PediaSure
- Main Image
-
- Title
- PediaSure Vanila
- Detail Page Path
Saat memasuki usia dua tahun, Ibu barangkali dikejutkan dengan tingkah Si Kecil yang mulai sering berteriak, tantrum, menendang atau menggigit, berkelahi dengan kakaknya, atau mendadak menjadi sangat cengeng. Jangan cemas ya Bu, Si Kecil kini sedang memasuki fase terrible two yang sebenarnya umum terjadi dalam perkembangan anak usia dua tahun.
Apa yang dimaksud dengan fase terrible two dan bagaimana cara menyikapi Si Kecil yang sedang memasuki fase terrible two? Simak penjelasannya di bawah ini!
Fase terrible two adalah tahap perkembangan yang normal terjadi pada anak dua tahun, yakni masa ketika Si Kecil tertarik mulai belajar mandiri, tetapi di sisi lain masih ingin bergantung dan diperhatikan orang tuanya. Menurut Academy of Pediatric (AAP), fase terrible two ditunjukkan dengan peningkatan aktivitas fisik, emosi yang lebih ekspresif, perubahan mood, dan tantrum pada anak.
Perlu diketahui, fase terrible two tidak selalu hanya terjadi saat anak berusia dua tahun. Terkadang, fase ini bisa dimulai saat anak memasuki usia 18 bulan dan terus berlangsung hingga Si Kecil berusia empat tahun.
Pada usia ini, anak sedang mengembangkan keinginan untuk mandiri, kemampuan fisik yang baru, serta kemauan atau tekad kuat. Namun, kemampuan emosional dan otak Si Kecil belum sepenuhnya berkembang. Situasi itu pun menimbulkan rasa frustrasi yang kemudian diungkapkan Si Kecil melalui tingkahnya yang terkadang terasa ‘menyebalkan’ bagi kita ya Bu.
Setiap anak mungkin akan menunjukkan sikap atau perilaku berbeda-beda selama fase terrible two. Namun, pada umumnya, ada beberapa gejala yang dapat dikenali pada fase ini, yaitu:
Gejala paling umum pada masa fase terrible two adalah frustrasi atau rasa putus asa yang dirasakan Si Kecil. Rasa frustrasi ini bisa disebabkan hal-hal yang jelas, seperti ia gagal melempar bola ke keranjang. Namun, terkadang, Si Kecil juga bisa merasa kesal dan frustrasi gara-gara alasan tidak jelas, misalnya Ibu menyajikan roti panggang berbentuk segitiga bukan persegi.
Tantrum menjadi gejala paling memusingkan pada fase terrible two. Jika ada sesuatu yang tidak berjalan sesuai keinginannya, Si Kecil bisa merengek atau bahkan mengamuk dan menangis histeris. Tantrum pada anak balita juga bisa meliputi berbagai aksi fisik, seperti menendang, memukul, menggigit, atau melempar barang.
Lantaran Si Kecil sering tantrum, orangtua mungkin curiga anaknya mengidap attention-deficit/hyperactivity disorder atau ADHD. Tenang ya Bu, tantrum di fase terrible two tidaklah sama dengan ADHD pada anak. Meskipun sering tantrum dan sangat aktif bergerak, anak pada fase terrible two, setidaknya masih bisa fokus cukup lama untuk membuka-buka buku gambar atau memakan camilan.
Sementara itu, penelitian menunjukkan, sekitar 75% tantrum pada anak usia 18 bulan hingga 60 bulan, hanya akan berlangsung selama kurang dari lima menit. Jadi, saat Si Kecil tantrum atau mengamuk, sebaiknya diamkan saja hingga ia tenang dengan sendirinya ya Bu!
Jangan heran jika Si Kecil kini mulai sering berkata tidak untuk segala hal atau apa pun yang Ibu tawarkan, termasuk makanan penutup atau mainan favoritnya. Hal ini karena anak balita cenderung menggunakan kata “tidak” secara berlebihan saat mereka menguji batasan atau mempelajari kekuatan kata tersebut.
Pada fase terrible two, kemandirian anak sudah mulai tumbuh. Itulah mengapa kini Si Kecil selalu ingin melakukan segala hal sendiri, seperti memakai baju, menyisir rambut, makan, atau merakit mainan. Sebaiknya, Ibu mulai memberikan kepercayaan kepada Si Kecil untuk melakukan segala hal sendiri, tetapi tetap dalam pengawasan. Ini akan menjadi stimulasi tumbuh kembang anak yang baik.
Sebagian peneliti menjelaskan, anak balita mulai mengenal konsep kepemilikan. Oleh karena itu, Si Kecil mungkin akan lebih sering bertengkar, baik dengan orang atau bahkan hewan peliharaan, saat merasa hal-hal miliknya terancam direbut.
Selama fase terrible two, anak juga akan lebih sering mengalami perubahan suasana hati atau mood swings. Si Kecil mungkin tertawa dan bergembira, tetapi satu menit kemudian ia bisa menangis, berteriak, atau meraung-raung.
Baca Juga: Mengenal Tahapan Perkembangan Anak Anda Sesuai Umurnya
Mendengar istilah terrible two barangkali membuat Ibu membayangkan hal-hal tidak menyenangkan dan memusingkan dalam pengasuhan anak usia dua tahun. Namun, Ibu tidak perlu panik. Sebab, dengan sikap dan informasi yang tepat, Ibu dapat menangani fase terrible two pada anak dengan lebih baik.
Berikut ini beberapa cara mengatasi fase terrible two:
Saat Si Kecil tantrum, menangis meraung-raung, atau mengamuk, sangat penting bagi Ibu untuk tetap tenang. Tariklah napas panjang atau bila perlu tinggalkan ruangan dan tunggu hingga Si Kecil selesai menangis. Saat Si Kecil sudah mulai tenang kembali, Ibu bisa mendatanginya, memeluknya, dan menanyai alasannya mengamuk, lalu tawarkan beberapa solusi atas penyebab rasa frustrasinya tersebut.
Pola makan dan tidur yang teratur dapat membantu anak terhindar dari tantrum. Sebab, anak lebih sering tantrum saat merasa kelelahan atau lapar.
Anak balita membutuhkan tidur siang selama satu hingga tiga jam setiap hari. Sebaiknya jangan menjadwalkan tidur siang terlalu sore, karena bisa membuat Si Kecil kesulitan tidur di malam hari.
Saat Si Kecil mulai kesal atau bertingkah, Ibu bisa mencoba mengalihkan perhatiannya pada hal-hal lucu dan menarik. Ini dapat mencegah Si Kecil mengalami tantrum berkepanjangan.
Selain langkah-langkah di atas, Ibu juga perlu memastikan asupan nutrisi Si Kecil telah terpenuhi agar tumbuh kembangnya optimal. Selama fase terrible two, makanan utama saja seringkali tidak cukup untuk membuat Si Kecil kenyang dan tidak rewel.
Anak-anak usia 2 tahun membutuhkan sekitar 1.000 hingga 1.200 kalori setiap hari, yang bisa didapatkan dari tiga kali makan utama dan dua atau tiga kali camilan. Bila perlu, Ibu bisa memberikan PediaSure sebanyak 2-3 kali sehari atau sesuai rekomendasi dokter untuk menunjang tumbuh kembang Si Kecil.
PediaSure memiliki nutrisi lengkap yang diperkaya campuran sinbiotik prebiotik FOS, probiotik L.acidophilus, 14 macam vitamin, dan 9 mineral yang dapat membantu menjaga daya tahan tubuh agar anak tak gampang sakit.
Asupan nutrisi tambahan ini juga dilengkapi dengan omega 3, omega 6, AA, dan DHA yang penting untuk bantu meningkatkan kemampuan berpikir anak. Tak kalah penting, PediaSure juga mengandung Triple protein, arginine, vitamin K2, dan tinggi kalsium yang penting untuk bantu mengoptimalkan tumbuh kembang anak usia 1-10 tahun.
Jadi, sudah siapkah Ibu menghadapi fase terrible two Si Kecil?
SUMBER:
Dealing With the Terrible 2s: Tantrums, Screaming, and More - WebMD. Retrieved on July 29 2024 from https://www.webmd.com/parenting/the-dreaded-terrible-2s
Terrible Twos: What to Expect, Plus 9 Tips to Get You Through It - Healthline. Retrieved on July 29 2024 from https://www.healthline.com/health/parenting/terrible-twos#tips-to-get-you-through-it
Terrible Twos: What It Is and How to Deal - The Bump. Retrieved on July 29 2024 from https://www.thebump.com/a/terrible-twos
How to Handle the Terrible Twos - Toddler - What To Expect. Retrieved on July 29 2024 from https://www.whattoexpect.com/toddler-behavior/terrible-twos.aspx
How to Deal With the 'Terrible Twos' - Parents. Retrieved on July 29 2024 from https://www.parents.com/toddlers-preschoolers/development/behavioral/tackle-terrible-twos/
Energetic toddler? How to find out if your toddler has ADHD - dr Caroline Buzanko. Retrieved on July 29 2024 from https://drcarolinebuzanko.com/energetic-toddler-how-to-find-out-if-your-toddler-has-adhd/
Stay Connected