PediaSure
- Main Image
-
- Title
- PediaSure Vanila
- Detail Page Path
Bolehkah balita minum teh merupakan pertanyaan yang sering diajukan oleh banyak Ibu. Belum lagi kebiasaan orang tua yang sering kali minum teh hangat di pagi hari atau menjadikan es teh manis sebagai pendamping makanan.
Nah, sebelum membiarkan si Kecil minum teh, yuk cari tahu dulu informasi mengenai efek minum teh kepada si Kecil!
Sebelum memberikan teh kepada si Kecil, ada baiknya jika Ibu memahami dengan saksama efek samping yang bisa ditimbulkan dari teh. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, beberapa di antara dampak tersebut, yakni:
Di dalam teh terdapat beragam kandungan, termasuk kafein, theobromine, dan teofilin yang merupakan suatu stimulan. Efek samping dari stimulan ini akan membuat si Kecil jadi hiperaktif.
Jika seperti ini, si Kecil bakal aktif dan sulit tidur. Padahal, seperti yang Ibu tahu, tidur yang cukup bakal mendukung proses tumbuh kembangnya.
Si Kecil sering minta ditemani buang air kecil setelah minum teh? Jangan khawatir sebab bisa jadi hal ini merupakan dampak dari kandungan kafein di dalam teh.
Kafein pada dasarnya bersifat diuretik. Hal ini diartikan bahwa tubuh akan lebih banyak mengeluarkan air seni. Makanya, Ibu tidak perlu khawatir saat si Kecil sering buang air kecil setelah minum teh.
Efek samping dari konsumsi teh bagi si Kecil yang tidak kalah penting adalah terhambatnya penyerapan zat besi.
Ibu mungkin sudah paham bahwa fungsi zat besi bagi Kecil amatlah penting karena berkaitan dengan perkembangan sistem saraf dan metabolisme saraf.
Sebaliknya, kekurangan zat besi akan berdampak negatif terhadap kecerdasan, perilaku, serta kemampuan motorik si Kecil. Kekurangan zat besi juga bisa membuat si Kecil lebih lambat dalam merespons.
Konsumsi teh dalam jumlah banyak bahkan mampu menyebabkan kekurangan zat besi. Hal ini disebabkan oleh kandungan polyphenol dan fitat di dalam teh yang menghambat penyerapan zat besi.
Akibatnya, tubuh kekurangan asupan zat besi yang bisa berujung pada anemia atau kurang darah.
Menurut IDAI, teh sebenarnya tidak berdampak negatif kepada si Kecil, khususnya mereka yang berusia di atas 1 tahun. Sebab pada dasarnya si Kecil yang sudah berusia lebih dari 1 tahun sebaiknya mulai diperkenalkan dengan berbagai minuman dan makanan yang lain selain ASI, termasuk teh.
Adapun pedoman pemberian teh kepada si Kecil, antara lain sebagai berikut:
Terakhir, perlu diingat bahwa biasanya setelah si Kecil minum teh ia akan merasa kenyang dan tidak mau makan. Padahal teh tidak mengandung zat gizi makro, seperti karbohidrat, protein, dan lemak, dan hanya punya sedikit sekali mineral.
Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Anak Susah Makan
Keadaan ini pun dapat berdampak buruk pada si Kecil yang membutuhkan zat gizi lengkap untuk bisa tumbuh dan berkembang.
Itulah tadi jawaban mengenai bolehkah balita minum teh. Pada dasarnya, Ibu wajib mengoptimalkan pertumbuhan si Kecil melalui konsumsi nutrisi dan gizi yang seimbang setiap harinya.
Selain dari makanan, susu juga bisa menjadi opsi tambahan untuk memenuhi kebutuhan harian si Kecil. Pastikan pola makannya terjaga agar tidak si Kecil kekurangan nutrisi yang bisa berpengaruh terhadap proses tumbuh kembangnya; bahkan hingga usia dewasa.
Ibu bisa mengimbangi asupan si Kecil dengan PediaSure. Nutrisi yang terkandung di dalam PediaSure mendukung pertumbuhan sekaligus membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian si kecil.
PediaSure tersedia dalam varian rasa vanilla, madu, cokelat, dan classic milky dengan ukuran 200gr hingga 1800gr tergantung varian rasa.
Ibu juga bisa memberikan asupan nutrisi padat kalori untuk bantu pertumbuhan si Kecil. PediaSure Complete, yang kini telah berganti nama menjadi PediaComplete merupakan nutrisi tambahan bisa dijadikan pilihan dengan kandungan yang telah disesuaikan rekomendasi WHO.
Untuk informasi lebih lanjut seputar kandungan nutrisi yang terdapat di dalamnya, Ibu dapat mengunjungi halaman produk PediaComplete.
Pastikan untuk selalu melakukan konsultasi dengan Dokter Spesialis Anak dalam penggunaan PediaComplete ya, Bu!
SUMBER:
Amankah Anak Anda Mengonsumsi Teh?-IDAI. Retrieved 12 Dec 2022, from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/amankah-anak-anda-mengonsumsi-teh
Bolehkah Anak Usia 1 tahun Diberikan Teh?-Alodokter (2019). Retrieved 12 Dec 2022, from https://www.alodokter.com/komunitas/topic/apakah-boleh-anak-minum-teh
Pastikan Bayi ANDA Cukup Zat Besi?-IDAI. Retrieved 12 Dec 2022, from https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pastikan-bayi-anda-cukup-zat-besi
Rasa sayur yang cenderung hambar dan teksturnya yang tidak familiar membuat anak cenderung menolak. Oleh sebab itu, membuat anak suka sayur menjadi tantangan
Istilah Life Begins After Coffee tentu tidak jadi soal bagi orang dewasa yang memang tidak ada masalah dengan konsumsi kopi, termasuk Ibu. Tapi, bagaimana jika minuman ini dikonsumsi oleh si Kecil? Bolehkah anak kecil minum kopi?
Tahukah Ibu bahwa setelah usia 1 tahun si Kecil mengalami pertumbuhan fisik sekitar 50%? Bukan hanya itu saja, pada usia ini, si Kecil pun akan memiliki otak yang berukuran 60% dari ukuran otaknya saat dewasa nanti.
Anda akan keluar ke situs web Abbott khusus negara atau wilayah lainnya. Perlu diketahui bahwa situs yang Anda kunjungi ditujukan untuk penduduk negara atau wilayah tertentu, seperti yang tercantum di situs tersebut. Situs ini mungkin berisi informasi tentang obat-obatan, perangkat medis, dan produk lain atau penggunaan produk tersebut yang tidak disetujui di negara atau wilayah lain.
Situs web yang Anda kunjungi juga mungkin tidak dioptimalkan untuk ukuran layar perangkat tertentu. Apakah Anda ingin melanjutkan dan keluar situs web ini?
Stay Connected