Ensure Gold Vanila
- Main Image
- Title
- Ensure Gold Vanila
- Detail Page Path
Pengeroposan tulang atau osteoporosis memiliki jenis yang berbeda-beda. Variasi jenis osteoporosis tersebut harus kita pahami dengan baik agar kita bisa melakukan langkah pencegahan.
Umumnya, ada tiga jenis osteoporosis yang bisa terjadi, yakni osteoporosis primer, sekunder, dan juvenil.
Setiap jenisnya memiliki langkah penanganan dan pencegahan yang berbeda-beda. Namun, sebelum mengenal jenis-jenis osteoporosis dan tips mencegahnya, sebaiknya kita memahami lebih dahulu apa itu penyakit osteoporosis.
Berikut penjelasan lengkap mengenai osteoporosis dan jenis-jenisnya yang wajib dipahami!
Untuk memahami apa itu osteoporosis, kita bisa melihatnya terlebih dahulu dari asal kata osteoporosis itu sendiri. Osteoporosis dibentuk dari dua suku kata, yakni osteo yang berarti tulang dan porous yang berarti keropos. Jadi, osteoporosis merupakan penyakit yang menyebabkan tulang keropos.
Pengeroposan tulang terjadi karena adanya penurunan massa tulang dan kualitas jaringan tulang yang bisa membuat tulang rapuh.
Data WHO menyebutkan bahwa osteoporosis merupakan penyakit yang ditandai dengan rendahnya massa tulang, disertai dengan penurunan kualitas jaringan tulang dan perubahan mikroarsitektur. Hal tersebut bisa membuat tulang rapuh dan risiko patah tulang meningkat.
Osteoporosis juga dikenal sebagai “silent disease” atau penyakit yang muncul tanpa gejala karena proses berkurangnya tulang terjadi secara perlahan. Hal tersebut kerap membuat orang tak sadar jika dirinya menderita osteoporosis sampai terjadi patah tulang.
Osteoporosis terjadi ketika metabolisme tulang terganggu. Tulang merupakan jaringan hidup yang memperbarui dirinya sendiri. Jadi, tulang yang lama akan dihancurkan dan diganti dengan tulang yang baru.
Baca Juga: Kelainan Tulang: Jenis, Penyebab & Cara Mengatasinya!
Proses tersebut didukung oleh pembangun tulang atau osteoblas dan sel pembongkar tulang atau osteoklas yang bekerja saling mengisi sehingga tulang terbentuk dengan utuh. Namun jika osteoklas bekerja melebihi osteoblas, maka kepadatan tulang akan terganggu dan tulang pun menjadi keropos.
Terganggunya metabolisme tulang bisa terjadi karena berbagai kondisi, seperti kurangnya produksi estrogen, kurangnya asupan kalsium dan vitamin D, dan berkurangnya stimulasi mekanik pada tulang. Pengeroposan tulang juga bisa terjadi karena efek samping obat tertentu dan gaya hidup buruk seperti merokok dan alkohol.
Dengan mengetahui faktor penyebabnya, kita akan lebih mudah untuk melakukan cara mencegah osteoporosis.
Osteoporosis juga terdiri dari berbagai jenis. Jenis osteoporosis pertama adalah osteoporosis primer.
Osteoporosis primer terjadi akibat penuaan disertai dengan berkurangnya produksi hormon serta asupan kalsium dan vitamin D. Osteoporosis sekunder adalah terjadi karena komplikasi akibat penyakit lain atau efek obat, yang bisa menurunkan kepadatan massa tulang.
Jenis osteoporosis berikutnya adalah osteoporosis juvenil. Osteoporosis juvenil tidak memiliki penyebab yang pasti. Biasanya, osteoporosis juvenil terjadi pada anak-anak atau orang dewasa muda.
Osteoporosis primer terjadi karena faktor penuaan. Jenis osteoporosis ini terdiri dari dua macam, yakni osteoporosis tipe 1 dan osteoporosis tipe 2. Osteoporosis tipe 1 terjadi pasca menopause atau saat wanita berhenti menstruasi.
Hal ini disebabkan oleh peningkatan aktivitas osteoklas, terkait dengan penurunan kadar estrogen dalam sirkulasi tubuh.
Kurangnya estrogen dikaitkan dengan peningkatan pelepasan sitokin yang merangsang osteoklas. Akibatnya, tulang menjadi rapuh lebih cepat namun proses pembentukan tulang baru berjalan lebih lama.
Osteoporosis primer tipe 2, yang juga dikenal sebagai osteoporosis senilis, bisa terjadi pada pria dan wanita. Jenis osteoporosis ini terjadi karena berkurangnya kalsium dan ketidak seimbangan antara kierja osteoklas dan osteoblast. Biasanya, jenis osteoporosis ini terjadi pada orang-orang yang berusia di atas 70 tahun.
Osteoporosis sekunder terjadi karena adanya efek obat atau masalah medis lain yang menyebabkan massa tulang berkurang. Beberapa penyakit yang bisa menyebabkan massa tulang berkurang antara lain gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal.
Sedangkan obat yang bisa berpengaruh pada kekuatan tulang antara lain kortikosteroid, anti kejang, dan barbiturat. Osteoporosis sekunder bisa menyebabkan penurunan densitas tulang yang sangat besar. Osteoporosis sekunder juga bisa terjadi karena adanya gangguan hormon endokrin.
Gangguan endokrin mempengaruhi sistem kelenjar yang mengontrol hormon dalam tubuh. Karena hormon berperan penting dalam pertumbuhan tulang, terlalu banyak atau terlalu sedikit pelepasan hormon dapat menurunkan kepadatan tulang.
Osteoporosis juvenil masih belum diketahui penyebabnya. Jenis osteoporosis ini kerap terjadi pada anak-anaka atau orang dewasa muda. Kondisi osteoporosis juvenil bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi hingga dewasa.
Osteoporosis juvenil biasanya ditandai dengan adanya nyeri di punggung bawah, pinggul, dan kaki, sering disertai dengan kesulitan berjalan. Penyakit ini juga ditandai dengan nyeri lutut dan pergelangan kaki serta fraktur pada ekstremitas bawah.
Pada tahap yang serius, osteoporosis juvenil bisa menyebabkan tulang belakang melengkung atau kifosis, kehilangan tinggi badan, dada cekung, atau pincang.
Baca Juga: 7 Makanan Untuk Osteoporosis Penguat Tulang
Mencegah osteoporosis tidak sesulit yang kita bayangkan. Berikut cara mencegah osteoporosis:
Aktif berolahraga akan membantu meningkatkan kepadatan dan kekuatan tulang. Anda bisa melakukan olahraga seperti latihan ketahanan dan latihan beban untuk memperkuat tulang dan otot. Lakukan olahraga tersebut secara berkala demi menjaga kesehatan tulang Anda.
Kalsium merupakan mineral pengisi tulang. Kekurangan kalsium tentu akan membuat kepadatan massa tulang berkurang. Oleh karena itu, Anda harus memastikan kebutuhan kalsium harian Anda terpenuhi demi menunjang kesehatan tulang Anda.
Vitamin D membantu tubuh dalam meningkatkan penyerapan kalsium dan menjaga kadar fosfor. Kalsium dan fosfor adalah faktor utama dalam menjaga kesehatan tulang. Oleh karena itu, konsumsi vitamin D yang cukup juga membantu mencegah terjadinya pengeroposan tulang.
Kebiasaan konsumsi alkohol bisa mempengaruhi pembentukan tulang. Sebab, kandungan alkohol bisa menurunkan kemampuan tubuh dalam menyimpan kalsium. Terlalu banyak konsumsi minuman bersoda juga bisa memicu pelepasan kalsium, yang tentunya akan mengurangi kepadatan tulang.
Baca Juga: Waspadai 5 Ciri - Ciri Penyakit Osteoporosis Berikut Ini!
Ingin tulang sehat dan kuat? Konsumsi makanan bergizi dan minum Ensure 2 kali sehari serta lakukan olahraga secara rutin.
Dengan kandungan kalsium dan vitamin D yang tinggi, Ensure akan membantu menjaga kekuatan dan kepadatan massa tulang Anda.
Perlu dipahami bahwa mengkonsumsi Ensure setiap hari minim risiko mual, mulas, dan muntah karena susu ini rendah laktosa sehingga nyaman di perut Anda.
Sebagai nutrisi tambahan, Ensure dilengkapi dengan kombinasi triple protein, yakni kasein, whey, dan soya, yang membantu mencegah hilangnya massa otot.
Kandungan 14 vitamin dan 9 mineral dalam Ensure juga diformulasikan khusus untuk mencukupi kebutuhan gizi harian Anda. Kandungan protein yang tinggi dalam Ensure juga membantu mencegah berbagai jenis osteoporosis.
Variasi rasa yang beragam juga memuat Ensure nikmat di lidah. Ensure merupakan cara mencegah osteoporosis paling mudah dan praktis.
Ensure merupakan nutrisi dewasa nomor 1 di dunia yang telah memiliki uji klinis. Minum 2 kali sehari bantu jaga daya tahan tubuh dan kekuatan untuk aktif setiap hari.
SUMBER:
Types of Osteoporosis -Paris Orthopedic and Sport Medicine. Retrieved on August 9, 2022 from https://www.parisorthopedic.com/types-of-osteoporosis/
Mengenal Osteoporosis - Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Retrieved on August 9, 2022 from https://dinkes.ntbprov.go.id/berita/mengenal-osteoporosis/
Prevention and management of osteoporosis : report of a WHO scientific group - WHO. Retrieved on August 9, 2022 from https://apps.who.int/iris/handle/10665/42841?locale-attribute=en&mode=simple
Situasi Osteoporosis di Indonesia - Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Retrieved on August 9, 2022 from https://pusdatin.kemkes.go.id/article/view/21051100002/situasi-osteoporosis-di-indonesia.html
Osteoporosis, Gejala, Penyebab dan Pencegahannya- Rumah Sakit Krakatau Medika. Retrieved on August 9, 2022 from https://krakataumedika.com/info-media/artikel/osteoporis-gejala-penyebab-dan-pencegahannya
Osteoporosis - Mayo Clinic. Retrieved on August 9, 2022 from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/osteoporosis/symptoms-causes/syc-20351968
Primary osteoporosis- National Library of Medicine. Retrieved on August 9, 2022 from https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19494666/
OSTEOPOROSIS - RSUD Purbalingga. Retrieved on August 9, 2022 from https://rsud.purbalinggakab.go.id/blog/2013/11/02/osteoporosis/
Bones and Joints - Science Direct. Retrieved on August 9, 2022 from https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and-dentistry/primary-osteoporosis
Types and Causes of Osteoporosis - Spine Health. Retrieved on August 9, 2022 from https://www.spine-health.com/conditions/osteoporosis/types-and-causes-osteoporosis
Osteoporosis - Endocrine Society. Retrieved on August 9, 2022 from https://www.endocrine.org/patient-engagement/endocrine-library/osteoporosis
Osteoporosis pada Anak - Ikatan Dokter Anak Indonesia. Retrieved on August 9, 2022 from https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/osteoporosis-pada-anak
Juvenile Osteoporosis - National Institute of Health. Retrieved on August 9, 2022 from https://www.bones.nih.gov/health-info/bone/bone-health/juvenile/juvenile-osteoporosis
Saat usia lanjut, terdapat banyak faktor yang menyebabkan penurunan berat badan. Lantas apakah susu bisa jadi solusi? Berikut penjelasannya
Masalah kesehatan pada lansia sering muncul karena adanya penurunan daya tahan tubuh atau sistem imun. Simak hubungannya & cara menjaganya berikut ini!
Penyakit kardiovaskular masih menjadi ancaman dunia (global threat) dan merupakan penyakit yang berperan utama sebagai penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia.
Anda akan keluar ke situs web Abbott khusus negara atau wilayah lainnya. Perlu diketahui bahwa situs yang Anda kunjungi ditujukan untuk penduduk negara atau wilayah tertentu, seperti yang tercantum di situs tersebut. Situs ini mungkin berisi informasi tentang obat-obatan, perangkat medis, dan produk lain atau penggunaan produk tersebut yang tidak disetujui di negara atau wilayah lain.
Situs web yang Anda kunjungi juga mungkin tidak dioptimalkan untuk ukuran layar perangkat tertentu. Apakah Anda ingin melanjutkan dan keluar situs web ini?
Tetap Terhubung