Ensure Gold Vanila
- Main Image
- Title
- Ensure Gold Vanila
- Detail Page Path
Kondisi sering buang air kecil semakin sering terjadi seiring bertambahnya usia. Sering buang air kecil memang lebih umum terjadi pada lansia, dan kondisinya berdampak signifikan terhadap kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini dapat mengganggu rutinitas, memengaruhi pola tidur, dan terkadang menjadi indikator adanya masalah kesehatan.
Memahami kondisi ini sangat penting bagi keluarga, perawat, maupun tenaga kesehatan yang merawat lansia. Pemahaman tentang penyebab dan implikasi sering buang air kecil pada lansia sangat penting untuk penatalaksanaan yang efektif dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Sering buang air kecil, yang secara medis dikenal sebagai meningkatnya hasrat buang air kecil yang lebih sering dari rata-rata. Rata-rata, seseorang buang air kecil sebanyak tujuh hingga delapan kali sehari, dan sering buang kecil sering dikaitkan dengan perubahan yang terjadi pada tubuh. Bagi lansia, seiring bertambahnya usia, komponen sistem saluran kemih ini mengalami berbagai perubahan sehingga memengaruhi fungsinya.
Misalnya, kapasitas kandung kemih berkurang, atau berkurangnya efisiensi fungsi uretra sehingga menyebabkan lebih seringnya keinginan untuk buang air kecil. Perubahan terkait usia ini memerlukan pemahaman lebih dalam mengenai dampaknya terhadap kesehatan lansia. Selain itu, menyadari bahwa sering buang air kecil dapat menjadi gejala suatu kondisi penyakit yang bersarang dalam tubuh.
Untuk memahami lebih dalam, penting untuk diketahui bahwa sering buang air kecil merupakan gejala dari penyakit yang diidap seseorang termasuk lansia. Rumitnya penyebab dari sering buang air kecil semakin menekankan pentingnya pemahaman akan kondisi ini agar dapat menanganinya dengan baik.
Sering buang air kecil pada lansia dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis. Mulai dari masalah umum hingga penyakit yang lebih serius, masing-masing memengaruhi saluran kemih dengan cara berbeda. Beberapa penyebab sering buang air kecil pada lansia, antara lain:
ISK adalah penyebab utama sering buang air kecil. Penyakit ini terjadi ketika bakteri menginfeksi bagian saluran kemih, termasuk kandung kemih, uretra, atau ginjal. Gejalanya mungkin termasuk demam, sakit perut, dan keinginan mendesak untuk buang air kecil.
Dalam kondisi diabetes, tubuh mencoba mengeluarkan glukosa yang tidak terpakai melalui urin, sehingga menyebabkan peningkatan frekuensinya. Gejala ini sangat umum terjadi pada orang lanjut usia yang menderita diabetes tipe 1 atau tipe 2.
Baca Juga: Diabetes pada Lansia: Ciri-Ciri, Penyebab, dan Cara Menyembuhkan
Pada laki-laki, pembesaran prostat dapat menekan uretra, menyebabkan iritasi kandung kemih dan lebih sering buang air kecil. Ini adalah masalah yang umum terjadi pada pria lanjut usia.
Dalam kondisi ini, organ panggul terkulai ke dalam vagina, sehingga dapat mempengaruhi kontrol kandung kemih dan menyebabkan sering buang air kecil.
Meskipun lebih jarang terjadi, kanker pada kandung kemih atau ovarium dapat memengaruhi frekuensi buang air kecil.
Perawatan yang melibatkan radiasi ke area panggul dapat mengubah fungsi saluran kemih.
Ditandai dengan kontraksi kandung kemih yang tidak disengaja, sindrom ini menyebabkan seringnya buang air kecil dan mendesak, yang secara signifikan mempengaruhi orang lanjut usia.
Berbagai penyebab tersebut menggambarkan kompleksitas di balik seringnya buang air kecil pada lansia. Diagnosis dan pengobatan yang tepat terhadap kondisi ini sangat penting untuk menangani kondisi ini dan meningkatkan kualitas hidup orang lanjut usia. Setiap kondisi memerlukan pendekatan yang disesuaikan dengan penyakit-penyakit yang menjadi penyebabnya.
Setelah memahami berbagai potensi yang menjadi pemicu sering buang air kecil pada lansia, hal lain yang tidak boleh dilewatkan adalah bagaimana mendiagnosa dan menangani kondisi ini.
Mendiagnosis sering buang air kecil meliputi pemeriksaan fisik menyeluruh dan evaluasi riwayat kesehatan, termasuk pertanyaan tentang pengobatan, gejala lain, dan kebiasaan sehari-hari seperti asupan cairan. Tes seperti tes darah, urinalisis, sistometri, sistoskopi, tes neurologis, dan ultrasonografi dapat dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab yang mendasarinya. Mengetahui kapan harus mencari pertolongan medis sangatlah penting, terutama jika sering buang air kecil disertai demam, nyeri, atau gejala serius lainnya.
Beberapa hal dapat dilakukan untuk menangani atau mengurangi frekuensi buang air kecil pada lansia, antara lain:
Menerapkan perubahan seperti melatih ulang kandung kemih, memantau asupan cairan, dan penyesuaian pola makan untuk menghindari iritasi kandung kemih (kafein, alkohol, makanan pedas) dapat bermanfaat.
Penanganan sering buang air kecil pada lansia tergantung pada penyebab atau penyakit yang mendasarinya, mulai dari penanganan diabetes hingga pengobatan kandung kemih yang terlalu aktif. Dalam beberapa kasus, pembedahan atau stimulator saraf mungkin diperlukan.
Memastikan pola makan seimbang, terutama yang mencegah sembelit dan menjaga kesehatan saluran kemih, sangatlah penting. Ini termasuk asupan cairan yang cukup untuk menghindari konsentrasi urin yang berlebihan dan sembelit.
Peran penyedia layanan kesehatan sangat diperlukan dalam mendiagnosis dan menangani sering buang air kecil. Mereka dapat menawarkan rencana perawatan yang dipersonalisasi berdasarkan kondisi dan gejala secara spesifik untuk masing-masing individu.
Setelah mengetahui apa penyebab sering buang air kecil dan cara mengatasinya pada lansia, peran nutrisi nyatanya tidak bisa diabaikan.
Untuk mencukupi dan melengkapi nutrisi setiap hari, setiap lansia perlu mengonsumsi Ensure Gold.
Ensure Gold merupakan produk pertama dan satu-satunya di Indonesia yang menawarkan nutrisi lengkap dan seimbang, termasuk HMB (Hydroxy Methylbutyrate) dan Triple Protein (Whey, Casein, dan Soy), yang teruji secara klinis dapat membantu menjaga kekuatan, membuat tubuh fit untuk menjalani aktivitas sehari-hari, dan juga mendukung daya tahan tubuh. Selain kandungan proteinnya, Ensure Gold juga diperkaya dengan 13 vitamin dan 9 mineral, kaya akan kalsium & vitamin D, serta serat pangan FOS.
SUMBER:
Frequent urination Causes - Mayo Clinic. Retrieved on November 19, 2023, from https://www.mayoclinic.org/symptoms/frequent-urination/basics/causes/sym-20050712.
Frequent Urination. Retrieved on November 19, 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/15533-frequent-urination.
Frequent urination Causes - Mayo Clinic. Retrieved on November 19, 2023, from https://www.mayoclinic.org/symptoms/frequent-urination/basics/causes/sym-20050712.
Frequent Urination. Retrieved on November 19, 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/15533-frequent-urination.
Frequent Urination in Men and Women: Causes & Treatments. Retrieved on November 19, 2023, from https://www.webmd.com/urinary-incontinence-oab/frequent-urination-causes-and-treatments.
Frequent Urination. Retrieved on November 19, 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/15533-frequent-urination.
Frequent Urination in Men and Women: Causes & Treatments. Retrieved on November 19, 2023, from https://www.webmd.com/urinary-incontinence-oab/frequent-urination-causes-and-treatments
Cara menjaga kesehatan lansia ternyata bisa diperoleh dari memberikan susu untuk orang tua. Karena susu tetap diperlukan demi memberikan manfaat di masa tua.
Setiap kelezatan hidangan makanan yang disantap setiap hari selalu dibayangi risiko mengancam bagi kesehatan jantung. Yuk, jaga pola makan demi jantung sehat
Merawat lansia bukan tugas mudah, makanya butuh pengetahuan cara merawat lansia dengan benar sebab kondisinya yang berbeda-beda juga menghadirkan tantangan sendiri. Cek cara merawat lansia di rumah sesuai kondisinya di sini.
Anda akan keluar ke situs web Abbott khusus negara atau wilayah lainnya. Perlu diketahui bahwa situs yang Anda kunjungi ditujukan untuk penduduk negara atau wilayah tertentu, seperti yang tercantum di situs tersebut. Situs ini mungkin berisi informasi tentang obat-obatan, perangkat medis, dan produk lain atau penggunaan produk tersebut yang tidak disetujui di negara atau wilayah lain.
Situs web yang Anda kunjungi juga mungkin tidak dioptimalkan untuk ukuran layar perangkat tertentu. Apakah Anda ingin melanjutkan dan keluar situs web ini?
Tetap Terhubung