PediaSure
- Main Image
-
- Title
- PediaSure Vanila
- Detail Page Path
Mimisan, atau epistaksis merupakan kondisi yang sering terjadi pada anak-anak. Mimisan terutama terjadi ketika pembuluh darah kecil di dekat lubang hidung rusak. Meski tampak mengkhawatirkan, seringkali mimisan pada anak bukan merupakan sesuatu yang serius. Anak-anak sendiri lebih rentan mengalami mimisan dibandingkan orang dewasa karena pembuluh darah hidungnya lebih dekat ke permukaan sehingga lebih rentan pecah.
Mimisan pada anak-anak biasanya terjadi di bagian depan hidung, yang banyak terdapat pembuluh darah rapuh. Faktor lingkungan, seperti iklim kering dan penggunaan heater dalam ruangan saat udara dingin, dapat membuat anak sering mimisan dengan menyebabkan kekeringan dan retak pada selaput hidung. Meskipun sebagian besar anak-anak sudah tidak lagi mengalami mimisan saat mereka mendekati usia remaja, mengenali tanda-tandanya sangat penting untuk membedakan kejadian normal dari kejadian yang memerlukan perhatian medis.
Mimisan pada anak, meski umumnya tidak serius, bisa muncul melalui berbagai gejala. Mengenali gejala-gejala ini sangat penting bagi orang tua untuk memberikan perawatan yang tepat dan menentukan apakah perhatian medis diperlukan.
Gejala yang paling jelas adalah darah menetes atau mengalir dari hidung. Mimisan biasanya melibatkan pendarahan dari bagian depan hidung, biasanya hanya dari satu lubang hidung. Namun, jika pendarahan berasal dari bagian atas rongga hidung, mungkin berasal dari kedua lubang hidung.
Anak-anak mungkin merasakan sensasi seakan cairan mengalir di bagian belakang tenggorokannya. Hal ini sering terjadi pada mimisan posterior, dimana darah mengalir ke bagian belakang tenggorokan, bahkan ketika duduk atau berdiri.
Adanya aliran darah yang tidak biasa akan memicu anak-anak merasa ingin melakukan gerakan menelan. Gejala ini umumnya terkait dengan mimisan anterior dan posterior.
Mimisan dapat terjadi tanpa rasa sakit, atau mungkin timbul rasa sakit karena cedera atau jaringan yang sakit di dalam hidung. Ada tidaknya rasa nyeri dapat memberikan gambaran mengenai penyebab mimisan.
Gejala mimisan bisa mirip dengan kondisi kesehatan lainnya. Oleh karena itu, penting bagi tenaga kesehatan untuk mengevaluasi kondisi anak tersebut, terutama jika mimisan sering terjadi atau parah, untuk menangani masalah mendasar lainnya.
Pengenalan dini terhadap tanda-tanda ini sangatlah penting. Meskipun sebagian besar mimisan pada anak-anak tidak berbahaya, gejala-gejala tertentu, terutama perdarahan yang sering atau parah, dapat mengindikasikan kondisi yang lebih serius dan memerlukan penanganan tenaga medis.
Memahami penyebab mimisan pada anak sangat penting untuk pencegahan dan pengobatan yang efektif. Beberapa faktor, baik eksternal maupun internal, dapat menyebabkan masalah ini:
Penyebab mimisan pada anak paling sering adalah karena pilek dan alergi. Kondisi ini menyebabkan pembengkakan dan iritasi di dalam hidung, sehingga menyebabkan perdarahan spontan. Obat alergi, seperti antihistamin dan dekongestan, dapat semakin mengeringkan selaput hidung dan memperparah mimisan.
Baca Juga: Ternyata, Ini 7 Penyebab Anak Sering Batuk Pilek
Trauma fisik pada hidung, seperti akibat benturan, memasukkan benda, membuang ingus terlalu keras, atau pukulan langsung (seperti terkena bola), dapat menyebabkan mimisan. Kejadian seperti ini biasa terjadi pada anak-anak karena sifat aktif dan rasa ingin tahunya yang tinggi.
Lingkungan dengan kelembapan rendah, seperti rumah atau iklim kering, dapat membuat lapisan hidung menjadi kering, sehingga lebih rentan terhadap pendarahan. Paparan asap beracun, meskipun jarang terjadi, juga dapat menyebabkan mimisan.
Kelainan anatomi pada struktur hidung dapat menyebabkan pengerasan kulit dan pendarahan. Selain itu, pertumbuhan abnormal seperti polip, yang biasanya jinak, juga bisa menjadi sumber pendarahan di hidung.
Anak-anak dengan penyakit kronis atau mereka yang sedang menjalani pengobatan yang mempengaruhi lapisan hidung lebih rentan mengalami mimisan. Selain itu, kondisi yang mengganggu pembekuan darah, termasuk efek pengobatan atau penyakit darah seperti hemofilia, dapat memicu atau memperburuk mimisan.
Mengenali penyebab-penyebab ini sangatlah penting, tidak hanya untuk perawatan segera tetapi juga untuk mengidentifikasi kapan seringnya mimisan dapat mengindikasikan masalah kesehatan yang lebih serius, sehingga memerlukan evaluasi medis dan mungkin perawatan khusus.
Penanganan yang efektif dan pengobatan mimisan pada anak yang tepat waktu sangatlah penting. Berikut panduan 5 cara mengatasi mimisan pada anak:
Mulailah dengan meyakinkan anak ibu untuk membuatnya tetap tenang. Anak yang tenang lebih mudah untuk diobati dan kecil kemungkinannya untuk memperparah pendarahan karena merasa gelisah atau takut.
Mintalah anak ibu duduk dan sedikit mencondongkan tubuh ke depan, tidak berbaring atau memiringkan kepala ke belakang, untuk mencegah darah tertelan. Jepit bagian lembut hidung tepat di bawah tonjolan tulang selama kurang lebih 10 menit tanpa memeriksanya sesekali. Gunakan tisu atau kain bersih untuk proses ini.
Mengompres batang hidung dengan kompres dingin dapat membantu. Setelah pendarahan berhenti, cegah anak untuk menggosok, mengupil, atau membuang ingus selama 2 hingga 3 hari agar pembuluh darah dapat sembuh.
Jika pendarahan tidak berhenti setelah dua kali mencoba memberikan tekanan masing-masing selama 10 menit, itu dapat menjadi ciri mimisan yang berbahaya pada anak. Selain itu, jika ada gejala penyerta seperti cedera, pusing, atau pendarahan hebat, segera dapatkan perawatan medis.
Untuk mencegah mimisan terulang kembali, gunakan pelembab ruangan jika ruangan atau suhu sedang dalam kondisi kering, biasakan agar anak mengupil atau membuang ingus terlalu keras, menjaga kuku tetap pendek, dan mengoleskan petroleum jelly atau tetes garam untuk mencegah mimisan dan menjaga saluran hidung tetap lembab. Selain itu, pastikan alat pelindung diri selama aktivitas yang dapat menyebabkan cedera hidung.
Baca Juga: Daya Tahan Tubuh Anak Menurun? Begini 7 Cara Mengatasinya!
Selain langkah-langkah tersebut, penting bagi orang tua untuk mengetahui kapan harus menghubungi dokter dengan mengenali gejala dan cara-cara menanganinya. Memahami cara penanganan dan pengobatan ini dapat membantu orang tua menangani mimisan pada anak secara efektif.
Singkatnya, memahami mimisan pada anak-anak adalah kunci untuk menangani kondisi ini dengan efektif dengan cara memberi pemahaman pada orang tua agar memberikan respons yang tepat, mengetahui kapan perhatian medis diperlukan, dan mengambil tindakan pencegahan untuk mengurangi frekuensi kondisi ini. Kesiagaan dan informasi sangatlah penting, karena hal ini menjamin keselamatan dan kesejahteraan anak-anak dalam situasi seperti ini.
Meski kondisi mimisan umumnya bukan sesuatu yang berbahaya, namun alangkah lebih pentingnya untuk menjaga agar tubuh anak tetap sehati baik secara fisik maupun psikologis.
Salah satu hal yang penting dalam membantu pertumbuhan dan daya tahan tubuh adalah Pediasure. PediaSure dilengkapi superior formula dengan 3 sumber protein kompleks (Whey, Casein, dan Soy), MCT 15%, Arginin dan Vitamin K2 dukung optimalkan penyerapan kalsium pada tulang dipadukan dengan pola makan bergizi.
Tersedia dalam rasa vanilla, madu, dan coklat, PediaSure kini hadir dengan kandungan sukrosa 42% lebih sedikit. Selain itu, PediaSure juga diperkaya dengan DHA dan AA, Omega 3 dan Omega 6, juga mengandung campuran Prebiotik FOS & Probiotik L.acidophilus, 14 vitamin, dan 10 mineral, menjadikannya nutrisi tambahan yang lengkap.
Cara pembuatannya pun sederhana, cukup dengan mencampurkan bubuk Pediasure dengan air hangat atau dingin, untuk dikonsumsi 2-3 kali sehari. Konsumsi Pediasure dapat berkontribusi dalam pertumbuhan optimal dan bantu daya tahan tubuh.
SUMBER:
Pediatric Nosebleeds. Retrieved On November 26, 2023, From Https://Www.Childrens.Com/Specialties-Services/Conditions/Nosebleeds.
Nosebleed (Epistaxis) In Children | Johns Hopkins Medicine. Retrieved On November 26, 2023, From Https://Www.Hopkinsmedicine.Org/Health/Conditions-And-Diseases/Nosebleeds.
Nosebleed (Epistaxis) In Children | Cedars-Sinai. Retrieved On November 26, 2023, From Https://Www.Cedars-Sinai.Org/Health-Library/Diseases-And-Conditions---Pediatrics/N/Nosebleed-Epistaxis-In-Children.Html.
Nosebleeds - Better Health Channel. Retrieved On November 26, 2023, From Https://Www.Betterhealth.Vic.Gov.Au/Health/Conditionsandtreatments/Nosebleeds.
Chronic Nosebleeds In Children: What To Do - Healthychildren.Org. Retrieved On November 26, 2023, From Https://Www.Healthychildren.Org/English/Health-Issues/Conditions/Ear-Nose-Throat/Pages/Chronic-Nosebleeds-What-To-Do.Aspx.
Nosebleeds (For Parents) - Nemours Kidshealth. Retrieved On November 26, 2023, From Https://Kidshealth.Org/En/Parents/Nose-Bleed.Html.
Nosebleed (Epistaxis) In Children | Johns Hopkins Medicine. Retrieved On November 26, 2023, From Https://Www.Hopkinsmedicine.Org/Health/Conditions-And-Diseases/Nosebleeds.
Nosebleeds (For Parents) - Nemours Kidshealth. Retrieved On November 26, 2023, From Https://Kidshealth.Org/En/Parents/Nose-Bleed.Html
Penasaran dengan Flu Singapura? Penyakit yang mudah menular ini rentan menyerang anak-anak. Lalu bagaimana mengatasinya?
Saat anak mengalami radang tenggorokan, biasanya mereka akan rewel. Tapi jangan khawatir, Bu Temukan cara mengobatinya di sini!
Temukan cara memilih susu penambah nutrisi untuk berat badan Anak. Tips penting dalam memilih susu yang sesuai kebutuhan nutrisi Anak
Anda akan keluar ke situs web Abbott khusus negara atau wilayah lainnya. Perlu diketahui bahwa situs yang Anda kunjungi ditujukan untuk penduduk negara atau wilayah tertentu, seperti yang tercantum di situs tersebut. Situs ini mungkin berisi informasi tentang obat-obatan, perangkat medis, dan produk lain atau penggunaan produk tersebut yang tidak disetujui di negara atau wilayah lain.
Situs web yang Anda kunjungi juga mungkin tidak dioptimalkan untuk ukuran layar perangkat tertentu. Apakah Anda ingin melanjutkan dan keluar situs web ini?
Stay Connected