Ensure Gold Vanila
- Main Image
-
- Title
- Ensure Gold Vanila
- Detail Page Path
Anoreksia geriatri, atau hilangnya nafsu makan dan penurunan berat badan pada usia lanjut, berdampak besar pada kesehatan serta kualitas hidup lansia. Anoreksia geriatri sering kali terabaikan, padahal hal ini dapat menyebabkan malnutrisi, membuat tubuh lemah, hingga memicu masalah kesehatan serius. Oleh karena itu, deteksi dini dan intervensi yang tepat menjadi langkah yang sangat penting untuk mengatasi anoreksia geriatri.
Anoreksia geriatri merupakan kondisi yang ditandai dengan penurunan nafsu makan dan asupan nutrisi yang menyebabkan penurunan berat badan secara tidak sengaja serta kekurangan gizi pada lansia. Berbeda dengan gangguan makan lainnya, kondisi ini biasanya dipicu oleh faktor fisik, psikologis, atau lingkungan yang terkait dengan proses penuaan. Penanganan yang tepat dapat membantu meningkatkan kesehatan fisik dan kualitas hidup lansia secara keseluruhan.
Ada berbagai penyebab anoreksia geriatri yang perlu dipahami, yakni:
Seiring bertambahnya usia, indra pengecap dan penciuman mengalami penurunan, sehingga makanan terasa kurang menarik. Hal ini sering kali membuat lansia susah makan dan cenderung memilih makanan yang hambar atau monoton, sehingga variasi nutrisi menjadi terbatas. Produksi air liur yang berkurang juga membuat proses mengunyah dan menelan lebih sulit, sehingga mengurangi daya tarik makanan.
Perubahan hormon berperan penting dalam mengatur nafsu makan pada lansia. Sensitivitas terhadap hormon ghrelin, yang merangsang rasa lapar, menurun, sementara hormon kenyang seperti leptin dan cholecystokinin (CCK) meningkat. Ketidakseimbangan ini menyebabkan rasa kenyang berkepanjangan dan menurunkan dorongan untuk makan, sehingga menciptakan siklus kekurangan asupan kalori yang kronis.
Perubahan pada sistem pencernaan, seperti lambatnya pengosongan lambung, menyebabkan rasa kenyang lebih cepat. Elastisitas lambung yang berkurang juga mengganggu pola makan normal, sehingga lansia merasa kenyang meskipun hanya makan dalam porsi kecil. Hal ini berdampak pada berkurangnya asupan kalori dan nutrisi.
Peningkatan beberapa jenis inflamasi pada lansia memengaruhi jalur nafsu makan di otak, sehingga mengurangi rasa lapar. Selain itu, peradangan ini mempercepat penurunan massa otot dan kekuatan tubuh, yang semakin memperburuk kekurangan nutrisi.
Kesepian, kesulitan keuangan, dan kehilangan pasangan sering kali menurunkan motivasi untuk makan. Kehilangan orang yang biasa yang biasa menemani makan juga mengurangi semangat untuk mempersiapkan makanan. Selain itu, keterbatasan mobilitas atau akses terhadap makanan bergizi memperburuk malnutrisi pada lansia.
Adapun ciri-ciri anoreksia geriatri, di antaranya:
Penurunan nafsu makan yang terus-menerus menjadi tanda utama anoreksia penuaan. Lansia mungkin melewatkan waktu makan, makan dalam porsi kecil, atau tidak tertarik terhadap makanan yang biasanya disukai.
Penurunan berat badan tanpa perubahan pola makan atau aktivitas fisik adalah tanda peringatan yang serius. Hal ini sering mengindikasikan adanya kekurangan nutrisi dan penurunan massa otot.
Lansia dengan anoreksia geriatri sering merasa kenyang meskipun hanya makan dalam jumlah kecil. Ini disebabkan oleh lambatnya pengosongan lambung dan penurunan elastisitas lambung.
Tanda-tanda malnutrisi seperti kelelahan, kelemahan otot, dan penurunan mobilitas sering muncul. Gejala-gejala ini meningkatkan risiko jatuh dan cedera, serta memperburuk kondisi kesehatan lainnya.
Lansia dengan anoreksia sering menarik diri dari interaksi sosial, terutama saat makan. Isolasi ini dapat memperburuk kesehatan mental dan fisik akibat kurangnya asupan nutrisi.
Baca Juga: Agar Cepat Pulih, Ini Daftar Makanan untuk Orang Sakit
Lalu, bagaimana cara mengatasi anoreksia geriatri? Berikut yang bisa Anda lakukan:
Makan bersama keluarga atau mengikuti program komunitas dapat meningkatkan interaksi sosial, mengurangi rasa kesepian, dan mendorong pola makan yang lebih teratur.
Membuat makanan lebih menarik, selalu menyediakan makanan favorit walau dalam porsi kecil, maupun menyediakan makanan yang mudah dikunyah atau ditelan dapat membantu meningkatkan nafsu makan.
Mendorong pola makan kaya protein dan tambahan nutrisi sesuai kebutuhan dapat membantu mengatasi kekurangan nutrisi. Memberikan camilan bergizi dan mendistribusikan makanan secara merata sepanjang hari juga membantu mengurangi rasa kenyang terlalu cepat.
Konseling dan terapi dapat membantu mengatasi depresi pada lansia, penurunan kognitif, atau trauma emosional yang sering memperburuk anoreksia geriatri.
Pendekatan multidisiplin yang melibatkan ahli gizi lansia, dokter, dan terapis menjadi fondasi kokoh menangani masalah anoreksia pada lansia. Dengan memantau kondisi kesehatan secara rutin, menjaga kesehatan mulut, dan mengonsumsi obat-obatan, dokter dapat mengidentifikasi serta mengatasi penyebab utama anoreksia geriatri. Selain strategi ini, dukungan berupa tambahan nutrisi yang tepat juga menjadi bagian penting dalam menjaga kesehatan lansia.
Ensure Gold hadir sebagai susu untuk orang tua 50 tahun ke atas. Formula inovatifnya mengandung HMB (Hydroxy Methyl Butyrate) dan Triple Protein (Whey, Kasein, dan Soya) untuk membantu pemeliharaan serta pemulihan otot. Diperkaya dengan 13 vitamin esensial, 9 mineral, kalsium, vitamin D, dan FOS, Ensure Gold memberikan dukungan bagi kesehatan tulang, fungsi pencernaan, serta energi harian, membantu lansia tetap aktif dan berdaya.
Tersedia dalam varian rasa Vanila, Cokelat, dan Gandum, Ensure Gold dapat dinikmati hangat atau dingin sesuai selera. Dengan kemasan praktis ukuran 150g, 380g, dan 850g, produk ini mudah diintegrasikan ke dalam rutinitas harian Anda. Cukup campurkan 5 sendok takar dengan 200ml air dan konsumsi dua kali sehari untuk hasil optimal.
Ensure Gold mendukung upaya ini dengan memberikan nutrisi penting yang membantu meningkatkan energi dan ketahanan. Jadikan Ensure Gold bagian dari asupan nutrisi harian untuk meningkatkan kualitas hidup lansia tercinta Anda.
SUMBER:
Geriatric Anorexia Nervosa | American Board of Family Medicine. Retrieved on November 15, 2024, from https://www.jabfm.org/content/30/5/666/tab-figures-data
https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC4772033. Retrieved on November 15, 2024, from https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC4772033
Mechanisms of the anorexia of aging—a review - PMC. Retrieved on November 15, 2024, from https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC5005824
The association between appetite loss, frailty, and psychosocial factors in community-dwelling older adults adults - ScienceDirect. Retrieved on November 15, 2024, from https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S2405457721011621
Article Anorexia of Aging - An Updated Short Review. Retrieved on November 15, 2024, from https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1279770723007352
Older Clients and Eating Disorders. Retrieved on November 15, 2024, from https://www.todaysdietitian.com/newarchives/110413p44.shtml
Tetap Terhubung