PediaSure
- Main Image
-
- Title
- PediaSure Vanila
- Detail Page Path
Mencapai tinggi badan yang ideal dan optimal adalah salah satu target tumbuh kembang anak. Meski demikian, banyak faktor yang mempengaruhi berhasil/tidaknya seseorang mencapai tinggi badan ideal dan optimal. Tidak ada yang tahu pasti mengenai setinggi apa seorang anak nantinya.
Namun, menurut para ilmuwan, sekitar 80% dari tinggi badan seseorang ditentukan oleh serangkaian variasi DNA diterima anak hasil warisan dari gen orang tuanya. Akan tetapi, gen mana yang menyebabkan perubahan ini dan apa pengaruhnya terhadap tinggi badan anak nantinya baru dipahami secara parsial dan belum menyeluruh.
Berkaitan dengan hal ini, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memiliki cara dan rumus untuk memprediksi tinggi badan anak berdasarkan tinggi badan orang tua. Menurut IDAI, Tinggi Potensi Genetik (TPG) adalah perkiraan tinggi akhir (tinggi dewasa) anak yang dihitung berdasarkan tinggi badan orang tua.
Baca juga: 12 Makanan Tinggi Kalsium untuk Dukung Pertumbuhan Anak
Ternyata, selain faktor genetik, faktor lain yang mempengaruhi TPG adalah nutrisi dan lingkungan. Berikut ini penjelasannya!
Faktor genetik memegang peranan besar dalam menentukan tinggi badan seseorang. Gen yang diturunkan dari orang tua akan menentukan bagaimana tulang seorang anak akan tumbuh dan tinggi badan maksimal yang akan dicapai anak saat dewasa. Tinggi badan merupakan karakteristik genetik yang diturunkan dari kedua orang tua.
Oleh karena itu, orang tua yang tinggi badannya tinggi cenderung menurunkan gen tersebut dan memiliki anak yang juga tinggi. Hal ini disebabkan oleh heritabilitas, atau proporsi dari variasi total tinggi badan yang disebabkan oleh faktor genetik.
Faktor nutrisi dan lingkungan memiliki pengaruh yang tak kalah besar pada tinggi badan seseorang. Sekitar 20-40 persen tinggi badan dipengaruhi oleh faktor nutrisi dan lingkungan. Banyak penelitian menunjukkan bahwa beragam mineral, seperti kalsium, protein, serta vitamin A dan D sangat berpengaruh terhadap tumbuhnya tinggi badan seseorang.
Oleh karena itu, anak yang kekurangan gizi dan nutrisi di masa pertumbuhan berisiko mengalami pertumbuhan tinggi badan yang tidak optimal.
Masing-masing nutrisi memainkan perannya sendiri dalam proses seseorang mencapai tinggi badan optimal saat dewasa. Protein misalnya, memiliki peran penting dalam membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, termasuk tulang dan otot. Sementara itu, vitamin D dan kalsium sangat penting untuk membangun tulang yang kuat dan sehat. Begitu juga vitamin A yang berperan dalam pertumbuhan tulang dengan cara menstimulasi produksi sel-sel yang bertanggung jawab membangun jaringan tulang baru.
Untuk mendukung asupan nutrisi, kebiasaan baik dan lingkungan yang suportif juga turut memegang peran dalam pertumbuhan tinggi badan anak. Berbagai faktor seperti aktivitas fisik, tidur dan istirahat yang cukup, serta tingkat stres dapat memengaruhi pertumbuhan tinggi badan anak.
Baca juga: Bagaimana, sih, Cara Mencapai Tinggi Badan Ideal Sesuai Umur Anak-Anak?
Berdasarkan rumus dari IDAI, ibu bisa menghitung TPG pada anak laki-laki maupun perempuan. Terdapat perbedaan rumus penghitungan TPG bagi anak lagi-laki dan perempuan. Untuk menghitungnya, diperlukan informasi berupa tinggi badan ayah dan ibu dalam centimeter.
Setelah itu, tinggi badan ayah dan ibu dimasukkan ke dalam rumus TPG yang sesuai dengan jenis kelamin anak, berikut rumusnya:
Namun, perlu diingat bahwa TPG hanya sebagai perkiraan dan masih dipengaruhi oleh faktor genetik, nutrisi, dan lingkungan. Oleh karena itu, hasil dari perhitungan TPG mungkin tidak selalu sesuai dengan tinggi badan anak yang sebenarnya. Selain itu, TPG tidak bisa menghitung faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi pertumbuhan tinggi badan anak.
Untuk menghitung TPG, dibutuhkan akurasi ketika mengukur tinggi badan anak sekarang dan tinggi badan orang tua. Menghitung tinggi badan ini dapat dilakukan sendiri di rumah dengan cara yang tepat. Berikut tips menghitung tinggi di rumah:
Pastikan alat pengukur yang digunakan tepat dan terkalibrasi dengan baik. Gunakan penggaris atau pita pengukur yang cukup panjang dan akurat.
Posisikan tubuh dengan benar saat mengukur tinggi badan. Pastikan tubuh berdiri tegak dengan punggung dan kepala menempel pada dinding tanpa menggunakan alas kaki.
Lakukan pengukuran beberapa kali untuk mendapatkan hasil yang akurat. Jika terdapat perbedaan antara pengukuran pertama dan kedua, ulangi pengukuran hingga mendapatkan hasil yang sama.
Pada intinya, meski bisa dikalkulasi, tinggi potensi genetik seseorang tidak 100% benar. Apalagi seiring dengan bertambahnya usia, banyak faktor yang harus diperhitungkan yang pada akhirnya menentukan tinggi badan seorang anak saat menginjak usia dewasa.
Sebagai orang tua, yang terpenting adalah ibu mendampingi tumbuh kembang anak dengan memberikannya lingkungan yang sehat dan suportif sekaligus tidak luput untuk memberikan anak nutrisi maksimal. Apalagi nutrisi yang cukup di saat tumbuh kembang sangat penting untuk tumbuh kembang yang baik.
Maka dari itu, ibu dapat mendampingi anak untuk membiasakannya mengonsumsi pola makan yang seimbang, dan mengandung nutrisi seperti protein, kalsium, maupun vitamin A dan D untuk mendukung pertumbuhan tinggi badannya. Hal tersebut dikarenakan malnutrisi dan kekurangan nutrisi tertentu dapat menghambat pertumbuhan dan berujung pada tinggi potensial yang lebih rendah di masa depan.
Meski kompleks, memahami hubungan antara genetik dan lingkungan serta nutrisi dalam pengaruhnya terhadap tinggi badan anak sangat penting untuk mendukung anak tumbuh kembang dengan sehat. Untuk itu, ibu bisa memulai kebiasaan sehat dari rumah.
Baca juga: Ketahui Potensi Optimal Pertumbuhan si Kecil di Sini!
Biasakan anak menjalani pola makan yang sehat bergizi seimbang serta nutrisi tambahan dari PediaSure. PediaSure merupakan nutrisi tambahan untuk melengkapi kebutuhan nutrisi harian anak di masa pertumbuhan. Tersedia dalam berbagai ukuran dan varian rasa, seperti classic milky, vanilla, madu, dan cokelat, PediaSure mengandung arginin, vitamin K2, triple protein, serta DHA, AA, dan Omega-3.
Selain itu, Pediasure juga mengandung campuran prebiotik FOS dan probiotik L. acidophilus, 14 vitamin, dan 9 mineral. Dengan sukrosa yang lebih rendah hingga 42%, rasa PediaSure tetap enak dan bisa dinikmati oleh anak-anak sesuai selera.
SUMBER:
https://www.idai.or.id/professional-resources/kurva-pertumbuhan/kalkulator-tinggi-potensi-genetik
https://medlineplus.gov/genetics/understanding/traits/height
https://www.scientificamerican.com/article/how-much-of-human-height/
https://americanbonehealth.org/nutrition/vitamins-for-bone-health
Sejak memiliki anak, Ibu mungkin jadi banyak bertanya dan memantau tumbuh kembang Si Kecil. Pertanyaan seperti, “Normalkah tumbuh kembang anak saya?” sering menghampiri pikiran Ibu.
Dengan mengetahui status gizi pada anak, Ibu dapat mendeteksi apakah Si Kecil mengalami stunting, wasting, kekurangan atau kelebihan berat badan. Nah, apa saja yang perlu Ibu ketahui tentang gizi pada anak?
Cara mengukur lingkar kepala anak arti pentingnya. Pedoman ukuran lingkar kepala anak usia 0-5 tahun dan faktor yang memengaruhi pertumbuhan anak
Anda akan keluar ke situs web Abbott khusus negara atau wilayah lainnya. Perlu diketahui bahwa situs yang Anda kunjungi ditujukan untuk penduduk negara atau wilayah tertentu, seperti yang tercantum di situs tersebut. Situs ini mungkin berisi informasi tentang obat-obatan, perangkat medis, dan produk lain atau penggunaan produk tersebut yang tidak disetujui di negara atau wilayah lain.
Situs web yang Anda kunjungi juga mungkin tidak dioptimalkan untuk ukuran layar perangkat tertentu. Apakah Anda ingin melanjutkan dan keluar situs web ini?
Stay Connected