Ensure Gold Vanila
- Main Image
-
- Title
- Ensure Gold Vanila
- Detail Page Path
Protein adalah salah satu jenis makronutrien atau nutrisi yang kita butuhkan dalam jumlah banyak. Untuk mencukupi asupan makronutrien yang berperan penting dalam tubuh, kita dapat mengonsumsi berbagai makanan sumber protein.
Ada dua jenis protein yang bisa kita konsumsi, yakni protein hewani dan protein nabati. Apa saja perbedaan kedua jenis protein ini dan bagaimana fungsinya untuk tubuh? Simak penjelasannya di bawah ini!
Apa Itu Protein?
Protein merupakan molekul besar dan kompleks yang memiliki peran besar dalam tubuh. Makronutrien ini berperan dalam kinerja sel, struktur, fungsi, serta regulasi jaringan dan organ tubuh.
Itulah mengapa protein dapat ditemukan di hampir seluruh bagian tubuh, mulai dari otot, tulang, kulit, rambut, hingga jaringan tubuh lainnya. Protein membentuk enzim yang menggerakkan banyak reaksi kimia. Protein juga membentuk hemoglobin yang membawa oksigen dalam darah.
Protein terbentuk dari ratusan atau bahkan ribuan unit lebih kecil yang disebut asam amino. Asam amino tersebut terangkai menjadi satu dalam rantai panjang. Ada 20 tipe asam amino berbeda yang dapat membentuk protein.
Tubuh kita tidak dapat menyimpan asam amino, tetapi dapat memproduksinya sendiri. Meski begitu, ada sembilan jenis asam amino atau dikenal sebagai asam amino esensial, yakni histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, triptofan, dan valin, yang hanya bisa diperoleh dari makanan. Oleh karena itu, kita memerlukan asupan protein yang cukup setiap hari.
Jenis Protein yang Bermanfaat untuk Tubuh
Seperti dijelaskan di atas, protein terbentuk dari asam amino. Adapun sebanyak sembilan asam amino atau asam amino esensial harus kita dapatkan dari asupan makanan. Kandungan asam amino inilah yang kemudian akan membedakan dua jenis protein, yakni protein hewani dan protein nabati.
● Protein hewani
Protein hewani disebut sebagai jenis protein yang lengkap karena mengandung sembilan asam amino esensial. Kelengkapan kandungan asam amino inilah yang menjadi pembeda pada protein hewani dan protein nabati.
Sesuai namanya, protein hewani adalah segala jenis protein yang bersumber dari hewan, seperti telur, daging sapi, daging ayam, hati sapi/ayam, susu, ikan, dan sebagainya.
Protein hewani juga disebut memiliki kandungan protein lebih tinggi dari pada protein nabati. Oleh karena itu, orang yang sedang menjalani diet tinggi protein, lebih disarankan untuk mengonsumsi protein hewani.
Meski begitu, Anda juga perlu berhati-hati dalam mengonsumsi protein hewani, khususnya yang berasal dari daging merah, karena mengandung lebih banyak lemak dan kolesterol. Anda juga sebaiknya menghindari daging olahan, seperti sosis, ham, hot dog, atau nugget ayam karena tinggi kandungan lemak jahat dan garam.
● Protein nabati
Protein nabati adalah jenis protein yang bersumber dari tumbuh-tumbuhan. Protein nabati bisa menjadi pilihan tepat jika Anda mencari sumber protein sehat yang rendah lemak dan kaya akan kandungan serat, vitamin, serta mineral.
Namun, perlu diketahui, protein nabati bukanlah jenis protein yang lengkap. Sebab, sebagian besar sumber protein nabati, seperti buncis, kacang-kacangan, gandum, dan beras, tidak mengandung sembilan asam amino secara lengkap. Jumlah kandungan asam amino dalam protein nabati pun berbeda-beda pada setiap jenis makanannya.
Meski demikian, sebenarnya ada juga sumber protein nabati yang memiliki kandungan asam amino esensial secara lengkap, seperti quinoa, soba, spirulina, kedelai, ragi nutrisi, biji chia, dan rami.
Fungsi Protein bagi Tubuh
Protein memegang peran penting untuk kesehatan, pertumbuhan, dan mendukung fungsi tubuh kita. Berikut ini beberapa fungsi penting protein untuk tubuh:
1. Mendukung pertumbuhan jaringan tubuh
Salah satu fungsi protein adalah untuk mendukung pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Tubuh akan memecah protein dalam jumlah sama dengan yang digunakan untuk membangun dan memperbaiki jaringan. Namun, pada kondisi tertentu seperti saat sakit atau hamil dan menyusui, tubuh akan memecah lebih banyak protein untuk membangun dan memperbaiki jaringan. Itulah mengapa, orang yang sedang sakit, menyusui, atau hamil biasanya membutuhkan lebih banyak asupan protein. Demikian juga dengan orang yang sedang menjalani pemulihan cedera atau operasi, orang lanjut usia, dan atlet.
2. Memicu reaksi biokimia
Protein berfungsi memproduksi enzim yang membantu ribuan reaksi biokimia di dalam dan di luar sel tubuh. Reaksi biokimia yang didukung oleh enzim ini akan berperan dalam berbagai fungsi tubuh, seperti sistem metabolisme, pencernaan, produksi energi, pembekuan darah, kontraksi otot, dan sebagainya.
3. Menjaga daya tahan tubuh
Protein berperan penting dalam mendukung daya tahan tubuh, karena dapat membentuk imunoglobulin atau antibodi yang berfungsi melawan infeksi. Saat terserang virus atau bakteri, tubuh akan memproduksi antibodi.
4. Mengangkut dan menyimpan nutrisi
Protein juga berfungsi sebagai pengangkut zat ke seluruh aliran darah, ke dalam sel, keluar sel, atau di dalam sel. Adapun zat yang diangkut oleh protein antara lain adalah vitamin, mineral, gula darah, kolesterol, dan oksigen.
5. Memberikan energi
Bukan hanya karbohidrat dan lemak, energi juga bisa didapatkan dari protein. Dalam setiap gram protein, terkandung sekitar empat kalori yang dapat diubah menjadi energi oleh tubuh.
3 Sumber Utama Protein Hewani
Protein hewani merupakan jenis protein yang lengkap karena mengandung asam amino esensial. Berikut ini tiga sumber utama protein hewani yang baik untuk dikonsumsi:
1. Telur
Telur merupakan salah satu contoh makanan protein tinggi yang mudah didapatkan dan harganya cukup terjangkau. Satu butir telur ukuran besar atau seberat 50 gram, mengandung 6,3 gram protein. Selain itu, telur kaya akan kandungan vitamin, mineral, lemak sehat, dan antioksidan.
2. Ikan
Segala jenis ikan merupakan makanan tinggi protein. Misalnya, dalam setengah bagian ikan salmon (124 gram) terkandung 30,5 gram protein, sedangkan dalam 180 gram ikan kod diperkaya 41 gram protein.
Baca Juga: 7 Ikan Lokal dengan Protein Tertinggi dan Berkualitas
3. Daging tanpa lemak dan unggas
Anda juga dapat mengonsumsi daging sapi dan unggas sebagai asupan makanan tinggi protein. Dalam satu porsi daging sapi tanpa lemak sebegera 3 ons, terkandung 24,6 gram protein. Dalam 85 gram daging kalkun, terkandung 25,6 gram protein. Sementara itu, dalam setengah bagian dada ayam (86 gram) terkandung 26,7 gram protein.
Tips Memilih dan Mengonsumsi Protein
Pada orang dewasa, kekurangan protein bisa menyebabkan berbagai risiko kesehatan, seperti otot yang lemah, edema atau pembengkakan akibat retensi cairan, rambut tipis dan rapuh, lesi kulit, kehilangan massa otot, dan ketidakseimbangan hormon.
Orang dewasa disarankan untuk mengonsumsi 50 gram protein per hari. Untuk mencukupi kebutuhan protein harian, Anda bisa mengganti camilan dengan snack tinggi protein, seperti kacang-kacangan atau roti gandum dengan selai kacang.
Anda juga lebih disarankan mengonsumsi daging tanpa lemak, daging unggas, telur, atau produk susu rendah lemak. Cara ini membantu Anda mendapatkan manfaat dari protein hewani, tetapi terhindar dari risiko berbagai penyakit kronis karena asupan lemak jenuh yang berlebih.
Anda juga bisa melengkapi asupan jenis protein hewani dengan mengonsumsi susu tinggi protein seperti Ensure Gold. Ensure Gold merupakan brand No 1 di Indonesia telah teruji klinis mengandung HMB (Hidroksi Metil Butirat) + Triple Protein (Whey, Kasein dan Soya).
Tetap Terhubung