PediaSure
- Main Image
-
- Title
- PediaSure Vanila
- Detail Page Path
Ibu, apakah pernah melihat si Kecil menjadi lebih tertutup, cemas, atau bahkan memberontak?
Jika tidak ada masalah-masalah khusus, seperti bertengkar dengan teman atau terkena hukuman tertentu, mungkin Ibu perlu memeriksa bagaimana pola asuh yang diterapkan.
Kesadaran tersebut penting karena strict parents adalah pola asuh yang sering kali bisa merugikan perkembangan anak meskipun dimaksudkan untuk mengajarkan anak disiplin.
Jika Ibu merasa ada yang salah dalam pola asuh atau mendapati si kecil menjadi pribadi yang tidak seperti Ibu harapkan, ketahui lebih lanjut tentang apa itu strict parents, ciri-ciri, dan dampaknya bagi anak berikut ini.
Strict parents adalah sebuah pola pengasuhan orangtua kepada anak dengan menjalankan penegakkan aturan dan batasan yang ketat.
Tipe parenting ini juga disebut otoriter karena orangtua membatasi kebebasan anak dengan ketat, bahkan memberikan hukuman keras bagi yang tidak mematuhi aturan tersebut.
Pola asuh ketat ini biasanya untuk mengajarkan anak disiplin dan memastikan mereka tumbuh menjadi anak mandiri atau individu yang bertanggung jawab.
Pola asuh ketat ini sering kali melibatkan kontrol yang tinggi terhadap berbagai aspek kehidupan anak, mulai dari akademis, kegiatan sehari-hari, hingga interaksi sosial.
Orangtua berperan penting dalam perkembangan fisik dan psikis anak. Untuk itu orang tua wajib memberikan pola asuh yang mendukung perkembangan fisik, sosial, intelektual, dan emosional anak hingga mereka dewasa.
Baca Juga: Mengenal Tahapan Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini
Ada beberapa ciri khas yang dapat menunjukkan bahwa seseorang adalah strict parent. Berikut ini beberapa di antaranya:
Strict parents menetapkan aturan yang sangat ketat dan mengharapkan anak selalu patuh tanpa terkecuali. Setiap pelanggaran aturan biasanya akan mendapatkan konsekuensi yang tegas.
Orangtua dengan pola asuh ketat cenderung tidak terbuka pada diskusi atau jarang memberikan ruang bagi anak untuk berpendapat atau mengekspresikan perasaan mereka. Contoh ungkapan yang terkadang keluar, seperti “anak kecil tidak tahu apa-apa”.
Orangtua yang otoriter memiliki banyak aturan, bahkan dapat mengatur secara mendetail hampir semua aspek kehidupan anak-anak. Selain itu, mereka juga memiliki banyak aturan tidak tertulis dan meminta anak mematuhinya meskipun tidak ada instruksi yang jelas tentang "aturan" ini.
Strict parent tidak memercayakan kehidupan anak untuk diatur sendiri. Orangtua tidak memberikan banyak kebebasan bagi anak bahwa mereka bisa berperilaku baik. Sebaliknya, orangtua otoriter akan mengawasi anak-anaknya untuk memastikan bahwa mereka tidak membuat kesalahan.
Strict parents bisanya mempunyai hukuman bagi setiap pelanggaran dengan sangat tegas. Strict parents percaya bahwa hukuman yang keras akan membuat anak belajar dari kesalahan mereka. Tak jarang, orangtua otoriter menggunakan taktik mempermalukan si kecil agar mematuhi aturan ketimbang membangun self esteem anak.
Meskipun tujuannya untuk mendidik anak menjadi disiplin dan bertanggung jawab, pola asuh strict parents tidak selalu membawa dampak positif.
Bahkan, pola pengasuhan ini tak jarang dapat menimbulkan bermacam dampak negatif pada perkembangan anak. Berikut ini beberapa dampaknya:
Dampak dari strict parents adalah munculnya low self esteem atau pandangan negatif terhadap diri sendiri. Anak-anak mungkin merasa tidak pernah cukup baik atau tidak mampu memenuhi ekspektasi orang tua mereka sehingga meragukan kemampuan diri sendiri.
Penelitian menemukan hubungan antara pola asuh otoriter dan dampak kesehatan mental di berbagai negara, termasuk kecemasan dan depresi pada masa kanak-kanak. Mereka mungkin merasa selalu berada di bawah tekanan dan khawatir akan membuat kesalahan sehingga menyebabkan kecemasan dan stres.
Lingkungan rumah yang tidak fleksibel tidak kondusif untuk tumbuh dan berkembang. Kondisi ini juga membuat anak tidak bereksperimen terkait pandangannya karena mereka takut akan kesalahan. Pada gilirannya, kondisi ini menghambat kreativitasnya.
Strict parents adalah pola asuh yang selalu mengontrol setiap aspek kehidupan anak. Akibatnya, anak bisa merasa jengah dan mungkin sengaja menentang orangtua untuk menguji batas mereka. Mereka mungkin tumbuh menjadi pemberontak terhadap figur otoritas.
Pola asuh ketat berhubungan dengan rendahnya pencapaian akademik anak. Parenting tipe ini tidak memberikan ruang besar pada penalaran kritis si kecil, yang pada gilirannya berdampak pada kemampuan mereka belajar.
Meskipun bertujuan baik, pola asuh yang ketat berdampak buruk jika tidak diimbangi dengan dukungan moral dan kehadiran emosional. Berikut lima langkah yang bisa Ibu terapkan untuk menciptakan pola pengasuhan yang lebih seimbang.
Cobalah membangun hubungan emosional dengan anak. Berbicaralah dengan mereka tentang apa saja, seperti kegiatannya di sekolah atau apa yang disukai. Terbuka terhadap perasaan dan pendapat si kecil. Berikan mereka kesempatan untuk mengekspresikan diri dan mendengarkan apa yang mereka rasakan.
Meskipun penting untuk memiliki aturan, cobalah untuk lebih fleksibel dan realistis dalam penerapannya. Buat peraturan secara bertahap dari hal-hal kecil. Perubahan yang drastis dan memaksa dapat memengaruhi kondisi emosional mereka, terlebih jika mereka tidak terbiasa.
Setiap anak pasti mengimitasi orangtuanya. Jika orangtua menyadari pola asuh otoriter berdampak negatif, jangan biarkan si kecil menirunya. Sebab, anak bisa meniru kemarahan dan menjadi perundung. Sebaliknya, tunjukkan sikap positif dan penuh kasih di depan anak.
Memberikan dukungan untuk si kecil tidak berarti memanjakannya dengan selalu memberikan kasih sayang berlebihan atau memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Berikan kasih sayang dengan memeluk dan menghabiskan banyak waktu dengan mereka.
Jika Ibu merasa kesulitan mengubah pola asuh yang sudah terbentuk, seperti ditandai depresi, kecemasan, hingga perubahan perilaku, jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional. Mereka dapat memberikan panduan dan strategi yang lebih efektif.
Strict parents adalah pola asuh yang bertujuan baik sehingga perlu dilakukan dengan menemukan keseimbangan antara memberikan arahan dan ruang untuk berkembang. Sebagai bagian dari dukungan untuk perkembangan anak, baik secara mental maupun fisik, penting untuk memastikan mereka mendapatkan asupan gizi yang seimbang.
Baca Juga: Kenali Ciri-Ciri Anak Percaya Diri dan Cara Melatihnya di Sini!
Pediasure bisa menjadi pilihan tepat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian anak. PediaSure mengandung Triple Protein, Arginine dan Vitamin K2, serta diperkaya dengan DHA, AA, Omega 3 & 6, dan campuran prebiotik FOS & probiotik L. acidophilus. Kandungan-kandungan ini baik untuk dukung tumbuh kembang anak secara keseluruhan.
SUMBER:
Apa itu Strict Parents? Inilah Ciri-Ciri dan Dampaknya bagi Anak - Primaya Hospital. Retrieved on July 31 2024 from https://primayahospital.com/kejiwaan/strict-parents/
Authoritarian Parenting: The Pros and Cons, According to Child Psychologists - Parents. Retrieved on July 31 2024 from https://www.parents.com/parenting/better-parenting/style/authoritarian-parenting-the-pros-and-cons-according-to-a-child-psychologist/#toc-characteristics-of-authoritarian-parenting
8 Characteristics of Authoritarian Parenting - Verywell Mind. Retrieved on July 31 2024 from https://www.verywellmind.com/what-is-authoritarian-parenting-2794955#toc-characteristics-of-authoritarian-parenting
What Is Authoritarian Parenting And What Are Its Effects - Momjunction. Retrieved on July 31 2024 from https://www.momjunction.com/articles/what-is-authoritarian-parenting_00379619/#effects-of-authoritarian-parenting-on-a-child
Strict Parenting: Benefits and Risks - Psych Central. Retrieved on July 31 2024 from https://psychcentral.com/blog/why-teens-need-a-strict-parent#negative-effects
5 Negative Authoritarian Parenting Effects (2024) - Helpful Professor. Retrieved on July 31 2024 from https://helpfulprofessor.com/authoritarian-parenting-effects/
8 Important Parenting Skills for strict parents - Psychowellness Center. Retrieved on July 31 2024 from https://www.psychowellnesscenter.com/Blog/8-Important-Parenting-Skills-for-strict-parents
Pertumbuhan yang melambat atau faltering growth dapat digambarkan dengan lambatnya kenaikan berat badan pada anak. Tahapan perkembangan anak menurut umur umumnya berjalan lebih lambat, jadi pertumbuhan yang berjalan tidak sesuai dengan usianya.
Selain pertumbuhan fisik, ibu perlu memperhatikan perkembangan anak. Tahap perkembangan anak ditandai dengan bertambahnya kemampuan dan keterampilannya
Apa saja aspek perkembangan anak usia dini? Berikut 6 di antaranya dan cara memaksimalkannya dengan permainan edukasi anak
Anda akan keluar ke situs web Abbott khusus negara atau wilayah lainnya. Perlu diketahui bahwa situs yang Anda kunjungi ditujukan untuk penduduk negara atau wilayah tertentu, seperti yang tercantum di situs tersebut. Situs ini mungkin berisi informasi tentang obat-obatan, perangkat medis, dan produk lain atau penggunaan produk tersebut yang tidak disetujui di negara atau wilayah lain.
Situs web yang Anda kunjungi juga mungkin tidak dioptimalkan untuk ukuran layar perangkat tertentu. Apakah Anda ingin melanjutkan dan keluar situs web ini?
Stay Connected