PediaSure
- Main Image
-
- Title
- PediaSure Vanila
- Detail Page Path
Setiap orangtua pasti mendambakan tumbuh kembang buah hatinya berjalan dengan optimal. Nah, untuk menunjang proses ini, Ibu perlu memberikan stimulasi bermain untuk si Kecil. Salah satunya dengan sensory play.
Permainan jenis ini adalah permainan yang banyak dimainkan beberapa tahun terakhir. Popularitasnya bukan tanpa alasan. Banyak studi yang sudah membuktikan manfaat sensory play positif untuk perkembangan anak. Sebelum mengenali beberapa di antaranya, ada baiknya Ibu berkenalan dulu dengan apa itu sensory play.
Permainan sensoris atau sensory play adalah segala jenis permainan atau aktivitas yang dapat merangsang salah satu atau beberapa indra anak. Indra yang bisa dilatih ini bisa pendengaran, penglihatan, sentuhan, penciuman, perasa, perasa, gerak, sampai keseimbangan.
Perlu Ibu ketahui, sel otak mulai terbentuk sejak janin berusia tiga bulan di dalam kandungan. Setelah bayi lahir sampai usianya 3 tahun, sel otak bakal tumbuh pesat. Jumlahnya bahkan mencapai miliaran. Kualitas dan kompleksitas sel otak ini sangat ditentukan stimulasi yang diberikan untuk anak. Semakin beragam rangsangan yang diterima anak, kecerdasan si Kecil juga lebih bervariasi.
Untuk itu, anak perlu diberi rangsangan dengan permainan yang menyenangkan dan bisa mengasah kepekaan seluruh indra.
Lalu, apa saja permainan sensori yang bisa diberikan untuk anak? Contoh sensory play ternyata tidak muluk-muluk. Aktivitas main cilukba, mengobrol, main air saat mandi, atau melukis di atas pasir untuk mengasah kepekaan sebagian indra si Kecil.
Atau, Ibu juga bisa membelikan sensory play yang tersedia di pasaran untuk dimainkan anak. Seperti boneka, mainan icik-icik, play dough, slime, atau mainan edukasi lainnya. Semakin besar anak-anak, jenis permainannya lebih kompleks dan beragam.
Perlu Ibu pahami bahwa ada banyak manfaat sensory play untuk anak yang sayang untuk dilewatkan, di antaranya:
Permainan sensori memperkuat koneksi saraf yang penting untuk perkembangan otak. Dengan stimulasi permainan ini, daya ingat otak lebih kuat dan otak mampu memecahkan persoalan rumit.
Baca juga: Mengenal Kebutuhan Nutrisi Otak Anak Secara Lebih Jauh
Kemampuan berpikir mengendalikan kecakapan mencermati, menganalisis, menghitung, membandingkan, sampai melihat hubungan dari beberapa hal. Nah, kemampuan ini bisa diasah dengan memberikan sensory play sejak dini.
Ketika memainkan permainan sensoris, si Kecil bisa menyadari posisinya di suatu tempat, mengenali kekuatan, dan kemampuannya. Apabila terus dilatih, anak bisa lebih percaya diri.
Rutin memainkan sensory play membuat anak terlatih beradaptasi menghadapi situasi tertentu. Pengalaman ini lambat laun membuat anak terbiasa adaptif serta tidak takut menghadapi tantangan baru.
Anak bisa tenang, nyaman, dan melupakan emosi negatif saat memainkan permainan sensorik. Seperti saat mengaduk-aduk pasir, membentuk slime atau dough yang teksturnya lunak, atau mengalirkan bulir-bulir beras di sela-sela jari.
Permainan sensoris bisa melatih kemampuan berbahasa. Ketika bermain, anak bisa menyampaikan ide, keinginan, atau pendapatnya. Keterampilan ini merupakan fondasi untuk belajar membaca. Selain itu, anak yang rutin bermain sensory play juga punya otot jari dan tangan yang terlatih. Kemampuan ini penting untuk bekal menulis kelak.
Saat mengeksplorasi mainan dengan menyentuh, menuangkan, atau membentuk benda; anak tengah melatih otot-otot kecil yang mengontrol motorik halus. Sedangkan ketika main pasir sembari bergulung-gulung, berlarian, atau melompat; anak melatih otot besar yang mengendalikan motorik kasar.
Permainan sensoris merangsang si Kecil untuk mengeksplorasi kreativitasnya. Saat melukis pasir misalkan, anak akan menggunakan imajinasinya untuk membuat sesuatu. Demikian juga saat bermain-main dengan dough atau slime.
Saat bermain, anak secara tidak langsung menghadapi persoalan, belajar membuat keputusan sendiri, atau mencari solusi alternatif ketika cara yang dicoba tidak berhasil.
Saat bermain sensory play bersama anak lainnya, si Kecil belajar berkomunikasi, berbagi, berempati, dan bergaul. Dengan begitu, kemampuan sosial dan emosional anak terlatih.
Baca juga: 5 Manfaat Punya Banyak Teman & Bersosialisasi bagi si Kecil!
Permainan slime, dough, pasir kinetik, atau mainan edukasi memang menarik dan praktis digunakan untuk merangsang indra si Kecil. Jadi, sensory play tidak selalu perlu membeli, ya! Ibu juga bisa menciptakan atau memanfaatkan segala sesuatu yang ada di rumah untuk mengasah kepekaan indra anak.
Ada jenis permainan taktis yang merangsang indra peraba, permainan visual untuk indra penglihatan, permainan aromatik untuk indra penciuman, permainan audio untuk indra pendengaran, permainan icip-icip untuk indra perasa, atau kombinasi. Berikut beberapa ide permainan sensory play praktis yang bisa dijajal di rumah:
Ibu bisa melatih kepekaan indra peraba dan penglihatan anak dengan permainan kotak sensoris buatan sendiri. Biarkan anak mengeksplorasi isi kotak tersebut sesuka hati. Caranya, siapkan kotak atau baskom dan gelas plastik kecil. Isi wadah dengan beras, pasta, kacang, atau bahan lain yang sekiranya aman dimainkan anak.
Seru-seruan dengan pewarna atau cat lukis memang berantakan dan kotor. Tapi, melukis bebas bisa jadi aktivitas yang melatih kreativitas anak. Jadi, Ibu jangan ragu mengajak si Kecil melukis. Bebaskan imajinasinya di atas kertas. Biarkan anak mencampur warna dan menentukan objeknya sesuka hati.
Ibu juga bisa mengajak anak memasak atau bikin roti. Anak yang usianya masih kecil bisa mengeksplorasi tekstur, bau, dan rasa makanan. Sedangkan anak yang lebih besar bisa dilibatkan membantu menyiapkan bahan masakan, mencuci sayur atau buah, mencetak kue, atau mengolesi selai.
Bermain air bareng si Kecil juga bisa jadi ide sensory play yang menyenangkan. Ibu bisa menggunakan panci, mangkuk, botol, atau gelas plastik yang diisi air. Bisa juga dengan mengajak anak main perang air atau main di kolam buatan.
Galon bekas air minum, kaleng cat bekas, atau panci yang sudah tidak digunakan bisa digunakan sebagai alat musik buatan. Susun alat-alat tersebut dan biarkan anak mengeksplorasi bunyi-bunyian sesuai seleranya.
Selain memberikan stimulasi seperti sensory play sesuai usia si Kecil, anak membutuhkan asupan bernutrisi lengkap untuk bantu dukung pertumbuhannya.
Baca juga: Ketahui Potensi Optimal Pertumbuhan si Kecil di Sini!
Untuk dukung optimalkan pertumbuhan nyata anak, ibu dapat memberikan nutrisi tambahan seperti PediaSure.
Nutrisi tambahan yang diformulasikan khusus untuk anak usia 1-10 tahun ini bisa diberikan sebanyak 2-3 kali sehari, atau sesuai anjuran dokter. PediaSure diperkaya dengan 3 sumber protein, arginine, vitamin K2, dan tinggi kalsium yang penting untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak.
Nutrisi tambahan ini juga dilengkapi dengan omega 3, omega 6, AA, dan DHA yang penting untuk bantu perkembangan kemampuan berpikir anak.
Demikian pengenalan sensory play untuk anak yang penting untuk diketahui. Jangan lupa menjajal beberapa ide permainan edukatif seru di atas, ya!
SUMBER:
Pentingnya Stimulasi Bermain untuk Merangsang Kecerdasan Multipel - IDAI . Retrieved 04 October 2022, from https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pentingnya-stimulasi-bermain-untuk-merangsang-kecerdasan-multipel
The senses working together - Education and Training Victoria State Government . Retrieved 04 October 2022, from https://www.education.vic.gov.au/school/teachers/teachingresources/discipline/science/continuum/Pages/sensesworking.aspx
Pemilihan Mainan Anak sesuai Fase Perkembangan - IDAI . Retrieved 04 October 2022, from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/cerdas-memilih-mainan-anak
Benefits of Sensory Play and 21 Sensory Activities for Preschoolers - Parenting for Brain . Retrieved 04 October 2022, from https://www.parentingforbrain.com/sensory-activities-importance-sensory-play/
10 Benefits of Sensory Play in Early Childhood - Empowered Parents . Retrieved 04 October 2022, from https://empoweredparents.co/benefits-of-sensory-play/
What Is Sensory Play? The Benefits For Your Child and Sensory Play Ideas - Cleveland Clinic . Retrieved 04 October 2022, from https://health.clevelandclinic.org/benefits-of-sensory-play-ideas/
Sensory Play: 20 Great Activities for Your Toddler or Preschooler - Healthline . Retrieved 04 October 2022, from https://www.healthline.com/health/childrens-health/sensory-play#activities
35 Sensory play activities to stimulate your toddler's beautiful brain - Motherly. Retrieved 04 October 2022, from https://www.mother.ly/toddler/toddler-learn-play/sensory-activities-for-toddlers/
Anak yang kurang fokus mungkin membuat gusar orangtua. Sebab, kekurangan fokus tidak hanya mempengaruhi kesuksesan anak dalam belajar di sekolah, tetapi juga kehidupan sehari-harinya.
Balok menjadi mainan yang paling sering ditemukan di rak bermain anak. Selain menyenangkan, balok menyimpan beragam manfaat untuk si Kecil belajar
Ada beragam metode pendidikan untuk mengawal pertumbuhan si Kecil. Montessori adalah metode atau cara untuk dapat mendidik anak secara holistik
Anda akan keluar ke situs web Abbott khusus negara atau wilayah lainnya. Perlu diketahui bahwa situs yang Anda kunjungi ditujukan untuk penduduk negara atau wilayah tertentu, seperti yang tercantum di situs tersebut. Situs ini mungkin berisi informasi tentang obat-obatan, perangkat medis, dan produk lain atau penggunaan produk tersebut yang tidak disetujui di negara atau wilayah lain.
Situs web yang Anda kunjungi juga mungkin tidak dioptimalkan untuk ukuran layar perangkat tertentu. Apakah Anda ingin melanjutkan dan keluar situs web ini?
Stay Connected