PediaSure
- Main Image
-
- Title
- PediaSure Vanila
- Detail Page Path
Gaya belajar merupakan cara individu menyerap, memproses, dan mengingat informasi. Ada anak yang dapat belajar dengan baik jika belajar secara berkelompok, ada juga yang hanya bisa menyerap ilmu saat belajar seorang diri.
Tak hanya itu, ada juga anak yang memerlukan lingkungan belajar yang rapi dan teratur, tetapi ada yang suka menggelar semua buku di atas meja.
Menurut DePorter dan Hernacki, ada tiga macam gaya belajar, yaitu visual, auditorial, dan gaya belajar kinestetik.
Orang dengan gaya belajar kinestetik cenderung lebih mudah memahami dan mengingat suatu konsep ketika mereka aktif terlibat secara fisik.
Berikut ini akan kita bahas gaya belajar kinestetik, mulai dari definisi, ciri-ciri, dan cara mengembangkan kecerdasan anak dengan gaya belajar kinestetik. Simak yuk, Bu!
Dalam kamus Cambridge, kata “kinestesia” berarti kemampuan untuk mengetahui di mana bagian-bagian tubuh berada dan bagaimana bagian-bagian itu bergerak, sehingga, anak lebih efektif dalam belajar jika melakukannya dengan aktivitas fisik, anak harus merasakan atau menggerakkan anggota tubuhnya agar dapat belajar lebih efektif.
Gaya belajar kinestetik adalah cara belajar anak yang mengandalkan sentuhan, rabaan, gerak, serta pengalaman langsung dalam mempelajari sesuatu.
Gaya belajar kinestetik membantu mengembangkan banyak keterampilan, mulai dari berpikir kritis hingga aplikasi praktis. Berikut manfaatnya:
Berpikir dan bergerak saling terkait karena aktivitas fisik meningkatkan kadar oksigen dalam darah yang kemudian membantu mengisi otak.
Gerakan dan aktivitas fisik dapat membantu anak untuk menyimpan informasi dengan lebih baik.
Cara belajar anak satu ini sering kali melibatkan interaksi dan komunikasi dengan orang lain. Ini membantu melatih bersosialisasi dan bekerjasama.
Belajar dengan cara atau perspektif yang berbeda mendorong kreativitas. Gaya belajar kinestetik membuat anak mengeksplorasi ide-ide kreatif mereka sendiri.
Aktivitas pembelajaran kinestetik mendorong anak untuk aktif dalam prosesnya. Menemukan cara-cara baru untuk memecahkan masalah alih-alih hanya mengamati demonstrasi atau mendengarkan ceramah.
Anak dengan gaya belajar kinestetik cenderung lebih mudah memahami konsep baru ketika mereka dapat terlibat secara aktif dengan materi pelajaran.
Anak dengan kecerdasan kinestetik biasanya lebih pandai dalam gerakan tubuh, melakukan tindakan, dan pengendalian fisik. Orang yang kuat dalam bidang ini cenderung memiliki koordinasi tangan-mata dan ketangkasan yang sangat baik. Berikut ciri-ciri khas anak kinestetik:
Mereka memahami informasi baru dengan lebih mudah saat menggunakan gerakan seluruh tubuh dan indera peraba mereka. Inilah sebabnya mereka sering menggoyangkan badan, melompat, mengayunkan kaki, bergoyang, mengetuk, dan tampak tidak bisa duduk diam. Selain itu, anak kinestetik mungkin banyak menggerakkan tangan dan memberi isyarat saat berbicara.
Di sisi lain, anak dengan kecerdasan kinestetik cenderung menganggap belajar di kelas membosankan karena duduk di meja.
Anak kinestetik biasanya memiliki koordinasi tangan-mata yang baik dan reaksi yang cepat. Mereka sering kali unggul dalam olahraga dan aktivitas fisik lainnya seperti menari.
Anak dengan gaya belajar kinestetik lebih mudah berinteraksi dengan contoh-contoh fisik dan praktis yang dapat mereka rasakan. Situasi teoritis atau konsep abstrak lebih sulit mereka pahami. Inilah sebabnya mengapa anak kinestetik senang belajar menggunakan alat peraga.
Anak kinestetik kemungkinan besar akan sangat bersemangat melakukan eksperimen sains di mana mereka dapat menggunakan berbagai alat dan instrumen. Alat peraga memungkinkan anak terlibat langsung dengan materi yang mereka pelajari.
Salah satu ciri anak kinestetik adalah mereka memiliki memori yang luar biasa. Gaya belajar berbasis aktivitas fisik meningkatkan aliran darah dan kadar oksigen di otak. Hal ini meningkatkan retensi informasi, sehingga pembelajar kinestetik memiliki memori yang kuat.
Anak kinestetik aktif dalam proses pembelajaran dan masalah akademis yang dihadapi. Mereka suka memecah konsep untuk memahaminya. Mereka juga suka menempatkan masalah dalam konteks kehidupan nyata, yang dapat mereka pahami dan "alami". Karena itu, cara belajar kinestetik membantu anak menemukan cara untuk memecahkan masalah.
Sama seperti tubuh yang aktif mendukung ingatan yang kuat, gaya belajar ini juga mendukung keterampilan analitis dan berpikir kritis. Anak dengan gaya belajar kinestetik adalah pemecah masalah yang mahir dan sering berpikir sangat kreatif.
Baca Juga: Cara Melatih Kecerdasan Kinestetik Anak sesuai Usianya
Untuk mengembangkan kecerdasan anak dengan gaya belajar ini, berikut beberapa tips yang bisa Ibu coba:
Melakukan aktivitas fisik di luar ruangan membuat anak mampu mengeksplorasi diri untuk mengenali lingkungan dan belajar banyak hal baru. Bermain di luar ruangan tidak memerlukan peralatan rumit agar menyenangkan dan anak produktif.
Saat anak bermain di luar ruangan, tidak hanya mengasah kecerdasan kinestetiknya. Mereka belajar bersosialisasi melalui interaksi dengan teman sebaya, mengasah kemampuan bahasa saat berkomunikasi, dan mengasah keterampilan motorik kasar.
Saat anak bermain di luar rumah, secara tidak langsung mereka belajar mengenal berbagai gejala benda dan gejala peristiwa. Anak dilatih untuk melihat, meraba, membau, merasakan, mendengar dan mengecap.
Anak mendapatkan pengetahuan baru dari hasil pengindraan berbagai benda yang ada di sekitarnya.
Ajak si kecil melakukan aktivitas yang melibatkan perbaikan atau pembuatan sesuatu. Ia akan belajar memecahkan masalah dengan metode belajar yang disukainya.
Sebagai contoh, mulai dari mainan anak dari kardus. Ibu dapat mengajari si Kecil membuat sesuatu dari kardus, seperti rumah-rumahan, mobil-mobilan, dan lainnya. Melalui cara sederhana ini, anak dapat berkreasi dan menciptakan sesuatu yang ada di pikirannya.
Baca Juga: Montessori: Cara Belajar Anak Usia Dini secara Holistik
Ibu bisa berperan sebagai penjual, pembeli, atau dokter dan pasien bersama si kecil. Bermain peran sangat bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan bahasa, baik itu menambah kosakata dan melatih keterampilan komunikasinya.
Ibu dapat mengajak si Kecil melakukan aktivitas fisik dan berolahraga bersama. Banyak jenis olahraga yang bisa dilakukan bersama anak. Misalnya berlari, berenang, bersepeda, melompat, atau memanjat.
Melalui olahraga ini, anak dapat belajar mengendalikan gerakan lebih baik yang dapat meningkatkan kemampuan fisik. Selain itu, olahraga juga dapat meningkatkan fokus, perhatian, dan memori. Anak juga mendapat manfaat emosional dan sosial.
Ibu, pahami bahwa anak dengan gaya belajar kinestetik juga butuh istirahat yang cukup. Saat anak terlihat lelah mengerjakan pekerjaan rumah, biarkan mereka beristirahat dan melakukan sesuatu yang bersifat fisik selama 5-10 menit. Perhatian dan konsentrasi mereka akan meningkat jika waktu istirahat yang teratur dimasukkan ke dalam waktu belajar.
Selain 5 cara di atas, dukungan nutrisi yang baik juga diperlukan untuk mengembangkan kecerdasan kinestetik anak. Beri Si Kecil makanan bergizi seimbang setiap hari. Bila perlu, Ibu juga bisa memberikan PediaSure 2 kali sehari.
PediaSure diperkaya DHA dan AA, juga Omega 3 & 6 yang baik untuk bantu optimalkan perkembangan kognitif anak. Juga mengandung 14 vitamin dan 9 mineral penting untuk bantu mendukung pertumbuhan anak dan bantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian Si Kecil.
PediaSure diformulasikan untuk anak usia 1-10 tahun. Untuk mendapatkan manfaatnya, cukup larutkan 4 sendok takar PediaSure dengan 190 ml air hangat atau dingin. Berikan hingga 2 kali sehari.
Dengan memberikan stimulasi dan asupan kaya nutrisi yang tepat, anak-anak dengan gaya belajar kinestetik akan tumbuh menjadi individu yang cerdas, kreatif, dan mandiri.
SUMBER:
Mengenal Gaya Belajar - Kemdikbud. Retrieved on July 29 2024 from https://bbppmpvboe.kemdikbud.go.id/bbppmpvboe/berita/detail/mengenal-gaya-belajar
What Is A Kinesthetic Learner? - Bay Atlantic University. Retrieved on July 29 2024 from https://bau.edu/blog/kinesthetic-learner/
Kenali Gaya Belajar Anak Sebelum Menciptakan Pembelajaran - Paudpedia. Retrieved on July 29 2024 from https://paudpedia.kemdikbud.go.id/komunitas-pembelajar/guru-kreatif/kenali-gaya-belajar-anak-sebelum-menciptakan-pembelajaran?ref=MjAyMTAyMjUwMDU4NDktNGQ1OTJiZmY=&ix=Mi0yNzUzY2RjMw==
Gardner's Theory of Multiple Intelligences - Verywell Family. Retrieved on July 29 2024 from https://www.verywellmind.com/gardners-theory-of-multiple-intelligences-2795161
Characteristics of Learning Styles - Lincoln Land Community College. Retrieved on July 29 2024 from https://www.llcc.edu/center-academic-success/helpful-resources/characteristics-learning-styles
5 Characteristics of Kinesthetic Learners - Math & Movement. Retrieved on July 29 2024 from https://mathandmovement.com/kinesthetic-learner-characteristics/
The Benefits of Outdoor Play for Toddlers & Preschoolers! - Children's Learning Centers of Fairfield County. Retrieved on July 29 2024 from https://clcfc.org/the-benefits-of-outdoor-play-for-toddlers-preschoolers/?gad_source=1&gclid=CjwKCAjwnqK1BhBvEiwAi7o0X3VN6UCq-DvSQJCIEQrIszu2IUgt6Ah3oGsq6tZWf1TfTvJutD30dxoCDdIQAvD_BwE
Bermain Sains - Paudpedia. Retrieved on July 29 2024 from https://paudpedia.kemdikbud.go.id/uploads/anggun/images/2020/12_buku_BDR/Bermain_Sains-2.pdf
9 Tips to Develop Child's Kinesthetic Intelligence - Innovative L.C. Retrieved on July 29 2024 from https://innovativelearningcenter.co.id/en/9-tips-to-develop-childs-kinesthetic-intelligence/
Importance of Role Playing - Early Start Group. Retrieved on July 29 2024 from https://www.earlystartgroup.com/nursery/importance-of-role-playing/
How Bodily Kinesthetic Activities Benefit Children's Development - Safes. Retrieved on July 29 2024 from https://www.safes.so/blogs/how-bodily-kinesthetic-activities-benefit-childrens-development/
Is Your Child a Kinesthetic Learner? 5 Strategies to Boost Learning - Read Smart Learning. Retrieved on July 29 2024 from https://readsmartlearning.com/is-your-child-a-kinesthetic-learner-5-strategies-to-boost-learning/
Stay Connected