PediaSure
- Main Image
-
- Title
- PediaSure Vanila
- Detail Page Path
Di usia 1 tahun mungkin bayi baru belajar berjalan, mengucapkan satu dua kata, dan memegang benda. Nah, pada perkembangan anak usia 2 sampai 3 tahun, anak lebih kuat untuk melangkah, bahkan berlari.
Tak cuma itu, anak juga bisa membuat kalimat lengkap. Rasa ingin tahu semakin besar dan mulai bertanya ini dan itu.
Ini merupakan masa menyenangkan bagi Ibu dan si Kecil. Anak akan mengalami perubahan besar dalam berpikir, bersosialisasi, emosional, yang membantu mereka menjelajahi dunia sekitar.
Mari kita kupas tahapan perkembangan anak dari beragam aspek pada periode ini ya, Bu.
Perkembangan Anak Usia 2 tahun
Pada usia 2 tahun, anak mulai berbicara, berjalan, memanjat, melompat, berlari, dan menghabiskan energinya.
Di usia dua tahun, si Kecil memiliki kosakata yang berkembang dan selalu belajar kata baru setiap hari. Si Kecil juga dapat mengurutkan bentuk dan warna.
a. Perkembangan kognitif usia 2 tahun
Otak bayi berkembang pesat. Beberapa tahapan perkembangan anak 2 tahun dari segi kognitif yakni:
- Mampu mengenali bentuk dan warna
- Menemukan hal-hal yang disembunyikan di bawah lapisan
Pada usia 2 tahun, anak belajar melalui indra, gerakan, dan coba-coba.
Mereka belajar mewujudkan imajinasi di kepala mereka. Karena itu, membicarakan imajinasi dengan anak sangat penting. Ini membantu mereka memproses informasi.
b. Perkembangan motorik usia 2 tahun
Jika Ibu memperhatikan, di usia 2 tahun ini gerakan tangan dan jari si Kecil jauh lebih baik dari sebelumnya.
Sebagian besar anak usia 2 tahun dapat menumpuk balok atau meletakkan pasak ke lubang. Gerakan ini menunjukkan kemampuan motorik halusnya berkembang.
c. Perkembangan sosial usia 2 tahun
Di usia 2 tahun, si Kecil masih bertindak egois. Dia akan menolak berbagi sesuatu yang sedang diminati ke orang lain. Dia tidak mudah berinteraksi dengan anak-anak lain.
Si Kecil melihat dunia secara eksklusif sesuai kebutuhan dan keinginan sendiri. Anak belum dapat memahami perasaan orang lain.
Ibu tak perlu khawatir anak 2 tahun yang masih egois nantinya akan menjadi manja atau lepas kendali. Anak akan melewati fase ini pada waktunya.
d. Perkembangan emosional 2 tahun
Anak Ibu sering trantum di usia ini? Tenang, ini wajar. Anak masih belum mengetahui cara mengungkapkan perasaan atau emosi seperti marah, takut, malu, dan bersalah.
Anak Ibu juga mulai memahami bagaimana perilaku mereka memengaruhi Anda dan sebaliknya.
e. Perkembangan bahasa usia 2 tahun
Kebanyakan anak usia 2 tahun sudah menguasai sedikitnya 50 kata.
Penelitian menunjukkan, kemampuan bahasa anak laki-laki lebih lambat dibanding anak perempuan. Kendati begitu, sebelum anak berusia 3 tahun, mereka sudah bisa menyusun kalimat dengan tiga kata.
Perkembangan Anak Usia 3 Tahun
Kini Ibu memasuki petualangan baru menuju tahap perkembangan anak usia 3 tahun.
Karakteristik perkembangan anak usia 3 tahun, si Kecil kini belajar banyak tentang cara berbicara, bergaul, mengatur emosi, mengetahui benar dan salah atau bahaya dan aman, dan mengarang cerita.
a. Perkembangan kognitif usia 3 tahun
Di usia 3 tahun, rasa ingin tahu anak sedang sangat tinggi. Si kecil bisa menanyakan berbagai hal, misalnya kenapa langit berwarna biru atau kenapa burung terbang.
Selain memiliki segudang pertanyaan, karakteristik perkembangan anak usia 3 tahun juga sudah mulai mengenal warna, membandingan ukuran, berimajinasi, mampu mengikuti perintah, ingat bagian dari sebuah cerita, dan memahami konsep berhitung.
b. Perkembangan motorik usia 3 tahun
Di usia tiga tahun, keterampilan motorik kasar dan halus si Kecil berkembang pesat.
Seiring pertumbuhan anak 3 tahun, mereka belajar banyak tentang tubuh mereka sendiri dan cara mengendalikannya.
Sebagai contoh, anak belajar berdiri dengan satu kaki, memanjat pohon, melangkah satu per satu menaiki tangga, melompat, dan menggunakan gunting. Anak juga sudah bisa memakai baju dan celana sendiri.
c. Perkembangan sosial usia 3 tahun
Kalau di usia 2 tahun anak masih sulit bergaul, di usia 3 tahun ini Ibu bisa melihat si Kecil mulai memperhatikan anak-anak lain dan berani ikut bermain.
Hal penting lainnya, anak juga sudah memahami konsep kepemilikan barang. Tidak semua hal miliknya. Misalnya, ini mainan saya dan itu milik teman saya.
Setelah fase ini, ibu bisa melanjutkan stimulasi anak usia 3-4 tahun untuk makin mengembangkan kemampuan sosialnya.
d. Perkembangan emosional usia 3 tahun
Anak usia tiga sampai empat tahun tidak hanya lebih mandiri secara fisik, tetapi juga emosional.
Tantrum si Kecil bisa sedikit berkurang. Anak mungkin awalnya menangis ketika ditinggal di PAUD. Namun perlahan mereka belajar beradaptasi dan berbaur dengan teman-teman sebaya.
e. Perkembangan bahasa usia 3 tahun
Perbendaharaan kata anak di usia tiga tahun meningkat hingga lebih dari 200 kata.
Anak usia 3 tahun sudah bisa merangkai kalimat lebih panjang. Anak juga bisa mengobrol dengan dua sampai tiga kalimat dalam sekali waktu. Anak juga sudah bisa menjawab ketika ditanya siapa namanya lo, Bu.
Baca Juga: Ibu, Pahami Perkembangan Anak dari Usia 1 Hingga 12 Tahun
Cara Menstimulasi Perkembangan Anak Usia 2-3 Tahun
Perkembangan anak usia 2 tahun sampai 3 tahun perlu distimulasi. Cara stimulasi anak 2-3 tahun yang bisa Ibu lakukan di rumah:
- Waktu khusus untuk membaca buku bersama si Kecil
- Dorong anak untuk mengambil bagian dalam permainan, misalnya permainan pura-pura menjadi guru.
- Bantu si kecil menjelajahi hal-hal di sekitarnya, misalnya ajak anak jalan-jalan di lingkungan sekitar rumah
- Dorong anak Anda untuk memberi tahu nama dan usianya.
- Ajari anak lagu sederhana
- Berikan perhatian dan pujian kepada si Kecil ketika dia mengikuti instruksi dan menunjukkan perilaku positif.
- Ajari si Kecil cara untuk mengutarakan emosinya agar terlatih tidak tantrum
PediaSure Dukung Tahapan Perkembangan Anak usia 2-3 tahun
Stimulasi anak 3 tahun perlu mendapat bantuan Ibu. Selain itu, berikan PediaSure yang diformulasikan khusus untuk membantu mencukupi kebutuhan nutrisi harian, sekaligus menunjang tumbuh kembang optimal si kecil.
Nutrisi tambahan dalam PediaSure dibekali 3 sumber protein, arginine, vitamin K2, dan kalsium untuk mendukung pertumbuhan anak.
Selain itu, kandungan kombinasi sinbiotik unik prebiotik FOS dan L.acidophilus, serta 14 vitamin, dan 9 mineral nutrisi tambahan ini bisa meningkatkan daya tahan tubuh agar si Kecil tak gampang sakit.
Untuk memaksimalkan kemampuan kognitif si Kecil, PediaSure juga sudah dilengkapi dengan omega 3, omega 6, AA, dan DHA. Zat gizi ini penting untuk dukung optimalisasi kemampuan kognitif dan daya pikir anak.
Jadi, jangan lupa berikan asupan nutrisi yang lengkap untuk mendukung semua tahapan perkembangan anak ya, Bu!
Baca Selanjutnya:
Stay Connected