PediaSure
- Main Image
-
- Title
- PediaSure Vanila
- Detail Page Path
Tahun-tahun awal kehidupan seorang anak sangat penting untuk membangun pondasi bagi kesehatannya di masa depan. Di masa tumbuh kembang ini, aspek pertumbuhan yang paling utama bukan sebatas fisik tapi juga kemampuan psikomotorik. Proses pertumbuhan dan perkembangan, walaupun sering digunakan secara bergantian, sejatinya, memiliki arti yang berbeda. Pertumbuhan didefinisikan sebagai peningkatan ukuran yang konstan dan tidak dapat diubah, sedangkan perkembangan mengacu pada pematangan kapasitas psikomotorik. Keduanya dipengaruhi secara signifikan oleh faktor genetik, nutrisi, dan lingkungan.
Perjalanan menuju pencapaian milestone perkembangan utama, seperti berjalan, adalah bagian utama dari pertumbuhan anak. Tonggak perkembangan, termasuk berjalan, merupakan salah satu indikator pertumbuhan fisik, kognitif, bahasa, dan sosial-emosional anak. Meskipun ada waktu ideal yang dapat menjadi pedoman pertumbuhan anak, penting untuk mengetahui bahwa setiap anak memiliki keunikan perjalanan perkembangannya masing-masing.
Jika anak terlambat mencapai tahap-tahap tersebut, khususnya dalam keterampilan motorik seperti berjalan, dapat menjadi sumber kekhawatiran bagi ibu dan pengasuh. Deteksi dini terhadap keterlambatan tersebut sangatlah penting, karena hal ini memungkinkan dilakukannya intervensi dengan tepat waktu dan dukungan perkembangan yang tepat untuk memaksimalkan potensi kemajuan anak.
Memahami alasan kenapa anak belum tidak bisa berjalan di usia di mana seharusnya dia sudah bisa berjalan dan menyusun langkah untuk membantu perkembangannya sangatlah penting. Untuk itu, mari ketahui lebih dalam ciri-ciri, penyebab, dan apa yang dapat dilakukan jika anak tidak bisa atau terlambat berjalan.
Jalan kaki adalah tonggak perkembangan penting bagi anak-anak yang biasanya dicapai pada rentang usia tertentu. Usia rata-rata bayi mulai berjalan adalah sekitar 12 bulan, namun angka ini bisa sangat bervariasi.
Perbedaan usia mulai berjalan ini diperkuat oleh penelitian yang menunjukkan perbedaan antarindividu yang luas di antara bayi. Perbedaan-perbedaan ini tidak serta merta menunjukkan masalah perkembangan dan dapat disebabkan oleh pola pertumbuhan yang unik, faktor lingkungan, dan kecenderungan genetik. Mengakui perbedaan individu ini sangat penting dalam memahami dan mendukung jalur perkembangan unik setiap anak.
Ketika melihat potensi anak tidak bisa berjalan di usia yang seharusnya, penting untuk disadari bahwa pola berjalan yang tidak normal memang merupakan hal yang lazim dari perkembangan anak. Namun, ada tanda-tanda tertentu yang mungkin mengindikasikan masalah yang lebih serius.
Dalam kondisi ini, anak biasanya berjalan dengan kaki menghadap ke dalam atau ke luar. Meskipun biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan sering kali hilang dengan sendirinya, kasus yang berlarut harus segera dikonsultasikan ke dokter.
Torsi tibialis adalah memutar tulang kaki bagian bawah ke dalam atau ke luar, sedangkan versi femoral adalah memutar tulang kaki bagian atas ke dalam atau ke luar. Kondisi ini dapat menyebabkan kaki menghadap ke dalam atau ke luar dan biasanya akan menyesuaikan dengan sendirinya.
Ini adalah tahap perkembangan yang umum terjadi, di mana kaki anak cenderung melengkung ke luar atau ke dalam pada bagian lutut. Kebanyakan anak mengatasi kondisi ini secara alami.
Baca Juga: Kaki O pada Anak: Ciri-Ciri, Penyebab, dan Cara Mencegahnya
Kondisi ini normal pada anak-anak. Kaki datar ditandai dengan lengkungan kaki yang belum berkembang sempurna sehingga menyebabkan seluruh kaki menekan lantai. Lengkungan umumnya berkembang pada usia 10 tahun.
Pincang yang terjadi dengan tiba-tiba sering kali disebabkan oleh cedera ringan seperti luka atau lecet. Namun, pincang kronis yang tidak menimbulkan rasa sakit mungkin merupakan tanda masalah perkembangan seperti perbedaan panjang kaki atau displasia pinggul, atau masalah neuromuskular seperti Cerebral Palsy.
Lalu, kapan anak dikatakan terlambat berjalan? Jika anak belum bisa berjalan pada usia 14 bulan, maka kekhawatiran ibu merupakan hal yang wajar, namun hal ini saja biasanya tidak serta merta menunjukkan adanya masalah. Banyak anak mulai berjalan antara usia 16-17 bulan.
Jika seorang anak menunjukkan tanda-tanda perkembangan keterampilan motorik lainnya, seperti mampu berdiri sendiri atau menarik furnitur, kemungkinan besar perkembangannya normal. Untuk bayi prematur, penting untuk mempertimbangkan penyesuaian usia mereka saat mengikuti pencapaiannya. Jika kekhawatiran terus berlanjut atau jika anak tidak menunjukkan kemajuan dalam keterampilan motorik pada usia 18 bulan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menilai perkembangan dan mengatasi potensi masalah.
Berikut ini beberapa penyebab anak terlambat berjalan yang wajib dipahami oleh setiap orang tua:
Seringkali, diagnosis gangguan neuromuskular pada anak tertunda, sehingga dapat mengakibatkan hilangnya kesempatan terapi dan kurangnya konseling genetik. Gangguan ini dapat muncul sebagai keterlambatan motorik kasar dan terkadang disertai dengan keterlambatan motorik halus dan kognitif.
Selama evaluasi anak dengan keterlambatan motorik, penting untuk membedakan apakah masalahnya bersifat sentral, seperti Cerebral Palsy, atau perifer, yang melibatkan komponen neuromuskular.
Jika diduga masalah anak disebabkan oleh masalah neuromuskular perifer, kadar kreatin kinase (CK) serum perlu diketahui. Peningkatan kadar CK dapat mengindikasikan distrofi otot seperti distrofi otot Duchenne, sedangkan kadar CK yang normal atau sedikit meningkat mungkin menunjukkan kondisi seperti atrofi otot tulang belakang atau neuropati.
Perkembangan keterampilan motorik seperti berjalan dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Penting untuk mempertimbangkan riwayat keluarga yang mengalami keterlambatan motorik atau penyakit neuromuskular dan faktor lingkungan apa pun yang mungkin memengaruhi perkembangan.
Baca Juga: Apa Itu Tinggi Potensi Genetik? Berikut Penjelasannya!
Kondisi seperti displasia pinggul, kaki pengkor, atau kelainan bawaan lainnya dapat menyebabkan anak terlambat berjalan. Hal ini memerlukan identifikasi dini dan seringkali intervensi ortopedi.
Faktor nutrisi, termasuk kekurangan asupan vitamin dan mineral esensial dapat memengaruhi pertumbuhan dan kekuatan otot, sehingga memicu keterlambatan berjalan. Selain itu, masalah kesehatan kronis pada anak usia dini dapat mengganggu pertumbuhan motorik.
DCD berdampak pada 6% anak-anak dan biasanya semakin nampak saat anak mulai sekolah. Gangguan ini dapat menyebabkan keterlambatan motorik akibat kesulitan koordinasi.
Lalu, untuk mengatasi anak tidak bisa berjalan, berikut ini beberapa cara untuk membantunya:
Lakukan aktivitas atau latihan untuk membantu anak meningkatkan koordinasi, seperti membantu anak meraih benda atau memindahkan sesuatu yang sedikit berat untuk merangsang keterampilan berjalannya.
Pasang alat pengaman seperti penutup stop kontak, kunci lemari, dan kunci jendela. Amankan furnitur agar tidak terjatuh dan gunakan lapisan di tiap ujung tajam furnitur agar anak tidak terantuk dan terluka. Pastikan tali dari tirai atau gorden berada di luar jangkauan untuk menghindari risiko tercekik.
Buat suasana rumah nyaman bagi anak untuk mau bereksplorasi dan bergerak. Berikan anak ruang dan jalur berjalan kaki yang aman tanpa gangguan dan beri anak mainan yang mendorong aktivitas fisik.
Libatkan jalan kaki ke dalam rutinitas sehari-hari anak dan berikan dukungan positif agar anak semangat berlatih berjalan.
Memahami bahwa setiap anak berkembang dengan kecepatannya masing-masing dan memastikan lingkungan latihan berjalan anak aman dan bebas dari bahaya menjadi kunci bagi ibu atau pengasuh dalam melatih anak berjalan.
Strategi-strategi di atas merupakan kombinasi hal yang praktis dengan lingkungan yang aman dan mendukung, yang penting untuk perkembangan kemampuan berjalan anak dan menjadi upaya-upaya menjawab bagaimana cara agar anak bisa cepat berjalan.
Memahami ciri-ciri, penyebab, dan langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berjalan anak sangat penting. Hal lain yang tak kalah esensial adalah memastikan anak sehat secara keseluruhan. Salah satu kuncinya adalah memberikan anak pola makan yang seimbang dan kaya nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak. Dengan pola makan yang seimbang dan bernutrisi, anak memiliki energi serta ‘bahan bakar’ untuk perkembangan fisik dan motorik seperti berjalan.
Memenuhi kebutuhan nutrisi dari makanan saja kadang tidak cukup. Bagi anak, preferensi maupun pantangan tertentu dapat menjadi tantangan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
Untuk itu, ibu dapat memilih PediaSure untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Manfaat PediaSure terletak pada kandungan Triple Protein berupa Whey, Casein, dan Soy, yang penting untuk kepadatan serta kekuatan gigi dan tulang. Komposisi ini secara spesifik didesain untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak, terutama bagi anak yang tidak mendapatkan nutrisi yang cukup dari pola makan.
Lebih jauh lagi, Pediasure juga diperkaya dengan Arginine dan Vitamin K2, yang penting dalam pertumbuhan tulang. Selain tiga protein penting, Pediasure juga mengandung 15% MCT dan 42% lebih rendah sukrosa.
Tersedia dalam rasa vanilla, madu, dan cokelat, PediaSure mengandung DHA, AA, Omega 3 dan 6, serta kombinasi prebiotik FOS, probiotik L.acidophilus, serta 14 vitamin dan 9 mineral. Formula lengkap ini menjadikan PediaSure tambahan nutrisi yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk mendukung tumbuh kembang anak secara keseluruhan.
SUMBER:
Human Growth and Development. Retrieved on November 25, 2023, from https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33620844/.
Motor Delays: Early Identification and Evaluation | Pediatrics. Retrieved on November 25, 2023, from https://publications.aap.org/pediatrics/article/131/6/e2016/31072/Motor-Delays-Early-Identification-and-Evaluation.
Developmental Delay in Children: Symptoms, Causes & Outlook. Retrieved on November 25, 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14814-developmental-delay-in-children.
Evidence-Informed Milestones for Developmental Surveillance Tools | Pediatrics. Retrieved on November 25, 2023, from https://publications.aap.org/pediatrics/article/149/3/e2021052138/184748/Evidence-Informed-Milestones-for-Developmental.
When Do Babies Start Walking?. Retrieved on November 25, 2023, from https://health.clevelandclinic.org/when-do-babies-start-walking/.
Differences and variations in the patterns of early independent walking. Retrieved on November 25, 2023, from https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/8187673/.
Walking (Gait) Abnormalities | Boston Children's Hospital. Retrieved on November 25, 2023, from https://www.childrenshospital.org/conditions/walking-gait-abnormalities.
14-Month-Old Not Walking: Should You Worry?. Retrieved on November 25, 2023, from https://www.healthline.com/health/parenting/14-month-old-not-walking.
What Causes Delayed Walking in Babies?. Retrieved on November 25, 2023, from https://www.medicinenet.com/what_causes_delay_in_walking_in_babies/article.htm.
Recognition and Management of Motor Delay and Muscle Weakness in Children | AAFP. Retrieved on November 25, 2023, from https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2015/0101/p38.html.
Developmental Delay in Children: Symptoms, Causes & Outlook. Retrieved on November 25, 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14814-developmental-delay-in-children.
Motor Delays: Early Identification and Evaluation | Pediatrics. Retrieved on November 25, 2023, from https://publications.aap.org/pediatrics/article/131/6/e2016/31072/Motor-Delays-Early-Identification-and-Evaluation.
Recognition and Management of Motor Delay and Muscle Weakness in Children | AAFP. Retrieved on November 25, 2023, from https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2015/0101/p38.html.
Place Matters: The Environment We Create Shapes the Foundations of Healthy Development. Retrieved on November 25, 2023, from https://developingchild.harvard.edu/place-matters-the-environment-we-create-shapes-the-foundations-of-healthy-development/.
A Guide To Childproofing Your Home – Cleveland Clinic. Retrieved on November 25, 2023, from https://health.clevelandclinic.org/a-guide-to-childproofing-your-home/.
Nutrition and Growth - PMC. Retrieved on November 25, 2023, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3005655/
Berbagai cara dilakukan untuk menstimulasi tumbuh kembang anak. Secara fisik, mental, dan kognitif juga dilakukan dengan stimulasi yang tepat. Seperti apa?
Pandemi mengubah cara kita menjalani hidup Namun, pastikan agar kondisi ini tidak hentikan perkembangan si Kecil Lakukan aktivitas anak yang aman berikut, Bu!
Game dan permainan anak apa yang menyenangkan? Orangtua ingin anak tumbuh cerdas? Dapatkan melalui stimulasi dengan permainan anak yang mendidik!
Anda akan keluar ke situs web Abbott khusus negara atau wilayah lainnya. Perlu diketahui bahwa situs yang Anda kunjungi ditujukan untuk penduduk negara atau wilayah tertentu, seperti yang tercantum di situs tersebut. Situs ini mungkin berisi informasi tentang obat-obatan, perangkat medis, dan produk lain atau penggunaan produk tersebut yang tidak disetujui di negara atau wilayah lain.
Situs web yang Anda kunjungi juga mungkin tidak dioptimalkan untuk ukuran layar perangkat tertentu. Apakah Anda ingin melanjutkan dan keluar situs web ini?
Stay Connected