retrieved on August 21, 2023, from https://www.webmd.com/oral-health/dental-health-your-childs-teeth
Gigi anak tumbuh secara terlambat bisa disebabkan beberapa faktor seperti faktor keturunan dan gizi buruk. Yuk, pahami kenapa anak belum tumbuh gigi di sini
Kapan gigi anak mulai tumbuh Ini ciri ciri, bagaimana tips meredakan nyeri akibat tumbuh gigi, menjaga kebersihan gigi, dan lainnya
Pertumbuhan gigi geraham anak ditandai dengan memasukkan tangan ke mulut, suka menggigit benda benda yang ada di sekitarnya, gusi tampak bengkak dan kemerahan
Anda akan keluar ke situs web Abbott khusus negara atau wilayah lainnya. Perlu diketahui bahwa situs yang Anda kunjungi ditujukan untuk penduduk negara atau wilayah tertentu, seperti yang tercantum di situs tersebut. Situs ini mungkin berisi informasi tentang obat-obatan, perangkat medis, dan produk lain atau penggunaan produk tersebut yang tidak disetujui di negara atau wilayah lain.
Situs web yang Anda kunjungi juga mungkin tidak dioptimalkan untuk ukuran layar perangkat tertentu. Apakah Anda ingin melanjutkan dan keluar situs web ini?
Stay Connected