PediaSure
- Main Image
-
- Title
- PediaSure Vanila
- Detail Page Path
Tahukah Ibu bahwa rasa percaya diri sangat penting dimiliki oleh anak untuk mendukung perkembangan dan kehidupannya? Anak yang memiliki rasa percaya diri akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan optimistis dalam mengejar cita-citanya.
Lalu, bagaimana ciri anak percaya diri? Yuk, simak informasi berikut ini untuk mengenali ciri-ciri anak percaya diri serta cara memupuk rasa percaya diri pada si Kecil!
Apakah Anak Ibu memiliki cukup rasa percaya diri atau justru kurang? Untuk menjawab pertanyaan ini, Ibu perlu mengenali ciri anak percaya diri. Berikut ini 7 ciri-ciri anak percaya diri:
Salah satu ciri anak percaya diri adalah berani mengambil risiko, seperti mencoba hal-hal baru. Contohnya, anak yang percaya diri, tidak akan ragu memainkan permainan yang belum pernah mereka mainkan sebelumnya.
Ciri lain anak yang memiliki kepercayaan diri adalah mereka mudah berbaur dengan teman dan lingkungan baru. Anak yang percaya diri tidak akan kesulitan berkenalan dengan teman baru. Mereka akan mudah akrab dengan teman-teman barunya dan cepat beradaptasi dengan lingkungan asing.
Baca juga: Mengenal Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini
Contoh sikap percaya diri pada anak adalah yakin pada kemampuannya sendiri. Dengan keyakinan tersebut, si Kecil pun akan mampu mengatasi masalah di depannya, seperti mengerjakan tugas sekolah yang sulit atau menyelesaikan permainan yang rumit. Kendati memiliki keyakinan terhadap kemampuannya sendiri, anak yang percaya diri juga tidak akan ragu untuk meminta bantuan orangtua atau orang dewasa ketika tidak mampu menyelesaikan masalah sulit.
Anak percaya diri tidak akan bimbang dalam menentukan tujuan selanjutnya setelah menyelesaikan satu kegiatan atau tugas. Anak yang memiliki kepercayaan diri tinggi dan yakin pada kemampuannya, juga akan berani menetapkan cita-cita yang ingin diraihnya di masa depan. Mereka juga cenderung lebih berani dan optimistis dalam mengejar cita-cita. Itulah mengapa anak yang percaya diri tidak mudah putus asa.
Anak percaya diri yakin terhadap penilaiannya dan tidak ragu untuk mengambil keputusan sendiri. Jika memiliki rasa percaya diri, anak terkadang tidak membutuhkan pertimbangan orangtua dalam menentukan keputusan-keputusan dalam hidupnya, misalnya dalam memilih sekolah atau ekstrakurikuler yang akan diikuti. Dalam usia balita, anak yang percaya diri juga tidak ragu ketika harus memutuskan akan mengenakan baju berwarna apa atau memainkan permainan tertentu.
Baca juga: Ciri Anak Mandiri dan Cara Melatihnya
Anak yang memiliki kepercayaan diri tinggi juga akan berani dan senang menerima tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Misalnya, si Kecil akan senang jika Ibu memintanya membantu mencuci piring atau melakukan tugas sederhana di rumah.
Senang membantu teman juga menjadi salah satu ciri anak percaya diri. Jika memiliki kepercayaan diri, si Kecil tidak akan ragu mengulurkan tangan kepada teman atau orang lain yang membutuhkan bantuan. Menolong teman yang terjatuh adalah salah satu contoh sederhana wujud kepercayaan diri anak, loh Bu.
Jika tidak menunjukkan ciri-ciri di atas, bisa jadi si Kecil kurang memiliki rasa percaya diri. Anak yang kurang percaya diri biasanya memandang rendah atau buruk diri mereka sendiri. Si Kecil yang kurang percaya diri juga akan kesulitan menerima kritik, cenderung menghindari tugas, tanggung jawab, dan tantangan, serta tampak menyendiri atau kesepian.
Oleh sebab itu, Ibu perlu mengetahui penyebab anak tidak percaya diri sehingga dapat menghindari potensi ini terjadi si Kecil. Lantas, apa yang menyebabkan anak tidak percaya diri?
Beberapa hal bisa menjadi penyebab anak tidak percaya, khususnya terkait pola pengasuhan orang tua. Berikut ini penyebab anak tidak percaya diri:
Ibu, membandingkan anak kita dengan anak lain adalah penyebab si Kecil menjadi tidak percaya diri. Anak yang sering dibanding-bandingkan cenderung akan merasa akan yang kurang dalam dirinya atau dia tidak sempurna. Penelitian juga menunjukkan, pada usia 6 hingga 11 tahun, anak juga lebih sering membandingkan diri mereka sendiri dengan orang lain. Hal ini kemudian membuat anak mulai cemas terhadap kemampuan mereka sendiri. Oleh karena itu, dukungan orang tua untuk menumbuhkan kepercayaan diri anak sangat dibutuhkan di fase ini.
Mendorong anak untuk berprestasi adalah sebuah hal baik, tetapi terlalu menekan mereka justru bisa berdampak buruk. Ekspektasi orang tua yang terlalu tinggi sering kali justru membuat anak semakin tertekan dan kehilangan rasa percaya diri.
Ibu, sebaiknya jangan pelit memuji si Kecil ketika melakukan kebaikan atau menyelesaikan tugasnya dengan baik ya. Sebab, kurang mendapatkan penghargaan atas apa yang mereka kerjakan bisa menyebabkan anak tidak merasa percaya diri.
Konflik yang sering terjadi di keluarga juga bisa membuat anak tidak percaya diri. Anak-anak dari keluarga yang bermasalah cenderung memiliki kepercayaan diri yang rendah.
Anak yang dengan kondisi kesehatan buruk atau menderita disabilitas juga cenderung lebih rentan kekurangan rasa percaya diri.
Baca juga: 5 Tips Kesehatan Anak & Nutrisinya yang Sering Dilupakan
Ada beberapa hal yang bisa orang tua lakukan untuk melatih rasa percaya diri anak. Berikut ini contohnya:
Kasih sayang dan rasa cinta dari orang tua dapat membantu menumbuhkan rasa percaya diri si Kecil. Anak yang tumbuh di keluarga harmonis dan mendapatkan cukup kasih sayang, akan merasa diri mereka berharga. Dengan demikian, mereka juga akan tumbuh sebagai anak yang percaya diri dan optimistis.
Memberi si Kecil kesempatan untuk menentukan pilihannya sendiri juga menjadi cara untuk melatih rasa percaya diri anak. Oleh karena itu, cobalah membebaskan mereka untuk mengambil keputusan sendiri, misalnya tentang apa yang ingin dimakan, baju yang ingin dikenakan, atau permainan yang ingin dimainkan.
Mencemooh atau memberikan kritik yang kejam dapat merusak kepercayaan diri anak. Oleh karena itu, alih-alih melontarkan kritik kejam, lebih baik Ibu memberikan nasihat dengan baik dan bijaksana.
Misalnya, Ibu bisa mendorong anak giat belajar dengan ucapan “Ayo kita belajar bersama!” daripada mengatakan “Dasar kamu pemalas!”. Tak sekedar itu, Ibu juga perlu menyuntikkan motivasi pada anak saat ia gagal. Tindakan memotivasi ini sangat disarankan ketimbang mencemooh atau memarahinya. Tekankan bahwa Anda lebih menghargai proses mereka belajar daripada mematok prestasi yang dapat diraih.
Pada dasarnya, setiap anak terlahir dengan bakat dan potensi berbeda. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui bakat dan potensi anak agar dapat mendukung mereka meraih kepercayaan diri dan mewujudkan mimpi-mimpinya.
Baca juga: Ketahui Potensi Optimal Pertumbuhan si Kecil di Sini!
Ibu perlu juga perlu memperhatikan kecukupan nutrisi agar dapat mendukung anak tumbuh sehat dan percaya diri. Sebagai tambahan nutrisi bagi anak usia 1 hingga 10 tahun, Ibu bisa memberikan PediaSure yang mengandung nutrisi AA, DHA, Omega 3 & 6.
Kabar baik lainnya adalah PediaSure diperkaya nutrisi yang baik untuk pertumbuhan anak, yakni Triple Protein (whey, kasein, dan soya), 14 vitamin, 9 mineral, kalsium, campuran minyak nabati, dan fosfor.
Kandungan Arginine dan Vitamin K2 pada PediaSure juga berguna mendukung pertumbuhan tulang si Kecil. Manfaat lain dari PediaSure adalah mendukung daya tahan tubuh si Kecil jadi lebih baik. Dukungan daya tahan tubuh tersebut didapatkan dari kandungan prebiotik FOS dan probiotik, zat besi, zinc, dan Selenium yang ada di PediaSure.
PediaSure tersedia dalam sejumlah pilihan varian rasa, yaitu coklat (400g), vanila (200g, 400g, 850g, 1800g), dan madu (200g, 400g, 850g).
Dengan memberi asupan nutrisi tambahan PediaSure, anak mendapat dukungan nutrisi untuk tumbuh kembangnya. Dengan tumbuh kembang yang makin optimal, maka Ibu akan melihat ciri anak percaya diri pada si Kecil. Yuk, berikan dua hingga tiga gelas PediaSure sehari untuk dukung anak tumbuh sehat dan percaya diri!
SUMBER:
Why Risk-Taking is Essential for Child Development - Psy Ed. Retrieved on November 20, 2022 from https://www.psy-ed.com/wpblog/risk-taking-children/
Self-Esteem & Mental Health | Guide For Parents - YoungMinds. Retrieved on November 20, 2022 from https://www.youngminds.org.uk/parent/parents-a-z-mental-health-guide/self-esteem/
The role of aspirations in young children's emotional and behavioural problems - Moulton - 2015 - British Educational Research Journal. Retrieved on November 20, 2022 from https://bera-journals.onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1002/berj.3188
Helping Kids Make Decisions - Child Mind Institute. Retrieved on November 20, 2022 from https://childmind.org/article/helping-kids-make-decisions/
9 Ways to Build More Self-Esteem in Your Child - Very Well Family. Retrieved on November 20, 2022 from https://www.verywellfamily.com/ways-to-build-strong-self-esteem-in-your-child-3953464
Your Child's Self-Esteem (for Parents) - Nemours KidsHealth. Retrieved on November 20, 2022 from https://kidshealth.org/en/parents/self-esteem.html
Signs That Your Child Needs A Confidence Boost - Oakfield Early Learning Centre. Retrieved on November 20, 2022 from https://oakfieldedu.com/tips-on-childcare/signs-that-your-child-needs-a-confidence-boost/
Causes of Low Self Esteem in Kids - Very Well Family. Retrieved on November 20, 2022 from https://www.verywellfamily.com/causes-of-low-self-esteem-in-kids-3288009
The Effects of Parental Pressure on Children’s Mental Health - Psych Central. Retrieved on November 20, 2022 from https://psychcentral.com/lib/parental-pressure-and-kids-mental-health#types
Ada beragam metode pendidikan untuk mengawal pertumbuhan si Kecil. Montessori adalah metode atau cara untuk dapat mendidik anak secara holistik
Semakin dipaksa, semakin menolak. Untuk itu, membutuhkan kesabaran ketika membimbing kegiatan dan aktivitas anak-anak di rumah. Ada tips yang dapat diikuti
Mendidik anak agar mandiri harus ulet dan sabar. Keunikan setiap anak juga membutuhkan pendekatan yang berbeda. Berikut tips mendidik anak yang mandiri
Anda akan keluar ke situs web Abbott khusus negara atau wilayah lainnya. Perlu diketahui bahwa situs yang Anda kunjungi ditujukan untuk penduduk negara atau wilayah tertentu, seperti yang tercantum di situs tersebut. Situs ini mungkin berisi informasi tentang obat-obatan, perangkat medis, dan produk lain atau penggunaan produk tersebut yang tidak disetujui di negara atau wilayah lain.
Situs web yang Anda kunjungi juga mungkin tidak dioptimalkan untuk ukuran layar perangkat tertentu. Apakah Anda ingin melanjutkan dan keluar situs web ini?
Stay Connected