PediaSure
- Main Image
-
- Title
- PediaSure Vanila
- Detail Page Path
Mengasuh, mendidik, dan membesarkan anak mungkin menjadi pekerjaan terberat di dunia. Ada banyak upaya yang perlu orangtua lakukan untuk mendukung anak tumbuh optimal, percaya diri, mandiri, dan berhasil meraih kesuksesan di masa depan.
Untuk melakukan tugas berat ini, orangtua pun perlu memiliki bekal ilmu parenting anak yang mumpuni. Sebab, pola asuh orangtua akan sangat menentukan kepribadian dan perkembangan kemampuan anak.
Apa Itu Parenting Anak?
Parenting anak adalah proses membesarkan, mendorong, dan mendukung perkembangan fisik, emosional, sosial, serta kognitif Si Kecil hingga ia dewasa kelak. Parenting bukanlah proses yang instan dan bahkan bisa berjalan sepanjang hidup.
Seiring perkembangan zaman, ilmu parenting pun terus berkembang. Ada berbagai jenis atau tipe parenting yang bisa diterapkan dalam pengasuhan anak. Namun, pada umumnya, ada 4 gaya parenting yang biasa digunakan orang-orang di dunia, yaitu:
- Authoritative Parenting
Authoritative parenting atau pengasuhan otoritatif dianggap sebagai pola asuh paling ideal karena menerapkan kehangatan dan fleksibilitas, tetapi orangtua masih menjadi pemegang kendali. Dalam pola parenting anak ini, orangtua tidak hanya memberikan batasan dan aturan, tetapi juga menjelaskan alasan serta konsekuensi jika Si Kecil melanggarnya. Oleh karena itu, anak-anak yang diasuh dengan gaya parenting otoritatif ini akan mengerti tugas, tanggung jawab, serta apa yang diharapkan orangtua dari mereka.
Orangtua yang menerapkan pola pengasuhan otoritatif juga akan selalu pendapat anak, tetapi mereka tetap menjadi pengambil keputusannya. Anak-anak yang diasuh dengan pola parenting otoritatif biasanya tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, bertanggung jawab, dan mampu mengelola emosi.
- Authoritarian Parenting
Berbeda dengan pengasuhan otoritatif yang lebih banyak menerapkan demokrasi, authoritarian parenting atau pola asuh otoriter dijalankan menggunakan aturan ketat dan standar tinggi. Bahkan, orangtua yang menerapkan pola asuh ini tidak jarang memberikan hukuman untuk mengatur perilaku anak.
Pola parenting anak ini mungkin bisa membuat Si Kecil pandai mengikuti instruksi dan berperilaku baik. Namun, mereka akan tumbuh dengan rasa takut dihukum serta kurang berpengalaman untuk mengambil keputusan sendiri.
- Permissive Parenting
Permissive parenting atau pola asuh permisif memungkinkan orangtua untuk menjadi sahabat bagi anak-anak mereka. Orangtua yang menerapkan pola asuh ini cenderung bersikap hangat, terbuka, tidak membebani anak dengan ekspektasi-ekspektasi tinggi, dan biasanya juga tidak terlalu disiplin. Anak-anak yang tumbuh dalam pola pengasuhan permisif akan mendapatkan kesempatan untuk menentukan pilihannya sendiri, sehingga mereka cenderung memiliki keterampilan sosial cukup baik dan percaya diri. Namun, mereka juga bisa menjadi orang yang impulsif, terlalu banyak menuntut, dan kesulitan mengatur diri sendiri karena terbiasa dimaklumi dan dituruti keinginannya.
- Neglectful Parenting
Orangtua yang menerapkan neglectful parenting biasanya telah berupaya memenuhi kebutuhan dasar anak, tetapi mereka kurang perhatian. Pola parenting ini bisa terjadi tanpa disadari lantaran beberapa hal, seperti orangtua sibuk bekerja, menderita masalah kesehatan mental, atau ada masalah dalam keluarga.
Anak-anak yang tumbuh dalam pola pengasuhan ini bisa menjadi pribadi yang tangguh karena dipaksa hidup mandiri sejak dini. Namun, mereka mungkin akan kesulitan mengendalikan emosi, kurang rasa percaya diri, dan sulit mempertahankan hubungan sosial.
Baca Juga: Fakta Karakter Anak Pertama yang Wajib Ibu Pahami
7 Cara Membentuk Karakter Positif Anak
Dari berbagai gaya pengasuhan yang ada, kini positive parenting atau pola asuh positif lebih banyak disukai. Positive parenting diyakini akan lebih efektif dalam mendukung tumbuh kembang anak mandiri dan berkepribadian positif.
Berikut ini 7 cara membentuk karakter positif anak melalui positive parenting:
● Berikan pujian
Salah satu cara efektif untuk membentuk karakter positif anak adalah dengan memberikan pujian. Pujian yang diberikan orangtua akan memperkuat rasa percaya diri dan jati diri anak. Tidak perlu menunggu hingga Si Kecil melakukan hal-hal besar untuk memberikan pujian. Ibu bisa memberikan pujian pada setiap usaha dan keberanian Si Kecil untuk mencoba melakukan tugas-tugasnya secara mandiri, terlepas dari bagaimana pun hasilnya.
● Curahkan kasih sayang
Jangan ragu untuk menunjukkan rasa kasih sayang kepada anak setiap hari, baik lewat kata-kata maupun tindakan. Tunjukkan bahwa Ibu mencintai Si Kecil tanpa syarat. Misalnya, ketika Si Kecil gagal meraih sesuatu, Ibu tetap harus memberikan semangat kepadanya, alih-alih menyalahkan.
● Ciptakan quality time dengan anak
Meskipun sibuk bekerja, Ibu dan Ayah perlu meluangkan waktu untuk bermain bersama Si Kecil, membacakan buku, atau melakukan kegiatan-kegiatan seru lainnya demi menciptakan memori kebersamaan yang hangat di ingatan anak.
● Tetapkan batasan dan kedisiplinan
Disiplin adalah salah satu karakter positif yang harus dicapai dalam parenting anak. Oleh karena itu, orangtua perlu menerapkan batasan dan menekankan kedisiplinan kepada anak sejak dini. Jelaskan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan anak, perilaku apa saja yang diperkenankan dan tidak, serta konsekuensi yang akan mereka hadapi jika melanggar aturan.
● Jadilah role model yang baik
Anak-anak adalah peniru yang ulung. Oleh karena itu, jika ingin menumbuhkan anak dengan kepribadian positif, orangtua pun perlu memberikan contoh perilaku positif dalam kehidupan sehari-hari.
● Hargai anak
Tidak hanya orangtua, anak-anak pun butuh diperlakukan dengan rasa hormat agar mereka dapat tumbuh menjadi pribadi yang dapat menghargai dan menghormati orang lain pula. Oleh karena itu, Ibu dan Ayah perlu berbicara secara santun kepada Si Kecil, menghargai pendapatnya, memperhatikan saat ia berbicara, dan memperlakukan ia dengan baik.
● Libatkan diri dalam kehidupan anak
Berusahalah untuk senantiasa terlibat serta hadir, baik secara fisik dan mental, dalam kehidupan sehari-hari Si Kecil. Misalnya, saat Si Kecil menghadapi masa-masa sulit beradaptasi di sekolah atau ketika ia bingung untuk menentukan pilihan.
5 Tips Parenting Anak Usia Dini
Pola pengasuhan yang baik harus diterapkan secara berkesinambungan, sejak anak berusia dini hingga ia beranjak dewasa kelak. Namun, gaya parenting anak usia dini tentu berbeda dengan pengasuhan anak yang lebih besar.
Berikut ini beberapa tips parenting anak usia dini, mulai dari usia 0-1 tahun:
- Ajak bayi berbicara dengan suara yang lembut.
- Berikan respons dengan menjawab ocehan atau menirukan suaranya saat bayi bersuara atau mengajak berkomunikasi lewat gestur tubuh.
- Bacakan buku anak-anak yang dapat membantu meningkatkan kemampuan bahasa pada bayi.
- Bernyanyi atau mainkan musik untuk Si Kecil.
- Seringlah peluk dan cium bayi supaya ia merasa nyaman dan dicintai.
Selain tips-tips parenting di atas, Ibu juga perlu memastikan kebutuhan nutrisi Si Kecil terpenuhi agar ia dapat tumbuh optimal menjadi anak mandiri dan berkarakter positif.
Baca Juga: 10 Cara Membangun Karakter Kepemimpinan Anak Usia Dini
Rekomendasi Asupan Nutrisi untuk Anak
Bila perlu, Ibu bisa memberikan PediaSure yang diperkaya campuran sinbiotik prebiotik FOS, probiotik L.acidophilus, 14 macam vitamin, dan 9 mineral yang dapat membantu menjaga daya tahan tubuh agar anak tak gampang sakit.
Nutrisi tambahan ini juga dilengkapi dengan omega 3, omega 6, AA, dan DHA yang penting untuk bantu meningkatkan kemampuan berpikir anak. Tak kalah penting, PediaSure juga mengandung Triple protein, arginine, vitamin K2, dan tinggi kalsium yang penting untuk bantu mengoptimalkan tumbuh kembang anak usia 1-10 tahun.
Dengan gaya parenting anak yang baik didukung asupan nutrisi lengkap, Si Kecil akan tumbuh sehat, mandiri, dan berkepribadian positif.
Stay Connected