Pahami Perkembangan Psikomotorik dalam Perkembangan Anak Usia Dini

Pahami Perkembangan Psikomotorik dalam Perkembangan Anak Usia Dini

psikomotorik adalah
psikomotorik adalah
psikomotorik adalah

Sebagai orang tua, Ibu tentu ingin si Kecil dapat tumbuh sehat dan aktif. Selain itu, Ibu pasti juga berharap perkembangan keterampilan si Kecil yang berjalan seiring dengan pertambahan usianya.

Pertumbuhan anak berhubungan dengan bertambahnya ukuran fisik, seperti berat dan tinggi badan. Sedangkan perkembangan anak mempengaruhi peningkatan kemampuan struktur dan fungsi tubuh menjadi semakin kompleks, seperti menulis dan berlari.

Perkembangan psikomotorik adalah salah satu aspek yang perlu Ibu perhatikan untuk memastikan si Kecil berkembang dengan baik secara fisik. Selain itu, Ibu juga perlu memperhatikan perkembangan kognitif dan afektifnya.

Definisi Psikomotorik

Sebelum membahas lebih jauh tentang perkembangan psikomotorik, mungkin Ibu perlu memahami terlebih dahulu definisinya. Istilah psikomotor mengacu pada hubungan yang terjalin antara fungsi kognitif dengan pergerakan otot.

Dalam konteks psikologi, keterampilan psikomotorik adalah berbagai tindakan yang membutuhkan proses mental dan aktivitas fisik, mulai dari gerakan sederhana seperti meraih benda, hingga tindakan yang lebih kompleks, seperti memainkan alat musik.

Keterampilan psikomotorik melibatkan koordinasi antara otak, sistem saraf, dan juga otot. Perkembangan psikomotorik dilakukan melalui pembelajaran dan latihan. Perkembangan psikomotorik memiliki peran penting bagi perkembangan anak yang akan mempengaruhi kemampuannya dalam menjalankan aktivitas yang memerlukan mental dan fisik.

Dalam mempelajari keterampilan psikomotorik, si Kecil akan melalui tiga tahapan, yakni tahap kognitif, asosiatif, dan tahap otonom.

Selama tahap kognitif, anak akan mempelajari keterampilan baru dengan bergantung pada pengetahuannya dan mencoba mengembangkan gambaran besar tentang apa yang dibutuhkan untuk menguasainya.

Pada tahap ini, hasil yang didapat masih belum konsisten. Contoh pembelajaran keterampilan psikomotorik adalah saat anak mulai belajar menulis huruf. Awalnya, si Kecil masih perlahan menggoreskan garis demi garis dan sesekali masih melakukan kesalahan.

Di tahap asosiatif, anak akan mulai terbiasa menghubungkan garis-garis huruf. Selanjutnya, di tahap otonom anak sudah menguasai cara menulis sehingga dapat menulis dengan lancar.

Contoh lainnya pembelajaran keterampilan psikomotorik adalah ketika anak belajar menaiki sepeda atau menendang bola.

Pembelajaran keterampilan psikomotorik bukan hanya terjadi saat perkembangan anak usia dini, namun berlangsung sepanjang hidup.

Keterampilan motorik merupakan kemampuan yang dibutuhkan untuk menggerakkan tubuh dan dalam prosesnya bisa menjadi sangat kompleks. Untuk memudahkan dalam memahaminya, keterampilan motorik dapat dibagi menjadi dua, yakni motorik kasar dan motorik halus.

Definisi dan Contoh Keterampilan Motorik Kasar

Keterampilan motorik kasar adalah kemampuan menggerakkan anggota tubuh yang melibatkan otot berukuran besar, seperti pada lengan, kaki, dan badan. Keterampilan motorik kasar biasanya ditunjukkan dengan gerakan-gerakan tubuh yang besar, seperti merangkak, berjalan, berlari, dan melompat.

Saat si Kecil sedang membangun keterampilan motorik kasarnya, Ibu akan melihatnya menjadi lebih aktif dan bergerak kesana kemari. Keterampilan motorik kasar mulai dilatih sejak anak masih bayi dengan menggerak-gerakkan tangan dan kakinya.

Seiring bertambahnya usia, si Kecil akan semakin menguasai keterampilan motorik kasarnya sehingga bisa melakukan aktivitas seperti bermain lempar tangkap bola, memanjat, menyeimbangkan badan dengan satu kaki, hingga bersepeda.

Definisi dan Contoh Keterampilan Motorik Halus

Keterampilan motorik halus adalah kemampuan untuk menggerakkan bagian tubuh yang melibatkan otot yang lebih kecil, seperti di pergelangan tangan, telapak tangan, telapak kaki, juga jari.

Dengan keterampilan motorik halus, si Kecil akan mampu menggunakan tangannya untuk memegang, menggenggam, mencengkram, hingga mencubit. Contoh keterampilan motorik halus yang bisa dipelajari anak di usia dini, seperti mengambil makanan, memegang pensil atau alat tulis, hingga mengancingkan baju.

Keterampilan motorik halus penting dikuasai sejak dini untuk membantu anak lebih mandiri. Selain itu, keterampilan ini juga berkaitan dengan kemampuan bahasa, literasi, hingga perkembangan otak anak.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mengoptimalkan Otak Kanan & Kiri Anak? Ini 7 di Antaranya!

Hubungan Psikomotorik dengan Perkembangan Kognitif dan Afektif

Dalam perkembangan anak, ada tiga faktor yang bisa diperhatikan sebagai acuan dalam penilaian, yakni perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Konsep tiga aspek tersebut dikenal dengan Taksonomi Bloom, yang dicetuskan oleh psikolog bidang pendidikan, Benjamin Bloom, bersama dengan rekan-rekannya pada tahun 1956.

Perkembangan kognitif menggambarkan bagaimana pikiran anak berkembang hingga akhirnya dapat berpikir. Perkembangan kognitif menjadi proses mental anak untuk memahami, menemukan pengetahuan, membandingkan, dan berpikir

Proses mental yang dimaksudkan di atas adalah suatu upaya mengolah informasi untuk mencapai kognisi, kecerdasan, pembelajaran, pemecahan masalah, dan pembentukan konsep.

Menurut Bloom, perkembangan kognitif dapat dibagi menjadi 6 aspek yang lebih rinci, yaitu pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation).

Sedangkan, perkembangan afektif merupakan perkembangan berkaitan dengan sikap dan nilai. Perkembangan ini dibedakan Bloom menjadi 5 kategori, yakni penerimaan (receiving), responsif (responsive), penilaian (valuing), pengorganisasian (organizing), karakterisasi (characterization).

Sementara, perkembangan psikomotorik berkaitan dengan keterampilan dan kemampuan untuk bertindak setelah memperoleh pengalaman pembelajaran tertentu.

Perkembangan psikomotorik terdiri dari 7 tahapan kategori, yaitu persepsi (perception), kesiapan (readiness), gerak terarah (guided movement), kebiasaan (accustomed movements), gerak kompleks (complex movements), adaptasi (adaptation), dan kreativitas (creativity).

Perkembangan afektif meliputi kesadaran akan emosi diri sendiri, orang lain, kemudian menghubungkan, mengelola, serta mengekspresikannya.

Perkembangan afektif anak dapat mempengaruhi bagaimana si Kecil berperilaku dan bertindak terhadap sesuatu bergantung pada perasaan dan juga pikirannya.

Ketiga perkembangan dalam proses pembelajaran anak ini memiliki hubungan erat dan tidak terpisahkan. Sebelum mencapai aspek psikomotorik, anak akan melalui tahap kognitif dan afektif.

Pada tahap penerimaan, anak harus terlebih dahulu memiliki perhatian untuk menerima informasi. Dengan adanya perhatian, anak akan lebih mudah menerima pengetahuan, demikian seterusnya.

Setelah anak melalui tahap kognitif dan afektif, selanjutnya akan siap menuju tahap psikomotorik dengan berdasarkan pada yang sudah dipelajarinya di kedua tahapan sebelumnya.

Baca Juga: Memahami Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

Rekomendasi Asupan Nutrisi untuk Anak

Untuk mendukung perkembangan psikomotorik si Kecil, salah satu hal yang bisa Ibu lakukan adalah memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya. Berikan si Kecil makanan dan minuman yang sehat dan bergizi seimbang. Bila perlu, berikan asupan nutrisi tambahan dari PediaSure.

Dengan formula yang mengandung Arginin dan vitamin K2, PediaSure dapat membantu mengoptimalkan pertumbuhan tulang untuk mendukung pertumbuhan anak. Selain itu, PediaSure yang diperkaya 14 vitamin dan 9 mineral, serta dilengkapi Triple Protein (Whey, Kasein, dan Soya) dapat membantu perkembangan kognitif dan mengoptimalkan daya tahan tubuh si Kecil.

Demikian ulasan tentang perkembangan psikomotorik anak di usia dini. Semoga dari penjelasan di artikel ini, Ibu semakin memahami bahwa memantau perkembangan psikomotorik adalah hal yang penting untuk memastikan si Kecil tumbuh berkembang dengan baik.

SUMBER: 

Pentingnya Pemantauan Tumbuh Kembang 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak - IDAI. Retrieved on July 31, 2024 from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/pentingnya-pemantauan-tumbuh-kembang-1000-hari-pertama-kehidupan-anak

Why Psychomotor Learning Is Critical For Children - My Gym. Retrieved on July 31, 2024 from https://mygym.com.sg/why-psychomotor-learning-is-critical-for-children/

Psychomotor - Psychology Lexicon. Retrieved on July 31, 2024 from https://www.psychology-lexicon.com/cms/glossary/49-glossary-p/23370-psychomotor.html

What are Psychomotor Skills? - Organizational Psychology Degrees. Retrieved on July 31, 2024 from https://www.organizationalpsychologydegrees.com/faq/what-are-psychomotor-skills/

13 Fun Ways to Develop Motor Skills in Young Children - Rasmussen University. Retrieved on July 31, 2024 from https://www.rasmussen.edu/degrees/education/blog/motor-skills-in-young-children/

Toddler development: motor skills - Pregnancy Birth and Baby. Retrieved on July 31, 2024 from https://www.pregnancybirthbaby.org.au/toddler-development-motor-skills

Saguni, F. (2019). The Effect of Cognitive, Affective and Psychomotor Development on Children's Creativity in Education Games of Al-Khairaat Kindergarten at Palu City. Journal of Education and Practice, Vol.10, No.4, 2019. https://www.iiste.org/Journals/index.php/JEP/article/view/46474/47989

Affective Development - Play and Playground Encyclopedia. Retrieved on July 31, 2024 from https://www.pgpedia.com/a/affective-development

Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik Menurut Bloom – Perkembangan dan Peranan - DosenPsikologi.com. Retrieved on July 31, 2024 from https://dosenpsikologi.com/kognitif-afektif-dan-psikomotorik

Rangkaian Produk PediaSure

Baca Selengkapnya Tentang Tumbuh Kembang si Kecil