5 Penyebab Berat Badan Anak Turun dan Cara Mengatasinya

5 Penyebab Berat Badan Anak Turun dan Cara Mengatasinya

berat badan anak turun
berat badan anak turun
berat badan anak turun
Tags:

Salah satu kekhawatiran para Ibu mungkin berat badan anak turun tiba-tiba. Sebenarnya ada banyak penyebab penurunan berat badan anak. Mulai dari penyakit, malnutrisi, atau metabolisme tubuh rendah. Ibu, penting untung memantau penurunan dan penambahan bobot anak yang lambat. Sebab, hal ini bisa memicu konsekuensi jangka panjang pada pertumbuhan dan perkembangan si Kecil.

Mengapa Tinggi dan Berat Badan Anak Wajib Dipantau?

Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, dan pertumbuhan anak secara keseluruhan yang dilakukan dokter.

Pemantauan ini untuk menentukan apakah perkembangan si Kecil berada di jalur yang tepat. Karena jika anak tumbuh terlalu cepat atau lambat, ini dapat mengindikasikan komplikasi kesehatan atau nutrisi. Selain itu, pemantauan tumbuh kembang juga menjadi sarana untuk mengidentifikasi tanda-tanda potensi masalah dalam perkembangan si Kecil.

Berat Badan Ideal Anak Menurut WHO

Untuk mengukur pertumbuhan anak ideal, Indonesia menggunakan kurva pertumbuhan milik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan kurva dari Center for Disease Control Prevention (CDC). Indikator pertumbuhan anak yang umum digunakan di Indonesia adalah berat badan menurut tinggi badan (BB/TB), meski ada juga indikator lain seperti tinggi badan menurut usia (TB/U), dan berat badan menurut usia (BB/U).

Standar berat badan ideal anak dari WHO adalah menghitung pertumbuhan anak sejak lahir hingga usia 5 tahun dalam kondisi lingkungan yang optimal. Sedangkan untuk anak yang telah berusia 5 tahun ke atas, pedoman berat badan ideal menggunakan kurva dari CDC atau kurva pertumbuhan nasional.

Alasan perhitungan anak usia di atas 5 tahun tidak menggunakan standar WHO karena ada pendapat bahwa tinggi anak Indonesia di bawah tinggi badan anak secara global. Hal ini membuat overdiagnosis stunting pada anak Indonesia jika menggunakan kurva pertumbuhan WHO.

 

Baca juga: Cari Tahu Berat Badan Ideal Anak dengan Cara Ini!

 

Ibu, berikut berat badan ideal anak usia 1-5 tahun menurut WHO:

Usia

Laki-laki

Perempuan

1 Tahun

9,6 kg

8,9 kg

2 Tahun

12,2 kg

11,5 kg

3 Tahun

14,3 kg

13,9 kg

4 Tahun

16,3 kg

16,1 kg

5 Tahun

18,3 kg

18,2 kg

Sebagai catatan, angka di atas memiliki standar selisih sekitar 2-3 kg. Jika anak Ibu memiliki berat badan kurang atau lebih 2-3 kg dari angka di atas, maka masih bisa dibilang berat badannya ideal atau normal sesuai usia.

5 Penyebab Berat Badan Anak Turun

Penyebab penurunan berat badan pada anak bisa disebabkan berbagai hal. Berikut, lima hal yang menyebabkan berat badan anak turun drastis dan penyebab berat badan anak susah naik.

1. Kebiasaan Makan yang Buruk

Si Kecil harus mendapat makanan bergizi seimbang untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Jika anak tidak mendapat cukup nutrisi seperti vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh agar tetap sehat, si kecil bisa mengalami kekurangan gizi. Terlebih jika si Kecil sedang aktif-aktifnya dan mengeluarkan banyak energi. Kondisi ini dapat menimbulkan masalah pada pertumbuhan dan perkembangan si kecil, dan menjadi penyebab berat badan anak turun.

2. Penyakit

Beberapa penyakit dapat mempengaruhi nafsu makan. Misalnya saat anak terkena flu atau mengalami gangguan pencernaan, seperti penyakit radang usus dan penyakit celiac yang mempengaruhi pencernaan dan penyerapan makanan.

Tak heran berat badan anak turun setelah sakit.

3. Obat-obatan

Obat-obatan untuk penyakit kronis dan akut dapat menyebabkan penurunan berat badan sebagai efek samping. Jika si Kecil sedang menjalani pengobatan tertentu dan mengalami penurunan berat badan, konsultasikan dengan dokter yang menanganinya. Sebagai informasi, obat anti-epilepsi dan beberapa anti-depresan sering dikaitkan dengan penurunan berat badan.

4. Depresi

Si Kecil yang mengalami depresi atau stres karena lingkungan, seperti harus beradaptasi di sekolah atau tempat tinggal baru, atau mengalami peristiwa yang membuat stres juga bisa menurunkan berat badan anak. Stres yang disertai kecemasan dan depresi dapat mengubah pola makan si Kecil, seperti kurang makan atau kehilangan napsu makan yang menyebabkan penurunan berat badannya.

Namun, beberapa anak juga bisa melampiaskan stres dengan makan terlalu banyak yang menyebabkan berat badan bertambah.

5. Masalah Gigi dan Mulut

Nyeri akibat masalah gigi dan mulut atau teknik menyikat gigi yang tidak tepat juga dapat mempengaruhi kepekaan terhadap suhu dan menyebabkan penurunan nafsu makan hingga membuat berat badan si Kecil turun.

 

Baca juga: Ibu, Ini Ciri-Ciri Anak Tumbuh Gigi Geraham

 

Cara Mengatasi Berat Badan Si Kecil yang Turun

Berat badan turun kerap membuat Ibu khawatir tentang kondisi si Kecil. Lalu, apa yang bisa Ibu lakukan? Berikut beberapa tips mengatasi berat badan si Kecil yang turun.

1. Menyediakan Asupan Kalori yang Cukup

Jika berat badan anak turun atau tidak ideal bukan karena penyakit, Ibu bisa memberikan asupan kalori dan nutrisi sesuai kebutuhan harian si Kecil. Kalori dan nutrisi dalam makanan yang cukup dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan si Kecil.

2. Hindari Memberi Anak Terlalu Banyak Air

Jika anak minum terlalu banyak air, akan membuat si Kecil cepat kenyang dan tidak nafsu makan. Perlu Ibu perhatikan, kebutuhan air harian si Kecil berbeda berdasarkan usia.

  • usia 0 – 6 bulan 700 mL/hari;
  • usia 7 – 12 bulan 800 mL/hari;
  • usia 1 – 3 tahun 1300 mL/hari;
  • usia 4 – 8 tahun 1700 mL/hari;
  • usia 9 – 13 tahun 2400 mL/hari pada laki – laki dan 2100 mL/hari pada perempuan;
  • usia 14 – 18 tahun 3300 mL/hari (laki – laki) dan 2300 mL/hari untuk perempuan.

Kebutuhan cairan ini bisa didapatkan dari makanan maupun minuman, ya Bu. Hindari juga minuman manis seperti minuman kaleng dan air soda.

3. Ajak Si Kecil Aktif Bergerak

Meski sedang mengupayakan berat badan si Kecil naik, bukan berarti anak tidak boleh banyak bergerak atau olahraga. Sebaliknya, memastikan si Kecil aktif bergerak maupun berolahraga dapat membantu menaikkan nafsu makannya. Selain itu, dengan rutin berolahraga, kenaikan berat badan si Kecil dapat terkendali dan tidak berlebihan.

 

Baca juga: Ketahui Potensi Optimal Pertumbuhan si Kecil di Sini!

 

4. Berikan Asupan Nutrisi Tambahan Sesuai Anjuran Dokter

Selain ketiga cara di atas, Ibu bisa memberikan asupan nutrisi tambahan untuk si Kecil berupa PediaComplete. PediaComplete merupakan pangan olahan untuk keperluan medis khusus sebagai dukungan nutrisi pada anak beresiko gizi kurang.PediaComplete dapat dibeli dengan resep dokter di apotek dan instalasi RS. PediaComplete merupakan pangan olahan untuk keperluan medis khusus sebagai dukungan nutrisi pada anak beresiko gizi kurang. PediaComplete dapat dibeli dengan resep dokter di apotek dan instalasi RS.

PediaComplete ini di formulasi oleh ahli nutrisi demi mendukung pertumbuhan anak yang berisiko mengalami faltering growth (gagal tumbuh). Faltering growth ditandai dengan kenaikan berat badan yang tidak adekuat sesuai usia anak.

PediaComplete dengan formulasi dari gizi dan nutrisi padat energi dengan Protein Energi 12% dan 0% sukrosa dan diperkaya AA dan DHA. Kombinasi ini dirancang demi bantu dukung pertumbuhan anak yang berisiko faltering growth serta dukung perkembangan kognitif si Kecil.

Produk unggulan ini juga mengandung tiga protein berkualitas (whey, kasein, dan soya), Prebiotik FOS, dan laktosa yang rendah. Zat gizi yang bagus untuk dukung fungsi saluran cerna anak.

Sebagai asupan nutrisi tambahan si Kecil, PediaComplete mengandung campuran lemak nabati dengan MCT 15% yang lebih mudah diserap sebagai sumber energi. PediaComplete telah diperkaya dengan kandungan 14 vitamin & 9 mineral. Formulasi yang akan mendukung pertumbuhan fisik maupun daya tahan tubuh.

Memenuhi asupan nutrisi harian adalah salah satu cara menaikkan berat badan anak yang turun, baik setelah sakit atau mengalami gangguan makan lainnya.

SUMBER: 

Evaluation of Weight Loss in Infants Over Six Months of Age, Children, and Adolescents - UpToDate. Retrieved February 13, 2023 from https://www.uptodate.com/contents/evaluation-of-weight-loss-in-infants-over-six-months-of-age-children-and-adolescents 

Growth and Development Monitoring - First Step Child Clinic. Retrieved February 13, 2023 from https://firststepchildclinic.com/growth-and-development-monitoring/ 

Pentingnya Memantau Pertumbuhan dan Perkembangan Anak (Bagian 1) -IDAI. Retrieved February 13, 2023 from https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pentingnya-memantau-pertumbuhan-dan-perkembangan-anak-bagian-1 

Child Growth Standards - World Health Organization. Retrieved February 13, 2023 from https://www.who.int/news-room/questions-and-answers/item/child-growth-standards 

Monitoring Pertumbuhan Anak: Kurva Pertumbuhan WHO atau Kurva Pertumbuhan Nasional? - Universitas Airlangga. Retrieved February 13, 2023 from https://news.unair.ac.id/2020/06/20/monitoring-pertumbuhan-anak-kurva-pertumbuhan-who-atau-kurva-pertumbuhan-nasional/?lang=id 

Weight for Age - World Health Organization. Retrieved February 13, 2023 from https://www.who.int/tools/child-growth-standards/standards/weight-for-age 

Unintentional Weight Loss in Children - Livestrong. Retrieved February 13, 2023 from https://www.livestrong.com/article/273094-unintentional-weight-loss-in-children/ 

Unexplained Weight Loss in Kids: Causes, Symptoms - Mom Junction. Retrieved February 13, 2023 from https://www.momjunction.com/articles/unexplained-weight-loss-in-kids-causes-symptoms_00726744/ 

Abnormal Weight Loss - Children's Health System. Retrieved February 13, 2023 from https://www.childrens.com/specialties-services/conditions/abnormal-weight-loss

Rangkaian Produk PediaSure

Baca Selengkapnya Tentang Tumbuh Kembang si Kecil