Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Gondongan pada Anak yang Wajib Dipahami

Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Gondongan pada Anak yang Wajib Dipahami

gondongan pada anak
gondongan pada anak
gondongan pada anak
Tags:

Gondongan pada anak merupakan penyakit menular akibat infeksi virus yang ditandai dengan pembengkakan pada kelenjar ludah. Gejala gondongan meliputi pembengkakan pada tenggorokan dan rahang.

Gondongan atau mumps biasanya terjadi pada masa kanak-kanak, tetapi dapat terjadi pada usia berapa pun.

Penyakit ini biasanya menyebabkan demam pada anak dan kelenjar ludah membengkak di mulut dan dekat telinga. Penyakit ini juga dapat melibatkan sistem saraf pusat.

Anak-anak dapat menularkan penyakit ini satu hingga tujuh hari sebelum gejala muncul. Lalu, apa penyebab pasti gondongan dan bagaimana mengatasi mumps pada anak? Yuk, Bu, kita bahas di artikel ini!

Apa Itu Gondongan Pada Anak?

Gondongan adalah penyakit yang umum terjadi di masa kanak-kanak. Penyakit ini termasuk menular karena disebabkan termasuk dalam kelompok virus yang dikenal sebagai paramyxovirus.

Penyakit ini dimulai dengan gejala ringan seperti sakit kepala, demam pada anak, dan kelelahan. Namun, gejala bisa menyebabkan pembengkakan parah pada kelenjar ludah tertentu (parotitis) yang menyebabkan pipi dan rahang bengkak yang nyeri.

Virus penyebab gondongan pada anak dapat menginfeksi banyak bagian tubuh, namun paling sering menyebabkan pembengkakan kelenjar parotis. Kelenjar ini menghasilkan air liur dan terletak di depan telinga, sekitar rahang.

Virus tersebut menyebar melalui kontak dengan cairan dari mulut, hidung, dan tenggorokan saat anak yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara.

Virus ini juga dapat hidup di permukaan seperti gagang pintu, peralatan makan, dan gelas minum. Virus menyebar saat anak lain menggunakan barang-barang tersebut kemudian memegang hidung atau mulutnya.

Risiko tertular penyakit ini meningkat bila Si Kecil berada di sekitar penderita gondongan dan belum mendapatkan vaksinasi.

Gejala Gondongan pada Anak

Gejala gondongan muncul sekitar 2 hingga 3 minggu setelah terpapar virus. Beberapa orang mungkin tidak memiliki gejala atau hanya mengalami gejala yang sangat ringan.

Gejala juga mirip seperti infeksi virus flu, seperti nyeri otot atau nyeri, tidak ingin makan, kelelahan. Pembengkakan kelenjar ludah biasanya dimulai dalam beberapa hari.

Namun,  pasien yang gondongan juga bisa mengalami pembengkakan satu atau kedua kelenjar di sisi wajah, nyeri atau nyeri di sekitar pembengkakan, dan pembengkakan kelenjar di bawah dasar mulut.

Gondongan pada anak juga bisa menyebabkan demam, sakit kepala, nafsu makan menurun, dan perasaan tidak enak badan (malaise).

Gejala-gejala ini diiringi oleh adanya pembengkakan kelenjar ludah dalam 12 hingga 24 jam, yang paling menonjol pada hari kedua dan berlangsung selama 5 hingga 7 hari.

Pembengkakan menyebabkan nyeri saat mengunyah atau menelan, terutama saat menelan cairan asam, seperti jus buah jeruk. Kelenjar juga terasa nyeri saat disentuh.

Pada tahap ini, suhu tubuh biasanya naik (sekitar 39,5 atau 40° C) dan berlangsung selama 1 hingga 3 hari.

Baca Juga: Berapa Suhu Tubuh Normal pada Anak 1-10 Tahun? Cek di sini!

Penyebab Gondongan Pada Anak

Gondongan disebabkan oleh virus gondongan, termasuk dalam keluarga virus yang dikenal sebagai paramyxovirus. Keluarga virus ini merupakan sumber infeksi yang umum terjadi pada anak-anak.

Setelah masuk ke tubuh melalui saluran pernapasan, virus penyebab gondongan akan mencari tempat yang cocok untuk berkembang biak.

Kelenjar parotis, yang terletak di bawah telinga, menjadi target utama virus ini. Di dalam kelenjar, virus akan memperbanyak diri dan memicu respons peradangan dari sistem kekebalan tubuh.

Akibatnya, kelenjar parotis akan membengkak dan terasa nyeri, menjadi ciri khas penyakit gondongan.

Si Kecil dapat terkena gondongan dan menyebarkan virus dengan: batuk, bersin, atau berbicara; berbagi barang yang mungkin mengandung air liur, seperti botol air atau cangkir; berpartisipasi dalam aktivitas kontak dekat dengan orang lain, seperti bermain atau olahraga.

Cara Mengobati Gondongan pada Anak

Sayangnya, tidak ada obat khusus untuk gondongan karena penyakit ini disebabkan oleh virus, bukan bakteri. Ibu harus menunggu hingga penyakit ini sembuh dengan sendirinya.

Untuk meringankan rasa sakit yang dialami si Kecil, Ibu bisa melakukan kompres hangat atau dingin pada kelenjar bengkak, meminta si Kecil minum banyak cairan, menghindari minuman asam, memberikan si Kecil dan memastikannya istirahat yang cukup untuk membantu daya tahan tubuh anak melawan infeksi.

Namun, Ibu perlu membawa si Kecil ke dokter jika ia menunjukkan gejala gondongan atau mengalami pembengkakan dan nyeri pada testis. Anak yang mengalami gejala gondongan disertai sakit kepala hebat, mengantuk, muntah, atau tidak tahan cahaya terang juga membutuhkan pertolongan medis secepat mungkin.

Baca Juga: Cek 10 Cara Mengatasi Muntah pada Anak Berikut Ini!

Selama mengalami gondongan, Ibu harus memastikan si Kecil tidak melakukan kontak langsung dengan orang lain.

Pastikan juga lingkungan sekitar bersih agar terhindar dari virus dan minta si kecil untuk mencuci tangan sesering mungkin dan menutup mulut saat bersin atau batuk. Ibu juga perlu membersihkan permukaan benda yang sering disentuh secara teratur untuk menghindari kontaminasi.

Gondongan biasanya berlangsung beberapa minggu. Sepuluh hari setelah sakit, Ibu seharusnya sudah merasa lebih baik. Kebanyakan orang yang terkena gondongan tidak dapat tertular penyakit ini untuk kedua kalinya.

Tips Menghindarkan Anak dari Gondongan

Cara terbaik mencegah gondongan pada anak adalah dengan memberikan vaksin pada masa kanak-kanak. Vaksinasi mencegah anak terkena gondongan dan mengurangi kemungkinan terjadinya wabah di masyarakat.

Selain vaksin, Ada beberapa tindakan pencegahan yang membantu mencegah penyebaran gondongan, yaitu: mencuci tangan dengan air dan sabun secara sering, menutup hidung dan mulut dengan tisu saat bersin atau batuk.

Agar daya tahan tubuh anak terjaga, Ibu juga perlu memberi si Kecil makanan yang mengandung vitamin dan mineral tinggi. Vitamin dan mineral berperan krusial dalam menjaga kesehatan tubuh, terutama dalam melawan infeksi.

Vitamin A, kompleks vitamin B, vitamin C, dan vitamin E adalah beberapa nutrisi penting yang berperan sebagai antioksidan, melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.

Selain itu, mineral seperti zat besi, mangan, tembaga, selenium, dan seng juga memiliki peran vital dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Oleh karena itu, mengonsumsi makanan bergizi seimbang sangatlah penting untuk menjaga daya tahan tubuh tetap optimal.

Rekomendasi Asupan Nutrisi untuk Jaga Daya Tahan Tubuh Anak

Untuk mencegah sakit dan meningkatkan daya tahan tubuh anak, Ibu perlu memastikan kebutuhan nutrisi si Kecil terpenuhi. Bila perlu, Ibu bisa berikan Pediasure dua kali sehari untuk Si Kecil. PediaSure mengandung Triple Protein, Arginine dan Vitamin K2, serta diperkaya dengan DHA, AA, Omega 3 & 6, dan campuran prebiotik FOS & probiotik L. acidophilus. 

Diformulasikan khusus dengan nutrisi esensial yang mudah dicerna, Pediasure membantu memenuhi kebutuhan gizi anak yang aktif. Dengan rasa yang lezat, Pediasure pasti akan disukai si kecil.

Nutrisi yang optimal akan memperkuat sistem kekebalan tubuh, sehingga si kecil bisa bermain sepuasnya tanpa khawatir sakit, termasuk gondongan pada anak. Berikan Pediasure sebagai bagian dari gaya hidup sehat keluarga Ibu.

SUMBER: 

Mumps in Children - Nationwide Children’s. Retrieved on July 31 2024 from https://www.nationwidechildrens.org/conditions/health-library/mumps-in-children

Mumps in Children - Children Hospital. Retrieved on July 31 2024 from https://www.childrenshospital.org/conditions/mumps

Mumps: Causes, Symptoms & Treatments - Cleveland Clinic. Retrieved on July 31 2024 from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15007-mumps

Mumps (for Parents) - Nemours KidsHealth. Retrieved on July 31 2024 from https://kidshealth.org/en/parents/mumps.html

Mumps in Children - Health Encyclopedia - University of Rochester Medical Center. Retrieved on July 31 2024 from https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?contenttypeid=90&contentid=P02531

Mumps - Symptoms & causes - Mayo Clinic. Retrieved on July 31 2024 from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/mumps/symptoms-causes/syc-20375361

Mumps - MSD Manual Consumer Version. Retrieved on July 31 2024 from https://www.msdmanuals.com/home/children-s-health-issues/common-viral-infections-in-infants-and-children/mumps

Mumps - Causes - NHS. Retrieved on July 31 2024 from https://www.nhs.uk/conditions/mumps/causes/

Gondongan - Kemenkes RI. Retrieved on July 31 2024 from https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1467/gondongan

About Mumps - CDC. Retrieved on July 31 2024 from https://www.cdc.gov/mumps/about/index.html

Mumps: Causes, Symptoms, and Treatment - WebMD. Retrieved on July 31 2024 from https://www.webmd.com/children/what-are-the-mumps

Mumps in children and teenagers - Raising Children. Retrieved on July 31 2024 from https://raisingchildren.net.au/guides/a-z-health-reference/mumps

Mumps in Adults - Johns Hopkins Medicine. Retrieved on July 31 2024 from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/mumps-in-adults

Mumps: Prevention, Symptoms, and Treatment - Healthline. Retrieved on July 31 2024 from https://www.healthline.com/health/mumps 

Mumps in babies and children - Pregnancy, Birth, Baby. Retrieved on July 31 2024 from https://www.pregnancybirthbaby.org.au/mumps-in-babies-and-children

What to know about mumps - Medical News Today. Retrieved on July 31 2024 from https://www.medicalnewstoday.com/articles/224382 

Upaya Meningkatkan Sistem Imunitas Tubuh - Kemenkes RI. Retrieved on July 31 2024 from https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3249/upaya-meningkatkan-sistem-imunitas-tubuh  

Baca Selengkapnya Tentang Tumbuh Kembang si Kecil

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...