Ensure Gold Vanila
- Main Image
-
- Title
- Ensure Gold Vanila
- Detail Page Path
Delirium menjadi problem kesehatan yang sempat mencuat pada masa pandemi Covid-19 kemarin. Riset menyebut delirium adalah gejala baru Covid-19 yang menyerang sistem saraf manusia. Penemuan itu bersumber dari penelitian Universitas Oberta de Catalunya (UOC), Spanyol.
Riset itu diterbitkan melalui Journal of Clinical Immunology and Immunotherapy pada September 2020. Lalu apa itu delirium? Bagaimana hubungannya dengan sindrom geriatri? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!
Delirium merupakan kondisi di mana seseorang mengalami penurunan kesadaran yang bersifat akut dan fluktuatif. Pengidap biasanya mengalami kebingungan parah dan berkurangnya kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar. Kondisi ini dapat memburuk atau terjadi secara tiba-tiba selama satu hingga dua hari.
Delirium seringkali dapat dipicu oleh satu atau lebih faktor. Faktornya mungkin termasuk penyakit yang parah atau berkepanjangan atau ketidakseimbangan dalam tubuh. Gangguan ini juga dapat disebabkan oleh obat-obatan tertentu, infeksi, pembedahan, atau penggunaan atau penarikan alkohol atau narkoba.
Jika kondisi ini tidak segera ditangani, orang-orang terdekat pengidap delirium bisa merasa kesulitan, terutama jika penyebabnya tidak diketahui.
Lalu apa saja gejala delirium? Delirium punya indikasi kuat memengaruhi kinerja sistem saraf pusat. Dengan demikian, pasien akan mengalami perubahan neurokognitif yang diikuti tanda-tanda seperti suka melamun, lambat bereaksi, sulit fokus dan daya ingat menurun.
Penderita delirium juga dapat mengalami kesulitan berbicara, sering gelisah, suka berhalusinasi, mudah tersinggung hingga mengalami perubahan kebiasaan tidur. Gejala delirium ini dapat muncul secara tiba-tiba dalam beberapa jam atau lebih bertahap dalam beberapa hari.
Gejala ini sering datang dan pergi sepanjang hari. Mungkin ada periode tanpa gejala. Gejalanya mungkin membaik atau memburuk. Bisa juga, gejala muncul selama beberapa jam atau beberapa minggu.
Acute confusional state atau delirium lebih sering terjadi pada lansia berusia di atas 65 tahun. Kondisi ini dapat serius dan menimbulkan problem jangka panjang atau permanen jika pengobatannya tertunda. Kondisi tersebut sangat umum terjadi pada orang lanjut usia yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Sekitar sepertiga pasien rumah sakit yang berusia di atas 70 tahun mengalami delirium selama mereka dirawat di rumah sakit. Penelitian menunjukkan delirium memengaruhi antara 18% dan 35% orang yang dirawat di rumah sakit untuk rawat inap.
Studi lain menunjukkan 55,4% hingga 60% pasien lansia berusia 65 tahun ke atas yang menjalani rawat inap di rumah sakit pernah mengalami kondisi ini. Namun, para peneliti menduga delirium lebih umum terjadi daripada yang ditunjukkan statistik.Namun, para peneliti menduga delirium lebih umum terjadi daripada yang ditunjukkan statistik.
Meskipun delirium pada lansia lebih sering terjadi, terutama mereka yang berusia di atas 65 tahun, delirium dapat terjadi pada siapa saja. Artinya, anak-anak, remaja, dan dewasa muda memiliki risiko terkena delirium meski prevalensinya lebih kecil dibanding lansia.
Sindrom geriatri adalah gangguan pada lansia yang terjadi akibat proses penuaan. Kondisi itu ditandai oleh sejumlah masalah kesehatan seperti gangguan fungsi kognitif, gangguan gangguan mobilitas, dan gangguan dalam menjalani aktivitas harian.
Secara istilah, sindrom merupakan kumpulan gejala yang muncul bersamaan. Biasanya disebabkan penyakit atau kondisi medis tertentu. Sementara itu, geriatri adalah sebutan bagi kaum lansia, atau orang berusia di atas 60 tahun.
Delirium sendiri adalah salah satu kategori sindrom geriatri yang menyerang lansia. Lansia dengan sindrom geriatri yang juga didiagnosis mengalami delirium perlu mendapat pemantauan langsung oleh dokter di rumah sakit. Hal ini penting agar mereka tidak melukai diri sendiri atau orang lain.
Sindrom geriatri merupakan kumpulan gejala atau masalah kesehatan pada lansia yang sering terjadi akibat berbagai penurunan fungsi tubuh dan kejiwaan. Contoh yang paling umum adalah hilang nafsu makan. Penurunan nafsu makan ini bisa dipicu kondisi fisik yang melemah akibat proses penuaan.
Selain itu, kurangnya asupan nutrisi bisa semakin parah apabila lansia mengidap delirium. Salah satu kategori pada sindrom geriatri ini membuat penderita mengalami kebingungan atau kehilangan kesadaran akan lingkungan sekitar.
Jika sudah begini, delirium bisa semakin berdampak buruk pada lansia yang mengalami sindrom geriatri karena bisa menimbulkan dampak kesehatan yang lebih serius. Contohnya gangguan fungsi organ hingga meningkatkan risiko kematian.
Baca Juga: 7 Kegiatan untuk Lansia dari yang Menarik hingga Dapat Melatih Fisik!
Penanganan sindrom geriatri satu ini pada lansia perlu dilakukan dengan sabar dan konsisten. Penderita delirium bisa menjalani konseling bersama dengan anggota keluarga. Hal ini akan sangat membantu lansia mengurangi kebingungannya.
Tak hanya itu, konseling dapat dilakukan dengan meningkatkan kontak dengan orang yang terlibat pada suatu kejadian tersebut.
Penanganan sindrom geriatri satu ini pada lansia perlu dilakukan dengan sabar dan telaten. Penderita delirium dapat menjalani konseling dengan anggota keluarganya. Hal ini akan sangat membantu lansia mengurangi kebingungannya.
Tak hanya itu, konseling dapat dilakukan dengan meningkatkan kontak dengan orang yang terlibat pada suatu kejadian tersebut. Anggota keluarga dan teman dekat dapat melakukan banyak hal untuk membantu mencegah atau membatasi delirium pada orang lanjut usia.
Anda juga dapat membawa foto keluarga atau barang kesayangan lain ke rumah sakit apabila lansia tengah dirawat. Sebisa mungkin temani lansia di rumah sakit, termasuk pada malam hari. Selain memberikan kenyamanan dan kepastian, anggota keluarga lebih mungkin menyadari ketika orang yang mereka cintai tidak berperilaku normal.
Anda juga dapat memastikan kacamata, alat bantu dengar, atau gigi palsu dapat dijangkau oleh lansia. Hal ini sering kali disingkirkan selama dirawat di rumah sakit. Hal ini dapat menyebabkan disorientasi. Selain itu, pastikan petugas rumah sakit memiliki daftar lengkap semua obat yang diminum orang lansia tersebut.
Lebih lanjut, mempromosikan aktivitas fisik dan mental dapat mencegah delirium oada lansia. Bantu pasien bangun dan berjalan dua atau tiga kali sehari. Anda juga dapat terlibat dalam percakapan tenang tentang kejadian terkini atau aktivitas keluarga hingga bermain kartu atau mengisi TTS bersama.
Itu dia penjelasan mengenai delirium, gejalanya, hingga hubungannya dengan sindrom geriatri. Prevalensi delirium pada lansia yang cenderung lebih tinggi dibanding kalangan lain tentu perlu menjadi perhatian. Sindrom geriatri mencakup beberapa kondisi salah satu delirium. Delirium dapat berdampak pada asupan nutrisi dan hidrasi yang buruk. Pentingnya Oral Nutritional Supplements untuk menjadi nutrisi tambahan bagi lansia dengan asupan nutrisi yang kurang.
Salah satu Oral Nutritional Supplements yang bisa Anda konsumsi setiap hari adalah Ensure Gold. Selain tinggi kalsium, susu dengan nutrisi lengkap dan seimbang ini sudah diperkaya dengan HMB (Hidroksi Metil Butirat) dan Triple Protein (Whey, Kasein dan Soya).
Susu kaya nutrisi dengan pilihan rasa Vanila dan Cokelat ini dapat membantu menjaga kekuatan, daya tahan tubuh, dan menunjang aktivitas lansia sehari-hari.
SUMBER:
Delirium accompanied by fever could be an early symptom of COVID-19 - News Media Life Science. Retrieved on June 11 2024 from
https://www.news-medical.net/news/20201104/Delirium-accompanied-by-fever-could-be-an-early-symptom-of-COVID-19.aspx
Delirium pada COVID-19: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya - Siloam Hospitals. Retrieved on June 11 2024 from https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/mengenal-delirium-gejala-baru-covid-19-yang-perlu-diwaspadai
Delirium - Symptoms and causes - Mayo Clinic. Retrieved on June 11 2024 from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/delirium/symptoms-causes/syc-20371386
Delirium: Causes, Symptoms, Diagnosis and Treatment - Nationwide Children's Hospital. Retrieved on June 11 2024 from https://www.nationwidechildrens.org/conditions/delirium
Delirium: What It Is, Symptoms, Treatment & Types - Cleveland Clinic. Retrieved on June 11 2024 from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15252-delirium
Delirium: Types, Causes, and Treatment - Healthline. Retrieved on June 11 2024 from https://www.healthline.com/health/delirium#causes
Tip Sheet: A Guide to Geriatric Syndromes: Common and Often Related Medical Conditions in Older Adults - HealthInAging.org. Retrieved on June 11 2024 from https://www.healthinaging.org/tools-and-tips/tip-sheet-guide-geriatric-syndromes-common-and-often-related-medical-conditions
Geriatric Syndromes: Clinical, Research and Policy Implications of a Core Geriatric Concept - PMC. Retrieved on June 11 2024 from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2409147/
Delirium - Diagnosis and treatment - Mayo Clinic. Retrieved on June 11 2024 from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/delirium/diagnosis-treatment/drc-20371391
Delirium - Johns Hopkins Medicine. Retrieved on June 11 2024 from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/delirium
The dangers of hospital delirium in older people - Harvard Health. Retrieved on June 11 2024 from https://www.health.harvard.edu/blog/the-dangers-of-hospital-delirium-in-older-people-201111163810
Tetap Terhubung