PediaSure
- Main Image
-
- Title
- PediaSure Vanila
- Detail Page Path
Di kulit si Kecil mendadak muncul ruam atau bercak kemerahan? Barangkali Ibu akan langsung mengira kalau si Kecil mengalami alergi. Padahal, tanda ruam merah di kulit tidak selalu merupakan gejala alergi. Bisa juga itu merupakan tanda-tanda penyakit campak.
Penyakit campak dan alergi memang tidak jarang membuat orang tua bingung. Hal itu lantaran persamaan pada beberapa gejalanya, yakni ruam kemerahan di kulit dan terkadang disertai demam. Namun, kedua kondisi tersebut ternyata sangat berbeda.
Makanya, Ibu perlu tahu apa saja sih perbedaan campak dan alergi? Dengan mengetahui perbedaannya, Ibu bisa mengambil langkah penanganan yang tepat untuk mengobati penyakit si Kecil.
Untuk dapat memahami perbedaan campak dan alergi, terlebih dahulu Ibu perlu mengetahui pengertian dari masing-masing penyakit.
Campak atau measles merupakan penyakit infeksi yang menyerang saluran pernapasan. Campak termasuk salah satu penyakit yang sangat menular dan disebabkan oleh virus.
Virus campak dapat dengan mudah menyebar melalui napas, batuk, atau bersin dari seseorang yang mengidap penyakit ini. Campak bisa dialami siapa pun, namun anak-anak, terutama yang berusia di bawah 5 tahun adalah yang paling rentan.
Meskipun gejala penyakit campak biasanya cukup ringan, namun pada beberapa kasus juga dapat menunjukkan gejala parah bahkan dapat menimbulkan komplikasi hingga kematian.
Jika campak merupakan penyakit, alergi adalah kondisi gangguan kesehatan pada sistem tubuh yang sensitif terhadap zat yang biasanya tidak menimbulkan reaksi pada sebagian besar orang, seperti debu, bulu hewan, serbu bunga, atau makanan tertentu.
Tubuh kita memiliki zat antibodi sebagai bagian dari sistem kekebalan yang berfungsi mengenali zat berbahaya yang masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan reaksi. Namun pada seseorang dengan alergi, zat antibodi mengenali zat alergen yang kemudian menyebabkan peradangan di kulit, sinus, atau gangguan pernapasan dan pencernaan.
Tingkat keparahan alergi bisa berbeda-beda antara satu orang dengan yang lain. Pada kasus alergi yang berat bahkan bisa mengancam nyawa pengidapnya.
Alergi pada anak umumnya tidak berbeda dengan yang dialami orang dewasa karena sebagian besar kasus alergi tidak bisa disembuhkan dan hanya dapat ditekan gejalanya.
Dari penjelasan mengenai pengertian campak dan alergi di atas, terlihat beberapa perbedaan dari keduanya. Untuk lebih jelasnya, berikut ini perbedaan penyakit campak dengan alergi:
Seperti telah dijelaskan di atas, penyakit campak disebabkan utamanya oleh virus yang menginfeksi saluran pernapasan. Virus penyebab campak merupakan virus dari famili Paramyxovirus, seperti rubeola dan rubella.
Sedangkan, penyebab alergi lebih beragam dan bisa berbeda tergantung alergen masing-masing. Beberapa zat yang mungkin bisa menyebabkan alergi di antaranya debu, serbuk bunga, bulu hewan, kacang-kacangan, telur, laktosa, seafood, dan masih banyak lainnya.
Meski sama-sama menunjukkan gejala seperti ruam di kulit, pada campak dan alergi ternyata berbeda. Ruam pada gejala campak biasanya tidak menimbulkan rasa gatal. Ruam dapat muncul dari bagian wajah kemudian menyebar ke seluruh tubuh.
Gejala campak lainnya, seperti demam tinggi, hidung tersumbat, bersin dan batuk, mata merah dan berair, serta bintik putih pada lidah dan mulut. Terkadang juga terjadi kasus campak tapi tidak demam.
Baca Juga: Ibu, Begini 10 Cara Mengatasi Anak Demam Tinggi!
Sedangkan ruam kulit akibat alergi biasanya turut disertai dengan rasa gatal yang sangat mengganggu. Gejala alergi lainnya dapat berbeda-beda tergantung zat alergen yang memicunya. Pada alergi makanan, biasanya disertai diare dan muntah. Gejala lainnya termasuk batuk dan bersin, pembengkakan, radang, dan sebagainya.
Perbedaan selanjutnya adalah pada lama waktu munculnya gejala. Pada penyakit campak, gejala baru muncul sekitar 7-14 hari setelah seseorang terpapar virus.
Sedangkan, gejala alergi biasanya akan langsung muncul tidak lama setelah terpapar zat alergen.
Campak termasuk penyakit yang sangat menular dan bisa menular melalui virus yang dihembuskan melalui napas, batuk, atau bersin. Saat seseorang mengalami penyakit campak, maka dapat menularkannya ke orang-orang di sekitar.
Sedangkan, alergi merupakan kondisi medis yang disebabkan kelainan sistem kekebalan tubuh, sehingga tidak menular.
Penyakit campak dapat meningkatkan risiko penderita mengalami diare, Bronkitis, Pneumonia, Ensefalitis (iritasi dan radang otak), hingga gangguan pada kehamilan yang menyebabkan kelahiran prematur, bayi lahir berat badan rendah, bahkan kematian janin.
Sementara dari alergi, seseorang dapat mengalami komplikasi penyakit seperti Anafilaksis, asma, hingga sinusitis dan infeksi paru-paru.
Penyakit campak tidak bisa diobati dan seseorang yang mengalami penyakit ini hanya dapat menunggu hingga virus di tubuhnya mati. Selama masa pemulihan, penderita campak perlu menjaga kondisi tubuhnya agar gejalanya tidak semakin parah.
Sedangkan untuk mengatasi alergi, salah satu caranya adalah dengan obat antialergi dan menghindari zat alergen yang memicu alergi.
Penyakit campak dapat dicegah dengan imunisasi campak yang biasanya diberikan saat anak berusia 9 bulan, kemudian diulangi saat usia 18 bulan dan usia 5-7 tahun.
Sementara untuk mencegah munculnya gejala alergi, yang bisa dilakukan yakni menghindari paparan zat alergen. Misalnya, penderita alergi kacang maka harus menghindari makanan yang mengandung kacang-kacangan.
Seperti sedikit disinggung di atas, penyakit campak tidak memerlukan pengobatan tertentu. Bila si Kecil terinfeksi virus campak, maka yang perlu Ibu lakukan adalah menjaga kondisi si Kecil hingga virus di dalam tubuhnya mati dengan sendirinya. Biasanya akan membutuhkan waktu sekitar 10-14 hari.
Selama masa pemulihan dari campak, Ibu perlu menjaga agar sistem kekebalan tubuh si Kecil tidak menurun. Selain itu, penggunaan obat-obatan juga lebih ditujukan untuk meringankan gejalanya, seperti demam, mual muntah, diare, atau batuk pilek.
Sedangkan untuk alergi pada anak, cara mengatasinya adalah dengan menjauhkan si Kecil dari zat alergen yang menjadi pemicunya.
Pengobatan alergi ditujukan untuk menekan reaksi sistem kekebalan tubuh den meredakan gejalanya. Mintalah obat yang sesuai untuk alergi si Kecil pada dokter anak.
Pada kondisi alergi yang parah, dokter mungkin akan menyarankan pengobatan dengan imunoterapi atau memberikan suntikan epinefrin darurat.
Untuk membantu menjaga daya tahan tubuh si Kecil tetap optimal, Ibu bisa memberikan asupan makanan minuman bergizi setiap hari, namun bila perlu berikan nutrisi tambahan dengan PediaSure.
PediaSure dengan kandungan 14 vitamin dan 9 mineral memiliki 5 keunggulan, yaitu membantu optimalkan daya tahan tubuh, mendukung pertumbuhan tinggi dan berat badan anak, membantu perkembangan kognitif, memiliki banyak varian rasa, serta merupakan produk impor berkualitas yang didukung uji klinis.
Demikian penjelasan seputar perbedaan campak dan alergi yang perlu Ibu ketahui. Pastikan si Kecil mendapat penanganan yang tepat dan jangan lupa penuhi kebutuhan nutrisinya, bila perlu berikan PediaSure.
SUMBER:
Measles - WHO. Retrieved on July 27 2024 from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/measles
Allergies - Mayo Clinic. Retrieved on July 27 2024 from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/allergies/symptoms-causes/syc-20351497
Measles - Cleveland Clinic. Retrieved on July 27 2024 from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/8584-measles
Campak: Penyebab, Gejala, dan Langkah Pengobatannya - Siloam Hospitals. Retrieved on July 27 2024 from https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-campak
Kids and Allergies - Kids Health. Retrieved on July 27 2024 from https://kidshealth.org/en/parents/allergy.html
Measles - NHS. Retrieved on July 27 2024 from https://www.nhs.uk/conditions/measles/
Measles (Rubeola) - CDC. Retrieved on July 27 2024 from https://www.cdc.gov/measles/about/index.html
Measles - Mayo Clinic. Retrieved on July 27 2024 from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/measles/symptoms-causes/syc-20374857
Perbedaan Campak dan Alergi yang Perlu untuk Dipahami - Siloam Hospitals. Retrieved on July 27 2024 from https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/perbedaan-campak-dan-alergi
Stay Connected