PediaSure
- Main Image
-
- Title
- PediaSure Vanila
- Detail Page Path
Tiga tahun pertama merupakan periode emas untuk perkembangan anak. Di usia ini, otak mereka berkembang pesat dan siap menyerap berbagai macam informasi dan stimulasi. Untuk menstimulasi anak, Ibu bisa memberikannya permainan edukatif.
Alat permainan edukatif ini merupakan salah satu media belajar yang efektif dan menyenangkan bagi anak dan ibu.
Ibu, bermain, nyatanya lebih dari sekedar bersenang-senang. Pasalnya, melalui permainan edukatif, anak dapat belajar dan membangun keterampilan hidup yang penting. Mulai dari memecahkan masalah hingga mengekspresikan ide. Bonusnya, lewat bermain akan membuat ikatan antara ibu dan anak menjadi lebih kuat.
Berikut ini kita akan dibahas tentang serba-serbi mainan edukasi. Mulai dari manfaatnya hingga berbagai alat permainan edukatif yang bisa ibu lakukan di rumah. Simak yuk!
4 Pentingnya Permainan Edukatif untuk Anak
Permainan edukatif memiliki banyak manfaat bagi perkembangan anak, antara lain:
1. Memperkuat ikatan ibu dan si kecil
Sebagai teman bermain pertama Si Kecil, Ibu dapat memberikan kesempatan belajar dan menjalin ikatan dengan anak. Dengan memberikan cinta, kenyamanan, dan perhatian kepada anak, ibu telah meletakkan dasar bagi pengembangan keterampilan emosional dan sosial yang mendukung kesehatan mental dan kesejahteraan di masa depan mereka.
2. Bermain mengurangi tingkat stres
Mainan edukasi, menari, dan bernyanyi adalah cara yang bagus untuk menghilangkan stres bagi ibu dan anak Anda. Saat ibu menikmati momen menyenangkan dan tertawa bersama, tubuh melepaskan endorfin yang meningkatkan perasaan bahagia.
Penelitian juga menunjukkan bahwa bermain bersama orang tua dapat melindungi anak dari dampak negatif paparan stres yang berkepanjangan. Bermain dan hubungan yang positif dan suportif dengan orang dewasa dapat membantu meredam efek ini.
3. Belajar memecahkan masalah
Permainan edukatif membantu mengembangkan keterampilan memecahkan masalah. Membuat anak belajar berpikir kreatif dan mengamati masalah dari semua sudut. Memecahkan masalah merupakan keterampilan yang membantu mengembangkan pemikiran kritis dan meningkatkan perkembangan kognitif pada anak-anak.
4. Kemampuan sosial
Bermain punya peran dalam perkembangan sosial Si Kecil karena membantu anak belajar cara berinteraksi dengan orang lain. Melalui bermain, anak mengembangkan pemahaman tentang harapan dan aturan sosial, dan bermain memberikan kesempatan untuk berbagi pikiran dan ide, mendengarkan, dan berkompromi.
Baca Juga: Mengenal Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini
12 Jenis Alat Permainan Edukatif untuk Melatih Perkembangan Anak
Berikut adalah jenis alat permainan edukatif (APE) yang umum digunakan untuk melatih perkembangan anak:
1. Bermain balok
Balok adalah salah satu APE untuk Paud yang memiliki segudang manfaat. Melalui balok, anak dapat membangun berbagai bentuk dan struktur, serta memahami konsep ukuran.
Tak hanya itu, bermain balok juga dapat mengasah imajinasi, memecahkan masalah, dan termasuk permainan motorik kasar dan halus. Dengan menyusun balok, anak akan mengembangkan koordinasi tangan-mata, mengangkat, memindahkan, dan membuat bangunan.Permainan ini juga memperkuat jari, tangan, dan lengan mereka.
Melalui balok, anak belajar sains sederhana. Anak belajar tentang keseimbangan, berat, kesadaran spasial, dan gravitasi.
2. Menumpuk benda
Selain balok, Ibu juga dapat bermain menumpuk dan membangun menara dengan benda lain seperti bantal, kardus, atau mainan kecil. Dengan menumpuk benda, anak belajar cara menyeimbangkan benda untuk membuat menara. Permainan ini melatih koordinasi mata-tangan, dan berhitung. Misalnya, saat bermain, Ibu dapat bertanya berapa benda yang sudah disusun, dan anak belajar memilih benda yang besar atau kecil untuk membangun menara. Saat menara roboh, dorong anak untuk mencobanya lagi.
3. Puzzle
Bermain puzzle juga termasuk Ape paud. Puzzle membantu mengembangkan banyak keterampilan, menjadikannya mainan edukasi yang sempurna.
Puzzle membantu meningkatkan perkembangan kognitif anak, seperti pengenalan pola, konsentrasi, dan daya ingat. Puzzle juga membantu mengembangkan keterampilan motorik halus dan motorik kasar anak, karena jari-jari dan tubuh bergerak untuk menyatukan potongan-potongan puzzle.
Puzzle perlu dipecahkan dengan cara yang logis, melalui coba-coba, atau dengan mencocokkan warna, bentuk, dan pola.
4. Menyortir
Permainan ini bagus untuk meningkatkan keterampilan motorik halus, dan koordinasi tangan-mata, serta mengajari matematika dasar melalui ukuran, bentuk, dan pola.
Ada banyak sekali hal di rumah yang bisa Ibu gunakan untuk belajar memilah atau menyortir. Mulai dari menyortir bentuk yang mirip, memilah benda berdasarkan jenisnya (pakaian, peralatan makan, mainan), memilah warna, dan memilah material benda (kayu, logam, plastik).
5. Bermain musik
Bermain musik baik untuk tahap sensorimotor, tahap pertama dari perkembangan kognitif anak yang terjadi pada usia 0–2 tahun. Pada usia ini, Si Kecil dapat belajar untuk mengenal diri sendiri dan dunia luar melalui kemampuan sensorik (melihat dan mendengar) serta tindakan motorik (menyentuh dan menggapai).
Musik juga merangsang kreativitas dan kecerdasan linguistik serta matematika. Hal ini yang membuat otak anak berkembang melalui musik. Selain itu, dengan musik akan meningkatkan suasana hati yang membuat tingkat stres si Kecil berkurang.
6. Board game
Alat permainan edukatif lainnya adalah board game atau permainan papan, seperti catur, monopoli, ular tangga, dan ludo.
Board game memiliki banyak manfaat untuk perkembangan anak, di antaranya mengembangkan keterampilan sosial melalui bekerja sama, bergiliran, berbagi.
Kemudian juga meningkatkan fungsi kognitif melalui keterampilan berhitung, membaca, dan memecahkan masalah.
7. Dadu dan kartu
Permainan dadu dan kartu cukup populer di Indonesia, salah satunya kartu, ular tangga, dan lainnya. Permainan ini membantu mengembangkan keterampilan logika dan penalaran, berpikir kritis, dan meningkatkan penalaran spasial. Permainan ini juga membantu anak belajar fokus, meningkatkan keterampilan sosial dan berkomunikasi.
8. Bermain peran
Bermain peran seperti dokter-dokteran, masak-masakan, atau toko-tokoan membantu anak belajar tentang peran sosial, mengembangkan imajinasi, dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi.
9. Mewarnai buku gambar
Mewarnai buku gambar membantu anak-anak mengembangkan kreativitas, koordinasi mata-tangan, pengenalan warna, dan mengasah motorik.
10. Mencorat coret dan menulis
Mencorat coret merupakan dasar untuk menulis tangan, merupakan APE paud. Menulis adalah keterampilan kompleks yang membutuhkan waktu untuk dipelajari. Untuk menulis, anak-anak memerlukan keterampilan motorik halus, bahasa, ingatan, dan konsentrasi.
11. Meniup gelembung
Sabun juga bisa menjadi alat permainan edukatif yang seru, Bu. Caranya, tiupkan sabun yang sudah diberi air sehingga encer untuk membuat gelembung.
Permainan satu ini akan membantu mengembangkan otot mulut, saat anak mengerutkan bibir dan meniup sabun. Memperkuat otot di mulut akan mengembangkan kemampuan mereka dalam mengeluarkan suara yang jelas saat berbicara dan menelan makanan.
Tak hanya itu, saat anak meraih gelembung untuk dipecahkan, tangan dan mata mereka berkoordinasi untuk mengikuti gerak gelembung. Saat gelembung berhasil dipecahkan, anak juga belajar konsep sebab akibat yang baik untuk perkembangan kognitif mereka.
12. Membaca buku cerita
Membaca buku cerita setiap hari membantu perkembangan anak Anda dalam banyak hal. Antara lain mengenalkan anak bunyi, kata, dan bahasa. Kemudian membangkitkan imajinasi dan rasa ingin tahu anak, melatih anak untuk fokus, dan mengajari si kecil tentang dunia ini.
Baca Juga: 10 Permainan Anak yang Mendidik dan Seru
Lengkapi Stimulasi Si Kecil dengan PediaSure
Itulah 12 alat permainan edukatif yang bisa Ibu coba di rumah. Sebab, bermain bersama anak akan memperkuat ikatan emosional dan membantu anak belajar banyak hal. Untuk menemani si Kecil bermain, Ibu bisa memberikan susu PediaSure.
PediaSure diperkaya DHA dan AA, juga Omega 3 & 6 yang baik untuk perkembangan kognitif anak. Juga mengandung 14 vitamin dan 9 mineral penting untuk mendukung pertumbuhan anak dan bantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian Si Kecil.
PediaSure diformulasikan untuk anak usia 1-10 tahun. Untuk mendapatkan manfaatnya, cukup larutkan 4 sendok takar PediaSure dengan 190 ml air hangat atau dingin. Berikan hingga 2 kali sehari.
Dengan memberikan stimulasi yang tepat melalui alat permainan edukatif dan asupan kaya nutrisi, anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang cerdas, kreatif, dan mandiri. Selamat mencoba, ya Bu!
Stay Connected