Pahami 5 Cara Mengatasi Kekurangan Protein Berikut!

Pahami 5 Cara Mengatasi Kekurangan Protein Berikut!

cara mengatasi kekurangan protein
cara mengatasi kekurangan protein
cara mengatasi kekurangan protein
Tags:

Protein merupakan salah satu nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah besar atau disebut juga nutrisi makro. Protein dibutuhkan tubuh sebagai zat pembangun tubuh untuk mengganti sel tubuh yang rusak dan memperbaikinya, reproduksi, dan proses metabolisme. Selain itu, protein berfungsi untuk membentuk jaringan dalam masa pertumbuhan dan perkembangan serta memelihara jaringan tubuh.

Namun, apa jadinya jika terjadi kekurangan protein pada tubuh? Bagaimana cara mengatasi kekurangan protein tersebut? Simak selengkapnya di bawah ini!

Pentingnya Protein bagi Kesehatan Tubuh

Tubuh membutuhkan protein untuk tetap sehat. Nutrisi ini dibutuhkan oleh berbagai organ tubuh seperti otot, jaringan tulang, kulit, dan rambut. Tak hanya itu, protein juga berperan penting dalam proses pembentukan energi tubuh.

Bahkan, protein juga memiliki peran untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh lewat aliran darah. Untuk daya tahan tubuh, protein membantu membuat antibodi yang melawan infeksi dan penyakit serta menjaga sel-sel tubuh tetap sehat dan menggantikan sel tubuh yang rusak atau mati.

Seperti yang dijelaskan di atas, protein punya banyak fungsi untuk tubuh. Itu artinya, kekurangan protein bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti melemahnya daya tahan tubuh, perubahan kulit dan rambut, serta pengeroposan tulang dan otot. Bahkan, sebuah studi menemukan bahwa kekurangan nutrisi protein jangka panjang bisa berpengaruh terhadap memori dan meningkatkan kecemasan.

Cara mengatasi kekurangan protein bisa dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang mengandung protein tinggi, termasuk mengonsumsi susu protein untuk lansia bagi kelompok usia 60 tahun ke atas.

Dampak Kekurangan Protein

Kekurangan protein bisa mengakibatkan sejumlah gangguan, terutama menyebabkan malnutrisi energi protein (MEP). MEP adalah gangguan kesehatan yang terjadi akibat kekurangan energi dan protein. Kondisi ini bisa terjadi pada semua kalangan usia, namun lebih sering terjadi pada anak-anak. Ada tiga jenis MEP, yaitu kwashiorkor, marasmus, dan marasmus-kwashiorkor. Kwashiorkor adalah kekurangan protein parah dalam jangka waktu lama. Marasmus adalah malnutrisi parah (kekurangan atau ketidakseimbangan asupan makanan atau zat gizi) yang disebabkan oleh tidak mengonsumsi cukup kalori. Sedangkan marasmus-kwashiorkor merupakan gabungan keduanya.

Dampak kekurangan protein yang bisa muncul meliputi:

1. Masalah pada kuku, rambut, dan kulit

Keratin adalah salah satu jenis protein yang diproduksi tubuh untuk menjaga kuku, rambut, dan kulit tetap sehat dan kuat. Tubuh yang kekurangan protein membuat kuku menjadi rapuh dan mudah patah, sedangkan rambut bisa menjadi tipis dan mudah rontok. Pada kulit, efeknya membuat kulit menjadi kering, bersisik, dan rentan terhadap infeksi.

2. Pembengkakan atau edema

Salah satu tanda paling umum saat tubuh kekurangan protein yaitu pembengkakan atau disebut edema. Pembengkakan bisa terjadi saat kadar jenis protein albumin dalam tubuh rendah. Edema menjadi salah satu tanda klasik dari kwashiorkor.

3. Perubahan suasana hati

Otak menggunakan bahan kimia yang disebut neurotransmiter untuk menyampaikan informasi antar sel. Neurotransmiter umumnya terbuat dari asam amino yang menjadi bahan penyusun protein. Saat tubuh kekurangan nutrisi protein dan tidak dapat menghasilkan cukup neurotransmiter, akan berpengaruh terhadap cara kerja otak. Rendahnya tingkat dopamin dan serotonin, membuat seseorang merasa depresi atau terlalu agresif.

4. Kelelahan

Tubuh mengambil memecah jaringan otot ketika tidak ada protein dalam tubuh yang cukup untuk digunakan. Ini menyebabkan penurunan massa otot. Kondisi ini, meskipun sedikit dapat berpengaruh pada kekuatan. Akibatnya, kita menjadi merasa mudah lelah.

5. Penyembuhan luka lebih lama

Tubuh membutuhkan protein untuk melakukan pembekuan darah. Penyembuhan luka pada seseorang yang kekurangan nutrisi protein akan terjadi lebih lama. Sebuah studi menunjukkan bahwa pemberian senyawa protein bisa mempercepat penyembuhan luka dan meningkatkan status gizi.

5 Cara Mengatasi Kekurangan Protein

Kebutuhan nutrisi termasuk protein harus terpenuhi agar tubuh tetap sehat. Ada beberapa cara mengatasi kekurangan protein yang bisa dilakukan, antara lain:

1. Mengonsumsi daging tanpa lemak

Cara mengatasi kekurangan protein terutama dilakukan dengan meningkatkan asupan protein dalam makanan. Anda bisa mengonsumsi makanan kaya protein seperti daging sapi tanpa lemak atau daging ayam tanpa kulit. Satu porsi (85 g) daging giling mengandung sekitar 21,3 g protein. Jenis daging sapi terbaik yang bisa dipilih yaitu daging sapi tanpa lemak, agar membantu membatasi asupan lemak jenuh untuk kesehatan jantung yang optimal. Sementara itu, dada ayam menjadi sumber protein tanpa lemak yang baik. 100 g dada ayam tanpa kulit menyediakan sekitar 22,5 g protein.

2. Mengonsumsi kacang-kacangan

Kacang-kacangan dan biji-bijian juga merupakan sumber protein yang baik. Anda bisa menambahkan berbagai jenis kacang-kacangan dan biji-bijian dalam diet harian. Penting untuk mengonsumsi berbagai makanan kaya protein agar mendapatkan semua asam amino esensial.

3. Mengonsumsi ikan

Secara umum komposisi protein hewani pada ikan tidak terlalu berbeda dengan protein hewani lainnya. Namun, ikan disebut lebih menyehatkan karena kandungan lemak tak jenuhnya, terutama omega 3. Bahkan, kandungan omega 3 pada ikan jauh lebih tinggi dibanding sumber protein hewani lainnya. Salah satu ikan tinggi protein yaitu tuna. Tuna adalah sumber protein yang sangat baik dan sumber asam lemak tak jenuh yang menyehatkan jantung. 107 gram ikan tuna mengandung sekitar 20,3 g protein.

Baca Juga: 7 Ikan Lokal dengan Protein Tertinggi dan Berkualitas

4. Mengonsumsi keju cottage

Keju cottage merupakan salah satu jenis keju rendah lemak dan kalori, tapi mengandung protein tinggi. Selain itu, keju cottage juga mengandung kalsium, fosfor, selenium, vitamin B12, riboflavin, dan berbagai nutrisi lain.

5. Mengonsumsi susu tinggi protein

Susu mengandung hampir semua nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Susu menjadi sumber protein berkualitas tinggi dan kaya akan vitamin dan mineral seperti kalsium, fosfor, dan riboflavin. Semakin bertambah usia, kebutuhan protein dalam tubuh semakin meningkat. Dikarenakan protein berperan dalam menjaga tulang dan otot, sehingga lansia bisa menambahkan susu protein untuk lansia dalam diet harian untuk menjaga kesehatan tulang dan otot.

Susu protein untuk lansia salah satunya Ensure Gold, yang mengandung nutrisi lengkap dan seimbang. Ensure Gold merupakan brand No.1 di Indonesia yang telah teruji klinis mengandung HMB (Hidroksi Metil Butirat) dan Triple Protein (Whey, Kasein, dan Soya).

Tips Menghindari Kekurangan Protein

Cara terbaik mencegah kekurangan nutrisi protein adalah dengan mengonsumsi makanan tinggi protein. Meski begitu, Anda juga perlu memastikan mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang. Anda tetap harus memenuhi kebutuhan karbohidrat, lemak, dan serat harian. Selain mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang, penting juga untuk menjaga hidrasi tubuh dengan minum air putih sesuai kebutuhan.

Itu tadi sejumlah cara mengatasi kekurangan protein yang bisa Anda lakukan di rumah. Namun perlu diingat, jika memiliki riwayat penyakit atau kondisi medis tertentu, segeralah berkonsultasi dengan dokter dan ahli gizi!

SOURCE:

Fungsi Pangan dan Gizi untuk Kesehatan - Kemkes RI. Retrieved June 20, 2024 from https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1867/fungsi-pangan-dan-gizi-untuk-kesehatan

Protein: Why Your Body Needs It - WebMD. Retrieved June 20, 2024 from https://www.webmd.com/diet/benefits-protein

8 Protein Deficiency Symptoms - Health. Retrieved June 20, 2024 from https://www.health.com/nutrition/signs-not-eating-enough-protein

Low Protein Diet Induces Memory Loss and Anxiety Like Behavior via Decreases of Neurotransmitters in Aged Male Mice (P14-028-19) - PMC. Retrieved June 20, 2024 from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6574821/

Malnutrisi Energi Protein (MEP) - Penyebab dan Pengobatannya - Siloam Hospitals. Retrieved June 20, 2024 from https://www.siloamhospitals.com/en/informasi-siloam/artikel/mengenal-malnutrisi-energi-protein

How to detect and address protein deficiency in your diet - Nation Africa. Retrieved June 20, 2024 from https://nation.africa/kenya/health/tips/how-to-detect-and-address-protein-deficiency-in-your-diet-3871866

8 Signs and Symptoms of Protein Deficiency - Healthline. Retrieved June 20, 2024 from https://www.healthline.com/nutrition/protein-deficiency-symptoms#TOC_TITLE_HDR_3

Protein Deficiency: 7 Signs You're Not Getting Enough Protein - WebMD. Retrieved June 20, 2024 from https://www.webmd.com/diet/ss/slideshow-not-enough-protein-signs

The Effect of a Compound Protein on Wound Healing and Nutritional Status - PMC. Retrieved June 20, 2024 from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8970868/

39 high-protein foods - Medical News Today. Retrieved June 20, 2024 from https://www.medicalnewstoday.com/articles/321522#high-protein-foods

Sumber Protein Bukan Hanya Susu – Sehat Negeriku. Retrieved June 20, 2024 from https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20180329/3825391/sumber-protein-bukan-susu/

16 Foods for High Protein Meals - Healthline. Retrieved June 20, 2024 from https://www.healthline.com/nutrition/high-protein-foods  

Produk Rekomendasi

Artikel Terkait