10 Masalah Umum Kesehatan pada Lansia yang Sering Terjadi

10 Masalah Umum Kesehatan pada Lansia yang Sering Terjadi

kesehatan pada lansia
kesehatan pada lansia
kesehatan pada lansia

Seiring bertambahnya usia, tubuh mengalami perubahan dan menjadi lebih rentan terhadap penyakit. Inilah mengapa orang yang sudah memasuki usia senja atau lansia lebih mungkin mengalami berbagai masalah kesehatan atau penyakit.

Berikut ini kita akan membahas beberapa masalah kesehatan pada lansia yang umum terjadi dan tips menghindarinya. Namun sebelumnya, mari kita ketahui terlebih dahulu soal kesehatan lansia.

Mengapa Lansia Rentan Mengalami Masalah Kesehatan?

Di Indonesia, seseorang yang disebut lansia adalah mereka yang telah berusia lebih dari 60 tahun.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, penuaan diakibatkan akumulasi berbagai macam kerusakan molekuler dan seluler pada tubuh, yang menyebabkan penurunan kapasitas fisik dan mental secara bertahap, peningkatan risiko penyakit, serta risiko kematian.

Sistem daya tahan tubuh lansia berubah secara alami seiring bertambahnya usia. Akibatnya, mereka lebih rentan terhadap penyakit, terutama yang berhubungan dengan virus musiman.

10 Masalah Kesehatan Lansia yang Umum Terjadi

 Berikut beberapa masalah kesehatan pada lansia yang umum terjadi:

1. Penyakit jantung

Penuaan menyebabkan perubahan signifikan pada pembuluh darah dan jantung. Selama bertahun-tahun, plak lemak menumpuk di dinding arteri yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Penumpukan plak dapat menyebabkan peningkatan kekakuan pada arteri, ini merupakan salah satu perubahan paling umum yang dialami lansia seiring bertambahnya usia.

2. Osteoporosis

Masalah kesehatan lansia menurut Kemenkes lainnya, osteoporosis. Osteoporosis juga disebut dengan pengeroposan tulang karena kondisi kesehatan ini menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah.

Masalah kesehatan ini disebabkan oleh menurunnya kemampuan tubuh dalam meregenerasi tulang sehingga kepadatan tulang berkurang. Regenerasi tulang sendiri adalah proses penggantian sel tulang yang lama dan rapuh menjadi sel tulang yang baru. Penurunan kemampuan regenerasi tulang ini biasanya dimulai sejak seseorang memasuki usia 35 tahun.

Lansia lebih berisiko terkena osteoporosis karena massa tulang mereka berkurang seiring bertambahnya usia. Selain usia, ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan lansia sekaligus dapat meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis, seperti kekurangan vitamin D, gangguan hormon, jarang berolahraga, konsumsi obat-obatan tertentu, serta kebiasaan merokok.

3. Stroke

Lansia berusia di atas 65 tahun juga lebih berisiko mengalami stroke. Stroke terjadi karena aliran darah ke suatu area di otak terputus. Sel-sel otak, yang kekurangan oksigen dan glukosa yang dibutuhkan untuk bertahan hidup, mati. Stroke yang tidak terdeteksi sejak awal gejala bisa menyebabkan kerusakan otak permanen atau kematian.

Stroke dapat menyebabkan gejala seperti berikut:

  • Mati rasa pada salah satu sisi tubuh, meliputi wajah, tangan, badan, hingga kaki
  • Penurunan kemampuan melihat pada salah satu atau kedua mata
  • Sulit berbicara atau memahami yang dikatakan orang lain
  • Sakit kepala parah secara tiba-tiba
  • Kehilangan keseimbangan.

4. Demensia

Demensia adalah suatu kondisi kesehatan yang ditandai dengan menurunnya cara berpikir dan daya ingat seseorang yang biasanya terjadi pada lansia (usia 65 tahun ke atas).

Sebenarnya, demensia bukanlah suatu penyakit melainkan sekumpulan gejala yang memengaruhi fungsi otak dalam mengingat, berpikir, berbicara, hingga berperilaku.

5. Diabetes

Diperkirakan 33 persen lansia berusia 65 tahun ke atas menderita diabetes. Diabetes adalah penyakit kronis yang menyebabkan kadar gula darah tinggi. Diabetes dapat menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, dan kebutaan.

Prevalensi diabetes tipe 2 dan pradiabetes meningkat seiring bertambahnya usia. Hal ini karena defisiensi sekresi insulin berkembang seiring bertambahnya usia dan meningkatnya resistensi insulin yang disebabkan oleh perubahan komposisi tubuh.

6. Kanker

Risiko terkena kanker meningkat seiring bertambahnya usia. Lebih dari separuh diagnosis kanker diberikan kepada lansia yang berusia di atas 66 tahun. Hal ini karena DNA pada lansia lebih mudah rusak.

Beberapa kanker yang paling umum seperti kanker usus besar dan payudara dapat dideteksi pada tahap awal. Namun kanker paru-paru lebih sulit dideteksi dan pengobatannya lebih rumit.

7. Masalah kesehatan mental

Banyak lansia berisiko mengalami masalah kesehatan mental. Namun bukan berarti masalah kesehatan mental merupakan bagian normal dari penuaan.

Perubahan besar seperti kematian, pensiun, atau menghadapi penyakit serius dapat membuat lansia berisiko mengalami gangguan mental seperti depresi dan kecemasan.

8. Inkontinensia urine

Banyak lansia mengalami inkontinensia urine yang ditandai dengan ketidakmampuan mengendalikan proses berkemih sehingga mengompol. Pada kondisi ini, urine dapat keluar melalui saluran kemih tanpa dikendalikan secara sadar. Padahal, normalnya proses berkemih dapat dikontrol.

Banyak lansia menganggap bahwa kondisi ini merupakan bagian dari proses penuaan alami, sehingga sebagian besar dari mereka enggan berkonsultasi ke dokter. Namun, kondisi inkontinensia urine yang tidak tertangani bisa meningkat seiring dengan waktu.

9. Katarak

Katarak merupakan penyebab utama gangguan penglihatan pada usia lanjut yang menyebabkan penglihatan kabur.

Kekeruhan lensa berhubungan dengan beberapa kondisi penuaan termasuk fungsi tubuh melemah, risiko jatuh, depresi, dan gangguan kognitif. Katarak dapat diobati dengan pembedahan.

10. Osteoartritis

Osteoartritis adalah penyakit sendi degeneratif yang menyebabkan rasa sakit, kaku, dan bengkak pada sendi. Osteoartritis paling sering terjadi pada sendi yang menahan beban, seperti lutut, pinggul, dan tulang belakang.

Baca Juga: 10 Penyakit yang Sering Terjadi pada Lansia

5 Tips Menghindari Masalah Kesehatan pada Lansia

Agar lansia sehat dan bahagia, hal yang perlu dilakukan adalah menjaga kesehatan. Berikut cara menjaga kesehatan lansia:

1. Gaya hidup sehat

Lansia perlu makan makanan yang sehat dan seimbang. Kebutuhan nutrisi seperti protein, vitamin, dan mineral meningkat seiring bertambahnya usia.

Konsumsi lebih banyak buah dan sayur, daging tanpa lemak, ikan dan unggas, kurangi lemak, dan perbanyak air mineral.

Pastikan tidur cukup agar dapat memiliki lebih banyak energi. Mimpi dan tidur nyenyak juga penting bagi otak untuk menjaga ingatan.

2. Berusaha seaktif mungkin

Aktivitas fisik meningkatkan keseimbangan, koordinasi, pernapasan, sirkulasi dan ketajaman mental. Peningkatan stamina fisik membantu menjaga kesehatan tulang, otot, dan persendian.

Olahraga untuk lansia membantu mengontrol berat badan, menurunkan tekanan darah, mengurangi risiko penyakit jantung dan memperkuat otot, sehingga membantu terhindar dari cedera dengan mengurangi kemungkinan terjatuh.

3. Jagalah pikiran tetap aktif

Interaksi sosial akan membantu meningkatkan kerja otak dan memberikan rangsangan untuk mencegah rasa bosan.

4. Pemeriksaan kesehatan rutin

Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan sejak dini sehingga dapat diobati dengan lebih mudah dan efektif.

5. Obat-obatan

Beberapa masalah kesehatan lansia memerlukan pengobatan dengan obat-obatan. Penting untuk mengikuti anjuran dokter dalam minum obat.

Tidak hanya beberapa tips di atas, memperhatikan asupan nutrisi untuk tubuh lansia juga penting. Selain mengonsumsi makanan yang sehat, minum dua gelas Ensure Gold setiap hari bisa menjadi pilihan asupan tambahan. Ensure Gold adalah brand nomor 1 di Indonesia teruji klinis dengan HMB dan Triple Protein untuk bantu menjaga: Kekuatan, Aktivitas Sehari-hari, dan Daya Tahan Tubuh.

SUMBER:

Ageing and health - WHO. Retrieved March 10, 2024 from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/ageing-and-health

Causes, consequences, and reversal of immune system aging - PMC. Retrieved March 10, 2024 from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3582124/

Why Are Aging Adults More Prone to Illness? - Home Care Assistance Edmonton. Retrieved March 10, 2024 from https://www.homecareassistanceedmonton.ca/what-causes-elderly-to-be-vulnerable-to-illness/

Osteoporosis - Kemkes RI. Retrieved March 10, 2024 from https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1954/osteoporosis

What Is a Stroke? Causes, Symptoms, and Treatments - WebMD. Retrieved March 10, 2024 from https://www.webmd.com/stroke/stroke

Demensia - Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya - Siloam Hospitals. Retrieved March 10, 2024 from https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-demensia

Diabetes in the elderly - PMC. Retrieved March 10, 2024 from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5509969/

The Most Common Cancers in Older Adults - WebMD. Retrieved March 10, 2024 from https://www.webmd.com/healthy-aging/the-most-common-cancers-in-older-adults

Older Adult Mental Health - MedlinePlus. Retrieved March 10, 2024 from https://medlineplus.gov/olderadultmentalhealth.html

Lansia Sulit Kendalikan Keinginan Berkemih? - RS Pondok Indah. Retrieved March 10, 2024 from https://www.rspondokindah.co.id/id/news/lansia-sulit-kendalikan-keinginan-berkemih

Beyond vision:Cataract and health status in old age, a narrative review - PMC. Retrieved March 10, 2024 from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC10061098/

Osteoarthritis - Symptoms & causes - Mayo Clinic. Retrieved March 10, 2024 from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/osteoarthritis/symptoms-causes/syc-20351925

Ageing Well: 5 Essential Health Tips for the Elderly - Health Hub. Retrieved March 10, 2024 from https://www.healthhub.sg/live-healthy/healthy-active-ageing

Produk Rekomendasi

Artikel Terkait