Apa Itu Perkembangan Motorik Anak dan Bagaimana Tahapnya? Cek Penjelasannya di Sini!

Apa Itu Perkembangan Motorik Anak dan Bagaimana Tahapnya? Cek Penjelasannya di Sini!

perkembangan motorik anak
perkembangan motorik anak
perkembangan motorik anak

Perkembangan motorik pada anak merupakan salah satu aspek penting dari proses tumbuh kembangnya. Perkembangan motorik meliputi perubahan pengendalian otot, keseimbangan, dan koordinasi fisik.

Sejak lahir, anak sudah memulai perjalanan perkembangan fisiknya, dimulai dengan mampu melakukan refleks sederhana dan secara bertahap bergerak meningkat menjadi gerakan yang kompleks. Memahami tahapan perkembangan motorik ini sangat penting bagi ibu maupun pengasuh. Memahami tahapan ini tidak hanya membantu dalam memantau pertumbuhan anak tetapi juga dapat membantu mengidentifikasi potensi keterlambatan perkembangan sejak dini. Pemahaman ini membekali ibu dengan kemampuan untuk memberikan dukungan dan intervensi yang tepat, sekaligus memastikan agar anak-anak mencapai tahap perkembangan mereka pada waktu yang tepat.

Apa Itu Motorik Anak?

Perkembangan motorik anak mengacu pada perkembangan kontrol otot, keseimbangan, dan koordinasi fisik yang berkelanjutan seiring pertumbuhan anak. Perkembangan ini dikategorikan menjadi dua jenis: keterampilan motorik halus dan keterampilan motorik kasar. Keterampilan motorik halus melibatkan gerakan-gerakan kecil yang menggunakan otot-otot kecil pada jari tangan, kaki, pergelangan tangan, bibir, dan lidah.

Keterampilan tersebut mencakup gerakan seperti menggenggam, memegang benda kecil, dan gerakan presisi yang memerlukan koordinasi tangan-mata. Di sisi lain, keterampilan motorik kasar ditandai dengan gerakan yang lebih besar yang melibatkan otot-otot besar pada lengan, kaki, dan batang tubuh. Keterampilan tersebut antara lain berjalan, berdiri, duduk, berlari, melompat, dan menjaga keseimbangan.

Perkembangan kemampuan motorik anak memainkan peran penting dalam pertumbuhan anak secara keseluruhan dan kemampuan berinteraksi anak dengan lingkungannya. Ketika anak-anak menguasai berbagai keterampilan motorik, mereka memperoleh kemandirian, dapat menjelajahi lingkungan sekitar dengan lebih efektif, dan dapat terlibat dalam aktivitas fisik yang baik untuk kesehatan dan tumbuh kembangnya. Selain itu, pengembangan keterampilan motorik juga berkaitan dengan perkembangan kognitif, sosial, dan emosional. Melalui keterampilan motorik, anak mampu belajar tentang dunianya, mengembangkan kemampuan pemecahan masalah, dan mulai memahami kemampuan dan keterbatasannya sendiri.

Tahap Perkembangan Motorik pada Anak

Perkembangan motorik pada anak merupakan proses kompleks yang melibatkan perolehan keterampilan secara bertahap yang diperlukan untuk gerakan dan koordinasi. Perkembangan ini terjadi pada tahapan yang dapat diprediksi mulai dari masa anak hingga masa kanak-kanak pertengahan, yang mencakup keterampilan motorik kasar dan halus.

- Masa anak (2 tahun)

Pencapaian Motorik Kasar: Keterampilan motorik anak berkembang dari sekadar refleks dasar menjadi duduk, berguling, merangkak, dan akhirnya berjalan. Masing-masing pencapaian ini menandai langkah penting dalam perkembangan fisik dan kemandirian anak.

Perkembangan keterampilan motorik kasar pada masa anak sangat penting untuk pertumbuhan anak secara keseluruhan. Keterampilan ini merupakan pondasi bagi gerakan dan aktivitas fisik yang lebih kompleks pada tahap perkembangan selanjutnya. Penguasaan setiap tahapan, seperti berguling dan merangkak, meningkatkan kemampuan anak untuk mengeksplorasi lingkungannya, mendorong perkembangan kognitif dan sosial-emosional.

Pencapaian Motorik Halus: Di fase ini, anak juga mulai mengembangkan keterampilan motorik halus, dimulai dengan menggenggam benda dan berkembang ke gerakan yang lebih presisi seperti memegang dan memanipulasi mainan. Keterampilan ini penting bagi kemampuan anak untuk berinteraksi dengan lingkungannya secara bermakna.

Penyempurnaan keterampilan motorik halus pada masa anak sangat penting untuk keberhasilan di kemudian hari dalam gerakan-gerakan yang memerlukan koordinasi tangan-mata, seperti menulis, memotong, dan aktivitas lainnya. Pencapaian awal dalam keterampilan motorik halus dikaitkan dengan kemandirian dalam makan dan hal yang berkaitan dengan dirinya, sehingga berkontribusi pada tumbuhnya rasa otonomi pada anak.

- Anak Usia Dini (2-6 tahun)

Pencapaian Motorik Kasar: Perkembangan motorik anak usia dini meningkatkan kemampuan motorik kasar mereka dengan melakukan aktivitas berlari, melompat, dan berbasis koordinasi. Keterampilan ini penting untuk bermain, olahraga, dan kebugaran fisik.

Peningkatan keterampilan motorik kasar pada anak usia dini berkaitan dengan kondisi kesehatan dan interaksi sosial yang lebih baik. Aktivitas seperti berlari dan melompat tidak hanya memperkuat tubuh tetapi juga berkontribusi terhadap kepercayaan diri dan keterampilan sosial anak melalui permainan kelompok dan olahraga.

Pencapaian Motorik Halus: Di fase ini, anak juga menunjukkan perkembangan signifikan dalam keterampilan motorik halus, termasuk menggambar, mengancingkan, dan menggunakan peralatan. Keterampilan ini sangat penting untuk kemandirian dan tugas akademik.

Perkembangan keterampilan motorik halus pada anak usia dini tidak hanya merupakan indikator kemampuan akademis tetapi juga refleksi dari pertumbuhan fisik yang sehat. Pertumbuhan fisik yang optimal memfasilitasi peningkatan kekuatan dan koordinasi, yang secara langsung mendukung pengembangan motorik halus. Keterampilan seperti menggambar dan mengancingkan memupuk kreativitas, ekspresi diri, dan kemampuan untuk melakukan tugas sehari-hari secara mandiri, yang selanjutnya meningkatkan harga diri dan perkembangan kognitif anak.

Dukungan terhadap pertumbuhan fisik anak dengan nutrisi yang tepat sangat penting untuk memastikan perkembangan yang sehat dan memadai. Nutrisi yang seimbang menyediakan bahan bakar dan bahan bangunan yang diperlukan untuk pertumbuhan fisik, yang pada gilirannya memperkuat dasar bagi keterampilan motorik halus yang penting bagi perkembangan mandiri dan akademis anak.

Pre-remaja (6-10 tahun)

Pencapaian Motorik Halus dan Kasar: Anak-anak terus menyempurnakan keterampilan motorik kasar dan halus, menerapkannya pada tugas-tugas yang lebih kompleks seperti olahraga, alat musik, dan kerajinan tangan tingkat lanjut. Keterampilan ini merupakan bagian integral dari hobi, tugas akademik, dan interaksi sosial anak.

Penguasaan keterampilan motorik kompleks selama fase ini berkaitan dengan peningkatan kesehatan fisik, prestasi akademik, dan hubungan sosial. Partisipasi dalam olahraga dan musik, misalnya, tidak hanya meningkatkan ketangkasan fisik tetapi juga mengajarkan disiplin, kerja sama tim, dan pemecahan masalah, sehingga memperkaya pengalaman perkembangan anak.

Baca Juga: Mengenal Tahapan Perkembangan Anak Anda Sesuai Umurnya

Kontribusi Keterampilan Motorik Terhadap Kemandirian dan Kemampuan Belajar Anak

Tahap progresif perkembangan motorik sejak masa anak hingga masa kanak-kanak pertengahan sangat penting bagi pertumbuhan kemandirian dan pembelajaran anak. Pencapaian keterampilan motorik kasar dan halus memungkinkan anak bereksplorasi, berinteraksi, dan belajar dari lingkungannya dengan lebih efektif. Perkembangan ini mendukung berbagai kesempatan belajar, mulai dari aktivitas fisik hingga tugas akademis, sehingga mendorong lintasan pertumbuhan yang menyeluruh.

7 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Motorik Anak

Perlu dipahami bahwa ada berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik anak. Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Faktor Genetik

Faktor ini mencakup susunan genetik bawaan yang memengaruhi kapasitas perkembangan motorik, seperti kekuatan otot dan koordinasi untuk gerakan kompleks. Faktor genetik dapat menjelaskan perbedaan yang signifikan dalam pencapaian keterampilan motorik pada anak.

2. Dukungan Nutrisi

Berperan besar untuk perkembangan motorik yang baik, nutrisi penting seperti protein, zat besi, dan vitamin berkontribusi pada pertumbuhan jaringan otot dan perkembangan sistem saraf. Peran nutrisi juga mencakup pencegahan keterlambatan pencapaian perkembangan motorik akibat kekurangan gizi kronis.

3. Aktivitas Fisik dan Latihan Terstruktur

Perbedaan antara aktivitas fisik umum dan latihan yang lebih terstruktur menekankan pentingnya upaya mengembangkan kekuatan otot, koordinasi, dan keseimbangan. Baik bermain aktif maupun aktivitas fisik terstruktur mendorong perkembangan keterampilan motorik kasar dan halus.

Baca Juga: Latih Perkembangan Otak Anak Lewat 5 Kegiatan Seru di Rumah!

4. Stimulasi Lingkungan

Kualitas lingkungan anak, termasuk ruang aman untuk aktivitas fisik dan akses terhadap mainan dan area bermain yang menstimulasi dapat berdampak signifikan terhadap perolehan keterampilan motorik. Faktor ini menyoroti peran lingkungan rumah dan pendidikan dalam perkembangan motorik.

5. Dukungan Emosional dari Lingkungan Sekitar

Dorongan dan dukungan emosional yang diberikan oleh orang tua dan serta lingkungan sekitar memainkan peran penting dalam memotivasi anak untuk terlibat dalam aktivitas fisik dan mengatasi tantangan, yang penting untuk pengembangan keterampilan motorik.

6. Peluang Eksplorasi dan Gerakan

Kesempatan anak bereksplorasi dan bereksperimen dengan gerakan menjadi faktor lain dalam mendukung perkembangan keterampilan motorik anak. Lingkungan yang menstimulasi yang mendorong eksplorasi gerakan meningkatkan perolehan keterampilan motorik.

7. Membangun Ketahanan dan Kepercayaan Diri

Melalui dukungan interaksi, seperti dorongan dan motivasi positif setelah anak meraih prestasi atau menghibur mereka setelah terjatuh atau mengalami kegagalan melakukan sesuatu, anak-anak membangun ketahanan dan kepercayaan diri. Aspek ini, yang berakar pada dukungan emosional, sangat penting untuk mendorong upaya dan eksplorasi berkelanjutan dalam aktivitas fisik.

Masing-masing faktor ini secara unik berperan ke dalam rumitnya proses perkembangan motorik pada anak. Mengenali hubungan antara genetik, nutrisi, aktivitas fisik, lingkungan, dan dukungan emosional sangat membantu dalam memahami perbedaan antar masing-masing anak dalam mendapatkan keterampilan motorik dan menekankan pentingnya pendekatan menyeluruh dalam mendukung tumbuh kembang anak.

3 Tips Memaksimalkan Perkembangan Motorik Anak

Untuk mendorong perkembangan motorik yang optimal pada anak, pengasuh dan orang tua dapat memainkan peran penting melalui strategi yang ditargetkan dan praktik yang mendukung. Kiat-kiat berikut ini menawarkan panduan praktis untuk meningkatkan keterampilan motorik sejak usia dini, berdasarkan penelitian yang sudah ada dan rekomendasi para ahli.

1. Mendorong Aktivitas Fisik dan Bermain Secara Teratur

Integrasikan aktivitas bermain ke dalam rutinitas anak untuk merangsang fungsi otot dan meningkatkan perkembangan keterampilan motorik. Aktivitas seperti berlari, berjalan di atas balok keseimbangan, dan bermain bola mendorong keterlibatan aktif dan peningkatan keterampilan motorik. Kegiatan terstruktur ini harus dilengkapi dengan permainan bebas untuk mendorong kreativitas dan eksplorasi keterampilan motorik mandiri.

2. Memenuhi Kebutuhan Nutrisi

Pola makan seimbang yang kaya nutrisi penting mendukung pertumbuhan fisik yang diperlukan untuk perkembangan motorik. Memastikan anak-anak mendapatkan asupan protein, vitamin, dan mineral yang cukup sangat penting untuk fungsi otot dan saraf, yang secara langsung berdampak pada keterampilan motorik. Makanan teratur dan camilan sehat dapat memberikan energi yang dibutuhkan anak untuk aktif bermain dan belajar.

3. Menciptakan Lingkungan yang Mendukung

Tentukan ruang yang aman dan menstimulasi untuk aktivitas fisik baik di dalam maupun di luar ruangan. Pilih mainan dan materi belajar yang mendorong pengembangan keterampilan motorik, seperti balok untuk menyusun, bola untuk melempar, dan perlengkapan seni untuk mengembangkan motorik halus. Lingkungan seperti itu mendorong eksplorasi dan tantangan fisik, yang penting untuk kemajuan keterampilan motorik.

Penerapan beragam strategi ini memerlukan pemahaman menyeluruh mengenai kebutuhan unik perkembangan setiap anak. Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung dan kaya serta memprioritaskan kesehatan dan keterlibatan aktif, ibu dapat berperan besar dalam mengoptimalkan perkembangan motorik anak.

Rekomendasi Asupan Nutrisi Tambahan untuk Anak

Memahami peran penting nutrisi dalam perkembangan keterampilan motorik dan pertumbuhan anak secara keseluruhan adalah hal yang penting. Nutrisi yang tepat berperan besar tidak hanya untuk pengembangan keterampilan motorik tetapi juga untuk kesehatan anak secara keseluruhan. Mengingat pentingnya asupan nutrisi pada tumbuh kembang anak, Pediasure dapat menjadi tambahan nutrisi bagi anak.

Pediasure diformulasikan khusus untuk mendukung pertumbuhan anak, menawarkan perpaduan nutrisi penting. Pediasure mengandung Arginine dan Vitamin K2 untuk  memadukan 3 sumber protein kompleks bersama dengan 15% MCT (Medium-Chain Trigliserida), dan untuk rasa lebih nikmat yang tersedia dalam vanilla, madu, dan rasa coklat.

Selain itu, Pediasure diperkaya dengan nutrisi penting seperti DHA dan AA, Omega 3 dan 6, campuran prebiotik FOS dan probiotik L.acidophilus, ditambah rangkaian lengkap 14 vitamin dan 9 mineral. Untuk mendapatkan manfaat penuh, disarankan untuk mencampurkan 4 sendok Pediasure dengan 190 ml air hangat atau dingin, konsumsi campuran ini 2-3 kali sehari. Pediasure dirancang untuk melengkapi kebutuhan nutrisi harian untuk bantu perkembangan motorik yang optimal tentu disertai dengan stimulasi fisik seimbang.

SUMBER: 

Gross Motor Skills: What They Are, Development & Examples. Retrieved on March 10, 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/gross-motor-skills.

Gross Motor Skills: Examples, Vs. Fine, Activities, More. Retrieved on March 10, 2024, from https://www.healthline.com/health/childrens-health/gross-motor-skills. 

What Are Some Examples of Fine Motor Skills?. Retrieved on March 10, 2024, from https://www.webmd.com/baby/what-are-some-examples-fine-motor-skills. 

Fine and Gross Motor Skills in Children. Retrieved on March 10, 2024, from https://www.verywellfamily.com/what-are-motor-skills-3107058. 

Genetic and Environmental Effects on the Early Motor Development as a Function of Parental Educational Attainment - PMC. Retrieved on March 10, 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC10487425/. 

The double burden of malnutrition and gross motor development in infants: A cross-sectional study - ScienceDirect. Retrieved on March 10, 2024, from https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0261561423001437. 

Improving Motor Skills in Early Childhood through Goal-Oriented Play Activity - PMC. Retrieved on March 10, 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8625902/. 

Genetic and Environmental Effects on the Early Motor Development as a Function of Parental Educational Attainment - PMC. Retrieved on March 10, 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC10487425/. 

Gross Motor Skills: Examples, Vs. Fine, Activities, More. Retrieved on March 10, 2024, from https://www.healthline.com/health/childrens-health/gross-motor-skills

Rangkaian Produk PediaSure

Baca Selengkapnya Tentang Tumbuh Kembang si Kecil