Memahami Dwarfisme, Tinggi Badan Tidak Ideal Sesuai Umur

Memahami Dwarfisme, Tinggi Badan Tidak Ideal Sesuai Umur

dwarfisme adalah
dwarfisme adalah
dwarfisme adalah
Tags:

Setiap orang tua tentunya ingin melihat anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya. Termasuk dalam hal tinggi badan ideal sesuai umur si Kecil.

Berbicara tinggi badan anak, orang tua kerap mengkhawatirkan tentang terjadinya stunting atau kurangnya tinggi badan karena kekurangan gizi dalam jangka panjang. Tapi, selain stunting, Ibu juga perlu memperhatikan adanya kemungkinan kondisi medis lain seperti dwarfisme.

Apa yang Dimaksud dengan Dwarfisme?

Dwarfisme adalah kelainan yang membuat seseorang memiliki postur tubuh pendek akibat genetik atau kondisi medis tertentu.

Secara umum, penderita dwarfisme dewasa memiliki tinggi tidak lebih dari 147 cm. Bahkan, rata-rata penderita dwarfisme hanya memiliki tinggi badan 122 cm. Dengan kata lain, penderita dwarfisme mengalami pertumbuhan tulang yang lebih pendek dibanding orang normal. Itulah mengapa penderita kerap disebut kerdil.

Penderita dwarfisme disebut juga dengan orang yang mengalami pertumbuhan terbatas. Pada beberapa kasus, kondisi ini kemudian menimbulkan sejumlah masalah kesehatan. Misalnya saja, orang dengan dwarfisme mengalami kaki bengkok atau lengkungan tulang belakang yang tidak normal.

Meski begitu, kebanyak orang dengan kasus dwarfisme tidak memiliki masalah kesehatan yang serius dan dapat hidup dengan normal.

 

Baca juga: Apa Saja Indikator Stunting Menurut WHO? Cek di Sini!

 

Jenis Dwarfisme

Untuk Ibu ketahui, terdapat dua jenis dwarfisme, yakni proporsional dan tidak proporsional. Berikut penjelasannya:

1. Dwarfisme Proporsional

Dwarfisme proporsional adalah kondisi semua bagian tubuh seperti kepala, badan, dan anggota proporsional satu sama lain tetapi jauh lebih kecil daripada orang normal. Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh kekurangan hormon. Kondisi ini bisa ditangani dengan cara injeksi hormon saat masa kanak-kanak atau masa pertumbuhan. Diharapkan dengan injeksi hormon di masa pertumbuhan, nantinya si Kecil dapat mencapai tinggi tubuh rata-rata orang dewasa atau paling tidak mendekati.

2. Dwarfisme Tidak Proporsional

Dwarfisme tidak proporsional merupakan kondisi pertumbuhan terbatas yang sering terjadi. Pada kondisi ini, anggota tubuh tidak proporsional satu sama lain. Beberapa bagian tubuh berukuran kecil sedangkan lainnya berukuran normal atau bahkan melebihi ukuran normal.

Penyebab Dwarfisme

Sebagian besar dwarfisme adalah keadaan atau penyakit yang disebabkan oleh keturunan atau genetik. Tetapi, ada beberapa penyebab lain yang paling umum, di antaranya adalah:

1. Achondroplasia

Achondroplasia merupakan kondisi terjadinya salinan gen yang bermutasi dan diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Kondisi ini adalah penyebab paling umum dwarfisme. Sekitar 70% kasus dwarfisme terjadi akibat achondroplasia.

2. Sindrom Turner

Sindrom Turner adalah penyebab dwarfisme yang hanya menyerang perempuan. Selain membuat postur tubuh menjadi pendek, sindrom turner juga kerap menyebabkan kelainan jantung dan ovarium. Anak perempuan dengan kondisi ini mungkin tumbuh normal hingga usia 5 tahun, baru setelahnya keterlambatan pertumbuhannya mulai terlihat.

3. Spondyloepiphyseal Dysplasias (SED)

Spondyloepiphyseal dysplasias adalah penyakit keturunan berupa kelainan pertumbuhan tulang yang menyebabkan batang tubuh yang memendek (dwarfisme), kelainan tulang, dan masalah penglihatan dan pendengaran.

 

Baca juga: 12 Makanan Tinggi Kalsium untuk Dukung Pertumbuhan Anak

 

4. Displasia Rangka

Displasia rangka adalah kondisi yang disebabkan oleh mutasi genetik yang tiba-tiba atau karena keturunan. Ada sekitar 300 kondisi medis yang disebabkan oleh displasia rangka. Sering kali, anak yang mengalami displasia langka tumbuh sangat pendek atau mengalami dwarfisme karena tulangnya tidak memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal.

Gejala Dwarfisme

Selain postur tubuh yang pendek dan tidak sesuai tinggi badan ideal sesuai umur, sindrom dwarfisme biasanya disertai dengan gejala lain sesuai dengan jenisnya.

Beberapa gejala dwarfisme tidak proporsional antara lain:

  • Hidrosefalus atau penumpukan cairan di kepala
  • Tubuh berukuran normal tetapi lengan dan kaki pendek
  • Jari berukuran pendek
  •  Jarak antara jari tengah dan jari manis lebar
  • Pergerakan siku tangan terbatas
  • Kepala besar dan tidak seimbang dengan ukuran tubuh lainnya
  • Jenong atau dahi menonjol
  • Hidung pesek
  • Kaki bengkok.

Berbeda dengan dwarfisme tidak proporsional, dwarfisme proporsional biasanya disebabkan oleh kondisi medis sejak lahir atau berkembang pada masa anak-anak. Hal ini kemudian dapat menghambat pertumbuhan. Gejala dwarfisme proporsional yang bisa dilihat pada anak, antara lain:

  • Tinggi badan si Kecil berada di bawah rata-rata anak seusianya pada grafik pertumbuhan
  • Perkembangan tinggi badan si Kecil lebih lambat dibanding teman sebayanya
  • Perkembangan seksual si Kecil terlambat atau sama sekali tidak mengalami masa pubertas

Penanganan Dwarfisme

Ibu perlu mengetahui bahwa, apa pun penyebabnya, dwarfisme tidak dapat disembuhkan. Meski begitu, dengan beberapa terapi dapat menangani risiko komplikasi dwarfisme, di antaranya:

1. Terapi Hormon

Terapi ini dapat membantu menambah tinggi badan setidaknya mendekati ukuran normal pada kasus dwarfisme akibat kurangnya hormon pertumbuhan. Pada anak perempuan yang menderita dwarfisme akibat sindrom turner, injeksi hormon dapat memicu pubertas.

2. Operasi

Praktik operasi dapat membantu beberapa kondisi seperti:

  • memperbaiki arah pertumbuhan tulang
  • menstabilkan dan membetulkan bentuk tulang belakang
  • meningkatkan ukuran saluran di tulang belakang agar tekanan pada sumsum tulang belakang berkurang.
  • mengurangi tekanan pada otak dengan mengeluarkan cairan di sekitar otak yang berlebihan pada kasus hidrosefalus

3. Terapi Fisik

Terapi fisik dapat membantu si Kecil untuk mencapai tahap perkembangannya seperti duduk dan berdiri. Selain itu, terapi fisik dapat membantu si Kecil lebih cepat dan efektif saat masa penyembuhan dari prosedur operasi.

Mencegah Dwarfisme

Tidak ada yang bisa Ibu atau Ayah lakukan sebelum kehamilan untuk menghindari dwarfisme. Dwarfisme dapat didiagnosis sejak bayi masih dalam, saat lahir, maupun selama masa pertumbuhan.

Pada dwarfisme tidak proporsional misalnya sudah dapat diketahui saat dalam kandungan, segera setelah lahir atau di awal kehidupan si Kecil. Sedangkan pada dwarfisme proporsional biasanya diketahui lebih lambat pada masa kanak-kanak atau remaja ketika kecepatan pertumbuhan si Kecil menurun.

Pemeriksaan USG pada masa kehamilan sekitar 20 minggu dapat membantu menunjukkan kondisi dwarfisme.

Selanjutnya, setelah lahir, si Kecil perlu rutin melakukan pengukuran pertumbuhan seperti timbang berat badan dan tinggi badan untuk memantau pertumbuhannya. Jika Ibu merasa pertumbuhan si Kecil tidak sesuai usia, segera periksakan ke dokter.

 

Baca juga: Dukung Pertumbuhan Optimal dengan Nutrisi Lengkap & Seimbang

 

Penuhi Nutrisi untuk Bantu Pertumbuhan Tinggi Badan Ideal Sesuai Umur Si Kecil

Sama seperti anak normal pada umumnya, anak yang mengalami dwarfisme juga perlu ditunjang dengan nutrisi yang baik. Namun sebelum itu, orang tua sebaiknya mendapatkan penanganan pendampingan dari dokter spesialis anak (DSA).

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi si Kecil, Ibu bisa memilih PediaSure.

PediaSure merupakan asupan nutrisi tambahan yang dilengkapi tiga sumber bahan protein, 14 vitamin dan 9 mineral, campuran minyak nabati, kalsium dan fosfor. Juga mengandung Arginine dan Vitamin K2 yang mendukung pertumbuhan tulang si kecil.

PediaSure dilengkapi Omega 3 & 6, DHA dan AA yang sangat penting untuk membantu mengembangkan daya pikir anak, serta prebiotik FOS & probiotik L.acidophilus.

Untuk penyajiannya, siapkan segelas air matang hangat/dingin 190ml. Tambahkan 4 sendok takar PediaSure dan aduk secara merata. Segelas PediaSure pun siap diminum. Berikan kepada si kecil dua hingga tiga kali sehari untuk mendapatkan manfaat nutrisi terbaik dari PediaSure.

Setelah mengetahui penyebab dan gejala dwarfisme, Ibu bisa lebih waspada dan memperhatikan pertumbuhan si kecil untuk mencapai tinggi badan ideal sesuai umur.

SUMBER: 

Dwarfism - Symptoms and causes - Mayo Clinic . Retrieved 25 November 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dwarfism/symptoms-causes/syc-20371969  

Restricted growth (dwarfism) - NHS. Retrieved 25 November 2022, from https://www.nhs.uk/conditions/restricted-growth/ 

Dwarfism: Types, Causes, and More - Healthline. Retrieved 25 November 2022, from https://www.healthline.com/health/dwarfism#types 

Dwarfism: Types, Causes, Treatments, and More - WebMD. Retrieved 25 November 2022, from https://www.webmd.com/children/dwarfism-causes-treatments 

Turner Syndrome - Orthopaedic Institute for Children . Retrieved 25 November 2022, from https://www.ortho-institute.org/patient-care/orthopedic-specialties/skeletal-dysplasia-dwarfism/turner-syndrome/  

Spondyloepiphyseal Dysplasia Congenita - MedlinePlus. Retrieved 25 November 2022, from https://medlineplus.gov/genetics/condition/spondyloepiphyseal-dysplasia-congenita/  

Dwarfism and Skeletal Dysplasias - Seattle Children's . Retrieved 25 November 2022, from https://www.seattlechildrens.org/conditions/dwarfism/ 

Dwarfism (Skeletal Dysplasia) and Other Causes of Short Stature - Cleveland Clinic. Retrieved 25 November 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17862-skeletal-dysplasia-dwarfism-and-other-causes-of-short-statur 

Rangkaian Produk PediaSure

Baca Selengkapnya Tentang Tumbuh Kembang si Kecil