Ensure Gold Vanila
- Main Image
-
- Title
- Ensure Gold Vanila
- Detail Page Path
Orang lanjut usia identik dengan sifat pelupa. Kondisi ini kerap kita sebut dengan pikun. Secara medis, kondisi ini punya nama sendiri, yaitu demensia.
Demensia adalah serangkaian gejala yang berhubungan dengan kehilangan memori, kesulitan berpikir, dan kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik. Gangguan kesehatan ini biasanya terus memburuk seiring waktu ketika memasuki usia lansia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, 60-70 persen kasus demensia merupakan penyakit Alzheimer. Meskipun penyakit ini kerap dialami oleh lansia, tapi bukan bagian dari proses penuaan normal. Kabar buruknya, kondisi ini tidak bisa disembuhkan. Hal ini tentu saja akan menurunkan kualitas hidup lansia.
Lalu, jika orang tersayang mengalami penyakit ini, kita harus apa? Yuk, cari tahu informasi mengenai alzheimer di sini!
Penyakit alzheimer adalah gangguan otak yang menurunkan ingatan, kemampuan berpikir, dan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari yang sederhana. Gangguan kesehatan ini kebanyakan menyerang lansia di atas 65 tahun.
Alzheimer digolongkan sebagai salah satu penyakit degeneratif yang terjadi ketika sel saraf di otak mati. Inilah yang membuat penderitanya mengalami gangguan kognitif dan kesulitan melakukan aktivitas.
Salah satu tanda awal munculnya penyakit ini adalah kepikunan, seperti lupa acara atau pembicaraan tertentu. Seiring berjalannya waktu, kondisi ini akan memburuk seperti kehilangan ingatan hingga kesulitan melakukan aktivitas harian. Pada stadium lanjut, hilangnya fungsi otak yang parah bisa menyebabkan dehidrasi, malnutrisi, dan infeksi. Bahkan, komplikasinya dapat menyebabkan kematian.
Hingga saat ini, penyebab Alzheimer masih belum sepenuhnya dimengerti oleh para ilmuwan. Namun, diperkirakan, munculnya protein abnormal di dalam dan sekitar sel otak adalah penyebabnya.
Salah satu protein yang terlibat adalah amyloid yang endapannya membentuk plak di sekitar sel otak. Protein lainnya disebut dengan tau, endapannya membentuk kusut di dalam sel otak.
Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan munculkan kedua protein tersebut. Para peneliti baru mengetahui bahwa munculnya protein tersebut dimulai bertahun-tahun sebelum gejala awal muncul.
Ketika sel-sel otak mulai terpengaruh oleh kedua protein tersebut, terjadilah penurunan neurotransmitter yang membawa pesan dan sinyal antar sel-sel otak. Seiring waktu, area otak menyusut.
Umumnya, area pertama yang terpengaruh adalah memori. Dalam kasus yang tidak biasa, area yang terpengaruh bisa bagian mana saja.
Meski penyebab penyakit ini belum sepenuhnya dipahami, para peneliti sudah memetakan beberapa faktor risiko penyakit Alzheimer. Beberapa di antaranya:
Usia merupakan faktor risiko terbesar dari penyakit ini. Dari 50 juta individu yang menderita penyakit ini, 4-9 persennya berusia lebih dari 60 tahun.
Para peneliti percaya bahwa genetik memainkan peran besar dalam mengembangkan penyakit alzheimer. Orang yang memiliki orang tua atau saudara kandung dengan alzheimer lebih berisiko mengembangkan penyakit ini.
Para peneliti menyebut bahwa polusi udara bisa meningkatkan risiko alzheimer.
Cedera kepala dapat menyebabkan kerusakan pada otak. Cedera kepala berulang atau yang sangat parah bisa meningkatkan risiko demensia.
WHO menyebut bahwa kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol, obesitas, kurang olahraga, tinggi kolesterol, tekanan darah tinggi, dan diabetes meningkatkan risiko demensia.
Kebiasaan tidur malam kurang dari 7 jam dapat mengubah otak. Beberapa area otak yang berubah ini kerap berhubungan dengan penyakit alzheimer.
Hidup menyendiri dan tidak aktif secara sosial dikaitkan dengan peningkatan risiko demensia hingga 60 persen. Meski belum diketahui penyebab pastinya, hal ini kemungkinan berkaitan dengan rasa kesepian yang kemudian membuat orang cenderung punya gaya hidup tidak sehat.
Gejala Alzheimer berkembang seiring waktu dalam beberapa tahun. Kadang-kadang, gejala mirip dengan kondisi Kesehatan lain yang juga berhubungan dengan usia tua. Apalagi setiap orang bisa mengembangkan gejala yang berbeda.
Namun, secara garis besar, gejala penyakit Alzheimer dibagi menjadi 3 stadium.
Pada stadium awal, gejala utama alzheimer adalah kepikunan. Misalnya saja lupa pembicaraan, tempat menaruh barang, lupa nama, sulit menemukan kata yang tepat, bertanya berulang-ulang, sulit membuat keputusan, dan sulit menerima hal baru. Beberapa gejala lainnya seperti perubahan suasana hati, kecemasan, dan kebingungan juga sering muncul.
Penderita Alzheimer stadium menengah mungkin terlihat sehat. Tapi, mereka beberapa kali kesulitan beradaptasi dengan lingkungan. Orang-orang di sekitar baru akan menyadari ada sesuatu yang tidak biasa ketika menemukan beberapa gejala berikut.
Pada tahap ini, penderita sudah perlu pendampingan untuk melakukan aktivitas harian.
Pada stadium ini, gejala Alzheimer sudah parah. Perawatan intensif dibutuhkan karena kadang kala kondisi ini menyulitkan bagi keluarga maupun pasangan. Beberapa gejala yang mungkin muncul adalah:
Penyakit Alzheimer tidak dapat diobati. Meski begitu, ada perawatan untuk menekan perkembangan penyakit ini.
Ada sejumlah obat-obatan yang diresepkan oleh dokter untuk membantu mengatasi gejala Alzheimer.
Pastikan lingkungan tempat tinggal dikenali oleh penderita. Selain itu, pastikan kenyamanan dan hindari mengkonfrontasi ke penderita.
Terapi kognitif seperti belajar menyusun puzzle atau teka-teki kata bisa membantu menekan perkembangan gejala penyakit ini. Lakukan 1-2 kali sesi terapi per minggu. Setiap sesi terapi bisa berdurasi 30-90 menit.
Baca Juga: 10 Penyakit yang Sering Terjadi pada Lansia
Alzheimer bisa dicegah dengan gaya hidup sehat. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai Langkah pencegahan.
Itu tadi beberapa tips mencegah penyakit alzheimer. Salah satu yang cukup penting adalah konsumsi makanan sehat bergizi seimbang untuk mencegah berbagai penyakit. Bila baru sembuh dari penyakit, Anda juga bisa meminta rekomendasi susu untuk bantu pemulihan kesehatan pada dokter. Salah satu merk yang bisa Anda pilih adalah Ensure Gold. Ensure Gold memiliki formulasi nutrisi yang lengkap dan seimbang dengan 13 vitamin dan 9 mineral. Selain itu, Ensure Gold merupakan brand no 1 di Indonesia yang terbukti klinis mengandung HMB (Hidroksi Metil Butirat) dan Triple Protein (Whey, Kasein, dan Soya).
SUMBER:
Dementia - WHO. Retrieved on July 1 2024 from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/dementia
Mengenal Demensia Alzheimer - Kemenkes RI. Retrieved on July 1 2024 from https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2819/mengenal-demensia-alzheimer
Alzheimer's Disease Fact Sheet - National Institute on Aging. Retrieved on July 1 2024 from https://www.nia.nih.gov/health/alzheimers-and-dementia/alzheimers-disease-fact-sheet
Alzheimer's Disease - Johns Hopkins Medicine. Retrieved on July 1 2024 from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/alzheimers-disease
Alzheimer's disease - Symptoms and causes - Mayo Clinic. Retrieved on July 1 2024 from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/alzheimers-disease/symptoms-causes/syc-20350447
Alzheimer's disease - Causes - NHS. Retrieved on July 1 2024 from https://www.nhs.uk/conditions/alzheimers-disease/causes/
What is Alzheimer's Disease? - CDC. Retrieved on July 1 2024 from https://www.cdc.gov/aging/aginginfo/alzheimers.htm
Is Alzheimer's Genetic? - Alzheimer's Association. Retrieved on July 1 2024 from https://www.alz.org/alzheimers-dementia/what-is-alzheimers/causes-and-risk-factors/genetics
Air pollution particles linked to development of Alzheimer’s - University of Technology Sydney. Retrieved on July 1 2024 from https://www.uts.edu.au/news/health-science/air-pollution-particles-linked-development-alzheimers
Head injury, sport and the risk of dementia - Alzheimer's Society. Retrieved on July 1 2024 from https://www.alzheimers.org.uk/about-dementia/managing-the-risk-of-dementia/reduce-your-risk-of-dementia/head-injury-sport
The Link Between Dementia & Sleeping Problems - WebMD. Retrieved on July 1 2024 from https://www.webmd.com/sleep-disorders/sleep-dementia
Social isolation and dementia risk - Alzheimer's Society. Retrieved on July 1 2024 from https://www.alzheimers.org.uk/about-dementia/managing-the-risk-of-dementia/reduce-your-risk-of-dementia/social-isolation
Alzheimer's disease - Symptoms - NHS. Retrieved on July 1 2024 from https://www.nhs.uk/conditions/alzheimers-disease/symptoms/
What Are the Signs of Alzheimer's Disease? - National Institute on Aging. Retrieved on July 1 2024 from https://www.nia.nih.gov/health/alzheimers-symptoms-and-diagnosis/what-are-signs-alzheimers-disease
Alzheimer’s Disease: Causes, Symptoms, Treatment & Stages - Cleveland Clinic. Retrieved on July 1 2024 from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9164-alzheimers-disease#management-and-treatment
Alzheimer's disease: Learn More – Non-drug interventions for Alzheimer’s disease - InformedHealth.org - NCBI Bookshelf. Retrieved on July 1 2024 from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK279355/
Reducing Risk of Alzheimer's Disease - CDC. Retrieved on July 1 2024 from https://www.cdc.gov/aging/publications/features/reducing-risk-of-alzheimers-disease/index.htm
Alzheimer's prevention: Does it exist? - Mayo Clinic. Retrieved on July 1 2024 from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/alzheimers-disease/expert-answers/alzheimers-prevention/faq-20058140
Tetap Terhubung