PediaSure
- Main Image
-
- Title
- PediaSure Vanila
- Detail Page Path
Ibu, meskipun anak-anak usia sekolah ingin mandiri, hubungan dengan keluarga sangat penting dan berperan dalam perkembangan mereka.
Oleh karenanya, menghabiskan waktu dengan bermain bersama bisa menjadi pilihan yang baik. Waktu bermain tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga penting untuk perkembangan kognitif anak.
Hal tersebut juga membuat pemilihan permainan menjadi perkara penting untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Yuk, simak artikel ini sampai selesai untuk mengetahui mengapa permainan penting untuk anak dan beberapa permainan untuk anak SD yang dapat membantu perkembangan kognitif mereka!
Pentingnya Games untuk Anak Usia Dini
Games atau permainan edukatif memainkan peran penting dalam perkembangan anak usia dini.
Selain menghibur, permainan ini membantu anak mengembangkan berbagai keterampilan kognitif seperti pemecahan masalah, memori, konsentrasi, dan kreativitas.
Ketika bermain, anak-anak memiliki banyak cara dan waktu untuk belajar, seperti membangun rasa percaya diri, memahami lebih banyak tentang cara kerja dunia, mengembangkan keterampilan sosial, bahasa, dan komunikasi, hingga belajar tentang kepedulian terhadap orang lain dan lingkungan.
Bermain juga memberi anak-anak berbagai pengalaman sensorik, fisik, dan kognitif. Pengalaman dapat membangun koneksi di otak sehingga membantu si kecil berkembang secara fisik, kognitif, sosial, dan emosional.
10 Permainan untuk Anak SD dan Cara Mainnya
Ibu sangat penting untuk memberikan si kecil berbagai macam permainan. Anak yang mendapatkan berbagai variasi permainan memungkinkan mereka mendapatkan semua aspek pembelajaran dan perkembangan mereka, yakni fisik, sosial, emosional, dan imajinasi.
1. Puzzle
Puzzle atau teka-teki gambar membantu anak mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan keterampilan motorik halus.
Sebab, anak akan membalik, menggeser, dan menyusun potongan-potongan ke posisi yang tepat yang secara langsung membantu mengembangkan kekuatan jari dan koordinasi tangan-mata.
2. Scrabble Junior
Scrabble Junior adalah permainan kata yang menyenangkan dan mendidik. Anak-anak bisa belajar mengenali huruf dan membentuk kata-kata dengan permainan scrabble ini.
Game edukasi ini juga membantu mengeja kata-kata baru dan dan meningkatkan kemampuan membaca si kecil.
Tak hanya sekadar permainan merangkai kata, scrabble juga bisa melatih mereka tentang strategi bermain dan kompetisi yang sehat.
3. Origami
Seni melipat kertas ini merupakan pilihan baik untuk perkembangan kognitif anak SD. Melalui origami, anak-anak belajar mengikuti instruksi langkah demi langkah, yang meningkatkan kemampuan mereka untuk memahami dan menerapkan petunjuk.
Permainan seru ini juga mengasah keterampilan motorik halus dan koordinasi tangan-mata si kecil saat melipat kertas dengan presisi.
Selain itu, origami merangsang kreativitas dan imajinasi karena si kecil dapat menciptakan berbagai bentuk dan figur dari selembar kertas sederhana.
4. Find the Clues
Pernahkah Ibu melihat Blue’s Clues? Ya, Ibu bisa menirukannya sebagai aktivitas anak di rumah yang seru dan melatih kemampuan kognitif, terutama berpikir kritis dan pemecahan masalah.
Permainan "Find the Clues" mengajak si kecil menemukan petunjuk yang tersembunyi dan menggunakannya untuk memecahkan teka-teki atau mencapai tujuan tertentu.
Permainan ini mengasah keterampilan observasi, logika, dan deduksi mereka. Ibu bisa mengkreasikan permainan ini, misalnya mencari harta karun.
5. Lego
Lego adalah permainan bongkar pasang yang mengasah kreativitas dan keterampilan motorik halus anak. Permainan ini juga membantu mereka belajar tentang bentuk dan warna.
Permainan untuk anak SD ini bisa melatih berbagai keterampilan, seperti pemecahan masalah, keterampilan spasial, dan memahami tugas-tugas yang agak rumit.
6. Tic Tac Toe
Tic Tac Toe adalah permainan klasik dan sederhana, tetapi sangat efektif untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan strategi pada anak-anak.
Permainan ini juga menumbuhkan interaksi sosial antara Ibu dan si kecil serta melatih perkembangan motorik halus.
Tic Tac Toe juga dapat digunakan untuk mengembangkan sejumlah keterampilan kognitif termasuk keterampilan berhitung dan spasial, serta pengenalan warna dan bentuk.
Game edukasi ini dapat mendorong si kecil belajar merencanakan langkah dengan hati-hati dan mempertimbangkan gerakan lawan untuk memenangkan permainan.
7. Saya Berkata
Saya berkata adalah permainan yang meminta pemegang kartu memberikan instruksi kepada pemain lainnya. Meskipun sederhana, permainan ini efektif dalam mengembangkan kemampuan memori dan mengikuti instruksi.
Permainan ini dapat melatih anak meningkatkan kesadaran akan tubuhnya dengan memperagakan posisi tertentu atau meniru sebuah tindakan.
Adapun anak-anak dengan kemampuan proprioseptif yang buruk mungkin kesulitan meniru gerakan tubuh.
8. Menggambar Cerita
Permainan untuk anak SD ini mengajak si kecil mengilustrasikan kisah dari buku yang biasa mereka baca. Sebagai contoh, mintalah si kecil membaca sebuah paragraf. Dari cerita tersebut, minta mereka menggambarkan situasinya dengan pensil berwarna.
Ibu bisa memilih paragraf berdasarkan keterampilan menggambar anak Anda dan tingkat kerumitan cerita yang disukainya.
Kegiatan ini meningkatkan koordinasi antara keterampilan mendengarkan, kemampuan kognitif, dan kreativitas. Kegiatan ini juga dapat meningkatkan ekspresi diri dan harga diri.
9. Charade
Charade adalah permainan yang mengajak peserta memperagakan sebuah kata atau frasa dan peserta lainnya akan menebak kata atau frasa tersebut.
Permainan ini dapat mendorong imajinasi dan kreativitas di kecil. Mereka akan belajar untuk berpikir out of the box ketika menghadapi suatu masalah, baik sebagai aktor maupun penebak.
Dengan bermain tebak-tebakan sekaligus bermain peran, permainan ini membantu mengembangkan keterampilan berpikir dan memecahkan masalah serta dan menyenangkan untuk seluruh keluarga!
10. Eksperimen Memasak
Memasak bersama menjadi salah satu cara menghabiskan waktu dengan anak yang menyenangkan. Tingkatkan level ini dengan bereksperimen bersama.
Sebagai contoh, ajak anak belajar mengikuti resep dan mengukur bahan. Ini bisa memperkuat kemampuan membaca dan matematika mereka.
Memasak juga mengajarkan keterampilan sains dasar saat si kecil melihat bahan-bahan berubah bentuk dan warna ketika dimasak atau dicampur.
Selain itu, kegiatan ini mendorong kreativitas dan inovasi karena anak-anak dapat mencoba variasi resep dan bahan yang berbeda. Kegiatan memasak juga jadi momen untuk belajar tentang nutrisi dan pentingnya pola makan sehat.
Ibu, memilih permainan yang tepat sangat penting untuk mendukung perkembangan kognitif anak SD. Bermain tidak hanya menyenangkan, tetapi juga membantu anak belajar berbagai keterampilan dan aktivitas penting lainnya.
Baca Juga: 10 Permainan Anak yang Mendidik dan Seru
Rekomendasi Asupan Nutrisi untuk Anak SD
Untuk mendukung si kecil dalam mengikuti permainan untuk anak SD, pastikan mereka juga mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang.
PediaSure mengandung Triple Protein, Arginine dan Vitamin K2, serta diperkaya dengan DHA, AA, Omega 3 & 6, dan campuran prebiotik FOS & probiotik L. acidophilus.
Kandungan-kandungan ini baik untuk dukung tumbuh kembang anak secara keseluruhan. Dengan dukungan nutrisi yang tepat, anak dapat tumbuh sehat dan aktif serta siap belajar dan bermain setiap hari.
Stay Connected