Saat sedang sakit, tubuh seperti kehilangan energi. Hal ini berlaku untuk semua kalangan usia, mulai dari anak-anak sampai lansia. Pada lansia, kehilangan energi bisa menjadi lebih parah mengingat penuaan biasanya berkaitan dengan berkurangnya stamina.

Bagi lansia, kondisi tidak bertenaga saat sakit adalah hal wajar karena tubuh mengumpulkan energi untuk mendukung sistem imun melawan penyakit. Untuk mengembalikan stamina saat sakit, cara terbaik adalah dengan memperbaiki asupan nutrisi melalui makanan untuk lansia.

Pentingnya Pola Makan Sehat untuk Lansia

Seiring bertambahnya usia, apa yang Anda makan menjadi hal penting. Pilihan makanan dan pola makan akan berefek langsung pada kondisi tulang, ketajaman mental, ketahanan terhadap penyakit, manajemen berat badan, penyembuhan, serta pemulihan saat sakit.

Sebagai rujukan pola makan sehat, Anda bisa mengikuti pola yang tercantum di gambar ini:

Pola makan sehat bisa membantu lansia mengurangi risiko terserang penyakit. Tentu saja, tidak ada jaminan 100% seorang lansia bebas penyakit. Artinya, pola makan sehat merupakan tindakan pencegahan.

Sedangkan, saat lansia sakit maka sejumlah tindakan ekstra perlu dilakukan. Perlu diingat, saat lansia sakit, maka kondisi tubuh lebih sulit beraktivitas. Tidak jarang, orang tua yang sakit menghabiskan waktu hanya dengan  berbaring di tempat tidur.

Umumnya, lansia sakit tidak mau makan karena nafsu makan menurun. Kondisi tersebut memperburuk kondisi karena dapat menyebabkan malnutrisi yang berpengaruh pada sistem imun tubuh lansia.

Untuk itu, menyiapkan makanan untuk lansia yang sedang sakit merupakan tantangan tersendiri. Cara paling mudah yang kita lakukan adalah memastikan jenis makanan yang dikonsumsi memiliki gizi seimbang.

Karena apa yang kita makan saat sakit akan berpengaruh besar pada tubuh seperti untuk memperkuat tubuh, menambah imunitas, dan paling penting mempercepat penyembuhan.

Sumber Makanan untuk Lansia Sakit

Lalu, apa saja makanan untuk lansia sakit? Berikut daftar makanan yang bisa dipersiapkan dengan berbagai kandungan nutrisinya:

1. Sayuran

Sayuran, terutama yang berdaun hijau seperti bayam, sawi, atau kangkung mengandung berbagai jenis vitamin, mineral, dan serat.

Kandungan nutrisi penting yang dapat membantu melawan infeksi penyakit pada sayuran hijau seperti vitamin C, zat besi, vitamin K, dan folat. Nutrisi-nutrisi tersebut dapat membantu melawan peradangan dan mempercepat penyembuhan.

2. Buah-buahan

Buah-buahan adalah salah satu menu makanan untuk orang tua yang tidak boleh terlewat. Bahkan, saat sakit, biasanya dokter akan menyarankan memperbanyak konsumsi buah. Ini karena buah-buahan adalah makanan sumber vitamin, mineral, antioksidan, dan serat untuk mendukung fungsi daya tahan tubuh.

Banyak buah kaya akan vitamin C yang dapat membantu fungsi sistem imun bekerja dengan baik. Kandungan nutrisi lain yang berperan besar dalam penyembuhan sakit adalah antosianin yang memiliki efek kuat sebagai anti peradangan, anti virus, dan memperkuat daya tahan tubuh.

Baca Juga: 5 Cara Memulihkan Stamina Setelah Sakit

3. Kacang-kacangan

Semua jenis kacang-kacangan ini adalah sumber protein nabati yang baik. Protein adalah nutrisi penting yang dibutuhkan pada saat sakit untuk kekuatan tubuh dan massa tubuh.

Selain itu, kacang-kacangan juga mengandung serat, vitamin B, fosfor, magnesium, dan zat besi. Nutrisi-nutrisi tersebut bermanfaat untuk kesehatan secara keseluruhan dan pencegahan penyakit.

4. Ikan Kembung dan Ikan Tuna

Semua jenis ikan mengandung protein tinggi yang baik untuk proses penyembuhan dari sakit. Tidak terkecuali ikan kembung dan ikan tuna. Dalam 100 gram ikan kembung terdapat 21,3 gram protein. Jumlah ini memenuhi 32 persen kebutuhan protein lansia.

Sedangkan protein dalam 100 gram ikan tuna sekitar 24,4 gram. Jumlah ini dapat memenuhi 37 persen kebutuhan asupan protein harian lansia. Untuk itu, tidak ada salahnya memasukkan kedua jenis ikan ini sebagai menu makanan untuk lansia.

5. Yogurt

Yogurt adalah makanan yang mengandung probiotik atau strain bakteri baik yang berkoloni di usus. Menurut berbagai penelitian, konsumsi probiotik dapat mencegah infeksi pernapasan dan mempercepat penyembuhan.

Penelitian lain pada anak-anak menemukan bahwa konsumsi probiotik selama sakit dapat mempercepat penyembuhan dan meringankan gejala penyakit. Hasil berbagai penelitian tadi dapat menjadi alasan kuat untuk mengonsumsi yogurt sebagai salah satu menu makanan orang tua yang sedang sakit.

6. Telur

Telur merupakan sumber protein yang baik karena jumlah protein totalnya. Dalam 100 gram telur terdapat 12,4 gram protein atau mencukupi  19 persen kebutuhan protein harian lansia.

Selain itu, kualitas protein dalam telur pun termasuk tinggi. Ini karena  protein dalam telur mengandung 9 asam amino esensial. Dengan kandungan asam amino esensial ini membuat protein telur mudah diserap oleh tubuh.

7. Susu

Susu dapat menjadi salah satu penambah stamina saat sakit. Vitamin B 12 adalah nutrisi yang menjadikan susu memiliki fungsi untuk memperkuat imun tubuh.

Protein dalam susu juga berperan besar dalam proses penyembuhan penyakit. Kandungan protein dalam 100 gram susu sapi segar adalah 3,2 gram. Jenis protein dalam susu yaitu whey dan kasein juga berkualitas tinggi karena mudah dicerna tubuh.

Jadi, jangan ragu untuk menambahkan susu ke dalam salah menu makanan untuk lansia yang sedang sakit.

Baca Juga: Susu & 5 Minuman Penambah Stamina Tubuh Alami

Asupan Tambahan Nutrisi untuk Lansia

7 jenis makanan di atas bisa dikombinasikan dengan berbagai jenis olahan masakan untuk merangsang lidah lansia yang sedang sakit. Setelah mengonsumsi olahan masakan tadi, cobalah minum Ensure secara pelan-pelan. Abbott Ensure memiliki manfaat positif untuk mendukung kekuatan dan stamina tubuh orang tua saat sakit.

Kenapa Abbott Ensure bisa menjadi nutrisi pelengkap makanan untuk orang tua yang sedang sakit? Jawabannya adalah karena Ensure mengandung Triple Protein, 14 vitamin, 9 Mineral, Selenium, Antioksidan, dan nutrisi baik lainnya yang bantu jaga massa otot, kekuatan, dan daya tahan tubuh setiap hari.

Artinya, Ensure bisa membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian secara lengkap. Umumnya, untuk bisa mendapatkan manfaat optimalnya, minum Ensure sebanyak 2 kali sehari. Akan tetapi apabila sakit, idealnya, Anda perlu mengikuti saran dan perintah dokter untuk dosis konsumsi Ensure.

Dengan berbagai manfaat baiknya, Ensure tetap memberikan kenyamanan saat diminum. Anda bisa minum Ensure dalam kondisi hangat atau dingin. Tentu saja, saat sedang sakit, maka minumlah Ensure hangat. Saat sudah sembuh, Anda bisa memilih minum Ensure dingin atau hangat.

Tak hanya itu, Ensure juga tersedia dalam rasa coklat dan vanila. Anda tinggal memilih minum Ensure sesuai selera dan kenyamanan lidah.

Untuk mendapatkan segelas nutrisi lengkap, Anda cukup mencampurkan 5 sendok takar Ensure ke dalam 200 ml air matang, lalu aduk secara merata. Maka, nutrisi tambahan bagi orang tua sudah siap diminum.

Menjaga pola makan dan mengonsumsi makanan untuk lansia yang sedang sakit adalah hal penting. Harapannya, dengan 2 hal tersebut, tubuh jadi lebih memiliki stamina untuk penyembuhan dan pemulihan. Jika dibutuhkan, Ensure bisa menjadi sumber nutrisi pelengkap bagi lansia.

SUMBER:

The brain and immune system prompt energy shortage in chronic inflammation and ageing - Nature Portofolio. Retrieved 15 June 2022, from https://www.nature.com/articles/nrrheum.2017.172

Nutrition for Strength When You're Not Well - Web MD. Retrieved 15 June 2022, from https://www.nature.com/articles/nrrheum.2017.172

The 15 Best Foods to Eat When You’re Sick - Healthline. Retrieved 15 June 2022, from https://www.healthline.com/nutrition/15-best-foods-when-sick

What to Eat When You Have the Flu - Cleveland Clinic. Retrieved 15 June 2022, from https://health.clevelandclinic.org/what-to-eat-when-you-have-the-flu/

Vitamin C and Immune Function - US National Library of Medicine. Retrieved 15 June 2022, from https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29099763/

26 Muscle Building Foods to Add to Your Diet - Healthline. Retrieved 15 June 2022, from https://www.healthline.com/nutrition/26-muscle-building-foods

16 Delicious High Protein Foods - Healthline. Retrieved 15 June 2022, from https://www.healthline.com/nutrition/high-protein-foods#TOC_TITLE_HDR_4

Ikan oci, kembung, segar (Indian mackerels, fresh) - Data Komposisi Pangan Indonesia. Retrieved 15 June 2022, from https://www.panganku.org/id-ID/view

Ikan oci, kembung, segar (Indian mackerels, fresh) - Data Komposisi Pangan Indonesia. Retrieved 15 June 2022, from https://www.panganku.org/id-ID/view

Fish, Tuna, Fresh, Yellowfin, Raw - U.S. DEPARTMENT OF AGRICULTURE-Agricultural Research Service. Retrieved 15 June 2022, from https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/175159/nutrients

Probiotics for preventing acute upper respiratory tract infections - US National Library of Medicine. Retrieved 15 June 2022, from https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25927096/

Daily intake of fermented milk with Lactobacillus casei strain Shirota reduces the incidence and duration of upper respiratory tract infections in healthy middle-aged office workers - US National Library of Medicine. Retrieved 15 June 2022, from https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/26419583/

Effectiveness of probiotics on the duration of illness in healthy children and adults who develop common acute respiratory infectious conditions: a systematic review and meta-analysis - US National Library of Medicine. Retrieved 15 June 2022, from https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24780623/

Telur ayam ras, segar (Domestic chicken, egg, fresh) - Data Komposisi Pangan Indonesia. Retrieved 15 June 2022, from https://www.panganku.org/id-ID/view

How Much Protein in an Egg? - Healthline. Retrieved 15 June 2022, from https://www.healthline.com/nutrition/protein-in-egg

What Should I Eat When I Have the Flu? - WebMD. Retrieved 15 June 2022, from https://www.webmd.com/cold-and-flu/what-to-eat-when-you-have-the-flu

Susu sapi, segar - Data Komposisi Pangan Indonesia. Retrieved 15 June 2022, from https://www.panganku.org/id-ID/view

Milk nutritional composition and its role in human health - US National Library of Medicine. Retrieved 15 June 2022, from https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24800664/