Ensure Gold Vanila
- Main Image
-
- Title
- Ensure Gold Vanila
- Detail Page Path
Ketika usia bertambah, perubahan dalam kemampuan berpikir merupakan hal yang wajar. Namun, bagaimana jika perubahan ini lebih dari sekadar sesekali lupa? Bagaimana jika lansia mulai kesulitan mengingat nama orang terdekat, atau merasa bingung di tempat yang dulu familiar?
Gangguan kognitif pada lansia adalah masalah nyata yang dihadapi banyak lansia. Kondisi ini, yang sering kali berkaitan dengan gejala demensia, dapat memengaruhi kemampuan berpikir, bernalar, hingga memecahkan masalah, sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari. Memahami dan mengenali tanda-tanda sejak dini sangat penting, karena intervensi yang tepat dapat membantu memperlambat progresi dan meningkatkan kualitas hidup.
Gangguan kognitif adalah kondisi yang lebih dari sekadar lupa ringan penuaan. Masalah pada ingatan, perhatian, atau kemampuan bernalar bisa menjadi tanda adanya kondisi medis tertentu, seperti demensia, depresi, atau bahkan kekurangan vitamin.
Lansia yang mengalami gangguan kognitif mungkin menghadapi situasi seperti sulit mengingat nama orang terdekat, merasa asing dengan wajah familiar, atau merasa bingung di lingkungan yang sebelumnya nyaman.
Menariknya, gangguan ini tidak selalu bersifat permanen. Contohnya, delirium akibat infeksi dapat pulih dengan pengobatan. Namun, dalam beberapa kasus, seperti Alzheimer, gangguan ini berkembang secara progresif dan membutuhkan perawatan jangka panjang. Memahami perbedaan ini sangat penting untuk menentukan langkah yang tepat dalam penanganan.
Gangguan kognitif pada lansia dapat muncul dalam berbagai bentuk, masing-masing dengan gejala dan penyebab yang berbeda. Berikut adalah tujuh jenis yang paling umum:
Alzheimer merupakan penyebab demensia yang paling umum, ditandai dengan kehilangan memori progresif, gangguan kemampuan bernalar, dan perubahan kepribadian. Ciri khasnya meliputi plak amiloid dan masalah neurofibrillary. Gejalanya biasanya dimulai dengan lupa-lupa kecil dan secara bertahap berkembang menjadi penurunan kognitif dan fungsional yang parah.
VCI disebabkan oleh aliran darah yang berkurang ke otak, seringkali akibat stroke atau kondisi vaskular kronis. Gangguan ini umumnya memengaruhi perhatian, fungsi eksekutif, dan kecepatan pemrosesan. Tidak seperti Alzheimer’s, progresinya mungkin terjadi secara bertahap sesuai dengan kejadian serebrovaskular.
LBD ditandai dengan fluktuasi kognitif, halusinasi visual, dan gejala parkinsonisme. Ciri khas patologinya taitu kumpulan protein alpha-synuclein yang terbentuk secara tidak normal.. Penting untuk membedakannya dari Alzheimer dan Parkinson untuk menentukan penanganan yang tepat.
FTD terutama memengaruhi lobus frontal dan temporal, menyebabkan perubahan pada kepribadian, perilaku, dan kemampuan bahasa. Kondisi ini lebih umum pada individu di bawah usia 65 tahun dan berkembang lebih cepat dibandingkan Alzheimer’s.
MCI merupakan tahap transisi antara penuaan normal dan demensia, dengan penurunan kognitif yang terlihat namun tidak signifikan mengganggu fungsi sehari-hari. Individu dengan MCI memiliki risiko lebih tinggi untuk berkembang menjadi Alzheimer’s.
Penurunan kognitif terjadi pada tahap akhir penyakit Parkinson, memengaruhi fungsi eksekutif, memori, dan kemampuan visuospasial. Meskipun memiliki kesamaan dengan LBD, gejala kognitif pada PDD muncul setelah gejala motorik berkembang.
Meskipun jarang, penyakit prion seperti Creutzfeldt-Jakob Disease berkembang dengan cepat dan menyebabkan penurunan kognitif serta gejala neurologis yang parah, seringkali berujung pada kematian dalam waktu satu tahun sejak gejala muncul. Penyakit ini disebabkan oleh protein yang salah lipat, yang memicu kerusakan otak yang meluas.
Diagnosis yang akurat sangat penting karena gejala gangguan kognitif dapat mirip satu sama lain di berbagai kondisi, dan beberapa penyebabnya dapat diatasi dengan pengobatan. Dokter menggunakan pengetesan komprehensif, termasuk mengecek riwayat medis, tes kognitif, dan pencitraan untuk menentukan jenis gangguan spesifik dan penanganannya yang tepat.
Gangguan kognitif pada lansia sering disebabkan oleh kombinasi faktor yang dapat dipulihkan dan tidak dapat dipulihkan. Berikut adalah lima penyebab umum:
Kondisi progresif seperti penyakit Alzheimer atau demensia vaskular menjadi penyebab utama penurunan kognitif yang berlangsung lama yang sering ditandai dengan kondisi pikun.
Beberapa obat dapat menyebabkan kebingungan atau masalah memori, terutama dalam kasus penggunaan banyak obat pada lansia. Penyesuaian atau penghentian obat sering kali dapat mengurangi efek ini.
Kekurangan vitamin, seperti B12, dapat menyebabkan masalah memori dan penurunan kognitif yang sering kali dapat dipulihkan dengan suplemen.
Kurang tidur kronis atau kondisi seperti apnea tidur dapat menyebabkan gangguan memori dan pengambilan keputusan. Pengobatan sering kali dapat mengembalikan fungsi kognitif.
Sering disalahartikan sebagai demensia, depresi pada lansia dapat muncul sebagai kelupaan dan kesulitan berkonsentrasi. Pengobatan yang tepat dapat meningkatkan fungsi kognitif secara signifikan.
Mengontrol atau memperlambat penurunan kognitif melibatkan beberapa langkah praktis yang mendukung kesehatan otak. Berikut adalah lima langkah yang dapat dilakukan berdasarkan penelitian terkini:
Olahraga teratur seperti berjalan kaki, berenang, atau yoga dapat meningkatkan aliran darah ke otak, mengurangi stres pada lansia, dan meningkatkan fungsi kognitif.
Baca Juga: Aktivitas Fisik Ringan, Sedang, dan Berat: Berikut Perbedaanya!
Aktivitas kognitif seperti memecahkan teka-teki, membaca, atau mempelajari keterampilan baru memperkuat koneksi saraf.
Pola makan bergizi, seperti pola Mediterania atau DASH, memberikan nutrisi penting yang melindungi dari penurunan fungsi kognitif.
Berinteraksi secara sosial membantu merangsang kemampuan mental dan mengurangi risiko penurunan kognitif akibat isolasi.
Suplemen multivitamin harian mungkin membantu memperlambat penurunan kognitif, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan.
Ensure Gold adalah asupan nutrisi lengkap dan seimbang yang dirancang khusus untuk mendukung kesehatan dan vitalitas lansia. Dengan kandungan HMB (beta-Hydroxy Methyl Butyrate), Triple Protein (whey, kasein, dan kedelai), serta 13 vitamin dan 9 mineral, Ensure Gold menawarkan berbagai manfaat, termasuk mendukung kesehatan otot, meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga vitalitas sehari-hari.
Tersedia dalam rasa Vanila, Cokelat, dan Gandum, serta ukuran 150g, 380g, dan 850g. Konsumsi dua gelas per hari untuk hasil optimal sebagai bagian dari pola makan dan gaya hidup seimbang.
Penanganan gangguan kognitif dimulai dengan perubahan gaya hidup yang lebih aktif, seperti olahraga, stimulasi mental, pola makan sehat, dan interaksi sosial. Lengkapi upaya ini dengan dukungan nutrisi yang telah teruji secara ilmiah, seperti Ensure Gold, untuk membantu menjaga kekuatan dan daya tahan tubuh lansia.
SUMBER:
What Is Mild Cognitive Impairment? | National Institute on Aging. Retrieved on November 24, 2024, from https://www.nia.nih.gov/health/memory-loss-and-forgetfulness/what-mild-cognitive-impairment
Understanding Cognitive Decline: How Your Brain Changes As You Age. Retrieved on November 24, 2024, from https://www.healthline.com/health/cognitive-decline
Cognitive impairment. Retrieved on November 24, 2024, from https://www.healthdirect.gov.au/cognitive-impairment
Assessing Cognitive Impairment in Older Patients | National Institute on Aging. Retrieved on November 24, 2024, from https://www.nia.nih.gov/health/health-care-professionals-information/assessing-cognitive-impairment-older-patients
Dementia and Cognitive Impairment: Epidemiology, Diagnosis, and Treatment - PMC. Retrieved on November 24, 2024, from https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC4104432
What to Know About Cognitive Decline in Older Adults. Retrieved on November 24, 2024, from https://www.webmd.com/healthy-aging/what-to-know-about-cognitive-decline-in-older-adults
https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7736830. Retrieved on November 24, 2024, from https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7736830
Mild cognitive impairment - Symptoms and causes - Mayo Clinic. Retrieved on November 24, 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/mild-cognitive-impairment/symptoms-causes/syc-20354578
Assessing Cognitive Impairment in Older Patients | National Institute on Aging. Retrieved on November 24, 2024, from https://www.nia.nih.gov/health/health-care-professionals-information/assessing-cognitive-impairment-older-patients
Tetap Terhubung