PediaSure
- Main Image
-
- Title
- PediaSure Vanila
- Detail Page Path
Tahukah Ibu, perkembangan atau meningkatnya kemampuan-kemampuan bayi berhubungan erat dengan pertumbuhan dan perkembangan otak anak? Seperti yang kita tahu, otak tumbuh dan berkembang dengan pesat pada 1.000 hari pertama kehidupan Si Kecil. Bahkan, pada usia anak 2 tahun, volume otaknya sudah berukuran sekitar 80 persen otak dewasa. Inilah mengapa fase ini disebut sebagai periode kritis perkembangan anak usia dini.
Selama periode ini, kurang stimulasi dapat menyebabkan gangguan perkembangan anak. Jika fase perkembangan anak terganggu, maka Si Kecil tidak bisa mengembangkan kemampuan potensialnya secara maksimal. Bahkan, bisa jadi, Si Kecil selalu perlu bantuan dan bergantung pada orang lain untuk melakukan aktivitas harian. Itulah mengapa stimulasi tumbuh kembang anak perlu dilakukan sesuai dengan usianya. Dengan kata lain, stimulasi untuk bayi berbeda dengan stimulasi untuk anak usia 5 tahun.
10 Cara Stimulasi Tumbuh Kembang Bayi
Ada banyak cara menstimulasi tumbuh kembang bayi. Berikut beberapa di antaranya:
1. Beri kenyamanan
Seperti orang dewasa, bayi juga dapat merasa stres. Memeluk dan mendekap Si Kecil dapat memberi kenyamanan dan menghilangkan rasa stres yang dirasakannya. Ibu juga bisa menimang atau mengayun bayi dalam gerakan yang lembut untuk memberikan rasa nyaman ini. Cara-cara ini dapat membantu meningkatkan keterikatan antara Ibu dan Si Kecil serta bantu perkembangan sosial-emosionalnya.
2. Bernyanyi
Suara Ibu adalah suara paling disukai oleh Si Kecil. Mendengarkan Ibu bernyanyi atau berbicara dapat menurunkan kadar hormon kortisol penyebab stres. Suara Ibu juga bisa membuat tubuh Si Kecil memproduksi hormon oksitosin yang bikin bahagia. Selain bikin senang, nyanyian Ibu juga menstimulasi otak bayi untuk menyerap informasi. Ini meningkatkan kemampuan memori Si Kecil. Untuk perkembangan kognitif anak, bernyanyi bersama juga bisa meningkatkan kreativitas.
Baca Juga: Musik Bisa Bantu Perkembangan Kognitif Anak. Kok Bisa?
3. Bicara dengan bayi sambil lakukan kontak mata
Saat berbicara dengan Si Kecil, selalu usahakan melakukan kontak mata. Tujuannya agar Si Kecil tahu bahwa Ibu sedang fokus padanya. Penelitian membuktikan bahwa bayi yang terbiasa mendapat kontak mata dengan baik di usia dini lebih mungkin punya perkembangan optimal di usia pra-sekolah. Jangan lupa, saat bayi memberi respons, berikan respons balik.
4. Bertepuk tangan
Saat berinteraksi dengan Si Kecil, Cobalah menyertakan gestur tubuh seperti bertepuk tangan atau melambaikan tangan. Gestur tubuh akan membantu bayi mengerti kata yang Ibu ucapkan. Selain itu, Si Kecil akan mengikuti apa yang Ibu lakukan. Saat Si Kecil mengikuti Ibu bertepuk tangan, ini menjadi bentuk tonggak perkembangan motorik anak. Itu karena untuk bertepuk tangan, diperlukan kontrol otot, kemampuan motorik halus, dan koordinasi tangan-mata Si Kecil.
5. Bermain dengan mainan
Bermain dengan mainan juga bisa menjadi cara stimulasi yang baik untuk bayi lho, Bu. Ibu bisa melatih motorik halus Si Kecil dengan mendorongnya menggenggam mainan kerincingan. Sedangkan motorik kasar anak bisa Ibu latih dengan meminta Si Kecil mencoba mengambil mainan yang ada di hadapannya.
6. Tummy time
Tummy time menjadi salah satu stimulasi penting bagi bayi lho, Bu. Dengan tummy time, Si Kecil akan mengembangkan kekuatan fisiknya terutama kekuatan kepala, leher, dan tubuh bagian atas. Ibu cukup menengkurapkan Si Kecil di tempat tidur atau di atas alas bermainnya. Agar Si Kecil tidak mudah bosan, siapkan mainan atau Ibu bisa membacakan buku di sebelahnya.
7. Beri stimulasi taktil
Stimulasi taktil dapat juga disebut dengan rangsang sentuh. Rangsang sentuh ini bisa berupa sentuhan, elusan, atau pijatan lembut Ibu kepada bayi. Stimulasi taktil dapat bantu menstimulasi pertumbuhan saraf di otak lho, Bu. Tapi bukan hanya itu, jenis stimulasi ini juga punya pengaruh besar pada perkembangan fisik, kognitif, dan sosial Si Kecil.
8. Bermain cilukba
Salah satu permainan sederhana yang bisa Ibu lakukan setiap saat bersama Si Kecil di usia berapa pun adalah Cilukba. Si Kecil akan dengan antusias melihat Ibu "menghilang" dan "muncul" kembali di hadapannya. Permainan ini akan mengajarkan Si Kecil sesuatu atau seseorang itu tetap ada meski tidak terlihat di hadapannya.
9. Perlihatkan gambar dengan kontras tinggi
Untuk melatih kemampuan penglihatan anak, Ibu perlu melakukan stimulasi dengan memperlihatkan gambar dengan kontras tinggi pada Si Kecil. Cara ini juga bisa jadi cara Ibu mengenalkan berbagai macam warna, bentuk, atau pola pada bayi. Tujuannya adalah meningkatkan konsentrasi dan bantu perkembangan otaknya.
10. Beri asupan nutrisi yang baik
Dengan nutrisi yang baik, Si Kecil dapat mencapai potensi tumbuh kembangnya yang optimal. Pemenuhan nutrisi saat bayi menjadi penting karena 2 tahun pertama kehidupannya adalah periode kritis untuk tumbuh kembangnya.
Baca Juga: 5 Nutrisi yang Dibutuhkan untuk Kecerdasan Otak Anak
5 Contoh Stimulasi Tumbuh Kembang Anak
Jika di atas kita melihat bagaimana cara menstimulasi tumbuh kembang bayi, bagian ini akan membahas stimulasi untuk Si Kecil yang lebih besar.
1. Membaca dan bercerita
Kebiasaan kecil seperti membacakan dongeng, buku, dan bercerita ternyata baik untuk perkembangan bahasa Si Kecil. Bukan hanya itu, kebiasaan ini juga merangsang rasa penasaran dan imajinasi anak. Berdekatan dengan Ibu saat membaca atau bercerita bersama juga punya manfaat kelekatan atau bonding lho, Bu.
2. Menjelajah alam
Mengenal alam dengan berjalan-jalan atau rekreasi ke alam terbuka bisa menjadi stimulasi motorik anak. Selama kegiatan tersebut, Si Kecil juga bisa mendengar kicauan burung dan bermain tanah atau pasir, yang bisa menjadi stimulasi sensori-auditorinya lho, Bu.
3. Beri kepercayaan pada anak
Salah satu stimulasi tumbuh kembang anak yang perlu Ibu berikan adalah memberi kepercayaan pada Si Kecil. Kepercayaan di sini maksudnya adalah dalam menyelesaikan satu tugas atau tanggung jawab. Selain itu, ketika melihatnya kesulitan, jangan buru-buru membantunya. Percaya saja, si Kecil pasti menemukan cara menghadapinya. Memberi kepercayaan pada Si Kecil dapat melatih kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan penyelesaian masalahnya.
4. Bermain dengan teman sebaya
Memasuki usia 2 tahun, Si Kecil sudah mulai mengenal teman-teman sebayanya. Di usia ini, mereka juga mulai belajar tentang bagaimana bersikap ketika ada orang di sekitarnya. Karena itu, bermain dengan teman sebayanya menjadi penting bagi perkembangan sosial-emosionalnya. Bukan hanya itu, bermain bersama juga membantu meningkatkan perkembangan komunikasinya.
5. Lengkapi kebutuhan nutrisi
Sama seperti bayi, anak-anak juga punya kebutuhan nutrisi yang perlu dicukupi untuk mendukung tumbuh kembangnya. Meski begitu, kebutuhan nutrisi bayi dan anak tentu berbeda. Misalnya saja, saat bayi nutrisi masih banyak ditopang oleh ASI. Sedangkan di usia anak-anak, ASI tidak lagi bisa mencukupi kebutuhan nutrisinya. Karena itu, memilih jenis asupan yang tepat perlu Ibu perhatikan.
Dalam memilih susu misalnya, Ibu bisa pilih PediaSure. PediaSure mengandung Triple Protein, Arginine dan Vitamin K2, serta diperkaya dengan DHA, AA, Omega 3 & 6, dan campuran prebiotik FOS & probiotik L. acidophilus. Kandungan-kandungan ini baik untuk dukung tumbuh kembang anak secara keseluruhan.
Jadi, jangan lupa beri stimulasi tumbuh kembang anak dan imbangi dengan dua gelas PediaSure sehari ya, Bu!
Stay Connected