PediaSure
- Main Image
-
- Title
- PediaSure Vanila
- Detail Page Path
Muntah pada anak adalah salah satu masalah kesehatan yang cukup umum dialami si Kecil. Meskipun lazim, banyak Ibu yang panik ketika mendapati buah hatinya mendadak muntah-muntah. Apalagi selain muntah, kondisi tubuh anak juga panas.
Maka, rasa panik sekaligus pertanyaan semacam panas dan muntah pada anak gejala sakit apa menghantui kepala ibu. Kepanikan ini beralasan. Orangtua biasanya merasa tidak berdaya dan tak sampai hati melihat anak lemas, pucat, rewel, atau tidak ceria lagi setelah muntah.
Tak pelak, muntah pada anak jadi salah satu masalah kesehatan yang paling sering membuat orangtua membawa membawa buah hatinya ke rumah sakit. Namun, ada baiknya Ibu tidak khawatir berlebihan. Saat anak muntah, hal pertama dan terpenting yang perlu dilakukan orangtua yakni berpikir jernih dan menenangkan si Kecil.
Agar Ibu tidak ketar-ketir berlebihan saat buah hatinya mengalami masalah kesehatan ini, simak penyebab dan cara mengatasi muntah pada anak berikut!
Para Ibu kerap bertanya-tanya, muntah-muntah pada anak gejala apa? Perlu diketahui, ada banyak penyebab si Kecil muntah-muntah, antara lain:
Pemicu muntah pada anak paling sering karena infeksi virus, bakteri, parasit di saluran pencernaan atau gastroenteritis. Penyakit ini biasanya menyebabkan gejala muntah dan mencret pada anak.
Baca juga: Selain Baik untuk Pencernaan, Inilah Manfaat Probiotik untuk Tubuh si Kecil yang Perlu Diketahui
Gastroesophageal reflux atau dikenal dengan asam lambung naik juga bisa memicu muntah pada anak, terutama bayi yang belum genap setahun. Cairan di lambung anak rentan naik karena saluran pencernaan si Kecil belum berfungsi optimal.
Waspadai jika anak sering muntah-muntah, terutama setelah makan atau minum asupan tertentu. Kondisi ini bisa jadi tanda bahwa anak memiliki alergi makanan tertentu.
Selain infeksi saluran pencernaan, panas dan muntah pada anak juga bisa jadi gejala infeksi saluran kencing, infeksi telinga bagian dalam, pneumonia atau radang paru, Covid-19, dan meningitis atau radang selaput otak. Tak hanya demam dan muntah, infeksi ini biasanya disertai gejala lain.
Penyakit usus buntu yang meradang bisa menyebabkan anak muntah-muntah dan sakit perut parah di bagian kanan bawah. Jika Ibu mendapati kondisi ini, segera bawa anak ke rumah sakit karena penyakit ini termasuk darurat medis.
Salah satu jenis muntah pada anak yang perlu diwaspadai adalah keracunan. Kondisi keracunan pada anak disebabkan banyak hal, seperti pengobatan dan banyak hal lain. Saat keracunan, tubuh anak bisa membuat anak mendadak muntah-muntah. Jika Ibu merasakan muntah anak karena keracunan, ada baiknya segera bawa anak ke rumah sakit atau layanan kesehatan terdekat.
Muntah pada anak biasanya bukanlah gangguan kesehatan serius yang perlu dikhawatirkan. Si Kecil bisa kembali pulih selang sehari atau dua hari. Selama proses pemulihan ini, ada beberapa cara mengatasi muntah pada anak yang bisa dilakukan para orangtua, seperti:
Alih-alih panik atau ketularan mual, Ibu perlu berpikir jernih saat mendapati buah hatinya muntah. Setelah cukup tenang dan bisa menguasai diri, segera tenangkan si Kecil.
Sembari menenangkan anak, coba Ibu pantau jumlah muntah si Kecil. Amati jumlahnya dan bandingkan dengan asupan cairan yang masuk ke tubuh. Perhatikan warna urin anak, apakah kuning tua atau oranye, serta keringat yang keluar sedikit. Jika iya, kemungkinan anak kekurangan cairan.
Baca juga: Ibu, Ini 7 Ciri-Ciri Dehidrasi pada Anak yang Wajib Dipahami!
Saat anak muntah, pastikan kebutuhan cairan si Kecil tercukupi. Berikan cairan berupa susu, oralit, kuah kaldu, atau jus. Pemberian cairan ini sebaiknya tidak berlebihan, tapi secara bertahap. Hindari memberikan asupan berkafein seperti teh. Minimalkan juga asupan manis karena terkadang bikin anak tambah mual.
Meski cairan penting, jangan paksa anak minum dan makan saat muntah. Perut anak perlu istirahat sejenak. Berikan cairan selang 30 menit setelah muntah. Mulai dari beberapa sendok setiap 15 menit sekali. Ibu bisa menambah jumlah cairan setelah anak tidak muntah selama 3-4 jam.
Setelah 8 jam anak tidak muntah-muntah lagi, Ibu bisa coba tawarkan makanan untuk anak. Pilih jenis makanan yang tidak bikin enek, seperti nasi, roti panggang, pisang, kentang, biskuit, atau sereal. Jika selang sehari anak sama sekali tidak muntah, baru kembalikan pola makannya seperti biasanya.
Perlu Ibu ingat bahwa jangan sembarangan memberikan obat saat anak muntah. Hanya berikan obat yang diresepkan atau dianjurkan dokter yang biasanya menangani anak.
Untuk jaga-jaga, Ibu juga bisa menyiapkan ember kecil di dekat anak yang muntah-muntah. Singkirkan dulu karpet, mainan, atau benda yang sekiranya bisa terkena muntahan anak. Bila perlu, lapisi seprai dengan perlak yang gampang dibersihkan.
Pastikan si Kecil nyaman. Berikan pakaian yang longgar dan tidak bikin gerah. Jika pakaiannya lembap, ganti dengan yang kering. Jika si Kecil rambutnya cukup panjang, ikat ke belakang. Selain itu, berikan anak banyak pelukan dan belaian saat tidak enak badan.
Istirahat atau tiduran juga bisa mengurangi keinginan mual dan muntah pada anak. Tapi, jika anak tidak mau istirahat dan ingin sedikit bermain di rumah, tidak apa-apa juga. Hal yang paling penting, jaga agar anak tidak kelelahan.
Selama anak muntah dan belum sehat, sebaiknya si Kecil tetap tinggal di rumah. Jangan membawa anak ke luar rumah, sekolah, atau tempat penitipan anak. Tujuannya agar anak lekas sehat dan mencegah kemungkinan penularan penyakit.
Umumnya, beberapa cara mengatasi muntah pada anak di atas cukup menghentikan masalah kesehatan ini. Tapi, di beberapa kasus, anak muntah memerlukan pertolongan medis.
Segera bawa anak ke rumah sakit terdekat jika muntah-muntah disertai tanda dehidrasi atau anak susah minum dan menerima asupan.
Beberapa tandanya di antaranya badan sangat lemas, bibir sangat kering, tidak buang air selama empat jam, sakit perut parah, sakit kepala, mencret parah, muntah darah, muntah cairan berwarna kehijauan, atau hilang kesadaran.
Baca juga: 7 Cara Memilih Susu Penambah Nutrisi untuk Berat Badan Anak dan Rekomendasinya
Muntah pada anak jamak terkait dengan masalah kesehatan pencernaan. Tapi, Ibu bisa melindungi si Kecil dari gangguan pencernaan ini dengan PediaSure. Asupan tambahan ini juga bisa membantu mencegah dehidrasi dan kehilangan nutrisi penting selama anak muntah-muntah. Ibu bisa memberikan PediaSure pada anak 1 tahun ke atas sebanyak 2-3 kali sehari, atau sesuai anjuran dokter.
Nutrisi harian ini diperkaya dengan campuran sinbiotik, prebiotik FOS, probiotik L.acidophilus, 14 macam vitamin, dan 9 mineral yang dapat membantu menjaga fungsi saluran cerna dan daya tahan tubuh anak.
Demikian penjelasan awal mengenai penyebab dan cara mengatasi muntah pada anak yang perlu diketahui. Semoga informasi ini membantu ya, Bu.
SUMBER:
Vomiting in children - treatments, self care and causes - healthdirect. Retrieved 04 October 2022, from https://www.healthdirect.gov.au/vomiting-in-children
Vomiting (for Parents) - Nemours KidsHealth. Retrieved 04 October 2022, from https://kidshealth.org/en/parents/vomit.html
Bayi Sering Muntah? Kena GER atau GERD? – Info Sehat FKUI. Retrieved 04 October 2022, from https://fk.ui.ac.id/infosehat/bayi-sering-muntah-kena-ger-atau-gerd/
Poisoning - NHS . Retrieved 04 October 2022, from https://www.nhs.uk/conditions/poisoning/
Medications: The Leading Cause of Accidental Poisoning Deaths in Children - Absentee Shawnee Tribal Health System . Retrieved 04 October 2022, from https://www.asthealth.org/medications-leading-cause-accidental-poisoning-deaths-children
Vomiting in children (ages one to five): what's normal and what's not - BabyCentre UK. Retrieved 04 October 2022, from https://www.babycentre.co.uk/a25007793/vomiting-in-children-ages-one-to-five-whats-normal-and-whats-not
Vomiting in children - causes, treatment, when to seek help - Pregnancy Birth and Baby. Retrieved 04 October 2022, from https://www.pregnancybirthbaby.org.au/vomiting-in-children
First Aid: Vomiting (for Parents) - Nemours KidsHealth. Retrieved 04 October 2022, from https://kidshealth.org/en/parents/vomiting-sheet.html
Dehydration (for Parents) - Nemours KidsHealth. Retrieved 04 October 2022, from https://kidshealth.org/en/parents/dehydration.html
What to Do When Your Child is Vomiting - Fair View. Retrieved 04 October 2022, from https://www.fairview.org/Patient-Education/Articles/English/w/h/a/t/_/What_to_do_When_Your_Child_is_Vomiting_89539
Vomiting in children - treatments, self care and causes - healthdirect. Retrieved 04 October 2022, from https://www.healthdirect.gov.au/vomiting-in-children
Anak alergi makanan atau debu? Kenapa bisa alergi? Untuk memahami jenis, penyebab, dan cara cek alergi anak, simak informasi lengkapnya berikut ini!
Anak mengalami sering perut kembung. Agar perut tidak sering kembung, ikuti tips untuk mencegah menangani perut kembung pada anak berikut
Ibu, lakukan langkah penanganan atau preventif yang tepat ketika si Kecil mengalami penyebab demam tinggi berikut. Simak informasinya!
Anda akan keluar ke situs web Abbott khusus negara atau wilayah lainnya. Perlu diketahui bahwa situs yang Anda kunjungi ditujukan untuk penduduk negara atau wilayah tertentu, seperti yang tercantum di situs tersebut. Situs ini mungkin berisi informasi tentang obat-obatan, perangkat medis, dan produk lain atau penggunaan produk tersebut yang tidak disetujui di negara atau wilayah lain.
Situs web yang Anda kunjungi juga mungkin tidak dioptimalkan untuk ukuran layar perangkat tertentu. Apakah Anda ingin melanjutkan dan keluar situs web ini?
Stay Connected