PediaSure
- Main Image
-
- Title
- PediaSure Vanila
- Detail Page Path
Apakah Ibu pernah mencermati, ketika si kecil sakit, ada kalanya dokter menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan kadar leukosit dalam darah anak?
Namun, tahukah Ibu apa itu leukosit dan mengapa jumlahnya penting untuk dipantau?
Perlu Ibu ketahui, leukosit tinggi pada anak terkadang menjadi tanda adanya gangguan kesehatan yang perlu diwaspadai. Untuk mengenal lebih jauh seputar kondisi ini, yuk simak informasi lengkapnya di bawah ini!
Sel darah putih atau dikenal dengan istilah medis leukosit adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang bertugas melawan kuman. Sel darah putih pada anak ini ibaratnya bekerja seperti prajurit yang siap berjaga-jaga di dalam darah.
Ketika ada serangan kuman seperti virus, bakteri, atau zat asing lainnya, tubuh seketika bergegas membuat beberapa jenis sel darah putih.
Ada beberapa jenis sel darah putih, yakni neutrofil, monosit, eosinofil, basofil, dan limfosit. Masing-masing jenis ini punya peran berbeda untuk melawan kuman.
Neutrofil adalah jenis leukosit paling umum. Tugasnya menjadi “prajurit” yang kali pertama merespons saat ada serangan infeksi. Sel darah putih ini langsung bergerak ke pusat infeksi untuk menghancurkan kuman.
Mirip dengan neutrofil, monosit juga sigap bergerak ke jaringan tubuh yang terinfeksi, dengan cara berubah menjadi makrofag. Nah, makrofag ini nantinya yang membasmi kuman sekaligus memproduksi antibodi.
Sedangkan eosinofil dan basofil fungsinya membantu tubuh melawan infeksi, terutama yang disebabkan parasit. Mereka juga berperan saat ada alergi, serta mencegah pembekuan darah yang berlebihan.
Sementara itu, limfosit adalah sel darah putih yang bertugas mengontrol sel kekebalan tubuh lainnya. Sel B limfosit tugasnya membuat antibodi atau protein khusus yang menempel pada kuman. Sel ini membuat kuman lebih gampang dilihat dan dihancurkan oleh sel darah putih lainnya.
Ada juga sel T limfosit yang fungsinya memicu respons kekebalan tubuh. Sel ini berinteraksi dengan sel darah putih lainnya untuk memperingatkan ada infeksi, sekaligus menghancurkan sel tubuh yang terinfeksi kuman.
Limfosit juga memiliki sel memori yang mengingat kuman. Jika tubuh terinfeksi kuman yang sama, sel ini dapat berkembang biak dan membuat antibodi dengan cepat. Jadi tubuh bisa mengatasi infeksi lebih cepat.
Untuk diketahui, kelima jenis leukosit di atas sama-sama dibuat di dalam sumsum tulang tubuh kita.
Mengingat beragam jenis sel darah putih penting dalam melawan kuman, jadi tak heran jika leukosit adalah salah satu penanda utama daya tahan tubuh anak.
Jika jumlah leukosit terlalu rendah atau terlalu tinggi, kondisi ini bisa menjadi pertanda bahwa sistem kekebalan tubuh anak sedang menghadapi masalah.
Masalah kesehatan yang dikenal dengan istilah medis leukositosis atau leukosit tinggi adalah kondisi saat jumlah sel darah putih terlalu banyak di atas ambang batas normal.
Jumlah leukosit normal ini bisa berbeda-beda, tergantung usia. Untuk anak balita, jumlahnya antara 4.000 sampai 12.000 per mikroliter darah. Sedangkan pada anak remaja, jumlah leukosit normal antara 3.500 sampai 10.500 per mikroliter darah.
Nah, leukosit tinggi pada anak yang kadarnya di atas normal ini dapat disebabkan oleh berbagai kondisi atau penyakit tertentu.
Beberapa di antaranya bersifat sementara, tapi ada juga yang menunjukkan masalah kesehatan yang serius. Berikut beberapa penyebabnya:
Segala jenis penyakit infeksi pada anak, termasuk infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit dapat menyebabkan kadar leukosit meningkat. Selain itu, alergi parah juga bisa menyebabkan leukositosis.
Beberapa penyakit yang menyebabkan peradangan atau inflamasi berkepanjangan, seperti asma, radang pankreas, atau peradangan kronis akibat penyakit Crohn dan kolitis ulseratif.
Di beberapa kasus yang jarang terjadi, sistem kekebalan tubuh yang terganggu juga bisa disebabkan penyakit kanker limfoma dan leukemia, atau gangguan sumsum tulang seperti polisitemia vera atau myelofibrosis.
Anak juga bisa mengalami peningkatan kadar leukosit setelah mengonsumsi obat tertentu untuk mengatasi peradangan kronis atau alergi. Kedua obat tersebut, sama-sama menekan daya tahan tubuh anak.
Stres baik itu fisik atau emosional juga bisa sama-sama memicu peningkatan kadar leukosit dalam darah. Hal ini bisa terjadi sebagai respons alami tubuh untuk melindungi diri.
Setelah mengenai beberapa kondisi dan penyakit pemicu leukositosis, ada baiknya Ibu juga mencermati gejalanya.
Leukosit tinggi pada anak biasanya ditandai dengan beberapa gejala. Berikut beberapa respons tubuh saat kadar sel darah putih anak meningkat:
Perlu Ibu ketahui, gejala di atas bisa muncul hanya salah satu atau sebagian kecil, tidak semua tanda kondisi ini terjadi bersamaan.
Jika Ibu khawatir anak mengalami gejala leukosit tinggi di atas, ada baiknya Ibu segera memeriksakan si kecil ke dokter.
Saat periksa ke dokter, anak biasanya akan diperiksa kondisi fisiknya. Selain itu, dokter biasanya juga menyarankan Ibu membawa anak untuk menjalani tes darah.
Di beberapa kasus, dokter juga menyarankan anak menjalani pemeriksaan penunjang seperti aspirasi sumsum tulang, tinja, dahak, dan sebagainya. Setelah semua tes selesai, dokter dapat membuat simpulan penyebab pasti leukosit tinggi pada anak dan merekomendasikan pengobatan yang pas.
Baca Juga: Ibu, Pahami Kebutuhan Nutrisi pada Anak Berikut Ini!
Cara mengobati leukosit tinggi pada anak perlu disesuaikan akar penyebabnya, mengacu pada serangkaian hasil pemeriksaan oleh dokter. Untuk itu, obatnya juga perlu diatur sesuai dengan penyebab penyakit mendasar anak.
Contohnya obat antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri, antihistamin apabila kondisi ini disebabkan alergi, penggantian obat jika leukositosis karena efek samping obat, sampai kemoterapi jika kondisi ini disebabkan kanker.
Selain itu, untuk membantu pemulihan, Ibu perlu memastikan anak cukup istirahat dan diberi asupan dengan nutrisi yang cukup.
Untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh selama proses pemulihan saat sakit atau mencegah anak agar tak gampang sakit, Ibu bisa memberikan PediaSure sebanyak 2-3 kali sehari.
PediaSure memiliki nutrisi lengkap yang diperkaya campuran sinbiotik prebiotik FOS, probiotik L.acidophilus, 14 macam vitamin, dan 9 mineral, yang dapat membantu menjaga daya tahan tubuh agar anak tak gampang sakit.
Nutrisi tambahan ini juga dilengkapi dengan omega 3, omega 6, AA, dan DHA yang penting untuk bantu meningkatkan kemampuan berpikir anak.
Tak kalah penting, nutrisi harian ini juga mengandung 3 sumber protein, arginine, vitamin K2, dan tinggi kalsium yang penting untuk bantu mengoptimalkan tumbuh kembang anak usia 1-10 tahun.
Itulah sekilas informasi mengenai leukosit tinggi pada anak dan cara mengatasinya. Ibu jangan ragu berkonsultasi ke dokter jika khawatir ada masalah pada tumbuh kembang anak. Jangan lupa, jaga kesehatan si kecil dengan memberikan nutrisi terbaik setiap hari.
SUMBER:
What Are White Blood Cells? (for Kids) - Nemours KidsHealth. Retrieved on August 1, 2024 from https://kidshealth.org/en/kids/word-white-blood-cell.html
White blood cells - healthdirect. Retrieved on August 1, 2024 from https://www.healthdirect.gov.au/white-blood-cells
White Blood Cell Disorders - Boston Children's Hospital. Retrieved on August 1, 2024 from https://www.childrenshospital.org/conditions/white-blood-cell-disorders
Lekositosis - Kemenkes RI. Retrieved on August 1, 2024 from https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/336/lekositosis
High White Blood Cell Count: Causes, Symptoms, Tests - Verywell Health. Retrieved on August 1, 2024 from https://www.verywellhealth.com/high-white-cell-count-5222110
Stay Connected