Ensure Gold Vanila
- Main Image
-
- Title
- Ensure Gold Vanila
- Detail Page Path
Tekanan darah adalah salah satu indikator kesehatan yang penting. Apalagi jika sudah memasuki masa lanjut usia atau 60 tahun ke atas. Pasalnya, usia merupakan salah satu faktor yang berpengaruh pada tekanan darah seseorang.
Beberapa literatur menunjukkan bahwa sistem peredaran darah berubah seiring bertambahnya usia. Alasannya adalah karena pembuluh darah arteri yang kian mengeras dan kehilangan elastisitas ketika seseorang bertambah tua. Ini kemudian yang jadi penyebab tekanan darah lansia cenderung tinggi.
Ini bukan hanya asumsi, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) tahun 2018 menunjukkan kebanyakan lansia sering darah tinggi. Kabar buruknya, tekanan darah tinggi bisa menjadi pemicu berbagai gangguan kesehatan lain seperti penyakit jantung, stroke dan gangguan ginjal.
Untuk itu, pemeriksaan tekanan darah atau tensi pada lansia perlu dilakukan rutin. Nah, untuk mengetahui apakah tekanan darah normal atau tidak, kita perlu tahu terlebih dahulu berapa angka tekanan darah yang normal untuk lansia.
Nilai Tekanan Darah Normal Lansia
Tekanan darah adalah kekuatan yang dihasilkan darah yang mendorong dinding arteri saat jantung memompa. Tenaga kesehatan mengukur tekanan darah menggunakan tensimeter dengan cara memakaikan manset di sekitar lengan yang nantinya akan mengencang dan mengendur secara bertahap.
Hasil tensimeter ditunjukkan dengan dua angka, yaitu angka tekanan sistolik dan diastolik. Tekanan darah sistolik mengacu pada tekanan di arteri ketika jantung memompa. Sedangkan tekanan darah diastolik adalah angka ketika jantung rileks dan membuka biliknya untuk dimasuki darah.
Tingkat tekanan darah diklasifikasikan berdasarkan dua angka tersebut. Ada 4 klasifikasi tekanan darah orang dewasa.
- Tekanan darah rendah, ketika tekanan darah kurang dari 90/60 mmHg
- Tekanan darah normal, ketika tekanan darah berada di antara 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg
- Tekanan darah yang meningkat, ketika tekanan darah di antara 120/80 mmHg dan 129/80 mmHg
- Tekanan darah tinggi, ketika tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg.
Angka tersebut adalah klasifikasi tekanan darah untuk orang dewasa muda. Sedangkan tensi normal usia 70 tahun ke atas harus berada di antara 121/83 mmHg hingga 147/91 mmHg. Bahkan, lansia usia tersebut disarankan menjaga tekanan darahnya di angka 134/87 mmHg.
Kapan Tekanan Darah Perlu Diwaspadai?
Baik tekanan darah tinggi maupun rendah pada lansia perlu diwaspadai. Pasalnya, tekanan darah lansia yang tinggi bisa memicu berbagai gangguan kesehatan bahkan kematian. Sayangnya, tekanan darah tinggi kerap tidak menunjukkan gejala spesifik. Itulah kenapa hipertensi sering juga disebut sebagai silent killer atau pembunuh diam-diam.
Sedangkan lansia yang mengalami tekanan darah rendah juga bisa menimbulkan dampak yang tidak menyenangkan seperti merasa lemah, pusing, bahkan pingsan. Meski jarang menjadi kejadian gawat darurat, tapi beberapa kasus hipotensi bisa mengarah ketidakcukupan darah di organ yang juga berbahaya bagi tubuh.
Itu artinya, ketika tekanan darah lansia berada di bawah 90/60 mmHg dan di atas 140/90 mmHg maka perlu waspada. Karena itu, lansia perlu melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin.
Gejala Tekanan Darah Lansia yang Tidak Normal
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, baik tekanan darah tinggi maupun rendah adalah tekanan darah yang tidak normal. Berikut gejala-gejala yang perlu diwaspadai dari kedua klasifikasi tersebut.
Gejala tekanan darah rendah
Asosiasi Dokter Jantung di Amerika Serikat (AHA) memperingatkan bahwa tekanan darah rendah kronis dapat menjadi berbahaya jika menimbulkan beberapa gejala berikut ini.
- Pusing
- Sulit konsentrasi
- Pingsan
- Mual dan muntah
- Kelelahan
- Dehidrasi
- Pandangan kabur
- Pucat
- Sulit bernapas
- Dehidrasi
- Denyut nadi lemak tapi cepat.
Gejala tekanan darah tinggi
Banyak orang yang mengalami tekanan darah tinggi tidak menunjukkan gejala tertentu. Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), beberapa gejala baru muncul ketika tekanan darah sudah sangat tinggi atau lebih dari 180/120 mmHg. Beberapa gejala tersebut adalah:
- Sakit kepala
- Nyeri dada
- Pusing
- Mual
- Muntah
- Penglihatan kabur
- Kecemasan
- Linglung
- Telinga berdenging
- Mimisan
- Irama jantung tidak normal
- Kesulitan bernapas.
Baca Juga: Cari Tahu Detak Jantung Normal per Menit Orang Dewasa di Sini!
5 Cara Menjaga Tekanan Darah Lansia Tetap Normal
Tekanan darah tinggi maupun rendah telah terbukti bisa memicu gangguan kesehatan yang serius bagi lansia. Karena itu, perlu usaha untuk menjaga tekanan darah lansia tetap normal. Berikut 5 cara yang bisa dilakukan.
1. Menjaga berat badan ideal
Orang dengan berat badan berlebih atau obesitas lebih berisiko mengalami tekanan darah tinggi. Oleh karena itu, menjaga berat badan lansia tetap ideal adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah tekanan darah tinggi. Bila perlu, jangan segan berkonsultasi dengan dokter.
2. Rutin melakukan aktivitas fisik
Melakukan olahraga secara rutin dapat menjaga tekanan darah tetap normal. Jika Anda punya tekanan darah tinggi, olahraga bisa membantu menurunkannya. Sebaliknya, bagi orang yang punya tekanan darah rendah, olahraga juga bisa membantu meningkatkan nilai tekanan darah. Jika masih ragu untuk memilih jenis olahraga yang tepat, konsultasikan dengan dokter.
3. Cukup tidur
Mendapatkan tidur yang cukup penting bagi kesehatan, tidak terkecuali untuk tekanan darah. Jika Anda terbiasa tidur kurang dari 5 jam setiap malam, kemungkinan tekanan darah akan meningkat. Risiko ini meningkat ketika Anda memasuki usia pra-lansia dan lansia.
4. Kelola stres
Stres memiliki dampak besar bagi tekanan darah. Di satu sisi, stres emosional, rasa takut, rasa tidak aman, atau kesakitan bisa menjadi penyebab tekanan darah rendah dan menyebabkan pingsan. Tapi, di sisi lain, stres juga bisa memicu tubuh mengeluarkan hormon yang menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan meningkatkan tekanan darah. Inilah alasan mengelola stres penting untuk menjaga tekanan darah tetap normal.
5. Pola makan sehat
Nutrisi yang tepat adalah bagian terpenting untuk menjaga kesehatan tubuh keseluruhan, termasuk menjaga tekanan darah tetap normal. Kekurangan nutrisi berperan besar dalam menyebabkan tekanan darah rendah. Misalnya ketika Anda tidak mencukupi kebutuhan zat besi, asam folat, dan vitamin B12 bisa menyebabkan anemia dan tekanan darah rendah. Di sisi lain, pola makan tidak sehat seperti tinggi garam dan lemak jenuh juga bisa menjadi penyebab hipertensi. Ini menjadi alasan penting untuk selalu memiliki pola makan bergizi seimbang meski sudah lanjut usia.
Jika lansia kesulitan mengonsumsi makanan padat karena gangguan makan seperti kesulitan mengunyah dan menelan, susu bisa menjadi solusi. Tapi, memilih susu pengganti makanan untuk lansia harus memastikan kandungan nutrisinya lengkap dan seimbang. Salah satu pilihannya adalah Ensure Gold.
Ensure Gold memiliki formulasi nutrisi yang lengkap dengan 13 vitamin dan 9 mineral. Selain itu, Ensure Gold merupakan brand no 1 di Indonesia yang terbukti klinis mengandung HMB (Hidroksi Metil Butirat) dan Triple Protein (Whey, Kasein, dan Soya).
Tetap Terhubung