PediaSure
- Main Image
-
- Title
- PediaSure Vanila
- Detail Page Path
Tumbuh kembang anak merupakan perhatian utama orang tua. Di masa tumbuh kembang ini, yang ibu inginkan pastinya adalah anak yang tumbuh dengan sehat dan bahagia dan kesannya semua akan dilakukan untuk melindungi anak dari apapun yang bisa menyakiti. Namun, secara alami, anak akan tetap jatuh sakit, terutama penyakit yang sangat umum, yakni batuk pilek.
Batuk pilek adalah infeksi virus yang menyerang hidung dan tenggorokan yang merupakan bagian dari sistem pernafasan atas. Meski batuk pilek tidak menyebabkan masalah kesehatan serius, namun gejala yang dirasakannya sangat tidak nyaman, dan bisa bertahan selama 7-10 hari. Berbagai virus bisa memicu batuk pilek dan kondisi ini lebih sering dialami oleh anak-anak.
Apa penyebab anak sering batuk pilek? Berikut beberapa di antaranya yang wajib Ibu pahami:
Sistem kekebalan tubuh anak masih berada di tahapan pertumbuhan yang membuat anak semakin rentan terhadap beragam virus yang ada. Karena sistem imunitasnya belum terbentuk penuh untuk melawan virus, imbasnya anak lebih rentan terkena batuk pilek. Kondisi ini mempersulit upaya anak melawan infeksi secara efektif dan menyebabkan waktu pemulihan yang lebih lama.
Anak sering berhubungan dekat dengan rekan sebayanya, terutama saat sedang bermain baik di rumah, lingkungan sekolah, maupun daycare. Oleh sebab itu, tingkat paparan mereka terhadap kuman dan virus meningkat, begitu juga risiko mereka terkena batuk pilek. Apalagi anak belum memiliki kesadaran penuh untuk jaga jarak jika mereka sakit, atau ada temannya yang sedang sakit.
Baca juga: Daya Tahan Tubuh Anak Menurun? Begini 7 Cara Mengatasinya!
Anak cenderung sering memasukkan tangan ke mulut atau sekadar menyentuh saja. Hal ini dapat meningkatkan risiko terkena batuk pilek atau infeksi lainnya karena tangan sering menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus, sehingga menyebar ketika masuk mulut, lalu terjadilah infeksi.
Pengetahuan atau kesadaran anak untuk mencuci tangan dengan benar meningkatkan risiko terkenal batuk pilek atau infeksi lainnya. Hal ini dapat mempersulit pengendalian penyebaran virus, terutama di lingkungan yang ramai.
Anak-anak yang menderita alergi, terutama yang menderita rinitis alergi, lebih rentah terserang batuk pilek. Alergi dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi, yang dapat memicu penyakit yang lebih parah.
Anak yang menderita asma kemungkinan lebih rentan terkena batuk dan pilek, dan gejalanya pun bisa lebih parah. Virus penyebab batuk pilek dapat menyerang saluran udara, membuat anak penderita asma lebih sulit bernapas.
Paparan asap rokok dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh anak, membuat anak lebih rentan terkena batuk pilek atau infeksi lainnya. Asap rokok juga dapat mengiritasi saluran udara, sehingga memicu batuk dan gejala pernapasan lainnya. Sebaiknya ingatkan para perokok untuk tidak merokok di sekitar anak untuk melindungi kesehatannya.
Pada anak, batuk pilek bukan hanya membuat mereka sakit ringan dan tidak nyaman beraktivitas, tapi juga dapat berimbas pada tumbuh kembangnya. Contohnya, jika anak tidak bisa makan dan tidur karena hidung tersumbat, maka asupan nutrisi dan energinya terhambat, dan memicu tumbuh kembangnya secara keseluruhan.
Begitu pula jika anak tidak bisa masuk sekolah atau mengikuti aktivitas fisik karena sakit, hal itu bisa berimbas pada perkembangan sosial dan pendidikannya.
Meski disebabkan oleh virus dan gejalanya ringan, batuk pilek bisa menjadi tanda anak menderita penyakit lainnya yang lebih serius seperti bronkhitis, paru-paru, atau bahkan Covid-19. Maka dari itu, sangat penting untuk memantau gejala yang dialami anak dan hubungi dokter jika perlu.
Baca juga: Flu Singapura: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya
Batuk pilek bisa terjadi secara bertahap dan gejalanya antara lain:
Gejala-gejala ini mirip dengan batuk pilek yang terjadi pada anak, namun gejalanya terasa lebih lama jika anak yang menderita batuk pilek.
Untuk meredakan batuk pilek pada anak lebih cepat, ada beberapa hal yang dapat ibu lakukan:
Ajak anak untuk istirahat sebanyak mungkin karena saat beristirahat, tubuhnya akan melawan infeksi yang terjadi.
Berikan anak asupan cairan yang banyak dari air putih atau jus buah yang diencerkan untuk mencegah dehidrasi.
Anak berusia 6 tahun ke atas dapat berkumur air garam untuk meredakan radang tenggorokan.
Tetesan salin unutk hidung dan madu dapat meredakan gejala seperti batuk dan hidung mampet. Ibu juga dapat bertanya pada apoteker untuk mendapatkan obat yang cocok untuk meredakan batuk pilek anak. Obat-obat yang biasanya diberikan antara lain seperti:
Kebanyakan batuk pilek akan hilang sendiri setelah 1-2 minggu tanpa intervensi medis. Namun, jika gejala anak tetap atau bahkan memburuk, maka itu bisa jadi pertanda kondisi yang lebih serius. Untuk itu, bawa anak ke dokter jika:
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Meski sulit untuk mencegah anak terkena batuk pilek, namun ada beberapa langkah yang dapat ibu dan keluarga lakukan untuk mengurangi risikonya, antara lain:
Batuk pilek memang kondisi umum yang sering dialami anak. Untungnya, seringkali batuk pilek bukanlah indikasi penyakit serius. Meski ibu pasti iba melihat anak harus berjuang melawan gejala batuk pilek yang mengganggu, yang perlu diingat adalah kondisi seperti ini adalah bagian yang normal pada anak-anak.
Sebagai orang tua, ibu bisa memantau terus gejala yang anak alami dan segera hubungi dokter jika dibutuhkan. Sisanya, sebagai upaya pencegahan, ibu bisa membiasakan anak pola hidup yang sehat, lingkungan yang baik, serta memberi anak nutrisi yang seimbang setiap harinya.
Baca juga: Temukan PediaSure di Sini!
Beragam sumber nutrisi yang baik bisa anak konsumsi setiap hari untuk membantu tumbuh kembangnya. Untuk itu, sebagai pelengkap nutrisi tambahan, berikan anak segelas PediaSure.
PediaSure merupakan tambahan nutrisi yang bisa dinikmati anak setiap hari. Hadir dalam berbagai varian rasa seperti classic milky, vanila, madu, dan coklat, yang dapat disesuaikan dengan preferensi anak, PediaSure mengandung arginin, vitamin K2, tiga jenis protein, serta DHA, AA, dan Omega-3. Selain itu, dalam satu gelas PediaSure terkandung kombinasi prebiotik FOS dan probiotik L. acidophilus, 14 vitamin, dan 9 mineral.
Meskipun kadar sukrosanya lebih rendah hingga 42%, rasa PediaSure tetap lezat dan tersedia dalam berbagai ukuran kemasan yang ekonomis. Dengan memberikan PediaSure sebagai tambahan nutrisi harian, ibu dapat membantu mendukung pertumbuhan dan daya tahan tubuh anak.
SUMBER:
Common cold - Symptoms and causes - Mayo Clinic. Retrieved on April 17, 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/common-cold/symptoms-causes/syc-20351605.
Coughs and colds in children - treatment, prevention, causes | healthdirect. Retrieved on April 17, 2023, from https://www.healthdirect.gov.au/coughs-and-colds-in-children.
Colds, coughs and ear infections in children - NHS. Retrieved on April 17, 2023, from https://www.nhs.uk/conditions/baby/health/colds-coughs-and-ear-infections-in-children/.
Common cold - NHS. Retrieved on April 17, 2023, from https://www.nhs.uk/conditions/common-cold/
Daya tahan tubuh menurun sehingga anak segera sakit Yuk cari tahu, bu, penyebab dan cara mengatasinya agar tubuh anak tetap sehat dan bugar
Penasaran dengan Flu Singapura? Penyakit yang mudah menular ini rentan menyerang anak-anak. Lalu bagaimana mengatasinya?
Gigi anak keropos merupakan masalah umum pada anak yang dapat diatasi dengan pendekatan-pendekatan yang tepat. Seperti apa pendekatannya?
Anda akan keluar ke situs web Abbott khusus negara atau wilayah lainnya. Perlu diketahui bahwa situs yang Anda kunjungi ditujukan untuk penduduk negara atau wilayah tertentu, seperti yang tercantum di situs tersebut. Situs ini mungkin berisi informasi tentang obat-obatan, perangkat medis, dan produk lain atau penggunaan produk tersebut yang tidak disetujui di negara atau wilayah lain.
Situs web yang Anda kunjungi juga mungkin tidak dioptimalkan untuk ukuran layar perangkat tertentu. Apakah Anda ingin melanjutkan dan keluar situs web ini?
Stay Connected