Ensure Gold Vanila
- Main Image
-
- Title
- Ensure Gold Vanila
- Detail Page Path
Pusing setelah olahraga adalah hal yang umum terjadi. Saat Anda berolahraga atau melakukan aktivitas fisik, otot-otot kepala, leher, dan kulit kepala membutuhkan lebih banyak darah untuk bersirkulasi. Inilah yang menjadi penyebab sakit kepala.
Pusing setelah olahraga bisa muncul dengan cepat dan hilang dalam beberapa menit atau jam. Namun, rasa sakit ini bisa bertahan hingga beberapa hari. Meski umum terjadi, pusing usai berolahraga bisa mengganggu aktivitas.
Penyebab sakit kepala usai olahraga bisa saja terjadi karena ada masalah mendasar, dan seringkali dapat dicegah dengan obat-obatan. Untuk mengetahui apa saja penyebab sakit kepala usai olahraga dan bagaimana mencegahnya, kita bahas satu persatu dalam artikel ini:
Penyebab Pusing Setelah Olahraga
Terkadang, ada beberapa faktor yang tanpa kita sadari bisa memicu sakit kepala usai olahraga. Sebagai antisipasi, berikut penyebab sakit kepala usai olahraga:
1. Tubuh belum bugar
Ada kemungkinan Anda akan mengalami sakit kepala saat berolahraga jika kondisi tubuh tidak bugar. Jika memaksakan diri, tubuh Anda yang belum terbiasa dengan latihan intens bisa bereaksi dengan rasa nyeri, kram, atau bahkan sakit kepala.
2. Tanda dehidrasi
Pusing setelah olahraga bisa jadi tanda dehidrasi. Saat berolahraga, Anda berkeringat dan mengeluarkan cairan tubuh. Jika Anda tidak minum cukup air sebelum berolahraga, dengan mudahnya Anda akan mengalami dehidrasi.
3. Gula darah rendah
Anda bisa mengalami sakit kepala karena gula darah rendah saat berolahraga. Hal ini terjadi jika tidak ada asupan makanan sebelum olahraga. Olahraga membakar kalori, dan jika tidak cukup asupan kalori sebelum berolahraga, kadar gula darah bisa turun. Jika otak tidak mendapatkan glukosa yang cukup, ini dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk sakit kepala.
4. Sakit kepala tegang
Sakit kepala tegang atau tension headache bisa berasal dari stres, nyeri leher, atau kelelahan. Selain itu, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh otot yang tegang setelah berolahraga. Ini biasanya terjadi karena postur tubuh yang tidak tepat selama berolahraga.
5. Tidak melakukan pemanasan dan pendinginan
Tidak melakukan pemanasan dan pendinginan bisa menjadi penyebab pusing setelah berolahraga. Untuk itu, pemanasan sebelum olahraga perlu dilakukan secara tepat untuk menghindari sakit kepala pasca olahraga.
Baca Juga: Apa Gunanya Melakukan Peregangan Otot? Cek Penjelasannya di Sini!
6. Cuaca terlalu panas
Cuaca panas dalam keadaan tidak berolahraga saja bisa menyebabkan sakit kepala. Apalagi jika saat cuaca terlalu panas kita berolahraga. Ini bisa membuat tubuh kehilangan banyak cairan dan menyebabkan dehidrasi dan sakit kepala setelah olahraga.
7. Migrain
Bagi beberapa orang, olahraga bisa menjadi pemicu migrain. Biasanya hal ini ditandai dengan rasa nyut-nyutan di kepala, sensitif terhadap cahaya dan suara, mual, muntah, bahkan kelelahan.
Pentingnya Memiliki Massa Otot yang Ideal
Memiliki massa otot yang ideal bukan hanya tentang penampilan yang menarik, tetapi juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan kebugaran secara keseluruhan. Massa otot adalah jumlah jaringan otot lunak yang terdapat di dalam tubuh.
Jaringan otot secara keseluruhan membentuk massa otot tubuh. Namun, dalam kebanyakan konteks, istilah "massa otot" secara khusus merujuk pada otot rangka. Ini adalah satu-satunya jenis otot yang dapat dikontrol secara sadar oleh manusia.
Memiliki masa otot yang ideal dapat meningkatkan mobilitas, keseimbangan, dan kekuatan tubuh. Menjaga kesehatan otot juga penting untuk aktivitas sehari-hari, terutama bagi orang dewasa yang lebih tua.
Semakin tinggi tingkat kebugaran otot, semakin besar dan berat aktivitas yang bisa Anda lakukan. Anda akan dapat melakukan tugas-tugas dalam hidup Anda tanpa kelelahan yang berlebihan atau risiko cedera, termasuk risiko pusing setelah olahraga.
Menghitung Massa Otot yang Ideal
Menghitung massa otot yang ideal tergolong sulit karena ada banyak faktor yang mempengaruhinya, termasuk tinggi badan, etnis, dan tingkat kebugaran. Namun, rata-rata massa otot yang ideal untuk pria dan wanita, antara lain:
Massa otot pria
Usia (Tahun) | Persentase massa otot |
18-35 | 40–44% |
36-55 | 36–40% |
56-75 | 32–35% |
76-85 | Lebih dari 31% |
Massa otot wanita
Usia (Tahun) | Persentase massa otot |
18-35 | 31–33% |
36-55 | 29–31% |
56-75 | 27–30% |
76-85 | Lebih dari 26% |
Cara Menghitung Massa Otot Ideal
Cara paling akurat mengetahui massa otot adalah menggunakan peralatan medis, seperti scan MRI. Namun, Anda juga bisa melakukan penghitungan sendiri dengan menggunakan kalkulator online yang banyak beredar di internet. Namun, cara ini keakuratannya masih dipertanyakan. Kebanyakan metode ini memperkirakan persentase lemak tubuh terlebih dahulu.
Selain itu, ada rumus sederhana yang bisa digunakan. Tapi perlu dicatat berat badan dalam kilogram dan tinggi badan dalam sentimeter.
- Rumus untuk pria:
Massa otot = (0.32810 x Berat Badan) + (0.33929 x Tinggi Badan) - 29.5336
- Rumus untuk wanita:
Massa otot = (0.29569 x Berat Badan) + (0.41813 x Tinggi Badan) - 43.2933.
Rekomendasi Asupan Nutrisi untuk Jaga Massa Otot Ideal
Menjaga massa otot ideal penting untuk kesehatan dan kebugaran secara keseluruhan. Berikut beberapa rekomendasi asupan nutrisi untuk mencapainya:
1. Telur
Telur mengandung protein berkualitas tinggi yang bermanfaat untuk pembentukan dan pemulihan otot. Protein sendiri terdiri dari asam amino, yaitu unit dasar pembentuk protein. Telur mengandung leusin dalam jumlah yang besar. Leusin sangat penting untuk mengoptimalkan sintesis protein tubuh untuk pembentukan otot.
2. Dada ayam
Sama dengan telur, dada ayam juga kaya protein yang baik untuk massa otot. Dada ayam tanpa kulit merupakan sumber protein rendah lemak yang mudah dimasukkan ke dalam berbagai macam menu dan resep. Dada ayam ukuran sedang tanpa kulit seberat 120 gram mengandung 35.5 gram protein.
3. Salmon
Salmon terkenal karena kandungan protein lengkapnya yang tinggi (sekitar 20g per 100g sajian). Selain itu, salmon juga kaya akan asam lemak omega-3 EPA dan DHA. Asam lemak omega-3 ini bermanfaat dalam optimalisasi pemanfaatan nutrisi dengan cara mengurangi peradangan.
Menurut penelitian dari Harvard University, omega-3 dapat meningkatkan sensitivitas insulin, yang artinya kadar insulin yang beredar di aliran darah menjadi lebih rendah. Ini merupakan kabar baik karena insulin dapat meningkatkan penyimpanan lemak.
4. Kedelai
Kedelai mengandung kesembilan asam amino esensial, menjadikannya makanan vegan penting untuk pembentukan otot. Tahu, tempe, dan sebagian besar alternatif daging vegetarian terbuat dari kedelai, yang menawarkan sekitar 36 gram protein per 100 gram sajian.
5. Susu
Susu mengandung protein whey dan kasein, yang dapat meningkatkan massa otot tanpa lemak, alih-alih massa lemak. Anda bisa mengkonsumsi Ensure Gold untuk membantu membangun sekaligus menjaga massa otot. Tak hanya membantu menjaga massa otot, Ensure Gold adalah susu untuk membantu menjaga daya tahan tubuh yang mengandung tiple protein (kasein, whey, soya) dan HMB. Ensure Gold memiliki kandungan nutrisi yang lengkap dan seimbang. Anda juga bisa mengkonsumsi Ensure Gold untuk bantu mencegah pusing setelah olahraga. Ensure Gold cocok untuk orang dewasa yang aktif dan ingin menjaga kondisi tubuh agar selalu fit dan aktif.
Tetap Terhubung