PediaSure
- Main Image
-
- Title
- PediaSure Vanila
- Detail Page Path
Sayur adalah salah satu sumber nutrisi yang penting bagi tubuh. Kandungan vitamin, antioksidan, serat, dan air di dalamnya menjadikan sayur sebagai makanan yang wajib dikonsumsi, baik oleh orang dewasa maupun anak-anak.
Mengonsumsi sayur dapat membantu memberikan energi untuk anak-anak. Selain itu, anak yang rajin mengonsumsi sayur juga diyakini akan terhindar dari risiko berbagai penyakit kronis, seperti sakit jantung, stroke, dan beberapa jenis kanker.
Sayangnya, sayur bukanlah jenis makanan yang banyak digemari anak-anak. Rasanya yang hambar dan terkadang pahit kerap membuat anak susah makan sayur.
Untuk membahas lebih lanjut mengenai manfaat sayur dan cara mengatasi anak susah makan sayur, yuk simak informasi berikut ini!
Sebelum membahas cara mengatasi anak yang susah makan sayur, ibu perlu lebih dalam memahami 4 fakta pentingnya sayur-mayur:
Vitamin, mineral, dan antioksidan dalam sayur bermanfaat untuk menjaga kesehatan otak anak. Kandungan vitamin, terutama vitamin A, dalam sayur mendukung penglihatan yang sehat dan fungsi sistem daya tahan tubuh anak.
Adapun mineral yang terkandung dalam sayur berguna meningkatkan kepadatan dan pertumbuhan tulang anak. Sementara itu, antioksidan dalam sayur dapat melindungi sel tubuh dan otak anak.
Brokoli serta sayuran berwarna merah dan ungu dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif pada anak, yakni kemampuan belajar dan berpikir si Kecil. Brokoli kaya akan antioksidan dan Vitamin K yang berfungsi membentuk sphingolipids, yakni sejenis lemak yang ditemukan di sel-sel otak. Penelitian menunjukkan bahwa Vitamin K juga membantu memori.
Sementara itu, sayuran berwarna merah dan ungu, seperti tomat, kubis ungu, dan bawang ungu, kaya akan antioksidan yang menjaga otak tetap sehat.
Fitokimia adalah zat yang memberikan warna pada sayuran. Zat warna alami sayur ini juga melindungi tanaman dari penyakit, hama atau predator, hingga patogen. Oleh sebab itu, jika anak makan sayur, mereka juga akan mendapatkan manfaat dari fitokimia untuk melindungi tubuh dari penyakit.
Sayur memiliki kalori yang rendah sehingga bisa menghindarkan anak dari risiko kenaikan berat badan, tekanan darah, hingga kolesterol. Kandungan serat yang tinggi dalam sayur dapat membantu melancarkan pencernaan anak dan membuang kelebihan racun dari tubuh.
Selain itu, serat juga memberikan energi yang lebih tahan lama untuk anak serta menghindarkan si Kecil dari risiko diabetes tipe-2.
Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Anak Susah Makan Yang Dapat Dilakukan Orangtua
Berikut ini jumlah konsumsi sayur yang dibutuhkan anak setiap hari:
Usia | Laki-laki | Perempuan |
2-3 tahun | 2,5 porsi | 2,5 porsi |
4-8 tahun | 4,5 porsi | 4,5 porsi |
9-11 tahun | 5 porsi | 5 porsi |
12-18 tahun | 5,5 porsi | 5 porsi |
Tips anak susah makan sayur yang pertama adalah dengan mencampurkan sayuran ke dalam makanan favorit si Kecil. Anda bisa memasukkan brokoli dan kembang kol ke bakso favorit si Kecil atau melengkapi topping pizza dengan jamur dan bayam.
Jangan mudah menyerah ketika anak menolak memakan satu jenis sayur. Anda bisa terus memperkenalkan jenis-jenis sayuran lain dan membiarkan si Kecil mencicipinya.
Anak akan menjadi lebih tertarik untuk menyantap makanannya jika ia dilibatkan dalam memilih dan memasak sayur yang diinginkannya.
Orang tua juga dituntut menjadi lebih kreatif menyajikan makanan. Anda bisa menyajikan nasi berbentuk panda atau dinosaurus kemudian menghiasnya dengan wortel, bayam, kacang polong, serta brokoli.
Solusi anak susah makan sayur yang berikutnya adalah dengan memasukkan potongan sayuran saat Anda membuat saus pasta, bubur, muffin serta kue, nugget ayam, hingga bakso daging sapi. Dengan begitu, si Kecil akan melahap sayuran dengan riang.
Baca Juga: Ingin Cari Solusi Anak Susah Makan? Hindari Hal - Hal Berikut!
Makanan tinggi kalori, seperti kue cokelat dan cookies, akan membuat anak cepat kenyang sehingga enggan memakan sayuran dalam menu makan siang mereka.
Cara agar anak mau makan sayur adalah dengan memberi contoh nyata kepada mereka. Anda bisa mengajak anak makan bersama temannya yang gemar memakan sayuran sehingga mereka akan turut tertarik memakan sayur.
Biasanya, alasan anak susah makan sayur adalah karena rasanya yang membosankan. Oleh karenanya, Anda bisa membuat camilan dari sayuran sebagai cara agar anak mau makan sayur. Cobalah membuat brokoli goreng tepung yang renyah dan gurih atau mencampur wortel dalam cupcakes favorit si Kecil.
Salah satu alternatif cara mengatasi anak susah makan sayur adalah membuat smoothies atau jus segar dengan campuran sayur dan buah.
Anak cenderung mencontoh kebiasaan makan orang tuanya. Oleh karena itu, Anda harus rutin mengonsumsi buah dan sayur agar si Kecil juga menyukai makanan-makanan sehat tersebut.
Baca Juga: Rekomendasi Susu Penambah Berat Badan Anak 2 Tahun!
Selain memastikan anak mengonsumsi cukup sayur untuk menjaga kesehatan mereka, Anda juga bisa memberikan PediaSure sebagai sumber nutrisi tambahan bagi si Kecil.
PediaSure diperkaya dengan DHA dan AA serta Omega 3 & 6 yang baik untuk daya pikir anak, juga Arginine dan Vitamin K2 guna mendukung pertumbuhan tulang si Kecil.
Selain itu, PediaSure mengandung nutrisi untuk pertumbuhan, yakni Triple Protein atau 3 sumber protein kompleks (whey, kasein, dan soya), 14 vitamin dan 9 mineral, campuran minyak nabati, kalsium, dan fosfor. Susu PediaSure juga mengandung nutrisi untuk daya tahan tubuh, yakni prebiotik FOS dan probiotik L.acidophilus.
PediaSure tersedia dalam empat pilihan rasa yang disukai anak, yaitu Vanila (200g-1800g), Madu (200g-850g), Cokelat (400g dan 900g), dan Classic Milky (400g) yang enak dan tanpa pemanis tambahan.
Kesepuluh cara mengatasi anak susah makan sayur di atas masih bisa dikreasikan sedemikian rupa agar sesuai dengan situasi dan kondisi si Kecil. Ibu juga memanfaatkan PediaSure untuk mendukung pertumbuhan nyata dan membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian si Kecil.
SUMBER:
Vegetables: tips to encourage your child to eat more - Raising Children Network (Australia). Retrieved 26 June 2022, from https://raisingchildren.net.au/toddlers/nutrition-fitness/healthy-eating-habits/vegetables
Why is it important to eat vegetables? - AskUSDA . Retrieved 26 June 2022, from https://ask.usda.gov/s/article/Why-is-it-important-to-eat-vegetables
Vegetables and Fruits | The Nutrition Source - Harvard TH Chan School of Public Health. Retrieved 26 June 2022, from https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/what-should-you-eat/vegetables-and-fruits/
Vegetables - Healthy Kids. Retrieved 26 June 2022, from https://healthy-kids.com.au/food-nutrition/5-food-groups/vegetables/
Here are the Most Amazing Veggies That Make Kids Smarter! - Good Parenting Brighter Children. Retrieved 26 June 2022, from https://goodparentingbrighterchildren.com/vegetables-for-kids/
19 Ways to Get Kids to Eat (and Love) More Vegetables - Liz Healthy Table. Retrieved 26 June 2022, from https://www.lizshealthytable.com/2018/04/02/19-ways-get-kids-eat-love-vegetables/
6 Clever Ways to Get Your Toddler to Eat Vegetables - Healthline . Retrieved 26 June 2022, from https://www.healthline.com/nutrition/how-to-get-toddler-to-eat-vegetables
15 Tricks to Get Your Kids to Eat Vegetables - Eat This, Not That! . Retrieved 26 June 2022, from https://www.eatthis.com/how-get-kids-to-eat-vegetables/
Ada banyak sayuran tinggi protein guna memenuhi kebutuhan nutrisi si Kecil. Yuk, cari tahu jenis sayuran yang mengandung protein tinggi di sini
Rasa sayur yang cenderung hambar dan teksturnya yang tidak familiar membuat anak cenderung menolak. Oleh sebab itu, membuat anak suka sayur menjadi tantangan
Mencari susu penambah nafsu makan? Cara meningkatkan berat badan ideal? Lengkapi nutrisi dengan kandungan protein & susu yang tepat. Klik untuk lebih lanjut
Anda akan keluar ke situs web Abbott khusus negara atau wilayah lainnya. Perlu diketahui bahwa situs yang Anda kunjungi ditujukan untuk penduduk negara atau wilayah tertentu, seperti yang tercantum di situs tersebut. Situs ini mungkin berisi informasi tentang obat-obatan, perangkat medis, dan produk lain atau penggunaan produk tersebut yang tidak disetujui di negara atau wilayah lain.
Situs web yang Anda kunjungi juga mungkin tidak dioptimalkan untuk ukuran layar perangkat tertentu. Apakah Anda ingin melanjutkan dan keluar situs web ini?
Stay Connected