Ketika tubuh memecah zat kimia bernama purin, maka akan dihasilkan asam urat. Asam urat yang dihasilkan kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui urine. Karena itu, kita perlu menjaga pola makan dan asupan purin untuk membantu tubuh membuang asam urat dengan baik dan mencegah penumpukan yang bisa memicu masalah kesehatan.
Jika kadar asam urat yang menumpuk terlalu banyak, maka bisa memicu penyakit gout atau yang kita kenal sebagai asam urat. Asam urat yang menumpuk tersebut bisa menggumpal menjadi kristal tajam. Kristal-kristal ini dapat menempel di persendian Anda dan menyebabkan asam urat, suatu bentuk radang sendi yang menyakitkan. Kristal ini juga dapat menumpuk di ginjal Anda dan membentuk batu ginjal.
7 Makanan Tinggi Purin
Pemicu utama asam urat adalah makanan tinggi purin. Sebagai antisipasi, berikut makanan mengandung purin yang harus Anda hindari:
1. Jeroan
Jeroan, seperti hati, limpa, ginjal, otak, lidah, dan babat, memiliki kandungan purin tertinggi. Sebaiknya hindari konsumsi jeroan sama sekali. Sementara untuk jenis daging lainnya, batasi konsumsinya hingga sekitar 113 gram (4 ons) per hari.
2. Seafood
Seafood seperti udang, remis, teri, sarden, lobster, dan lain-lain, perlu diwaspadai karena kandungan purinnya yang tinggi dan bisa meningkatkan risiko kadar asam urat dalam darah.
3. Daging Merah
Selain daging segar, produk olahan seperti hot dog, sosis, bacon, dan daging asap (deli meats) juga mengandung purin tinggi. Kandungan purin pada daging merah tergolong tinggi. Semakin tinggi kandungan purin dalam daging, semakin tinggi pula kadar asam urat yang dihasilkan tubuh. Konsumsi daging merah yang berlebihan dikaitkan dengan risiko tinggi kadar asam urat yang dapat memicu penyakit asam urat.
4. Makanan tinggi gula
Makanan tinggi gula, khususnya fruktosa, juga menjadi salah satu makanan yang dihindari asam urat. Hal ini terjadi karena ketika memecah fruktosa, tubuh turut melepaskan purin. Perlu diwaspadai juga konsumsi sirup jagung fruktosa tinggi, pemanis buatan yang banyak terkandung dalam soda.
5. Alkohol
Semua jenis minuman beralkohol mengandung purin tinggi. Meski tidak memiliki gejala, alkohol juga dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat. Minuman ini juga bisa menyebabkan peningkatan frekuensi serangan asam urat berulang dan berkembangnya komplikasi.
6. Tahu dan tempe
Tahu dan tempe adalah makanan berbahan dasar kedelai yang seringkali dianggap sebagai makanan sehat. Sayangnya, penderita asam urat harus mengurangi konsumsi tahu dan makanan fermentasi dari kedelai tersebut. Umumnya, makanan berbahan kedelai umumnya dianggap memiliki kandungan purin sedang, yaitu 50–150 mg/100 g. Sayangnya, makanan berprotein tinggi juga memiliki kandungan purin yang tinggi. Karena kandungan protein yang tinggi, ditambah dengan purin yang sedang,banyak orang mengklaim tahu tempe penyebab asam urat.
7. Kacang tanah
Kacang tanah adalah makanan tinggi purin yang bisa menyebabkan peningkatan asam urat dalam tubuh. Seratus gram kacang tanah mengandung 50-100 mg purin, dan kandungan purin pada kedelai adalah 27 mg/100 gram. Karena itu, penderita asam urat sebaiknya menghindari konsumsi kacang tanah.
Baca Juga: Ternyata, Ini 10 Makanan yang Mengandung Lemak Baik
Dampak Konsumsi Purin Tinggi
Konsumsi makanan tinggi purin dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah, meningkatkan risiko terjadinya penyakit asam urat (gout arthritis). Asam urat umumnya menyerang jempol kaki, namun bisa juga terjadi pada sendi lainnya.
Saat menyerang, penyakit ini bisa menyebabkan nyeri luar biasa. Bahkan, sendi atau persendian yang terkena menjadi bengkak, nyeri tekan, hangat dan merah. Namun, dampak negatif asam urat tidak hanya terbatas pada persendian.
Asam urat yang berlebihan juga dapat merusak ginjal, pembuluh darah, dan organ lainnya. Selain itu, asam urat meningkatkan risiko berbagai penyakit lain, seperti penyakit ginjal dan jantung, diabetes, depresi, bahkan sleep apnea (gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan terhenti sesaat).
Cara Mengurangi Asupan Purin
Agar kita terhindar dari asam urat dan komplikasinya, kita perlu mengurangi asupan purin dengan cara berikut:
1. Batasi makanan tinggi purin
Menurunkan konsumsi makanan tinggi purin bermanfaat bagi siapa saja yang memiliki kadar asam urat tinggi dalam darah (hiperurisemia). Bagi penderita hiperurisemia yang belum mengalami gout, langkah ini dapat membantu mencegah penyakit tersebut. Selain itu, pengurangan purin juga dapat menghalangi perkembangan gout yang sudah ada dan meminimalisir komplikasi lain akibat hiperurisemia, seperti terbentuknya batu ginjal.
2. Konsumsi dari biji-bijian utuh
Anda bisa tetap menikmati makanan pokok seperti roti, sereal, dan pasta. Pilihlah opsi gandum utuh untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang lebih baik. Anda juga bisa mengurangi asupan purin dengan mengonsumsi makanan berikut:
- Produk susu rendah lemak: Susu skim, yoghurt, dan keju.
- Minuman: Kopi.
- Protein: Telur.
- Sayuran dan buah: Seluruh jenis sayur dan buah.
- Sumber karbohidrat sehat: Kentang.
- Lemak sehat: Kacang-kacangan.
Dengan variasi makanan yang kaya ini, Anda dapat menjalani diet rendah purin dengan menyenangkan dan tetap terpenuhi kebutuhan nutrisinya.
Baca Juga: Apa Perbedaan Lemak Jenuh dan Tidak Jenuh? Cari Tahu di Sini!
3. Konsumsi air putih yang cukup
Minum air putih yang cukup merupakan hal penting dalam diet rendah purin. Asam urat dikeluarkan dari tubuh melalui urine. Jika Anda kurang minum air putih, penumpukan asam urat dalam tubuh bisa meningkat.
Menurut National Kidney Foundation, risiko terkena gout dan batu ginjal bisa dikurangi dengan minum delapan gelas air putih atau lebih per hari. Dengan terpenuhinya kebutuhan cairan tubuh, asam urat dapat terbuang dengan baik melalui urine.
Selama menghindari makanan tinggi purin, Anda bisa mengkombinasikannya dengan konsumsi Ensure Gold agar asupan nutrisi Anda terjaga. Ensure Gold hadir sebagai solusi nutrisi lengkap dan seimbang bagi Anda yang ingin menjaga kesehatan dan stamina di usia dewasa. Tak hanya mengandung nutrisi lengkap.Ensure Gold juga satu-satunya susu yang mengandung HMB dan triple Protein (Whey, Kasein, dan Soya) untuk menjaga kekuatan tulang dan otot, sekaligus daya tahan tubuh.
Tetap Terhubung